63
2. Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat dalam Implementasi
Kurikulum 2013 di SMPN 03 Tangerang Selatan
a. Faktor Pendukung Implementasi Kurikulum 2013 di SMPN 03 Tangerang
Selatan Berdasarkan hasil observasi dan dokumentasi di SMPN 03 Tang-Sel dapat
diketahui bahwa sarana pembelajaran di SMPN 03 Tangerang Selatan ini sudah memadai dari segi gedung yang sudah dimiliki, jumlah SDM atau
tenaga guru sebagian besar mengajar sesuai dengan keahlian dan kompetensi yang dimiliki, partisipasi masyarakat sekolah dan stakeholder yang
mendukung terhadap perkembangan dan kemajuan sekolah. Berikut hasil wawancara dengan Bpk. Soleh sebagai wakil kepala sekolah
bidang kurikulum: Bahwa faktor pendukung di sekolah ini sudah memadai dari mulai sarana
dan perasarana, gedung sekolah, jadi hanya tinggal mengoptimalkan kerja sama dengan guru, masyarakat sekolah dan stakeholder yang ada agar
semuanya berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
70
Pernyataan diatas dapat diperkuat oleh hasil wawancara dengan Bpk. Haryono, SE. M.MPd sebagai Kepala sekolah SMPN 03 Tang-sel:
Sekolah ini juga sudah ada beberapa guru yang menjadi tim pengembang kurikulum tingkat kabupaten sehingga dalam penyusunan dan
perencanaan kurikulum sudah terarah dan tim kerjanya solid dan saling membantu satu sama lain, sehingga dalam penyusunan tidak mengalami
hambatan. Setelah penyusunan selesai diadakannya penilaian atau evaluasi terhadap perencanaan disusun oleh tim pengembang yang ada di
70
Wawancara dengan bpk. Soleh sebagai Wakil Kepala Sekolah bidang Kurikulum pada tanggal 18 Oktober 2014, di Ruang Guru.
64
sekolah sehingga guru-guru merasa dibimbing dan diarahkan dalam menyusun dan mengembangkan kurikulum.
71
Dapat disimpulkan bahwa sekolah ini memiliki beberapa factor pendukung dalam pengimplementasian kurikulum 2013 diantaranya: sekolah
memiliki tenaga SDM profesional dari segi guru, memiliki siswa yang aktif yang memiliki rasa ingintahu yang tinggi terhadap perkembangan ilmu
pengetahuan, dari segi sarana dan prasarana sudah memadai dan mendukung.
b. Faktor Penghambat Implementasi Kurikulum 2013 di SMPN 03 Tangerang
Selatan Kurikulum 2013 merupakan penyempurnaan dari kurikulum sebelumnya
yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP, dalam pelaksanaannya tidak lepas dari kendala atau hambatan. Berikut ini adalah hasil observasi
berkaitan dengan hambatan implementasi kurikulum 2013: Hal yang menjadi kesulitan dalam pelaksanaan kurikulum 2013 ini adalah
dalam hal penilaian sikap. Guru merasa kesulitan dalam melaksanakan penilaian ini dikarenakan guru harus mendeskripsikan sikap setiap siswa
dalam penilaian ini. Guru mengaku kesulitan karena siswa yang diajar olehnya tidak sedikit melainkan banyak, jadi hal seperti itu yang membuat
guru berat dalam memberikan penilaian. Hambatan selanjutnya yaitu masih banyak siswa kurang siap untuk
mandiri dalam belajar, hal ini karena siswa masih terbiasa dengan sistem konvensional yaitu siswa pasif dalam pembelajaran dan hanya guru yang aktif
mengajar dengan metode ceramah saja. Kesulitan selanjutnya yaitu pada guru yang sudah agak sepuh yang kesulitan mengajar menggunakan laptop dan
infokus karena masih belum begitu mengerti cara menggunakannya. Dengan demikian sekolah terus membenahi dan melengkapi sarana dan prasarana,
71
Wawancara dengan Bpk. Haryono, SE. M.MPd sebagai Kepala Sekolah pada Tanggal 18 Oktober 2014 di Ruang Kepala Sekolah SMPN 03 Tang-Sel.