Pengertian Implementasi Implementasi Pembelajaran PAI berbasis Kurikulum 2013 dalam
18
dan dilaksanakan secara integrasi antara tema satu dengan yang lain maupun antara mata pelajaran satu dengan mata pelajaran yang lain. Dalam konteks ini,
setiap guru dituntut lebih kreatif lagi untuk dapat mengintegrasikan mata pelajaran yang diampu oleh orang lain. Dengan demikian, akan terjadi
keterpaduan yang seimbang sehingga mampu menghasilkan peserta didik yang memiliki sikap, keterampilan, dan multipengetahuan yang memadai. Dalam
kondisi bagaimanapun peserta didik harapannya mampu menghadapi berbagai tantangan global di masa mendatang.
1. Kompetensi lulusan
Selanjutnya, yang menjadi karakteristik Kurikulum 2013 adalah kompetensi lulusan. Dalam konteks ini kompetensi lulusan berhubungan dengan kompetensi
sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Kompetensi ini sebenarnya sudah ada pada kurikulum sebelumnya, hanya saja penyebutannya berbeda, misalnya sikap
disebut dengan afektif, pengetahuan disebut dengan kognitif, dan keterampilan disebut dengan psikomotorik. Selain itu, titik tekannya berubah terbalik. Artinya,
kalau pada kurikulum KTSP yang diutamakan adalah kemampuan pengetahuan kognitif, pada Kurikulum 2013 yang diprioritaskan ialah kemampuan sikap
afektif. Penentuan kompetensi ini mengacu pada teori tentang takstonomi tujuan
pendidikan yang sudah dikenal secara luas I kalangan para ahli pendidikan. Berdasarkan
teori takstonomi
tersebut capaian
pembelajaran dapat
dikelompokkan dalam tiga ranah, yakni ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Penerapan teori takstonomi dalam tujuan pendidikan di beri berbagai Negara
dilakukan secara adaptif sesuai dengan kebutuhan masing-masing.
17
Undang- Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional telah
mengadopsi takstonomi dalam bentuk rumusan sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
17
Ibid, h.177
19
Ketiga ranah komperensi tersebut memiliki lintasan perolehan proses psikologis yang berbeda. Sikap diperoleh melalui aktivitas “menerima,
menjalankan, menghargai, menghayati, dan mengamalkan”. Pengetahuan
diperoleh melalui akt ivitas “mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis,
mengevaluasi, mencipta”. Keterampilan diperoleh melalui aktivitas “mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta”. Penjelasan ini secara
umum dapat digambarkan sebagai berikut:
SIKAP PENGETAHUAN
KETERAMPILAN
Menerima Mengingat
Mengamati Menjalankan
Memahami Menanya
Menghargai Menerapkan
Mencoba Menghayati
Menganalisis Menalar
Mengamalkan Mengevaluasi
Menyaji Mencipta
Baik kompetensi sikap, pengetahuan, maupun keterampilan harus berjalan secara seimbang sehingga peserta didik mampu memiliki ketiga kompetensi
tersebut. Harapannya setelah seesai menempuh bangku pendidikan peserta didik mempunyai kemampuan hard skill dan soft skill yang mempuni. Kemampuan ini
yang akan menjadi dasar dalam menentukan keberhasilan di mana dan kapan pun peserta didik berada.
18
2. Penilaian
Terakhir yang menjadi karakteristik pembeda dengan kurikulum sebelumnya ialah pendekatan penilaian yang digunakan. Pada Kurikulum 2013 proses
penilaian pembelajaran menggunakan pendekatan penilaian otentik authentic
18
M.Fadillah, Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran SDMI, SMPMTS, SMAMA, Yogyakarta: Ar-ruz Media, 2014, cet. Ke-1, h.178