Pembentukan Diagram SIPOC Peramalan Jumlah Permintaan dengan Metode Time Series

5.2.2. Pembentukan Diagram SIPOC

Diagram SIPOC untuk proses produksi profil MF, AN dan PC di PT. Cakra Compact Aluminium Industrial dapat dilihat pada Gambar 5.2. Gambar 5.2. SIPOC Diagram PT.Cakra Compact Alumanium Industrial Medan SUPPLIER INPUT PROCESS OUTPUT CUSTOMER Cutting Billet Oven Die Ekstrudi Straiching Cutting Profil Cooling prose Oven Billet Aging Packing Jigging Rinsing Eching Anodizing Couloring Packing Desmutting Sealing Warehouse Raw Material Storage Billet Profil FM Universitas Sumatera Utara Gambar 5.2. SIPOC Diagram PT.Cakra Compact Alumanium Industrial Medan Lanjutan Jigging Rinsing Cromatting Dry Oven Packing Desmutting Spray Coating Bahan kimia H 2 SO 4, H 2 O,NiSO 4, SN SO 4, NaOH, Chromic,Flouri ded, Alfinal, dan Aflsial Plastik Pembungkus, Karton Storage Profil PC Profil AN Label Universitas Sumatera Utara

5.2.3. Pembentukkan Current State Map

Current State Map adalah gambaran dari proses produksi yang berlangsung dalam perusahaan meliputi aliran material dan aliran informasi. Current state map terdiri atas beberapa langkah dimulai dari penentuan value stream manager hingga pembentukan peta aliran keseluruhan pabrik.

5.2.3.1. Penentuan Model Line

Produk yang menjadi model line dalam pembentukan Current State Map PT Cakra Compact Aluminium Industrial Medan adalah produk MF yang merupakan keluaran proses ekstrusi, AN keluaran dari proses Anodizing dan PC porduk keluaran dari proses Powder Coating.

5.2.3.2. Penentuan Value Stream Manager

Value Stream Manager adalah seseorang yang memahami keseluruhan proses produksi yang terjadi secara detail dan memiliki peranan penting dalam proses produksi sehingga dapat memberikan informasi dengan lengkap dan dapat membantu dalam memberikan saran bagi perbaikan proses produksi. Dalam penelitian ini, Value Stream Manager adalah manager produksi PT. Cakra Compact Aluminium Industrial Medan.

5.2.3.3. Pengukuran Waktu Standar

Informasi yang diperlukan dalam pembuatan peta untuk setiap kategori proses door-to-door flow di sepanjang value stream antara lain adalah waktu Universitas Sumatera Utara standar. Uji keseragaman data dan uji kecukupan data dilakukan untuk seluruh data waktu operasi pada proses produksi dari masing-masing profil . Hasil uji keseragaman dan uji kecukupan terhadap data waktu siklus pada proses ekstrusi dapat dilihat pada Tabel 5.10. Tabel 5.10. Waktu Pengamatan Selama Tiga Hari Proses Ekstrusi No Pengamatan Hari Pertama menit Pengamatan Hari Kedua menit Pengamatan Hari Ketiga menit 1 4.52 3.60 4.42 2 3.42 4.20 3.54 3 3.57 3.58 3.48 4 3.58 4.54 4.52 5 4.42 4.00 3.42 6 3.54 4.10 3.57 7 3.48 4.30 3.58 8 4.40 3.54 4.20 9 3.56 4.42 4.07 10 3.54 4.51 4.09 11 4.42 4.30 4.21 12 4.51 4.60 4.00 13 4.30 4.20 4.50 14 4.60 4.43 4.21 15 4.20 4.32 3.57 Total 60.06 62.64 59.38 Rata-rata 4.004 4.176 3.96 Dari tabel di atas dapat dihitung waktu siklus rata-rata untuk 3 hari pengamatan adalah sebagai berikut : Waktu siklus rata-rata =     + + 3 3.96 4.176 4.004 = 4.046 detik 1. Uji keseragaman data a. Perhitungan standar deviasi Universitas Sumatera Utara σ = 1 2 − − ∑ n X Xi σ 1 45 406 . 4 57 . 3 ... 046 . 4 42 . 3 046 . 4 52 . 4 2 2 2 − − + + − + − = σ = 0.4106 b. Perhitungan Batas Kelas Atas dan Batas Kelas Bawah Pada percobaan ini digunakan tingkat kepercayaan 95 dan tingkat ketelitian 5. Untuk menguji keseragaman data digunakan peta kontrol dengan persamaan berikut : x X BKA σ 2 + = = 4.046 + 2 0.4106 = 4.8674 x X BKB σ 2 − = = 4.046 – 2 0.4106 = 3.2250 c. Pembuatan Peta Kontrol Pembuatan peta kontrol dilakukan dengan memasukkan data waktu siklus yang dilengkapi dengan nilai BKA, BKB, dan nilai rata-rata. Gambar 5.3. Peta Kontrol Waktu Siklus Proses Ekstrusi Dari Gambar 5.3. dapat dilihat bahwa data waktu siklus proses Ekstrusi yang diamati seragam. 1 2 3 4 5 6 1 3 5 7 9 111315171921232527293133353739414345 waktu siklus BKA BKB Universitas Sumatera Utara 2. Uji Kecukupan Data Setelah data seragam maka selanjutnya dilakukan uji kecukupan data dengan rumus sebagai berikut : 2 2 2 05 . 2         ∑ ∑ − ∑ = X X X N N 2 2 182.0800 182.08 744.1542 45 40         − = N = N 16.1101 Nilai N N’ maka disimpulkan bahwa data yang telah diamati sudah cukup. Untuk perhitungan uji keseragaman dan kecukupan data proses lainnya dapat dilihat pada lampiran 1, dimana diperoleh hasil bahwa seluruh data seragam dan cukup. 3. Perhitungan Waktu Normal Waktu normal dihasilkan dengan mengalikan waktu silkus dengan faktor penyesuaian p. Dalam hal ini operator dilihat bekerja di atas normal sehingga p1. Sebagai contoh perhitungan mesin ekstrusi mempunyai waktu siklus sebesar 4.046 menit dengan faktor penyesuaian sebagai berikut : Keterampilan : Excellent B2 = 0.08 Usaha : Average D = 0 Kondisi Kerja : Ideal D = 0.06 Konsistensi : Good C Total 0.15 = 0.01 Universitas Sumatera Utara Waktu Normal Wn = Ws x Rf = 4.046 x 1.15 = 4.653 menit 4. Perhitungan Waktu Standar Untuk menghitung besar waktu standar dapat diperoleh dari waktu normal yang telah ditambahi dengan kelonggaran–kelonggaran allowance yang dilakukan pekerja untuk memenuhi kebutuhan pribadi, menghilangkan fatigue kelelahan, atau untuk hambatan–hambatan yang tak terhindarkan. Adapun allowance pekerja untuk proses ekstrusi dapat dilihat pada Tabel 5.11. Tabel 5.11. Allowance Operator No Allowance 1 Tenaga yang dikeluarkan 1 2 Sikap kerja Berdiri diatas dua kaki 2 3 Gerakan kerja Normal 2 4 Kelelahan mata Pandangan yang terputus-putus 1 5 Keadaan temperature tempat kerja Normal 5 6 Keadaan atmosfer Ruang yang berventilasi baik 2 7 Keadaan lingkungan bising 1 8 Kebutuhan pribadi 1 Jumlah 15 Perhitungan waktu standar adalah sebagai berikut: Ws       − = Allowance Wn 100 100       − = 15 100 100 653 . 4 = 5.474 menit Maka diperoleh waktu standar untuk proses ekstrusi menghasilkan satu batang profil selama 5.474 menit. Perhitungan waktu siklus ekstrusi tergantung Universitas Sumatera Utara ukuran batch dalam satu siklus pekerjaan. Misalnya proses ekstrusi waktu siklus pekerjaan diproses sebanyak 360 batang profil, adalah 360 × 5.474 menit = 1970.64 menit = 32.84 jam. Untuk perhitungan waktu normal dan standar dari kegitan proses yang lainnya dapat dilihat dari Tabel 5.12 Tabel 5.12. perhitungan Waktu Normal dan Waktu Standar Proses Waktu Siklus menit Faktor Penyesuaian Waktu Normal menit Allowance Waktu Standart Menit Batch Waktu Prosesbatch menit Cutting billet 0.698 0.14 0.795 11 0.893 360 321.659 Oven Billet 40 40 40 360 14400 Oven Die 20 20 20 10 200 Ekstrusi 4.046 0.15 4.653 15 5.474 360 1970.748 Straiching 0.139 0.08 0.150 8 0.163 360 58.790 Cutting profil 0.353 0.08 0.382 11 0.429 72 30.871 Aging 240 240 240 3 720.000 Cooling Proses 15 15 15 Jigging 16.981 0.13 19.189 11 21.560 16 344.962 Desmuting 5.320 0.11 5.905 8 6.419 16 102.703 Rinsing 1.981 0.11 2.199 8 2.390 16 38.235 Eching 5.019 0.20 6.023 8 6.547 16 104.751 Anodizing 33.007 0.11 36.637 8 39.823 16 637.169 Couloring 22.973 0.11 25.500 8 27.717 16 443.479 Sealing 0.996 0.11 1.105 10 1.228 16 19.646 Desmuting PC 10.009 0.11 11.110 8 12.076 18 217.362 Rinsing Pc 29.710 0.11 32.978 8 35.845 18 645.213 Cromating PC 1.019 0.11 1.131 8 1.230 18 22.137 Chromating 30.288 0.11 33.620 8. 36.543 18 657.776 Spray coating 9.848 0.11 10.932 8 11.882 18 213.880 Packing 1.961 0.10 2.157 10 2.397 144 345.195

5.2.3.4. Pembuatan Peta untuk Setiap Kategori Proses Door-to Door Flow

Setelah diperoleh waktu standar untuk setiap proses, langkah selanjutnya adalah pembuatan peta untuk setiap kategori proses dengan menggunakan data Universitas Sumatera Utara waktu standar setiap proses ditambah dengan data lainnya seperti changeover time, scrap, uptime, dan jumlah operator. Berikut ini akan diberikan contoh pembuatan peta kategori proses untuk pembuatan panel dimulai dari proses ekstrusi. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut : 1. Meletakkan nama proses di bagian atas process box. 2. Memasukkan jumlah operator pada proses tersebut. 3. Melengkapi process box dengan data waktu standar, changeover time, scrap, uptime, jam kerja, dan ukuran batch. 4. Memasukkan lead time proses sebagai non value added time di depan process box dan waktu standar sebagai value added time di bawah process box. Setelah keempat di atas dilakukan, maka akan diperoleh peta kategori proses ekstrusi untuk pembuatan profil seperti yang terlihat pada Gambar 5.4. Extrusi CT = 492.687 min CO = 7.4 min Uptime = 100 Available = 24 jam Lot Size = 360 1 492.687 min 420 min Gambar 5.4. Peta Kategori Proses ekstrusi profil Untuk peta kategori proses berikutnya yaitu proses stariching juga dilakukan keempat langkah tersebut. Kedua peta tersebut kemudian dihubungkan dengan tanda panah yang berarti perpidahan material ke proses selanjutnya dan dilengkapi Universitas Sumatera Utara dengan jumlah persediaan di antara kedua proses tersebut. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 5.5. Extruding CT = 492.687 min CO = 7.4 min Uptime = 100 Available = 24 jam Straiching CT = 14.697 min CO = 0 Uptime = 100 Available = 24 jam I 492.687 min 14.697 min Lot Size = 360 1 2 110 min 20 unit Gambar 5.5. Peta Kategori Proses ekstrusi dan Straiching Profil Demikian selanjutnya hingga profil selesai sesuai dengan permintaan konsumen. Lead time proses akan disesuaikan dengan tersedianya mesin yang akan digunakan. Semakin lama material menunggu untuk diproses maka lead time juga akan semakin panjang.

5.2.3.5. Pembentukan Peta Aliran Keseluruhan Pabrik

meliputi aliran material dan aliran informasi yang membentuk Current State Map Tahap selanjutnya adalah menggabungkan peta setiap kategori proses yang terdapat di sepanjang Value stream dengan aliran material dan aliran informasi sehingga menjadi satu kesatuan dalam pabrik dengan menggunakan data primer dan data sekunder yang telah dikumpulkan. Untuk kedua aliran yang terdapat dalam pabrik adalah sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara 1. Aliran Material Aliran material menggambarkan pergerakkan material utama dalam proses produksi disepanjang value stream. Material utama yang digunakan adalah billet yang merupakan gabungan dari beberapa unsur kimia dan bahan baku utamanya adalah aluminium. Billet akan dirubah sifat fisika pada proses ekstrusi sehingga akan menghasilkan batangan profil. Profil ini yang akan menjadi produk utama. Hasil dari proses ekstrusi ini juga merupakan bahan utama untuk proses anodizing dan powder coating. Simbol yang digunakan adalah shipments untuk menggambarkan pergerakan raw material dan finished good , dan simbol push arrow untuk menggambarkan material yang didorong dari satu proses ke proses lainnya. 2. Aliran Informasi Aliran informasi yang digunakan perusahaan ada dua jenis yaitu ; a. Manual Information flow. Merupakan aliran informasi yang terjadi secara manual. Aliran informasi ini terjadi antara manajer produksi terhadap setiap proses yang berlangsung di lantai pabrik. Untuk aliran informasi pada lantai pabrik adalah informasi permintaan terhadap jenis profil. Secara garis besar lantai produksi dibagi atas empat bagian dimana masing-masing dikepalai oleh seorang mandor. Keempat bagian tersebut adalah Bagian Ekstrusi Plan, Anodizing, Powder coating dan Packing. Informasi yang berjalan berupa surat perintah kerja SPK kepada Universitas Sumatera Utara masing-masing mandor. Setelah mandor menerima SPK maka akan disusun perencanaan bahan baku. b. Electronic Information Flow. Merupakan informasi yang disampaikan melalui perangkat elektronik. Aliran informasi ini terjadi antara manjer produksi yang bekerja sama dengan manajer pembelian, dengan induk perusahaan yang berlokasi di singapura. Untuk pemesanan billet maka pihak Singapura yang akan melakukan pemesanan kepada perusahaan yang berlokasi di Dubai. Untuk bahan tambahan langsung dipesan kepada supplier local. Untuk pemesanan profil dari konsumen terlebih dahulu melalui perusahaan yang berada di Singapura, selanjuntnya informasi disampaikan kepada PT. Cakra Compact melalui telepon atau email. Current state map yang telah dilengkapi aliran material dan aliran informasi dapat dilihat pada Gambar 5.6. Universitas Sumatera Utara Cutting billet CT = 30.871min CO = 0 Uptime = 100 Available = 24 jam Oven billet CT = 40 min CO = 0 Uptime = 100 Available = 24 jam Die Oven CT = 20 min CO = 0 Uptime = 100 Available = 24 jam Extruding CT = 492.687 min CO = 7.4 min Uptime = 100 Available = 24 jam Straiching CT = 14.697 min CO = 0 Uptime = 100 Available = 24 jam Cutting Profil CT = 7.718 min CO = 0 Uptime = 100 Available = 24 jam Aging CT = 240 min CO = 0 Uptime = 100 Available = 24 jam Cooling CT = 15 min CO = 0 Uptime = 100 Available = 24 jam Jigging CT = 344.962 min CO = 0 Uptime = 100 Available = 24 jam sealing CT = 19.646 min CO = 0 Uptime = 100 Available = 24 jam cromating CT = 22.137 min CO = 0 Uptime = 100 Available = 24 jam Eching CT = 104.751 min CO = 0 Uptime = 100 Available = 24 jam anodizing CT = 637.169 min CO = 0 Uptime = 100 Available = 24 jam Couloring CT = 443.479 min CO = 0 Uptime = 100 Available = 24 jam Dry Oven CT = 657.776 min CO = 0 Uptime = 100 Available = 24 jam Rinsing CT = 645.213 min CO = 0 Uptime = 100 Available = 24 jam Desmuting CT = 102.703 min CO = 0 Uptime = 100 Available = 24 jam Spray Coating CT = 213.880 min CO = 0 Uptime = 100 Available = 24 jam packing CT = 345.195 CO = 0 Uptime = 100 Available = 24 jam I I I I Rinsing CT = 38.235 min CO = 0 Uptime = Available = I Desmuting CT = 217.362 min CO = 0 Uptime = 100 Available = 24 jam I I I I I Lot Size = 100 ton Gudang Production Supervisor Ekstruksion Mandor Anodizing Mandor Powder Coating Mandor 2x weekly Customer 80.415min 70.24 492.687 min 14.697 min 7.718min 240 min 15 min 344.962min 102.703min 104.751min 637.169min 443.479min 19.646min 217.362min 645.213min 22.137min 657.776min 213.880min 345.195min Lot Size = 90 unit 1 Lot Size = 360 38.235min 1 1 1 2 2 3 1 Lot size = 1440 unit Lot size – 1280 unit 840 min 60 unit 40 110 min 20 unit 3.26 min 1353.257 min 12 min 40 min Manager produksi Supplier Rawceving Raw Material CT = 40 min CO = 0 Uptime = Available = 24 jam monthly Daily order Daily Order Daily Priorities Cooling CT = 15 min CO = 0 Uptime = 100 Available = 24 jam I 15 min Cooling CT = 15 min CO = 0 Uptime = 100 Available = 24 jam 15 min I FM FM I I I I I I I 1 hari 40 unit 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 305.92min 345.195min 40 unit 40 unit 40 unit 40 unit 40 unit 720min 1220 unit 8.42min 4.389 min 8.54 min 41.82 min 29.717 min 3.227 min 40 min VA = 2011.865 menit NNA= 868.113 menit Jigging CT = 344.962 min CO = 0 Uptime = 100 Available = 24 jam 3 Lot size – 1280 unit 388.08min I VA = 1205.95 NVA = 1564.517 VA = 2489.643menit NNA= 876.059 menit 720min 35.845 min 24. 56min 3.229 min 38.543 min 13.882 min 40 min 20 unit 8 packing CT = 305.92 min CO = 0 Uptime = 100 Available = 24 jam 8 packing CT = 345.195 CO = 0 Uptime = 100 Available = 24 jam 8 360unit 360 unit 40min 225 min 40 unit 1220 unit 40 unit 40 unit 40 unit 40 unit Gambar 5.6. Current State Map Big Mapping Universitas Sumatera Utara Setelah current state map dilengkapi dengan aliran material dan aliran informasi pada Gambar 5.6. maka langkah selanjutnya adalah penambahan lead time bars untuk menunjukkan lead time produksi dari profil. Dari lead time bars didapatkan lead time produksi dari masing-masing jenis produk. Production Lead time Ekstrusi = Value Added Time + Non Value Added Time = 1205.954 menit + 1564.517 menit = 2770.471 menit =1.92 hari Production Lead time Anodizing = Value Added Time + Non Value Added Time = 2011.865 menit + 868.113 menit = 2879.978 menit = 1.99 hari Production Lead time powder coating = Value Added Time + Non Value Added = 2489.643 menit + 876.059 menit = 3365.702 menit = 2.33 hari Jadi production lead time untuk pemesanan dari ke tiga jenis profil adalah Total production lead time = 2770.471 menit + 2879.978 menit + 3365.702 menit = 9016.151 menit = 6.26 hari

5.2.4. Indentifikasi Pemborosan

Dalam mengindetifikasi pemborosan ada beberapa tool yang digunakan, berikut ini langkah indentifikasi yang dilakukan adalah : Universitas Sumatera Utara

5.2.4.1. Proses Activity Maping

Dalam mengidentifikasi adanya kegiatan-kegiatan non value added bagi perusahaan, dilakukan pengamatan secara langsung ke dalam perusahaan. Dengan adanya pengamatan yang didukung wawancara dengan para pekerja dan pengawas, maka dapat dilihat ada atau tidaknya waste dalam perusahaan. Selain itu, dapat digunakan suatu tool yang dapat mengidentifikasi adanya waste yaitu Process Activity Mapping PAM. Adapun bentuk Process Activity Mapping PAM untuk ekstrusi dapat dilihat pada Tabel 5.13 Tabel 5.13. Process Activity Mapping PAM untuk Ekstrusi Plan NO Aktivitas Mesinalat bantu Jar ak m Wak tu M ne it Ju m lah pe ke rj a Kategori O pe ras i T ran spor tas i in spe ks i st or age D el ay 1 Billet dibawa ke tempat pemotongan billet 20 15 1 T 2 Billet Menunggu di meja potong 8.4 D 3 Billet Di Potong Eching 0.7 1 O 4 Billet yang sudah dipotong menuju oven billet Conveyor 2 0.1 T 5 Billet menunggu untuk dipanaskan 40 D 6 Billet dipanaskan Oven billet 40 O 7 Die di bawa dari design room 15 10 T 8 Die dipersiapkan 0.7 O 9 Die dipanaskan Oven die 20 O 10 Billet dikait ke mesin pres Pengait billet 1 0.2 T Universitas Sumatera Utara Tabel 5.13. Process Activity Mapping PAM untuk Ekstrusi Plan Lanjutan NO Aktivitas Mesinalat bantu Jar ak m Wak tu M ne it Ju m lah pe ke rj a Kategori O pe ras i T ran spor tas i in spe ks i S tor age D el ay 11 Die dibawa ke mesin pres katrol 1 0.5 T 12 Mesin ekstrusi menunggu untuk pergantian die 0.8 13 Billet di ektrusi Mesin pres 4.05 1 O 14 Profil didinginkan Meja pendingin 15 O 15 Profil diperiksa ukuran dan kekerasannya 5 I 16 Profil menunggu untuk di straiching 81 D 17 Profil di straiching Mesin straiching 0.139 2 O 18 Profil menunggu untuk di potong 2.78 D 19 Profil dipotong Mesin Potong 0.353 1 O 20 Profil menunggu untuk mencukupi kapasitas kreta Kreta aging 173.12 D 21 Profil di dorong ke dalam mesin aging untuk dikeraskan 3 0.6 2 T 22 Profil menunggu untuk memenuhi kapasitas aging 519.36 D Universitas Sumatera Utara Tabel 5.13. Process Activity Mapping PAM untuk Ekstrusi Plan Lanjutan NO Aktivitas Mesinalat bantu Jar ak m Wak tu M ne it Ju m lah pe ke rj a Kategori O pe ras i T ran spor tas i in spe ks i S tor age D el ay 23 Profil dikeraskan Mesin Aging 240 O 24 Profil didinginkan 15 O 25 Profil diperiksa kekerasannya Hardness tester 15 I 26 Prof il di bawa ketempat packing 15 10 T 27 Profil di packing 1.961 O 28 Profil menunggu container datang 60 D 29 Profil dimasukkan ke dalam container Forklift 15 O 30 Profil menunggu untuk memenuhi kapasitas kontainer 120 D Rekapan hasil PAM dapat dilihat pada Tabel 5.14 Tabel 5.14 Jumlah dan Waktu Hasil PAM untuk Ekstrusi Plan Aktivitas Jumlah Waktu menit Operasi O 12 352.203 Transportasi T 7 26.4 Inspeksi I 2 20 Storage S Delay D 9 956.26 Universitas Sumatera Utara Proses activity mapping untuk proses anodizing plan dapat dilihat Tabel 5.15. Tabel 5.15. Process Activity Mapping PAM untuk Anodizing Plan NO Aktivitas Mesinalat bantu Jar ak m wak tu Ju m lah pe ke rj a Kategori O pe ras i T ran spor tas i in spe ks i S tor age D el ay 1 Profil dicooling 15 2 Profil menunggu untuk dijigging 720 D 3 Profil di bawa ke tempat jigging Cutting profil 2 10 T 4 Profil diproses jigging Jig 16.981 3 O 5 Profil dibawa ke bak desmuting Cutting profil 1 2 T 6 Profil didesmuting Bak Desmutting 5.320 2 O 7 Profil dibawa ke bak rinsing Cutting profil 2 4 T 8 Profil dirinsing Bak Riinsing 1.981 O 9 Profil dibawa ke bak eching Cutting profil 4 7 T 10 Profil dip roses di bak eching. Bak eching 5.019 O 11 Profil dibawa ke bak rinsing Cutting profil 2 4 T 12 Profil dirinsing Bak rinsing 1.981 O 13 Profil dibawa ke bak anodizing Cutting profil 4 10 T 14 Profil di anodizing Anodizing 33.007 O Universitas Sumatera Utara Tabel 5.15. Process Activity Mapping PAM untuk Anodizing PlanLanjutan NO Aktivitas Mesinalat bantu Jar ak m wak tu Ju m lah pe ke rj a Kategori O pe ras i T ran spor tas i in spe ks i S tor age D el ay 15 Profil dibawa ke bak rinsing Cutting profil 2 4 T 16 Profil dirinsing Bak Rinsing 1.981 O 17 Profil dibawa ke bak couloring Cutting profil 3 5 T 18 Profil di warnai Bak Couloring 22.973 O 19 Profil dibawa ke rinsing Cutting profil 2 4 T 20 Profil di rinsing Bak Rinsing 1.981 O 21 Profil dibawa ke bak sealing Cutting profil 2 4 T 22 Profil di sealing Bak sealing 0.996 O 23 Profil dijemur 15 O 24 Profil dibawa ke pengepakan 10 15 T 25 Profil di packing 1.961 O 26 Profil dimasukan ke dalam kontainer Forklift 15 T Rekapan hasil PAM dapat dilihat pada Tabel 5.16 Universitas Sumatera Utara Tabel 5.16 Jumlah dan Waktu Hasil PAM untuk Anodizing Plan Aktivitas Jumlah Waktu menit Operasi O 12 121.181 Transportasi T 12 72 Inspeksi I Storage S Delay D 1 720 Untuk proses activity mapping dari powder coating dapat dilihat pada Tabel 5.17 Tabel 5.17 Process Activity Mapping PAM untuk Powder Coating Plan NO Aktivitas Mesinalat bantu Jar ak m wak tu Ju m lah pe ke rj a Kategori O pe ras i T ran spor tas i in spe ks i S tor age D el ay 1 Cooling Proses 15 O 2 Profil di bawa ke tempat jigging 2 10 T 3 Profil diproses jigging Jig 16.981 3 O 4 Profil dibawa ke bak desmuting Electric crain hoist 1 2 T 5 Profil didesmuting Bak Desmuting 10.009 2 O 6 Profil dibawa ke bak rinsing Electric crain hoist 2 4 T 7 Profil di rinsing Bak Rinsing 8.20 O 8 Profil dibawa ke bak desmuting Electric crain hoist 1 2 T 9 Profil didesmuting Bak desmutting 10.009 O Universitas Sumatera Utara Tabel 5.17 Process Activity Mapping PAM untuk Powder Coating PlanLanjutan NO Aktivitas Mesinalat bantu Jar ak m wak tu Ju m lah pe ke rj a Kategori O pe ras i T ran spor tas i in spe ks i S tor age D el ay 10 Profil dibawa ke bak rinsing Electric crain hoist 2 4 T 11 Profil dirinsing Bka rinsing 13.31 O 12 Profil dibawa ke tempat chromating Electric crain hoist 4 8 T 13 Profil dichromating Bak Cromating 1.019 O 14 Profil dibawa ke bak rinsing Electric crain hoist 2 8 T 15 Profil dirinsing Bak Rinsing 8.20 O 16 Profil dibawa ke dry oven 8 10 2 T 17 Profil dip roses di dry oven Chromating 30.288 O 18 Profil di bawa ke spray coating 2 6 T 19 Profil di spray coating Spray coating 9.848 O 20 Profil dikeringkan 15 O 21 Profil dibawa ke tempat pengepakan 5 10 T 22 Profil di packing 1.961 O 23 Profil dimasukan ke dalam kontainer Fork lift 15 T Universitas Sumatera Utara Rekapan hasil PAM dapat dilihat pada Tabel 5.18 Tabel 5.18 Jumlah dan Waktu Hasil PAM untuk Powder Coating Aktivitas Jumlah Waktu menit Operasi O 12 139.825 Transportasi T 11 79 Inspeksi I Storage S Delay D

5.2.4.2. Peta Regu Kerja Gang Process Chart

Gang proses chart digunakan untuk mengindetifikasi aktivitas operator dari tempat kerja kelompok. Dengan adanya gang proses chart diharapkan dapat memberikan informasi untuk kegiatan menganggur yang dialami oleh operator. Untuk gang proses chart berikut ini untuk daerah kerja ekstrusi dan anodizing plan. Untuk gambar aktivitas kerja kelompok dari daerah ekstrusi dan anodizing dapat dilihat pada Gambar 5.7. dan 5.8. Universitas Sumatera Utara PETA PROSES KELOMPOK KERJA PEKERJAAN : Ekstrusi NOMOR PETA : 01 DIPETAKAN OLEH : Budi Rahmadan TANGGAL DIPETAKAN : 1 oktober 2010 SEKARANG USULAN Pekerja Satu Siklus Uraian Pekerjaan W 15 2 0.7 2 0.7 2 2 2 J 20 Operator 1 Memotong billet Waktu kerja 59 Waktu menganggur 41 10 0.5 2 0.5 2 W 1 4 0.5 J Operator 2 ekstrusi Waktu kerja 24 Waktu menganggur 86 W J Operator 3 Straiching dsn cutting profil Waktu kerja 6 Waktu menganggur 94 0.2 1 4 4 10 4 4 7 4 4 4 4 0.6 2 0.5 1 4 7 2 9 10 11 12 13 Operator 1 membawa billet ke cutting billet Operator 1 mensetting mesin potong Operator 1 mengganti die Operator 1 memasukkan die ke dalam oven die Operator 2 mensetting mesin ekstrusi Operator 2 memotong profil hasil ekstrusi Operator 1 memindahkan die dari oven ke mesin ekstrusi Operator 3 mensetting mesin straiching Operator 3 straiching profil Operator 3 mensetting mesin potong profil Sekarang Operasi Jumlah Kegiatan Ringkasan Usulan Waktu s Jumlah Waktu s 87 59.6 Pemeriksaan Transportasi 2 15.8 Menunggu 70 283.4 Sumber : Hasil Pengukuran Keterangan : 14 Operator 3 menekan mesin profil Operator 2 menunggu Operator 1 menunggu Operator 3 menunggu 6 8 Operator 3 mendorong rak profil ke aging mesin 17 15 Operator 3 memindahkan hasil potong dan scrap Operator 3 membersihkan profil dengan angin 18 3 3 4 4 6 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 6 7 8 2 2 9 8 2 2 9 8 2 2 10 5 5 4 5 5 4 5 5 4 5 5 4 5 5 4 5 5 6 7 10 4 5 5 8 2 2 9 9 8 2 2 9 8 2 2 9 8 2 2 9 8 2 2 9 2 2 9 8 8 2 2 9 8 2 2 9 8 2 2 5 5 5 5 5 5 5 5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 12 12 12 12 12 12 12 13 14 14 14 14 15 16 16 Operator 3 menambahkan kayu penyangga 17 18 2 0.7 0.7 0.7 0.8 0.7 2 0.7 1 2 2 2 0.8 0.5 1 0.7 2 0.7 2 0.7 2 0.7 2 0.7 2 0.7 2 0.7 2 2 2 15 15 2 0.7 40 20 0.7 8 2 2 9 8 2 2 9 8 2 2 9 8 2 2 9 9 1 4 0.5 1 4 0.5 1 4 1 4 0.5 1 4 0.5 1 4 0.5 1 4 0.5 4 1 0.5 1 4 0.5 1 4 0.5 1 4 0.5 1 4 0.5 1 4 0.5 0.5 4 1 1 4 0.5 0.5 0.5 0.1 3 5 2 0.7 40 20 1 4 0.5 1 4 0.5 1 4 0.5 1 4 0.5 1 4 0.5 11 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 3 3 3 3 3 3 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.7 4 0.5 1 4 0.5 1 4 0.5 0.1 0.4 0.4 0.4 0.4 0.4 4 0.7 0.7 0.7 4 5 5 4 0.7 Gambar 5.7. Gang proses chart untuk Ekstrusi Plan Universitas Sumatera Utara PETA PROSES KELOMPOK KERJA PEKERJAAN : Anodizing NOMOR PETA : 02 DIPETAKAN OLEH : Budi Rahmadan TANGGAL DIPETAKAN : 5 November 2010 SEKARANG USULAN Pekerja Satu Siklus Menit Uraian Pekerjaan W 10 4 4 5 4 4 4 5 2 10 4 5 4 J 2 Operator 1 Mengaitkan dan membuka profil Waktu kerja 49.5 Waktu menganggur 50.5 4 4 4 2 10 33 4 2 5 23 8 4 W 10 4 4 5 4 2 5 5 4 6 5 4 2 J Operator 2 Mngerakkan electric craine hoist Waktu kerja 35 Waktu menganggur 65 7 4 5 2 10 33 4 2 5 23 8 2 4 10 10 4 2 5 1 5 5 5 5 5 2 2 3 1 5 6 8 Operator 2 menunggu Operator 1 mengambil profil dari penumpukan Operator 1 mengikatkan Profil Ke Jig Operator 2 menseting electric craine Hoist Operator 1 mengaitkan jigging ke electric craine hoist Sekarang Operasi Jumlah Kegiatan Ringkasan Usulan Waktu s Jumlah Waktu s 25 115 Pemeriksaan Transportasi 5 39 Menunggu 26 207 Sumber : Hasil Pengukuran Keterangan : Operator 1 Mempersiapkan Jig 3 2 2 4 Operator 1 Membawa Profil ke tempat Jigging Operator 2 menggerakkan electric craine Hoist menuju jigging Operator 2 menggerakkan electric craine Hoist menuju bak desmuting 10 Operator 1 menunggu Operator 2 menggerakkan electric craine Hoist menuju bak rinsing Operator 2 menggerakkan electric craine Hoist menuju bak anodizing Operator 2 menggerakkan electric craine Hoist menuju bak Eching Operator 2 menggerakkan electric craine Hoist menuju bak couloring Operator 2 menggerakkan electric craine Hoist menuju bak sealing 16 Operator 1 membuka pengikat profil 17 Operator 1 membawa profil ke tempat packing 2 2 2 2 2 2 4 2 2 6 5 5 8 2 2 2 2 1 3 5 4 2 2 7 9 11 12 2 2 11 11 2 2 13 2 2 11 2 2 14 2 2 11 2 2 15 2 2 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 16 17 6 7 7 9 11 12 13 14 15 Gambar 5.8. Gang proses chart untuk Anodizing Plan Universitas Sumatera Utara

5.2.4.3. Quality Filter Mapping

Dari jenis-jenis cacat yang ada dapat dibuat suatu analisa terhadap defect tersebut berdasarkan data produksi bulan oktober 2010, maka didapatkan hasil cacat mana yang dominan dan kritis dengan menggunakan diagram pareto, yang dapat dilihat pada Gambar 5.10. Gambar 5.9. Histogram dari Jumlah Produk Cacat Gambar 5.10. Pareto Diagram Produk Cacat Berdasarkan aturan pareto maka jenis kecacatan yang mencapai untuk 80 adalah profil lembek, profil terkontaminasi angin, kaki masuk atau keluar, 100 200 300 400 Histogram Produk Cacat Universitas Sumatera Utara baling dan lis pada profil tidak terlihat. Selanjutnya akan dilakukan analisa untuk dibuat perbaikkan dengan menggunakan cause effect diagram.

5.2.4.4. Demand Amplification Mapping

Merupakan tool yang digunakan untuk memetakan pola permintaan di tiap titik pada supply chain.Peta ini digambarkan dalam bentuk grafik yang mendeskripsikan batch size produk pada tiap stage dalam proses produksi. Grafik ini dapat digunakan untuk mengetahui persediaan produk sepanjang supply chain pada waktu tertentu, serta menunjukkan kecenderungan permintaan dari produk yang pada akhirnya dapat digunakan untuk mengevaluasi kebijakan batch sizing dan penjadwalan yang telah dilakukan dilihat dari jumlah serta waktu, juga meninjau inventory. Dengan peta ini akan dibandingkan volume permintaan konsumen dengan rencana produksi yang dibuat. Untuk data yang diperlukan pada peta dapat dilihat pada Tabel 5.19 dan hasil maping dapat dilihat pada Gambar 5.10. Tabel.5.19 Jumlah permintaa, Produksi dan Pengiriman produk No Bulan Total Permintaan Jumlah yang Diproduksi Pengiriman 1 Januari 157910 173701 157910 2 Februari 204940 225434 204940 3 Maret 226227 248849 226227 4 April 160850 176935 160850 5 Mei 199895 219884 199895 6 Juni 221381 243519 221381 7 Juli 173500 190850 173500 8 agustus 133929 147321 133929 9 September 122479 134726 122479 10 Oktober 115820 127402 115820 Universitas Sumatera Utara Gambar 5.11. Scater Demand Amplification Mapping

5.2.5. Peramalan Jumlah Permintaan dengan Metode Time Series

Untuk dapat melakukan peramalan terhadap jumlah permintaan produk profil MF satu periode berikutnya yaitu untuk November 2010, akan dilakukan beberapa langkah peramalan. Langkah-langkah peramalan yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Mendefenisikan tujuan peramalan Tujuan peramalan adalah untuk mengestimasi atau memperkirakan jumlah permintaan produk profil MF. 2. Pembuatan scatter diagram Melalui scatter diagram, dapat dilihat bagaimana pola dari data yang digunakan. Gambar diagram pencar jumlah permintaan produk profil MF selama 10 periode sebelumnya dapat dilihat pada Gambar 5.12. 100000 200000 300000 400000 500000 600000 700000 800000 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Permintaan Produksi Output Universitas Sumatera Utara Gambar 5.12. Scatter Diagram Jumlah Permintaan Produk Profil MF 3. Memilih metode peramalan Dalam melakukan peramalan jumlah permintaan produk profil MF untuk periode Juni 2010 akan digunakan dua metode berdasarkan pola dari scatter diagram. Metode peramalan yang akan digunakan adalah kuadratis dan siklis. 4. Perhitungan parameter peramalan Berikut akan dihitung nilai dari setiap parameter-parameter dari metode peramalan yang akan digunakan. a. Metode Kuadratis Fungsi peramalan : Y = a + bx + cx 2 untuk hasil perhitungan dari masing-masing variable dapat dilihat pada Tabel 5.20 20000 40000 60000 80000 100000 120000 140000 Ju m la h P ro d u k si U n it Scater Diagram Produksi Profil MF Tahun 2010 Universitas Sumatera Utara Tabel 5.20. Perhitungan Parameter Peramalan untuk Metode Kuadratis X Y X 2 X 3 X 4 XY X 2 Y 1 62723 1 1 1 62723 62723 2 98562 4 8 16 197124 394248 3 94815 9 27 81 284445 853335 4 53663 16 64 256 214652 858608 5 82475 25 125 625 412375 2061875 6 124057 36 216 1296 744342 4466052 7 66272 49 343 2401 463904 3247328 8 69486 64 512 4096 555888 4447104 9 72893 81 729 6561 656037 5904333 10 65247 100 1000 10000 652470 6524700 55 790193 385 3025 25333 4243960 28820306 α = = 55385 – 103025 = -9075 β = = 55 2 – 10385 = -825 γ = = 385 2 – 1025333 = -105105 δ = = 10790193 – 10 138450 = 1021015 θ = = 385790193 – 1028820306 = 16021245 b = = 9075 825 105105 9075 16021245 1021015 -105105 2 − − − − − − = 8741.74 c = = 105105 825 74 . 8741 16021245 − − − − = -907.21 a = = 10 385 21 . 907 55 74 . 8741 790193 − − − = 65867.40 Fungsi peramalan untuk metode kuadratis adalah : Y = 65867.40 + 8741.74 x – 907.21 x 2 ∑ ∑ ∑ − 3 2 X n X X ∑ ∑ − 2 2 X n X ∑ ∑ − 4 2 2 X n X ∑ ∑ ∑ − XY n Y X ∑ ∑ ∑ − Y X n Y X 2 2 2 . . . α β γ α θ δ γ − − γ α θ b − n X c X b Y ∑ ∑ ∑ − − 2 Universitas Sumatera Utara b. Metode Siklis Fungsi peramalan : Y = a + b sin       n X π 2 + c cos       n X π 2 Untuk perhitungan dari masing-masing variabel dapat dilihat pada tabel 5.21 Tabel 5.21. Perhitungan Parameter Peramalan untuk Metode Siklis X Y sin       n X π 2 cos       n X π 2 sin       n X π 2 cos       n X π 2 sin 2       n X π 2 cos 2       n X π 2 Ysin       n X π 2 Ycos       n X π 2 1 62723 0.59 0.81 0.48 0.35 0.65 36849.76 50755.45 2 98562 0.95 0.31 0.29 0.90 0.10 93722.61 30514.80 3 94815 0.95 -0.31 -0.29 0.91 0.09 90206.99 -29212.50 4 53663 0.59 -0.81 -0.48 0.35 0.65 31596.77 -43375.80 5 82475 0.00 -1.00 0.00 0.00 1.00 131.96 -82475.00 6 124057 -0.59 -0.81 0.47 0.34 0.66 -72722.21 -100498.58 7 66272 -0.95 -0.31 0.30 0.90 0.10 -62984.91 -20617.22 8 69486 -0.95 0.31 -0.29 0.91 0.09 -66136.77 21304.41 9 72893 -0.59 0.81 -0.48 0.35 0.65 -43014.16 58846.52 10 65247 0.00 1.00 0.00 0.00 1.00 -208.79 65247.00 55 790193 0.00 0.00

0.00 5.00

5.00 7441.25

-49510.93 ∑ Y = na + b ∑       n X π 2 sin + c ∑       n X π 2 cos 790193 = 10a + b0 + c0 790193 = 10a a=79019.3 ∑ ∑ ∑ ∑       +       +       =       n X n X c n X b n X a n X Y π π π π π 2 cos 2 sin 2 sin 2 sin 2 sin 2 7441.25 = 79019.3 0 + b 5 + c 0 b = 1488.25 ∑ ∑ ∑ ∑       +       +       =       n X c n X n X b n X a n X Y π π π π π 2 cos 2 cos 2 sin 2 cos 2 cos 2 -49510.93= a 0 + b 0+ c 5 c = - 9902.186 Universitas Sumatera Utara