3. Subyek dan Obyek
Adapun  subjeknya  adalah  korban  penyalahgunaan  NAPZA. Sedangkan  objeknya  adalah  metode  tobat  yang  digunakan  di  Yayasan
Pesantren Nurul Jannah Kebon Kopi Cikarang Utara. 4.
Teknik Pengumpulan Data
Teknik  pengumpulan  data  adalah  prosedur  yang  sistematik dan  standar  untuk  memperoleh  data  yang  diperlukan.  Dan  sesuai  dengan
permasalahan  penelitian  dan  data-data  yang  dibutuhkan.  Maka  penelitian ini  menggunakan  teknik  pengumpulan  data  dengan  cara  menggunakan
teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi.
a. Observasi
Observasi  adalah  teknik  yang  diarahkan  pada  kegiatan memperhatikan  secara  akurat,  mencatat  fenomena  yang  muncul  dan
mempertimbangkan  hubungan  antara  aspek  tersebut.
18
Selama observasi,  penulis  dibantu  dengan  alat-alat  observasi  seperti  kamera,
buku catatan, dan alat tulis.
18
Nuraida  Halid,  Metodologi  Penelitian  Pendidikan,  Tangerang:  Penerbit.  Islamic Research Pulbishing, 2009, h. 155.
b. Wawancara
Wawancara  adalah  teknik  pengumpulan  data  dengan mempergunakan  tanya  jawab  antar  pencari  informasi  dengan  sumber
informasi.
19
Dalam  hal  ini,  penulis  akan  mewawancara  informan  dengan teknik  snow  ball  bola  salju.  Dengan  mewawancara  beberapa  orang
secara  acak  yang  benar-benar  menguasai  permasalahan  dalam penelitian ini, kemudian penulis meminta rujukan untuk mendapatkan
informasi  dari  informasi  lainnya,  begitu  seterusnya  sampai  sekiranya sudah tidak muncul lagi informasi-informasi baru yang bervariasi.
Wawancara  ini  dilakukan  untuk  mendapatkan  informasi  data yang  akurat  tentang  waktu  dan  kegiatan  pelaksanaan  metode  tobat
yang  dilakukan  di  Yayasan  Nurul  Jannah.  Untuk  itu,  penulis melakukan Tanya jawab langsung secara lisan dan face to face dengan
para pembimbing
guruustadz dan
para korbanpasien
penyalahgunaan NAPZA. Dan  banyaknya  informan  yang  diwawancarai  oleh  penulis
yaitu  berjumlah  4  orang.  Adapun  informannya  adalah  bapak  K.H. Adang  Miarsa  yaitu  sebagai  ketua  pimpinan  Yayasan  sekaligus
pembina spiritual, bapak Jaja Tarsija  yaitu sebagai asisten dari bapak
19
Nuraida  Nawawi,  Metode  Penelitian  Bidang  Sosial,  Yogyakarta:  Gajah  mada University Press, 2005,  h. 111.