f. Terkadang adanya residen yang kembali kambuh tersugesti untuk
menggunakan NAPZA.
3. Kesempatan Opportunities
a. Masih adanya masyarakat yang peduli terhadap korban
penyalahgunaan NAPZA. b.
Mereka dapat menjalani kehidupan ini yang kedua kalinya dengan lebih baik lagi, karena pengalaman yang terdahulu merupakan
pembelajaran bagi mereka kedepan. c.
Mereka akan lebih memaknai dan menghargai lagi tentang kehidupan.
4. Ancaman Threats
a. Apabila mereka telah sembuh dari pengaruh NAPZA, dan kembali
pulang serta menjalini kehidupannya sehari-hari seperti biasa. Maka secara tidak langsung adanya kesempatan mereka untuk
kembali menggunakan NAPZA. b.
Tidak sedikit masyarakat luas akan mengucilkan diri mereka. c.
Kesulitan untuk bergaul dengan yang lain.
84
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah penulis mempelajari dan menganalisis berbagai permasalahan dalam skripsi yang berjudul
”Metode Tobat Untuk Penanganan Korban NAPZA Dalam Membentuk Kesalehan Individu Di Yayasan Pesantren Nurul
Jannah Kebon Kopi Cikarang Utara”, akhirnya penulis telah sampai pada
tahap kesimpulan. Metode tobat untuk penanganan korban NAPZA dalam membentuk
kesholehan individu di Yayasan Pesantren Nurul Jannah berjalan cukup baik. Hal ini penulis dapat menyimpulkan sebagai berikut:
1. Pelaksanaan metode tobat yang diberikan kepada korban NAPZA itu
mempunyai beberapa tahapan, yaitu diantaranya: detoxifikasi, pembinaan total mental dan spiritual residen, peningkatan materi akidah dan tauhid,
serta uji coba pulang ke rumah. Dan dari keempat tahapan tersebut, dapat membentuk kesalehan individu para residen. Contohnya: mereka terbiasa
sholat wajib berjama’ah, menjalankan puasa sunah Senin dan Kamis, waktu luang dibiasakan untuk membaca Al-Qur`an, atau digunakan
untuk bertenak ikan. 2.
Sedangkan hambatan yang ada di dalamnya sesuai informasi. Bahwa hambatan yang ada itu terletak pada residennya sendiri, dikarenakan
sebagian besar residen yang berada di dalam Yayasan sudah lupa ingatan
dan dari latar belakang keluarga yang kurang pemahaman terhadap pendidikan agama. Dan terkadang diantara mereka ada yang masih
tersugesti dengan narkoba. Adapun faktor pendukung dalam mengatasi permasalahan tersebut. maka mereka dibina dan dibimbing sesuai
permasalahan mereka. Contohnya: bagi residen yang lupa ingatan, maka residen tersebut harus diikut sertakan dengan residen lainnya untuk
pembiasaan. Dan bagi residen yang masih tersugesti dengan narkoba, maka residen tersebut harus dibimbing ulang secara total baik fisik
maupun mental. Begitu juga dengan residen yang memiliki latar belakang dari keluarga yang tidak ada pendidikan agamanya, maka
residen pun di bimbing secara total baik fisik maupun mentalnya.
B. Saran
Selesainya pembahasan skripsi ini, penulis merasa berkepentingan untuk menuangkan saran untuk pihak-pihak yang terkait di dalamnya:
1. Kepada pihak Yayasan Pesantren Nurul Jannah agar terus berupaya pada
peningkatan kualitas dan kuantitas dalam program rehabilitasi, serta mengadakan penyuluhan dan bimbingan agama terhadap masyarakat
sekitar mengenai bahaya penyalahgunaan NAPZA. 2.
Kepada generasi muda agar lebih meningkatkan kualitas keimanan dan takwa dalam kehidupan sehari-hari. Serta memilih lingkungan pergaulan
yang sehat guna mewaspadai bahaya penyalahgunaan NAPZA. 3.
Kepada orang tua agar memberikan pendidikan agama sedini mungkin kepada anak dan meluangkan waktu untuk lebih memperhatikan
lingkungan pergaulan anak, dan mewaspadai apabila timbul gejala perubahan perilaku pada anak.
4. Kepada pihak Pemerintah agar bertindak lebih tegas dalam menangani
masalah penyalahgunakan NAPZA. Dan untuk menangninya penulis berharap, para korban ditempatkan atau dititipkan pada rehabilitasi yang
memiliki sistem
atau menggunakan
metode agama
dalam penangannannya.