Analisis Pemborosan dalam Proses

ada yang tidak. Waktu menunggu merupakan aktivitas yang diusahakan untuk dieleminasi dan proses pemindahan material diusakan dilakukan dengan cara efesien.

5.2.2.7 Analisis Pemborosan dalam Proses

Pembahasan pemborosan tersebut pada PT. Cakra Compact industrial medan mencakup : 1. Waktu Menunggu Waktu menuggu meskipun dalam waktu yang singkat dikategorikan pemborosan karena tidak bernilai tambah. Waktu menunggu terjadi antar proses, dimana proses yang satu menunggu datangnya produk dari proses sebelumnya untuk diproduksi. Hal ini menunjukkan proses berjalan sendiri secara bertahap dan tidak mengalir. Proses menunggu sebelum proses straiching akan mengakibatkan profil akan menjadi keras sehinggga pada waktu straiching profil tidak menjadi lurus, akibatnya profil menjadi reject karena bengkok. Waktu menunggu juga akan berdampak terhadap profil yaitu terkontaminasi oleh kondisi luar. Proses menunggu ini disebabkan oleh operator tidak mengerjakan secara langsung ke proses selanjutnya. Dengan waktu yang menunggu besar maka akan menyebabkan operator yang tidak produktif, duduk menunggu untuk memulai pekerjaan atau bercerita-cerita. Dari gang proses chart terlihat bahwa persentase menunggu operator lebih besar dari pada waktu kerja. Universitas Sumatera Utara 2. Transportasi Transportasi termasuk pemindahan material dalam proses WIP darri satu proses ke proses lainnya. Pemindahan yang repetitive dan tidak efesien dapat dilihat dari proses mengangkat hasil cutting profil ke rak trolly secara berulang dengan manual. Kegiatan ini akan menimbulkan kelelahan kerja yang bisa menurunkan produktifitas pekerja, dan akan menambah beban kerja terhadap operator dan dapat menunda proses straiching. Kegiatan transportasi yang berulang juga terjadi pada pengeluaran hasil dari proses aging. Transportasi yang berlebih juga terjadi pada pengangkutan secara manual ke bagian packing yang jaraknya 15 meter dari mesin aging. 3. Produk Cacat Produk cacat yang dihasilkan akan menimbulkan biaya yang besar untuk penangannya. Jumlah produk cacat yang besar akan mengurangi jumlah produksi yang berakibat harus melakukan produksi tambahan untuk mencukupi jumlah permintaan pelanggan. 4. Over Production Dari demand amplied mapping terlihat bahwa ada terjadi selisih antara permintaan dengan jumlah yang diproduksi. Kelebihan jumlah yang diproduksi ini disebabkan oleh adanya kelonggaran dari proses produksi untuk menaggulangi jumlah dari produk yang cacat atau rusak. Dengan adanya kelonggaran tersebut maka lama kelamaan akan menjadi stock bagi perusahaan. Stock ini memerlukan lokasi khusus untuk penyimpanan dan Universitas Sumatera Utara akan menambah biaya produksi. Perushaaan menarapakan system make to order, jika tidak ada order terhadap produk yang diproduksi berlebih maka akan stock tersebut akan disimpan pada tempat penyimpanan. Semakin lama penyimpanan maka produk akan menjadi cacat karna karat. 5. Inventory Persediaan Berlebih Perusahaan memelakukan pesanan bahan baku ke supplier untuk persediaan satu bulan, sehingga bahan baku menunggu untuk proses selanjutnya. Bahan baku yang dipesan belum sesuai dengan kondisi produksi untuk lantai pabrik. Dengan persediaan yang banyak akan menimbulkan permasalahan terhadap biaya, tempat penyimpanan, dan kadar unsur yang dikandung akan terkontaminasi oleh lingkungan luar dan bisa menghasilkan produk cacat untuk diproses lebih lanjut.

5.2.2.8 Penentuan Akar permasalahan