3. Tujuan Kesalehan Individu
Bahwasanya orang yang saleh mengetahui tujuan hidup dan pengetahuan yang jelas, karena ia bukan orang yang terkecoh dan
terpedaya oleh kehidupan dunia sehingga ia bekerja untuknya dan merasa tentram kepadanya. Ia bukan pula orang yang menolak kehidupan lalu lari
ke puncak-puncak bukit dan ke padang pasir untuk beribadah kepada Allah di tempat-tempat khalwat.
Bahkan ia benar-benar memakmurkan kehidupannya dengan perintah Allah dan mengarahkannya kearah yang dikehendaki oleh Allah.
Lalu ia menjadikan dunia sebagai ladang bagi kehidupan akhirat. Maka dunia muslim bukanlah seperti orang-orang yang mengabdi
kepada dunia, sehingga dunia itu menjadi maksud dari amalnya dan tujuan dari cita-citanya. Dan ia bukan pula orang yang berpaling dari
dunia dengan membiarkannya diurus oleh syaitan-syaitan dari kalangan manusia dan jin.
78
Dalam firman-Nya Allah menjelaskan:
78
Ibid., h. 53.
“Dijadiakan indah pada pandangan manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari
emas dan perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak, dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat
kembali yang ba
ik syurga. Katakanlah: “Inginkah aku kabarkan kepadamu apa yang lebih baik dari yang demikian itu?”
Untuk-untuk orang yeng bertaqwa kepada Allah pada sisi Tuhan mereka ada syurga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka
kekal di dalamnya; dan ada pula istri-istri yang suci .” Ali-Imran: 14-
15.
79
Sebagai orang muslim selalu berpegang teguh kepada kebenaran, berjihad untuk menegakkannya dan mengambil langkah-langkah yang
menjadikannya tetap atas kebenaran.
79
Dapertemen Agama RI, Al-Qur`an Terjemahan, Bandung: PT. Syaamil Cipta Media, 2004, h. 51.
61
BAB III GAMBARAN UMUM YAYASAN PESANTREN NURUL JANNAH
A. Sejarah Berdirinya Yayasan
Yayasan ini merupakan suatu lembaga rehabilitas yang diperuntukan bagi para korban NAPZA yang berlokasi di Kampung Kebon Kopi Jl.
Swadaya No. 65 RT. 03 RW. 06, Desa Karang Asih, Cikarang Utara, Bekasi, Jawa-Barat.
Yayasan Nurul Jannah didirikan oleh bapak H. Adang Miarsa beserta Ibu Hj. Rosyati pada bulan Oktober tahun 1989. Dan pada tanggal 07 Juni
2002 pesantren ini terdaftar resmi sebagai badan hukum Yayasan Yayasan Nurul Jannah melalui proses oleh Notaris, sebagai Pusat pelayanan Terapi
dan Rehabilitas berbasis masyarakat melalui metode agama. Pada mulanya, sebelum berdiri sebagai Yayasan. Diawali pada bulan
Oktober tahun 1989, Bapak H. Adang Miarsa beserta isterinya Ibu Hj. Rosyati membangun sebuah masjid atas dasar iman, untuk membantu
para hamba Allah yang ingin meningkatkan keimanan kepada Allah. Berlanjut dengan berdatangannya para santri yang silih berganti yang ingin
belajar agama di Masjid Nurul Jannah dengan bimbingan yang diberikan oleh Bapak H. Adang dalam meningkatkan keimanan serta tauhid untuk mengenal
diri dan Allah SWT, sehinggga dapat mengatasi penyakit fisik dan mental atas keridhoan Allah. Maka mulai pada saat itu muncullah nama Pesantren