potensi ringan mengakibatkan sindroma ketergantungan. Contohnya: Diazepam, Lefetamina, Nitrazepm.
54
Berdasarkan Ilmu Farmakologi, Psikotropika dikelompokan kedalam tiga golongan :
55
1 Kelompok DeressantPenekan Saraf PusatPenenangObat
Tidur; Bila diminum memberikan rasa tenang, mengantuk, tentram, damai, menghilangkan rasa takut, was-was, dan
gelisah. Contoh: Valium, Rohipnol, Mogadon. 2
Kelompok StimulanPeransang Saraf PusatAnti tidur; Bila diminum mendatangkan rasa riang gembira, hilang rasa
bermusuhan, hilang rasa marah, ingin selalu aktif, dan badan merasa fit tidak terasa lapar. Daya kerja otak menjadi serba
cepat namun kurang terkendali., kurang terkontrol. Contoh: Amfetamin, Estasy, Shabu.
3 Kelompok Halusinogen; Halusinogen adalah obat atau zat atau
tanaman atau
makanan atau
minuman yang
dapat menimbulkan khayalan. Bila diminum dapat mendatangkan
ilusi atau
khayalan tentang
peristiwa-peristiwa yang
mengerikan, menakutkan kadang-kadang khayalan nikmat, seks, dan sebagainya. Contoh: LSD Lysergic Acid
54
Ibid., h. 17.
55
Subagyo Partodiharjo, Kenali Narkoba Musuhi Penyalahgunaannya, T. tp. : LKP Yayasan Karya Bhakti,2004, h. 17.
Diethyltamide, Getah Tanaman Kaktus, Kecubung, Jamur tertentu Misceline, Ganja.
56
c. Zat Adiktif
Adalah zat-zat selain narkotika dan selain psikotrapika yang dapat menimbulkan ketergantungan. Contoh:
1 Rokok.
2 Kelompok alkohol dan minum lain yang memabukkan dan
menimbulkan ketagihan. 3
Thynner dan zat-zat lain seperti lem kayu, pelarut Type Ex, Acetone, Cat, Bensin, yang bila dihisap, dihirup, dicium dapat
memabukkan. 2.
Korban Penyalahgunaan NAPZA
Orang yang telah mengkonsumsi NAPZA dalam hidupnya, bukanlah tanpa alasan yang jelas. Menurut Dadang Hawari dalam bukunya
yang berjudul Penyalahgunaan dan Ketergantungan NAZA Narkotika, Alkohol, dan Zat Adiktif. Menyatakan bahwa terdapat tiga faktor
penyebab penyalahgunaan NAZA yang ditinjau dari sudut pandang Psikodinamik.
57
Diantaranya yaitu:
56
Ibid., h. 18.
57
Dadang Hawari, Penyalahgunaan dan Ketergantungan NAZA: Narkotika, Alkohol, dan Zat Adiktif, Jakarta: FKUI, 2006, h. 24.
a. Faktor Predisposisi
Adalah gangguan kejiwaan yaitu gangguan kepribadian antisosial. Seseorang dengan gangguan kepribadian tidak mampu
untuk berfungsi secara wajar dan efektif dalam menjalani kehidupan sehari-hari atau bergaul dengan lingkungan sosial. Untuk mengatasi
ketidakmampuan berfungsi secara wajar dan untuk menghilangkan kecemasan dan atau depresinya itu; maka orang cenderung
menyalahgunakan NAZA. Upaya ini dimaksudkan untuk mencoba mengobati dirinya sendiri atau sebagai reaksi pelarian.
b. Faktor Kontribusi
Adalah kondisi keluarga yang terdiri dari tiga komponen, yaitu keutuhan keluarga, kesibukan keluarga, dan hubungan interpersonal
antar keluarga. Seseorang yang berada dalam kondisi keluarga yang tidak baik disfungsi keluarga akan merasa tertekan, dan ketertekanan
yaitu dapat merupakan faktor penyerta bagi dirinya terlibat dalam penyalahgunaan atau ketergantungan NAZA.
Kondisi keluarga yang tidak baik atau disfungsi keluarga yang dimaksud adalah sebagai berikut:
58
1 Keluarga tidak utuh, misalnya salah seorang dari orang tua
meninggal, kedua orang tua bercerai atau berpisah. Dan kesibukan
58
Dadang Hawari, Penyalahgunaan dan Ketergantungan NAZA: Narkotika, Alkohol, dan Zat Adiktif, h. 26.
orang tua sehingga tidak adanya waktu luang untuk berkumpul dengan anggota keluarga yang lain.
2 Hubungan interpersonal yang tidak baik, yaitu hubungan antara
anak dengan kedua orang tuanya, anak dengan sesama saudaranya anak sesama anak, dan hubungan antara ayah dan ibu yang
ditandai dengan sering cek-cok, bertengkar, dingin, masing-masing acuh tak acuh dan lain sebagainya sehingga suasana rumah menjadi
tegang dan kurang kehangatan. c.
Faktor Pencetus
Adalah pengaruh teman kelompok sebaya dan NAZA-nya itu sendiri. Penelitian yang dilakukan oleh Hawari menyebutkan bahwa
pengaruh teman kelompok sebaya mempunyai andil 81,3 bagi seseorang terlibat penyalahgunaan atau ketergantungan NAZA.
Sedangkan tersedianya dan mudahnya NAZA diperoleh mempunyai andil
88 bagi
seseorang terlibat
penyalahgunaan atau
ketergantungan NAZA.
59
Ditinjau dari pendekatan kesehatan jiwa, pemakai zat dibagi menjadi beberapa golongan:
60
1 Experimental Use yaitu pemakaian zat yang tujuannya ingin
mencoba, sekedar memenuhi rasa ingin tahu.
59
Ibid., h. 29.
60
Satya Joewana, Gangguan Penggunaan Zat: Narkotika, Alkohol, dan Zat Adiktif lain, Jakarta: PT. Gramedia, 1989, h. 13.