Peta Proses Kelompok Kerja Gang Process Chart Seven Tools Dalam melakukan pengendalian kualitas terdapat beberapa teknik atau alat

7. Physical Structure Physical Structure dapat menunjukkan rantai pasok pada level industri dengan memahami bagaimana operasi berlangsung di industri dengan memberikan perhatian ke tahapan yang mungkin tidak cukup mendapat perhatian untuk dikembangkan.

3.6. Peta Proses Kelompok Kerja Gang Process Chart

7 Peta ini digunakan sebagai alat untuk menganalisa aktivitas suatu kelompok kerja. Tujuan utama yang harus dianalisa dari kelompok kerja adalah agar bisa meminimumkan waktu menunggu delay. Dengan berkurangnya waktu menunggu berarti bisa mencapai tujuan lain, diantaranya : Peta proses kelompok kerja merupakan hasil perkembangan dari suatu Peta aliran proses. Orang pertama yang memperkenalkan dan kemudian mengembangkannya adalah John A. Adridge. Peta ini bisa digunakan dalam suatu tempat kerja di mana untuk melaksanakan pekerjaan tersebut memerlukan kerjasama yang baik dari sekelompok pekerja, misalnya pekerjaan pergudangan, pemeliharaan, atau pekerjaan-pekerjaan pengangkutan material dan lain-lain. 1. Bisa mengurangi ongkos produksi atau proses 2. Bisa mempercepat waktu penyelesaian produksi atau proses 7 Sutalaksana, Iftikar,dkk. 2005. Teknik Perancangan Sistem Kerja. Bandung: ITB. Hal 35-36 Universitas Sumatera Utara Prinsip-prinsip pembuatan peta proses kelompok kerja adalah sebagai berikut: 1. Langkah pertama, mencatat judul lengkap dengan identifikasi-identifikasi lainnya dan ringkasan seperti peta aliran proses, hanya pada kepalanya ditulis “ peta proses kelompok kerja”. 2. Lambang-lambang yang biasa digunakan untuk membuat Peta Aliran Proses kecuali penyimpanan permanen bisa digunakan untuk membuat peta proses kelompok kerja. 3. Tiap peta aliran proses yang menunjukkan satu seri kerja, merupakan anggota dari suatu peta proses kelompok kerja. Peta-peta aliran proses tersebut diletakkan saling berdampingan secara paralel, bergerak mulai dari kiri ke kanan, di mana kolom vertikal menunjukkan aktivitas-aktivitas yang terjadi secara bersamaan dari semua anggota kelompok. 4. Lambang-lambang dari setiap anggota kelompok dapat diletakkan secara berdekatan dan perubahan lambang menunjukkan perubahan aktivitas.

3.7. Sistem Kanban

8 Kanban dalam bahasa jepang berarti “visual record or signal”. Sistem produksi JIT menggunakan aliran informasi berupan Kanban yang berbentuk kartu atau peralatan lainnya seperti bendera, lampu dan lain-lain. Sistem Kanban adalah suatu sistem informasi yang secara harmonis mengendalikan produksi 8 Mondern Yasuhiro.1993.Toyota Production System; an integrated approach to just in time.Jakarta : PT Ikrar Mandiriabadi.hal 21-48 Universitas Sumatera Utara produk yang diperlukan dalam jumlah yang diperlukan pada waktu yang diperlukan dalam tiap proses manufaktur dan juga diantara perusahaan. Bentuk yang paling sering digunakan adalah selembar kertas yang terdapat didalam suatu amplop. Kanban membawa informasi secara vertikal dan horizontal didalam pabrik Toyota sendiri maupun antara Toyota dengan perusahaan mitra. Lembaran kertas itu membawa informasi yang terdiri atas 3 kategori, yaitu : 1. Informasi Pengambilan 2. Informasi Pemindahan 3. Informasi Produksi Kanban merupakan alat untuk menjalankan suatu mekanisme yang memberikan sinyal-sinyal tertentu oleh work center yang membutuhkan komponen-komponen tertentu dari work center sebelumnya. Sinyal tersebut memberikan informasi kepada work center sebelumnya, sehingga jumlah komponen-komponen yang dibutuhkan work center berikutnya dapat langsung diberikan. Selanjutnya jumlah komponen yang telah diambil oleh work center tersebut dapat dihasilkan atau diproduksi kembali oleh work center sebelumnya. Gagasan pemikiran Kanban muncul dari mekanisme kerja di pasar swalayan. Barang-barang yang dibeli oleh pelanggan diperiksa dan dicatat oleh kasir. Informasi mengenai jenis dan jumlah barang dibeli kemudian disampaikan ke departemen pembelian. Dengan informasi ini, barang – barang yang telah dibeli tadi dengan cepat diganti oleh departemen pembelian sesuai dengan jenis dan jumlahnya. Universitas Sumatera Utara

3.7.1. Fungsi Kanban

Kanban mempunyai dua fungsi umum, yaitu : 1. Sebagai pengendalian produksi Fungsinya sebagai pengendali produksi diperoleh dengan menyatukan proses bersama dan mengembangkan suatu sistem yang tepat waktu sehingga bahan baku, komponen, atau produk yang dibutuhkan akan datang pada saat dibutuhkan dalam jumlah yang sesuai dengan kebutuhan diseluruh workcenter yang ada di lantai produksi, bahkan meluas sampai ke pemasok yang terkait dengan perusahaan. 2. Sebagai sarana peningkatan produksi Fungsinya sebagai sarana peningkatan produksi dapat diperoleh jika penerapannya dengan menggunakan pendekatan pengurangan tingkat persediaan. Tingkat persediaan dapat dikurangi secara terkendali melalui pengurangan jumlah Kanban yang beredar. Menurut Yasuhiro Monden, secara terperinci sistem Kanban digunakan untuk melakukan fungsi berikut : a. Perintah Kanban berlaku sebagai alat perintah antara produksi dan pengiriman. Bila komponen perlu diambil, atau perintah pengangkutan dikeluarkan, suatu alamat dituliskan pada Kanban. Alamat itu menginformasikan proses sebelum tempat penyimpanan komponen yang telah diolah, dan menginformasikan proses sesudah tempat komponen yang dibutuhkan. Universitas Sumatera Utara b. Pengendalian diri sendiri untuk mencegah overproduction Tiap proses harus dikendalikan secara otonom. Pengendalian otonom ini menjamin bahwa produksi tidak berlangsung dalam kecepatan produksi yang berlebihan. Sistem Kanban juga merupakan mekanisme pengendalian diri sendiri sehingga memungkinkan tiap proses melakukan penyesuaian kecil terhadap pasokan untuk jadwal produksi bulanannya karena adanya fluktuasi permintaan bulanan. c. Pengendalian visual Sistem kanban berlaku sebagai alat untuk pengendalian visual karena bukan saja memberikan informasi numeric, tetapi juga informasi fisik dalam bentuk kartu Kanban. Sistem ini memungkinkan tingkat produksi pada tiap proses dapat diinsfeksi secara visual. d. Perbaikan proses dan operasi manual Penggunaan sistem Kanban untuk membantu perbaikan operasi sangat dibutuhkan karena peningkatan produktivitas mengakibatkan perbaikan keuangan, sehingga memperbaiki perusahaan secara keseluruhan. e. Pengurangan biaya pengelolaan Sistem Kanban juga berfungsi mengurangi biaya manajemen dengan membantu mengurangi jumlah perencanaan menjadi nol. Universitas Sumatera Utara Gambar 3.1. Pull Production System

3.7.2. Aturan Kanban

Adapun fungsi Kanban dalam penerapannya di lantai produksi berhubungan erat dengan aturan-aturan pokok Kanban. Hubungan tersebut dapat dilihat pada Tabel 3.3. Tabel 3.3.Hubungan Antara Fungsi Kanban dan Aturan yang Digunakan FUNGSI KANBAN ATURAN YANG DIGUNAKAN 1. Memberikan informasi pengambilan dan pengangkutan 1. Proses sesudah mengambil jumlah barang yang ditunjukkan oleh Kanban dari proses sebelumnya 2. Memberikan informasi produksi 2. Proses terdahulu memproduksi barang sesuai dengan jumlah dan urutan yang ditunjukkan Kanban Universitas Sumatera Utara Tabel 3.3.Hubungan Antara Fungsi Kanban dan Aturan yang Digunakan Lanjutan FUNGSI KANBAN ATURAN YANG DIGUNAKAN 3. Mencegah kelebihan produksi atau kelebihan pengangkutan 3. Tidak ada barang yang diangkut tanpa Kanban 4. Berlaku sebagai perintah kerja yang ditempelkan langsung pada barang 4. Selalu melampirkan Kanban pada barang 5. mencegah produk cacat dengan mengenali proses yang membuat cacat 5. Produk cacat tidak dikirimkan ke proses berikutnya. Hasilnya adalah 100 barang bebas cacat 6. mengungkapkan masalah yang ada dan mempertahankan pengendalian persediaan 6. Kanban menyesuaikan diri terhadap fluktuasi permintaan.

3.7.3. Penentuan Jumlah Kanban

Sistem kanban adalah sistem tarik, dimana proses sesudah memesan unit yang diperlukan dari proses sebelum dalam jumlah yang tepat pada saat yang tepat, dan kemudian proses sebelum memproduksi unit tersebut sebanyak yang diambil. Permintaan harian x Waktu tunggu x Faktor pengaman Banyaknya kanban = Ukuran Lot Dalam kasus ini, ukuran lot akan berbeda-beda sesuai dengan jumlah permintaanya atau jenis permintaannya. Oleh karena itu jumlah lot yang Universitas Sumatera Utara dipergunakan merupakan rata-rata jumlah permintaan dibagi dengan frekuensi kedatangan order. Sedangkan faktor pengaman merupakan kartu cadangan apabila jumlah permintaan melebihi dari perkiraan rata-rata kartu kanban yang merupakan standard deviasi dari variasi jumlah permintaan pada suatu work center.

3.7.4. Jenis Kartu Kanban

Ada beberapa tipe kanban card yang masing-masing digunakan untuk menandai otorisasi beberapa produksi atau kegiatan inventory. Kanban card meliputi kartu otorisasi produksi, kartu otorisasi vendor, dan kartu otorisasi pengangkutan. 1. Kartu otorisasi produksi menandakan bahwa produksi item persediaan dapat dimulai. Kanban ini biasanya mendata nama produk, nomor identifikasi, deskripsi, dan material yang diperlukan dalam produksinya. Kanban juga bisa memuat informasi dimana material atau inventoridapat ditemukan, dan bahkan informasi assembly komponen. Dalam komputer berbasis lingkungan dimana intruksi kerja untuk usaha manual disediakan pada stasiun kerja oleh komputer pusat, kanban dapat mengandung kata kunci komputer sebagai keterangan instruksi. 2. Kartu otorisasi vendor digunakan untuk menandai vendor untuk mengirim beberapa unit tertentu yang disuplai, material, dan inventoripada pembeli. Kanban ini biasanya mendata nama item persediaan pembeli, nama produk vendor, nomor identifikasi, dan ukuran pemesanan. Universitas Sumatera Utara 3. Kartu otorisasi pengankutan digunakan untuk menandakan bahwa pihak pengangkut material diberi hak untuk memindahkan atau mengambil supply, material, atau inventoridari lokasi tertentu ke tujuan tertentu. Kanban ini biasanya mendata nama produk, nomor identifikasi, lokasi dimana item harus diambil, dan lokasi dimana item harus diantarkan. Untuk secara sukses menggunakan kanban, suatu organisasi harus memenuhi syarat sebagai berikut : 1. mempunyai demand produk jadi stabil yang wajar yang diproduksi sistem, 2. mempunyai tipe operasi aliran produksi kontinyu, 3. mempunyai kesediaan untuk mengikuti beberapa WIP agar berada dalam sistem sebagai prasyarat untuk memulai, 4. mempunyai supply, material, dan inventori item yang disimpan dalam item tunggal, kontainer reusable yaitu penampan atau kotak. Ini berarti bahwa penampan akan membawa semua dari satu tipe part komponen yang digunakan untuk memproduksi produk.

3.8. Seven Tools Dalam melakukan pengendalian kualitas terdapat beberapa teknik atau alat

pengendalian kualitas yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi dan menganalisis masalah-masalah kualitas yang sedang dihadapi agar masalah tersebut dapat dikendalikan. Alat pengendalian kualitas yang dipakai yaitu seven tools. Adapun maksud dan tujuan penggunaan seven tools adalah sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara 1. Mengetahui masalah. 2. Mempersifat ruang-ruang lingkup masalah. 3. Mencari faktor yang diperkirakan merupakan penyebab. 4. Memastikan faktor yang diperkirakan menjadi penyebab. 5. Melihat akibat perbaikan 6. Mengetahui hasil yang menyimpang atau terpisah dari hasil lainnya. Dr. W. Edwards Deming mengajukan cara pemecahan masalah dengan statistical process control SPC, dan statistical quality control SQC, yang dilandasi oleh 7 alat statistik utama, yaitu check sheet, histogram, control chart, diagram pareto, diagram sebab akibat, scatter diagram, dan stratifikasi. Alat-alat ini berguna dalam pengumpulan informasi yang objekif untuk dijadikan dasar pengambilan keputusan. Adapun ketujuh alat pengendalian kualitas tersebut, yaitu: 1. Pareto Diagram Alfredo Pareto adalah orang yang pertama kali memperkenalkan diagram pareto ini. Tujuannya pada saat itu untuk mendistribusikan kesejahteraan masyarakat, kemudian Dr. Joseph Juran mengembangkannya lagi sehingga dapat digunakan pada berbagai macam bidang. Diagram pareto adalah grafik yang menguraikan klasifikasi data secara menurun mulai dari kiri ke kanan. Diagram pareto digunakan untuk mengidentifikasi masalah dari yang paling besar sampai yang paling kecil. Universitas Sumatera Utara Langkah-langkah pembuatan diagram pareto, yaitu: a. Menentukan metode klasifikasi data berdasarkan permasalahannya, sebabnya, ketidaksesuaiannya, atau klasifikasi yang lain. b. Memutuskan karakteristik dari peringkat yang akan digunakan. Apakah karakteristik tersebut berdasarkan tingkat frekuensi, persentase atau yang lainnya. c. Mengumpulkan data secara teratur. d. Membuat ringkasan dari data yang akan dikumpulkan dan merankingnya berdasarkan kategori yang telah ditetapkan sebelumnya mulai dari yang paling besar hingga terkecil. e. Menghitung persentase secara kumulatif. f. Menggambarkan diagram pareto kemudian cari masalah utamanya. 2. Cause and Effect Diagram Diagram Sebab Akibat Diagram ini disebut juga diagram tulang ikan fishbone diagram dan berguna untuk memperlihatkan faktor-faktor utama yang berpengaruh pada kualitas dan mempunyai akibat pada masalah yang kita pelajari, selain itu kita juga dapat melihat faktor-faktor yang lebih terperinci yang berpengaruh dan mempunyai akibat pada faktor utama tersebut yang dapat kita lihat dari panah- panah yang berbentuk tulang ikan pada diagram fishbone tersebut. Diagram sebab akibat ini diperkenalkan pertama kalinya oleh Profesor Kaoru Ishikawa Universitas Tokyo pada tahun 1943. Untuk mencari faktor penyebab terjadinya penyimpangan kualitas kerja, maka orang akan selalu mendapatkan bahwa ada lima faktor penyebab utama yang perlu diperhatikan, yaitu : Universitas Sumatera Utara a. Manusia b. Metode Kerja c. Mesin atau peralatan kerja lainnya d. Bahan-bahan baku e. Lingkungan Kerja Langkah-langkah dalam membuat diagram sebab akibat, yaitu: a. Mengidentifikasi masalah utama. b. Menempatkan masalah utama tersebut di sebelah kanan diagram. c. Mengidentifikasi penyebab mayor dan meletakkannya pada diagram utama. d. Mengidentifikasikan penyebab minor dan meletakkannya pada penyebab mayor. e. Diagram sebab akibat telah selesai, kemudian dilakukan evaluasi untuk menentukan penyebab sesungguhnya. 3. Stratification StratifikasiPengelompokan Data Merupakan teknik pengelompokan data ke dalam kategori-kategori tertentu, agar data dapat menggambarkan permasalahan secara jelas sehingga kesimpulan-kesimpulan dapat lebih mudah diambil. Kategori-kategori yang dibentuk meliputi data relatif terhadap lingkungan, sumber daya yang terlibat, mesin yang digunakan dalam proses, bahan baku, dan lain-lain. 4. Check Sheet Merupakan alat pengumpul dan penganalisis data yang disajikan dalam bentuk tabel yang berisi nama dan jumlah barang yang diproduksi dan jenis Universitas Sumatera Utara ketidaksesuaian beserta dengan jumlah yang dihasilkannya. Tujuan menggunakan check sheet ini adalah untuk mempermudah proses pengumpulan data dan analisis, serta untuk mengetahui area permasalahan berdasarkan frekuensi dari jenis atau penyebab dan mengambil keputusan untuk melakukan perbaikan atau tidak. Pelaksanaannya dilakukan dengan cara mencatat suatu produk yang berkenaan dengan kualitasnya. Data tersebut digunakan sebagai dasar untuk mengadakan analisis masalah kualitas. 5. Histogram Diagram Batang Merupakan salah satu metode statistik untuk memberikan kemudahan dalam membaca atau menjelaskan data dengan cepat. Histogram merupakan tipe peta batang dimana sejumlah data dikelompokkan ke dalam beberapa kelas dengan interval tertentu. Setelah jumlah data di ketahui, maka dapat di buat histogram dari data tersebut. Dari histogram ini dapat terlihat gambaran penyebaran data apakah sesuai dengan yang diharapkan atau tidak. 6. Scatter Diagram Diagram Pencar Digunakan untuk melihat korelasi hubungan dari suatu faktor penyebab yang berkesinambungan terhadap suatu karakteristik kualitas hasil kerja. Pada umumnya apabila kita membicarakan tentang hubungan antara dua jenis data, kita sesungguhnya berbicara tentang : a. Hubungan sebab akibat b. Hubungan antar satu dan lain sebab c. Hubungan antara satu sebab dengan dua sebab lainnya. Universitas Sumatera Utara 7. Control Chart Peta Kontrol Merupakan suatu peta yang digunakan untuk menentukan apakah suatu proses berada dalam keadaan stabil atau tidak. Apabila semua data berada dalam batas kontrol, maka proses dikatakan dalam batas kendali stabil. Bagan ini menunjukkan penyebab penyimpangan, walaupun adanya penyimpangan akan terlihat pada bagan pengendalian tersebut. Bagan ini merupakan peta garis dengan mencantumkan batas-batas daerah pengendalian.

3.9. Peramalan Forecasting