anodizing ke packing dengan waktu kerja 49.5 dan waktu menganggur 50.5, operator kedua melakukan setingan cutting profil dan proses menggerakkanya dari
satu bak ke bak lainnya dengan waktu kerja 35 dan waktu menganggur 65. Dari kedua tempat regu kerja yang diamati maka terdapat waktu menggangur
yang tinggi untuk pekerja. Dengan tingginya waktu menganggur tenaga kerja ini maka akan menimbulkan pemborosan.
5.2.3.4 Analisa Quality Filter Mapping
Berdasarkan aturan pareto maka jenis kecacatan yang mencapai untuk 80 adalah profil lembek sebesar 36, profil terkontaminasi angin sebesar
15.1, kaki masuk atau keluar sebesar 14, baling sebesar 8.4 dan lis sebesar 8 pada profil tidak terlihat. Dengan banyaknya jumlah produk cacat maka akan
menyebabkan biaya produksi yang besardan menambah penanganan lebih. Berdasarkan analisa penyebab kecacatan maka penyebab terbesar profil yang
dihasilkan akan lembek adalah setingan suhu pada mesin ekstrusi dan proses aging, untuk terkontaminasi angin yang disebabkan oleh bahan baku billet
terkontaminasi oleh angin yang tidak terindentifikasi pada waktu seleksi bahan baku, kaki masuk atau keluar, baling dan lis yang tak terlihat pada profil
disebabkan oleh profil menunggu terlalu lama untuk diproses straiching dan proses straiching itu sendiri serta juga dipengaruhi oleh cetakan. Selanjutnya akan
dilakukan analisa dengan menggunakan cause effect diagram untuk mencari akar permasalahan dan membuat perbaikan.
Universitas Sumatera Utara
5.2.3.5 Analisa Demand Amplification Mapping
Demand Amplification Mapping ini dapat digunakan untuk mengetahui persediaan produk sepanjang supply chain pada waktu tertentu, serta
menunjukkan kecenderungan permintaan dari produk yang pada akhirnya dapat digunakan untuk mengevaluasi batch sizing dan penjadwalan yang telah dilakukan
dilihat dari jumlah serta waktu. Pada peta terlihat bahwa terjadi fluktuasi permintaan setiap bulannya, yang akhirnya berakibat pada rencana produksi, hasil
produksi dan pengiriman juga berfluktuasi setiap harinya . Forecast demand mempengaruhi bagian plannning dalam membuat rencana produksi harianya,
karena bagian planning membuat rencana produksi ini berdasarkan forecast permintaan oleh konsumen. Tetapi rencana produksi yang dibuat tidak persis sama
dengan forecast yang ada, karena pihak perusahaan mempunyai pertimbangan- pertimbangan lain dalam pembuatan rencana produksi ini seperti allowance
produksi yang diakibatkan oleh proses produksi yang menghasilkan produk cacat Pada peta terlihat bahwa hasil produksi relatif hampir sama dengan permintaan
konsumen,tetapi hasil produksi ini selalu lebih besar walaupun selisihnya relatif kecil dibanding dengan permintaan konsumen. Jika hal ini terjadi terus-menerus
tiap kali produksi, maka kelebihan hasil produksi ini bisa menyebabkan waste overproduction yang akhirnya juga menyebabkan waste inappropriate inventory.
Pada peta terlihat bahwa pengiriman juga relatif berfluktuasi. Tidak semua hasil produksi pada suatu periode dikirim ke konsumen. Pada peta terlihat bahwa
jumlah produk yang dikirim sama dengan jumlah permintaan konsumen. Pada peta juga terlihat adanya selisih antara yang diminta dengan yang di produksi.
Universitas Sumatera Utara
5.2.3.6 Perincian Value Added Time VA dan Non Value Added Time NVA