Penerapan Nilai-nilai Pendidikan Karakter
satu pengajar yang minum dengan cara berdiri, hal ini sering kali ditiru oleh warga belajar. Padahal etika yang baik dan benar adalah apabila
minum posisi kita diharuskan duduk.
8
Maka dari itu sebelum menerapkan nilai-nilai pendidikan karakter terhadap warga belajar, harus dimulai
diterapkan dari diri masing-masing khususnya pengajar yang berinteraksi langsung dengan warga belajar.
Ketua Yayasan
Nara Kreatif,
Nezatullah Ramadhan
pun menambahkan:
Kami memang tidak memiliki dokumen atau draft untuk setiap kegiatan dan nilai-nilai karakter apa saja yang harus diterapkan, tetapi
pada dasarnya kami menerapkan secara langsung melalui contoh atau tindakan yang kami lakukan. Kami selalu menanamkan kepada warga
belajar bahwa setiap kegiatan yang dilaksanakan terdapat berbagai macam nilai-nilai yang terkandung, dan dipastikan kegiatan tersebut
bermanfaat bagi mereka.
9
Dari hasil pengamatan penulis, kegiatan yang berlangsung di Yayasan Nara Kreatif memang tidak terdapat draft atau dokumen yang jelas terkait
dengan kegiatan yang diselenggarakan. Namun, penulis melihat 18 nilai yang terkandung pada nilai-nilai pendidikan karakter bangsa sudah
diaplikasikan di setiap kegiatan yang diselenggarakan. Berikut hasil dari pengamatan penulis terkait dengan kegiatan dan nilai-nilai pendidikan
karakter yang diterapkan. a.
Pendidikan Kesetaraan Salah satu bentuk kegiatan yang dilakukan oleh Yayasan Nara
Kreatif yaitu dengan menyelenggarakan Program Pendidikan Kesetaraan Kelompok Belajar Kejar Paket A, B, dan C. Pendidikan
kesetaraan ini dilatarbelakangi minimnya tingkat pendidikan yang diperoleh masyarakat marjinal yang berada di sekitar Yayasan Nara
Kreatif. Selain itu pula, kegiatan pendidikan kesetaraan ini untuk memberikan kesempatan kedua bagi mereka yang termarjinalkan dari
8
Hasil observasi dari bulan Maret-September 2016.
9
Hasil wawancara dengan Ketua Yayasan Nara Kreatif, Nezatullah Ramadhan, pada Senin, 28 Agustus 2016.
lingkungannya untuk dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Kegiatan ini bekerjasama dengan salah satu Pusat
Kegiatan Belajar Masyarakat PKBM di Depok yaitu Yayasan Bina Insan Mandiri YABIM yang mana pendiri dari PKBM tersebut yaitu
Pak Nurokhim merupakan Dewan Pengawas Yayasan Nara Kreatif. Pendidikan kesetaraan di Yayasan Nara Kreatif diselenggarakan
tanpa dipungut biaya atau dengan kata lain gratis. Hal ini dikarenakan keuntungan atau profit hasil dari kreativitas daur ulang limbah kertas
yang diproduksi dialokasikan salah satunya untuk akses kegiatan pendidikan. Kegiatan pendidikan ini diselenggarakan pada waktu
malam hari, karena mengingat rata-rata warga belajar yang bersekolah di Nara Kreatif ada yang bekerja di siang harinya, sama halnya dengan
pengajar yang berkontribusi di kegiatan ini. Berikut jadwal Kegiatan Belajar Mengajar KBM yang
diselenggarakan di Yayasan Nara Kreatif.
Tabel 4.4
Jadwal Kegiatan Belajar Mengajar KBM
HARI JAM
PAKET A PAKET B
PAKET C Selasa
19.00 – 22.00
1 PKn 2 B. Indonesia
3 IPS 1 IPS
2 PKn 3 Matematika
1 PKn 2 Matematika
3 Geografi
Rabu
17.30 – 21.30
Pendidikan Agama Islam
Kamis
19.00 – 22.00
1 B. Inggris 2 IPA
3 Komputer 1 B. Inggris
2 B.Indonesia 3 IPA
1 B. Indonesia 2 Sosiologi
3 B. Inggris
Jumat
19.00 – 20.00
Matematika Komputer
1 Ekonomi 2 Komputer
20.00 – 21.00
Sabtu
Ekstrakurikuler
Berdasarkan hasil pengamatan penulis, penerapan nilai-nilai pendidikan karakter untuk kegiatan pendidikan kesetaraan ini
keseluruhan 18 nilai karakter diterapkan. Mulai dari nilai karakter religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri,
demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabatkomunikatif, cinta damai, gemar
membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, dan tanggung jawab. Salah satu contoh yang dapat dilihat dari nilai karakter religius
yaitu setiap memulai dan mengakhiri Kegiatan Belajar Mengajar, warga belajar diwajibkan untuk berdoa bersama-sama, sehingga hal ini
menjadi rutinitas yang berkelanjutan serta menanamkan kepada mereka apabila ingin memulai dan mengakhiri melakukan sesuatu
harus berdoa terlebih dulu. Contoh nilai karakter yang lainnya yaitu displin, yang mana Kegiatan Belajar Mengajar di Nara Kreatif sudah
terjadwalkan dari mulai jam masuk hingga jam pulang. Warga belajar mau tidak mau harus mentaati peraturan yang sudah ditetapkan,
mereka diharuskan datang tepat waktu dan apabila mereka berhalangan hadir dikarenakan sakit atau izin maka terlebih dulu mereka harus izin
kepada Wali Kelas masing-masing. Hal ini menanamkan kepada warga belajar bahwa hidup disiplin itu diperlukan, salah satunya disiplin
terhadap waktu dan peraturan yang ditetapkan. Dengan penerapan nilai-nilai tersebut, diharapkan warga belajar
yang mengikuti pendidikan kesetaraan di Nara Kreatif dapat memperoleh manfaat yang berlebih, tidak hanya kemampuan dari segi
akademis tetapi juga pembentukan karakter mereka sehingga mereka dapat aplikasikan pada kehidupan mereka sehari-hari dan bermanfaat
pula bagi orang-orang disekitar. b.
Pendidikan Agama Islam Selain kegiatan pendidikan kesetaraan, Yayasan Nara Kreatif juga
mengadakan kegiatan Pendidikan Agama Islam berupa kelas Agama yang dilaksanakan setiap hari Rabu dari pukul 17.30
– 21.30 WIB.
Kegiatan ini diselenggarakan mengingat latar belakang warga belajar yang berasal dari masyarakat marjinal yang membutuhkan
pengetahuan mengenai agama Islam, sebab kebanyakan dari mereka yang belum memahami mengenai materi agama Islam. Dengan
diadakanya kelas agama seperti ini, diharapkan mereka mendapatkan pengetahuan mengenai Agama Islam yang mungkin sebelumnya
mereka tidak ketahui. Berikut jadwal kegiatan Pendidikan Agama Islam yang
diselenggarakan Yayasan Nara Kreatif.
Tabel 4.5
Jadwal Kegiatan Pendidikan Agama Islam
NO JAM
KEGIATAN
1 17.30
– 18.00 Salawat
2 18.00
– 18.15 Sholat Maghrib berjamaah
3 18.15
– 18.30 Dzikir dan Do’a
4 18.30
– 19.00 Tadarus dan membaca Al-
Qur’an 5
19.00 – 19.45
Materi PAI SKI Fiqih Adab Ibadah 6
19.45 – 20.00
Sholat Isya berjamaah 7
20.00 – 20.30
Tajwid untuk Qur’an dan Iqra 8
20.30 – 21.30
Muhadoroh berpidato Bahasa Arab
Berdasarkan pengamatan penulis, nilai karakter yang diterapkan pada kelas agama ini lebih didominasi pada nilai karakter religius,
namun ada beberapa nilai karakter lainnya yaitu jujur, disiplin, toleransi, disiplin, kreatif, rasa ingin tahu, menghargai prestasi, cinta
damai, gemar membaca, peduli sosial, dan tanggung jawab. Nilai karakter religius sangat mendominasi terlebih dari materi-materi yang
diajarkan. Selain itu dengan diselenggarakannya kelas agama, menumbuhkan nilai karakter mereka yang lainnya yaitu gemar
membaca. Gemar membaca disini tidak hanya membaca buku
pengetahuan mengenai materi agama islam, melainkan membaca kitab suci Al-
Qur’an. Banyak diantara mereka yang masih terbata-bata dalam membaca Al-
Qur’an, bahkan ada yang sama sekali belum bisa membaca. Maka dari itu agar mereka dapat membaca Al-
Qur’an dengan baik dan benar, terdapat proses pembelajaran Tadarus dan
Tajwid yang dibimbing oleh Ustadz. Contoh nilai karakter lainnya yang diterapkan pada kegiatan ini
yaitu menghargai prestasi. Kegiatan yang diselenggarakan di kelas agama tidak hanya mendengarkan materi atau ceramah dari pengajar
atau Ustadz saja, tetapi memberikan kesempatan kepada warga belajar untuk menyampaikan materi mengenai agama Islam berupa kegiatan
Muhadoroh berpidato. Pada Muhadoroh ini, warga belajar secara
bergiliran setiap minggunya untuk tampil di depan menyampaikan materi yang sebelumnya sudah dipersiapkan. Dengan mereka tampil di
depan untuk berMuhadoroh melatih kepercayaan diri mereka untuk tampil di depan umum, selain itu untuk lebih menghargai orang yang
berbicara di depan. Hal inilah yang harus benar-benar dibentuk, karena terkadang ada beberapa warga belajar yang masih saja tidak mau
mendengarkan mengobrol temannya untuk berbicara depan. Disinilah penanaman nilai-nilai karakter tersebut harus diterapkan secara
berkelanjutan agar lambat laun nilai-nilai tersebut tertanam pada diri mereka tanpa harus ada paksaan dari manapun.
c. Kelas Komputer
Kelas komputer merupakan kegiatan akademik selanjutnya yang diselenggarakan Yayasan Nara Kreatif. Kelas komputer ini diadakan
karena era globalisasi sekarang ini mengharuskan kita untuk sadar akan teknologi, dan selain itu ada sebagian warga belajar yang masih
belum bisa mengoperasikan komputer. Hal inilah yang menjadi salah satu alasan diselenggarakanya kelas komputer di Yayasan Nara
Kreatif. Pembelajaran kelas komputer diadakan setiap seminggu satu kali, untuk Paket A diadakan di hari Kamis, sedangakan untuk Paket B
dan Paket C diadakan di hari Jumat dengan durasi waktu masing- masing 1 jam. Terkadang waktu 1 jam masih terbilang kurang, terlebih
karena ada hambatan yaitu fasilitas komputer yang masih kurang dan tidak diimbangi dengan jumlah warga belajar yang ada. Namun,
antusias warga belajar untuk mengikuti kelas komputer ini begitu tinggi, meskipun terkadang mereka harus bergantian untuk
menggunakan komputer. Nilai yang diterapkan pada kegiatan kelas komputer ini salah
satunya ialah disiplin dengan waktu, karena dengan waktu yang terbilang singkat maka mereka harus mempergunakan waktu tersebut
dengan sebaik mungkin dengan cara hadir tepat waktu pada saat kelas dimulai. Selain itu, nilai karakter yang selanjutnya ialah toleransi yang
mana dengan keterbatasan fasilitas yang ada, mau tidak mau mereka harus secara bergantian untuk dapat mempergunakan media penunjang
tersebut. Maka dari itu, dibutuhkan toleransi terhadap sesame agar dapat mempergunakan fasilitas yang serupa. Nilai karakter lainnya
yang diterapkan yaitu rasa ingin tahu. Dengan mengikuti kelas komputer, diharapkan keterampilan mereka dapat bertambah dan
membuka wawasan mereka mengenai teknologi. Mengingat ada sebagian dari warga belajar yang masih awam mengoperasikan
komputer, maka dengan diselenggarakanya kelas komputer ini menstimulus mereka untuk dapat mencari tahu tentang apa saja yang
mereka pelajari untuk dapat mengoperasikan komputer. Penerapan nilai karakter pada kegiatan ini dibutuhkan
pendampingan dari pengajar, sebab apabila tidak ada pendampingan secara langsung maka sama saja membiarkan mereka tersesat pada
ketidaktahuan mereka. d.
Hasanah Qur’ani Selain kegiatan pendidikan agama Islam di hari Rabu, Yayasan
Nara Kreatif bekerjasama dengan Bank BNI Syariah mengadakan kegiatan pendidikan agama Islam lainnya yang dinamakan dengan
Hasanah Qur’ani. Kegiatan ini terealisasi mengingat anak-anak yang berkontribusi di Yayasan Nara Kreatif minim akan pengetahuan agama
Islam, dan dirasa tidak cukup apabila pendidikan agama Islam diadakan hanya satu minggu sekali. Maka dari itu, dengan adanya
kegiatan agam a Islam tambahan yaitu Hasanah Qur’ani, dapat
membuka wawasan mereka mengenai ilmu agama Islam dan bacaan Al-
Qur’an. Selain menyampaikan materi mengenai Agama Islam, ada waktu dimana tambahan untuk pendidikan umum mereka, hal ini
dilakukan agar ada variasi di setiap kegiatannya dan mencegah anak- anak dari kejenuhan pada saat belajar. Tenaga pengajarnya sendiri
yaitu 3 orang Ustadz dan masing-masing Ustadz menyampaikan materi yang berbeda-beda. Nilai karakter yang diterapkannya pun sama
halnya seperti kegiatan Pendiidkan Agama Islam, hanya saja kegiatan ini lebih rutin diadaka setiap harinya. Berikut merupakan jadwal
kegiatan Hasanah Qur’ani
Tabel 4.6
Jadwal Kegiatan Hasanah Qur’ani
WAKTU SENIN
SELASA RABU
KAMIS JUMAT SABTU
05.00 – 06.30 Qur’an
Qur’an Qur’an
Qur’an Qur’an
Fiqih 08.00
– 09.00 15 Tahun
Tafsir Hadits
Umum Umum
09.00 – 10.00 Umum
Umum Umum
Umum 10.00
– 12.00 15 Tahun
Khoth Mahfudzat
Umum Umum
14.00 – 15.30
Sirah Salawat
Nabi Sirah
Salawat Nabi
Umum 15.00
– 17.00 Dzikir
Adab 18.00
– 20.00 Tauhid
e. Nara Bersih
Nara Bersih merupakan salah satu bentuk kegiatan seperti gotong royong membersihkan lingkungan sekitar yang diadakan setiap satu
bulan satu kali di hari minggu tiap akhir bulan. Tujuan dari kegiatan
ini yaitu untuk menumbuhkan kepedulian warga belajar terhadap lingkungan sekitar, serta rasa memiliki terhadap tempat mereka
belajar.
Gambar 4.1
Kegiatan Nara Bersih salah satunya membersihkan lingkungan sekitar di Yayasan Nara Kreatif
Ada beberapa nilai-nilai karakter yang diterapkan pada kegiatan Nara Bersih ini, yang paling mendominasi yaitu peduli terhadap
lingkungan, mengingat tujuan diadakan kegiatan ini memang salah satunya untuk menumbuhkan rasa kepedulian mereka terhadap
lingkungan sekitar, tidak hanya lingkungan di sekitar Nara Kreatif, melainkan lingkungan dimanapun mereka berada. Selain itu, nilai
karakter berikutnya yakni tanggung jawab. Masing-masing warga belajar diberitahukan sebelumnya akan ada kegiatan Nara Bersih dan
mereka diwajibkan membawa alat kebersihan sesuai dengan yang diinformasikan, biasanya alat kebersihan yang dibawa antara lain
karung, sapu lidi, dan cangkul. Mereka bertanggung jawab untuk membawa serta menjaga alat kebersihan tersebut, sebab apabila
mereka tidak membawa maka akan menghambat kegiatan Nara Bersih dan waktu pun tidak berlangsung efektif. Hal ini juga bersinggungan
dengan nilai karakter disiplin, yang mana kegiatan Nara Bersih ini dilaksanakan di pagi hari pada pukul 07.00
– 10.00 WIB, maka tidak jarang mereka datang terlambat karena waktu pelaksanaannya yang
mereka anggap terlalu pagi. Pelaksanaan kegiatan Nara Bersih
dilakuka pukul 07.00 WIB karena mengingat udara pagi hari yang masih sehat dan segar, serta cuaca yang belum terlalu terik. Maka dari
itu, pengajarnya pun wajib mencontohkan kepada warga belajar untuk hadir tepat waktu, karena mereka menilai sosok pengajar sebagai role
model di tempat mereka belajar. Jangan sampai pengajar hanya
sekedar memberikan instruksi, namun tidak diimbangi dengan perilaku yang sebenarnya.
f. Ekstrakurikuler Futsal dan Pencak Silat
Kegiatan ekstrakurikuler yang diselenggarakan di Yayasan Nara Kreatif untuk saat ini ada dua kegiatan yaitu Futsal dan Pencak Silat.
Kegiatan futsal sendiri diselenggarakan 2 minggu sekali pada hari Sabtu pukul 20.00
– 22.00 WIB, sedangkan untuk pencak silat rutin diadakan seminggu sekali pada hari Sabtu pukul 09.00
– 10.00 WIB.
Gambar 4.2
Kegiatan Ekstrakurikuler Pencak Silat Pencak silat merupakan salah satu ekstrakurikuler baru yang
diselenggarakan Yayasan Nara Kreatif yang bertujuan sebagai wadah bagi warga belajar untuk menyalurkan minat dan bakatnya pada
olahraga beladiri ini, sehingga dapat mencegah dari perbuatan yang negatif seperti perkelahian atau tawuran. Nilai karakter yang
diterapkan pada kegiatan pencak silat ini, antara lain disiplin, rasa ingin tahu, cinta damai, peduli sosial, dan tanggung jawab. Salah satu
contoh aktivitas yang terlihat penanaman nilai pendidikan karakter
yaitu tanggung jawab, karena dengan mempelajari silat kita bertanggung jawab agar dapat mempergunakannya sebagai seni bela
diri atau olahraga saja, bukan untuk digunakan untuk melakukan perbuatan yang negatif. Selain dari pada itu, kegiatan pencak silat ini
untuk menumbukan nilai karakter rasa ingin tahu karena setiap banyaknya gerakan yang dilakukan ternyata memiliki fungsinya
masing-masing, maka diharapkan warga belajar timbul rasa ingin tahu untuk hal tersebut.
Namun sayangnya minat warga belajar yang mengikuti kegiatan pencak silat ini tidak terlalu tinggi, justru minat yang tinggi berasal
dari masyarakat sekitar yang rutin ikut serta pada kegiatan ini. Ini menjadi tugas bagi pengurus pendidikan, bagaimana caranya agar
menumbuhkan minat warga belajar agar dapat antusias mengikuti ekstrakurikuler pencak silat.
Selain pencak silat, kegiatan ekstrakurikuler lainnya yaitu futsal. Futsal merupakan salah satu olahraga yang digemari oleh warga
belajar khususnya untuk laki-laki, karena mereka dapat menyalurkan minat dan bakat mereka pada bidang olahraga ini. Futsal sempat
diadakan 1 tahun yang lalu, namun karena tidak ada penanggung jawab dan yang melatih, maka diberhentikan untuk sementara waktu sampai
akhirnya aktif kembali pada bulan Agustus 2016 ini.
Gambar 4.3
Kegiatan Ekstrakurikuler Futsal Nilai karakter yang diterapkan pada olahraga futsal ini yaitu
disiplin, kerja keras, rasa ingin tahu, menghargai prestasi, bersahabatkomunikatif, dan tanggung jawab. Berdasarkan pengamatan
penulis salah satu nilai karakter yang terlihat pada kegiatan futsal ini yaitu bersahabatkomunikatif. Hal ini tergambarkan ketika mereka
dibentuk menjadi 2 tim yang berbeda dan saling bertanding satu sama lain, terlihat kerjasama di masing-masing tim tersebut agar dapat
menjadi pemenang. Selain itu, ada pula nilai karakter kerja keras yang mana untuk menjadi pemain yang handal tidaklah mudah, dibutuhkan
latihan secara terus menerus, inilah yang tergambarkan dari kegiatan futsal tersebut.
Meskipun kegiatan futsal diselenggarakan dengan kurun waktu 2 minggu sekali, namun antusiasme warga belajar khususnya laki-laki
sangat tinggi. Inilah yang menjadi evaluasi bagi pengurus pendidikan, bagaimana
cara agar
ekstrakurikuler yang
diselenggarakan mendapatkan respon yang baik serta antusiasme yang tinggi dari warga
belajar. Selain itu, pastikan tertanam nilai-nilai pendidikan karakter pada setiap kegiatan dan memberikan penjelasan setiap aktivitas yang
dilakukan agar mereka memahami tujuan dari aktivitas tersebut.
g. Kreativitas Daur Ulang
Awal mula berdirinya Yayasan Nara Kreatif ialah karena bentuk kepedulian terhadap lingkungan sekitar, karena banyaknya limbah
kotor yang nampaknya dapat dimanfaatkan kembali. Hasil olahan limbah ini diproduksi sebagai produk yang bernilai guna dan bernilai
jual. Bahan pengolahan limbah ini ialah berasal dari kertas bekas yang sudah tidak terpakai dan gedebong pisang yang sudah dikeringkan.
Dengan adanya kreativitas daur ulang limbah kertas ini, diharapkan produk yang dihasilkan nanti dapat bermanfaat bagi masyarakat luas
baik untuk instansi atau perseorangan. Hasil produksi kreativitas daur ulang tersebut dikaryakan menjadi souvenir, office supplies, media
kitas, wedding kits, dan lain-lain.
Dari kegiatan kreativitas daur ulang ini terdapat beberapa nilai karakter yang diterapkan yaitu kerja keras, kreatif, rasa ingin tahu,
bersahabatkomunikatif, dan peduli lingkungan. Tingkat kreativitas pada kegiatan ini benar-benar dilatih karena bahan utama untuk
pengolahannya menggunakan limbah kertas dan hasilnya nanti dapat dijual baik itu untuk perseorangan ataupun perusahaan. Namun untuk
sekarang, kegiatan ini hanya dilaksanakan oleh anak asuh Nara Kreatif, tetapi tidak menutup ruang bagi warga belajar apabila ingin
mengetahui dan mempelajari proses kreativitas daur ulang limbah kertas ini.
h. HUT Nara Kreatif
Hari Ulang Tahun berdirinya Yayasan Nara Kreatif merupakan kegiatan rutin yang diselenggarakan setiap tahunnya pada tanggal 31
Januari. Kegiatan yang diselenggarakan biasanya mengadakan perlombaan antar Paket A, B, dan C, lalu penampilan dari masing-
masing paket puisi, menyanyi, tarian, dll.. Selain perlombaan dan penampilan, diadakan juga doa bersama yang mana sebagai salah satu
wujud syukur kepada Allah SWT karena masih diberi kesempatan untuk dapat memberikan manfaat bagi orang lain dengan keberadaan
Yayasan Nara Kreatif. Nilai karakter pada kegiatan ini antara lain, religius, disiplin, kerja keras, kreatif, menghargai prestasi,
bersahabatkomunikatif, peduli lingkungan, peduli sosial, dan tanggung jawab.
Contoh kegiatan dari penerapan nilai karakter tersebut yaitu pada saat penampilan warga belajar yang mana mereka dituntut untuk
tampil kreatif, maka dari itu untuk menampilkan sesuatu yang kreatif dibutuhkan usaha dan kerja keras agar apa yang kita inginkan dapat
terwujud. i.
Hari Kartini Hari Kartini merupakan perayaan hari besar nasional sebagai
bentuk memperingati perjuangan Kartini dalam memperjuangkan hak wanita Indonesia yang dilaksanakan tiap tahunnya pada tangga 21
April. Tujuan dilaksanakannya hari Kartini bukan semata-mata hanya peringatan hari besar melainkan kilas balik mengenai perjuangan
Kartini untuk dapat meningkatkan derajat kaum wanita Indonesia agar mendapati pendidikan yang setara. Perayaan yang diselenggarakan
oleh Nara Kreatif berupa perlombaan dan penampilan dari warga belajar. Nilai karakter yang diterapkan pada kegiatan ini antara lain
kreatif, mandiri, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabatkomunikatif, dan tanggung jawab.
Berdasarkan hasil pengamatan penulis antusiasme warga belajar pada saat mengikuti perayaan Hari Kartini ini cukup tinggi, namun
masih harus ditekankan tentang makna sebenarnya dari perayaan Kartini ini agar mereka mengetahui perjuangan yang sesungguhnya.
j. Nara Merah Putih
Nara Merah Putih diselenggarakan untuk memperingati dan memeriahkan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia yang jatuh pada
tanggal 17 Agustus setiap tahunnya. Kegiatan ini biasa dilaksanakan setipa tanggal 17 Agustus di mulai dari pagi hingga siang hari. Bentuk
kegiatannya pun bermacam-macam, seperti perlombaan dan karnaval.
Semua kegiatan ini wajib diikuti oleh seluruh warga belajar karena sebagai bentuk kecintaan terhadap tanah air dan semangat kebangsaan
sebagai Warga Negara Indonesia. Selain itu pula, dilatih kretivitas masing-masing warga belajar, khususnya pada kegiatan karnaval yang
mana membutuhkan kreativitas agar terlihat diferensiasi dari tim yang lainnya. Nilai karakter yang diterapkan pada kegiatan Nara Merah
Putih ini antara lain disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, semangat kebangsaan,
cinta tanah
air, menghargai
prestasi, bersahabatkomunikatif, cinta damai, peduli lingkungan, peduli sosial,
dan tanggung jawab.
Gambar 4.4
Kegiatan Karnaval pada Perayaan HUT RI ke-71 k.
Buka Puasa Bersama Setiap bulan suci Ramadhan, Yayasan Nara Kreatif rutin
mengadakan kegiatan Buka Puasa Bersama, entahlah itu yang memang diselenggarakan sendiri oleh Yayasan Nara Kreatif ataupun dari pihak
luar yang mengadakan kegiatan Buka Puasa Bersama dan Yayasan Nara Kreatif hanya sebagai wadah atau tempat kegiatannya saja.
Tujuan dari diselenggarakan kegiatan ini yaitu untuk mempererat tali silahturahim, serta meningkatkan ketaqwaan terhadap Allah SWT,
karena kegiatan yang diselenggarakan tidak hanya sekedar buka puasa bersama melainkan ada kultum atau ceramah dari Ustadz.
Gambar 4.5
Suasana Buka Puasa Bersama di Yayasan Nara Kreatif Rabu, 22 Juni 2016
Nilai karakter yang diterapkan pada kegiatan Buka Puasa Bersama ini salah satu yang mendominasi ialah Religius, sedangkan yang
lainnya antara lain toleransi, kreatif, bersahabatkomunikatif, dan peduli sosial. Toleransi disini yaitu toleransi antar umat beragama yang
mana ada salah satu dari warga belajar Nara Kreatif beragama Kristen, namun pengurus pendidikan tetap mengundang warga belajar tersebut
untuk hadir namun tidak wajib. Hal ini untuk menghindari adanya diskriminasi terhadap umat yang beragama lain, maka dari itu perlunya
penanaman nilai karakter tersebut kepada warga belajar. l.
Nara Qurban Nara Qurban diselenggarakan karena mengingat perayaan hari
besar agama Islam yaitu Idul Adha. Selain itu, diadakannya Nara Qurban sebagai wujud syukur kepada Allah SWT karena masih
diberikan kesempatan untuk merasakan Idul Adha dan berbagi terhadap sesama. Bentuk kegiatan yang dilaksanakan ialah
pemotongan dan pembagian hewan qurban. Nilai yang diterapkan pada kegiatan ini antara lain religius, toleransi, dan peduli sosial. Nilai
religius disini ialah bagaimana warga belajar atau anak asuh memaknai hari raya Idul Adha yang sebenarnya, dan nilai dari peduli sosial yaitu
wujud kepedulian terhadap sesama yang mana membantu meringankan
beban orang lain salah satunya yaitu dengan pembagian hewan qurban, sedangkan nilai karakter toleransi yaitu pembagian hewan qurban
disini tidak memandang ras, budaya, atau pun golongan keluarga melainkan semua masyarakat yang berada di sekitar Yayasan Nara
Kreatif mendapati manfaat pembagian hewan qurban tersebut.
Gambar 4.6
Pemotongan Hewan Qurban Idul Adha 1437H
m. Study Tour
Study tour merupakan kegiatan rutin yang direncanakan setiap tahunnya, yang bertujuan sebagai wadah untuk menambah pengalaman
dan pengetahuan baru bagi warga belajar. Selain itu, meningkatkan semangat untuk belajar dan menghilangkan kejenuhan. Untuk tahun
2016 ini, Yayasan Nara Kreatif sudah mengadakan study tour ke daerah Ciomas, Bogor dan pesertanya tidak hanya berasal dari
Yayasan Nara Kreatif saja melainkan ada 2 sekolah lainnya yang ikut serta pada kegiatan ini, yaitu Yayasan Bina Insan Mandiri YABIM
Depok dan Sekolah Taman Harapan Bekasi. Pesertanya memang sengaja dibuat tidak hanya dari Yayasan Nara Kreatif saja karena
bertujuan untuk menambah relasi dan saling bertukar pengalaman satu sama lain. Nilai karakter yang diterapkan pada kegiatan study tour ini
meliputi religius, jujur, toleransi, disiplin, kreatif, mandiri, rasa ingin
tahu, menghargai prestasi, bersahabatkomunikatif, cinta damai, peduli lingkungan, peduli sosial, dan tanggung jawab.
Salah satu contoh penerapan nilai pendidikan karakter pada aktivitas yang dilakukan yaitu jujur, dimana terkadang ada saja ditemui
pihak yang tidak bertanggung jawab untuk mencuri hak yang bukan miliknya. Hal ini terjadi pada saat study tour tahun ini, yang mana
ketika akan berangkat ada salah satu warga belajar yang kehilangan telepon genggamnya HP pada saat menginap di Yayasan. Tim panitia
pun menggeledah seluruh isi tas anak-anak yang menginap di Yayasan pada saat itu dan menanyakan secara personal kepada masing-masing
dari mereka, hingga pada akhirnya diberi pengertian bahwa mencuri barang yang bukan miliknya ialah perbuatan yang dosa dan dilarang,
bahkan bisa di proses hukum. Maka, salah satu dari mereka akhirnya mengakuinya dan ditanya lebih lanjut alasan mengapa ia melakukan
perbuatan tersebut, dikarenakan tidak memiliki uang dan akan menjual telepon genggamnya tersebut.
Hal seperti inilah yang benar-benar harus ditanamkan kepada warga belajar yaitu sikap jujur dan keterbukaan, karena mungkin ada
permasalahan yang mereka rasakan namun tidak ada wadah untuk menyampaikannya. Peran dari pengajar sangatlah penting, karena
untuk membangun sebuah kedekatan dan keakraban tidak lah mudah terlebih dengan latar belakang mereka yang berasal dari masyarakat
marjinal. Penerapan nilai-nilai harus lebih rutin dan berkelanjutan agar berjalan maksimal.
n. Kelas Inspirasi
Kelas Inspirasi merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan Yayasan Nara Kreatif yang mana mengundang pembicara dari
berbagai latar belakang, mulai dari pengusaha, direksi sampai CEO atau pemilik suatu perusahaan. Hal ini bertujuan agar mereka menjadi
salah satu sosok yang menginspirasi mereka, karena mereka yang menjadi inspirator menceritakan kisah hidup mereka mulai dari yang
bukan siapa-siapa sampai pada akhirnya mereka bisa menjadi pimpinan suatu perusahaan. Dengan adanya Kelas Inspirasi seperti ini
membangkitkan rasa keingintahuan mereka tentang sosok yang menjadi pembicara tersebut. Warga belajar yang hadir pada Kelas
Inspirasi diwajibkan untuk bertanya kepada pembicara terkait dengan apa yang telah disampaikan.
Gambar 4.7
Kelas Inspirasi oleh CEOFounder Momo Milk Indonesia Selasa, 31 Mei 2016
Berdasarkan hasil pengamatan penulis, kelas inspirasi ini adalah salah satu kegiatan yang menarik dan mungkin jarang ditemui di
sekolah formal pada umumnya. Namun sayangnya apabila kelas inspirasi ini diadakan pada waktu siang hari warga belajar yang datang
jauh lebih sedikit, mengingat pada siang hari ada beberapa mereka yang bekerja.
o. Nara Sehat
Nara Sehat merupakan kegiatan yang diselenggarakan Nara Kreatif yang bentuk kegiatannya berupa khitanan massal, pengobatan gratis,
senamolahraga dan sebagainya. Tujuan diselenggarakan Nara Sehat sebagai salah satu wadah yang memfasilitasi masyarakat di sekitar
Yayasan Nara Kreatif untuk mendapati fasilitas kesehatan tanpa dipungut biaya. Berdasarkan pengamatan penulis, kegiatan Nara Sehat
ini diselenggarakan karena adanya kerjasama dengan instansi yang menyelenggarakan kegiatan kesehatan.
Gambar 4.8
Kegiatan Nara Sehat Sunatan Massal Tahun 2014 supported by YBM BRI
Dari kegiatan Nara Sehat ada beberapa nilai karakter yang diterapkan yaitu toleransi, disiplin, bersahabatkomunikatif, dan peduli
sosial. Toleransi disini dikarenakan peserta yang mengikuti Nara Sehat bisa berasal dari mana saja, karena kembali ke tujuan semula yaitu
untuk membantu sesama, hal ini pula tak lepas dari nilai karakter peduli sosial. Maka dari itu, dengan diadakannya kegiatan seperti ini
menumbuhkan rasa empati serta kepedulian terhadap sesama, yang mungkin sebelumnya belum pernah dilakukan.
p. CompanyFactory Visit
Kunjungan ke perusahaanpabrik atau biasa disebut dengan companyfactory
visit merupakan kegiatan kunjungan untuk
mengetahui proses langsung dari sebuah barang yang di produksi dari perusahaan yang bersangkutan. Dengan diadakan kegiatan ini,
diharapkan warga belajar dapat bertambah wawasan serta pengetahuan mereka yang semula mereka hanya mengetahui barang yang
diproduksi tersebut dapat langsung dikonsumsi, lain halnya bila mengetahui proses pembuatannya dari awal. Dari hasil pengamatan
penulis, companyfactory visit ini terakhir diadakan pada tahun 2015 di PT Garuda Food yang berlokasi di Bandung. Nilai karakter yang
diterapkan pada kegiatan ini antara lain disiplin, rasa ingin tahu, dan bersahabatkomunikatif. Nilai karakter yang mendominasi pada
kegiatan ini ialah rasa ingin tahu, sebab diharapkan dengan adanya kunjungan seperti ini menumbuhkan rasa keingintahuan warga belajar
terhadap sesuatu hal yang baru. Bukan itu saja, sikap disiplin mereka pun harus ditunjukkan ketika melakukan kunjungan, karena bisa saja
perusahaan yang dikunjungi tersebut melihat dan menilai kedisiplinan warga belajar.
q. Workshop Keterampilan
Kegiatan workshop keterampilan disini merupakan pelatihan bagi masyarakat yang ingin mengetahui proses pembuatan daur ulang
limbah kertas. Namun tidak hanya itu saja, Yayasan Nara Kreatif menyediakan workshop keterampilan menjahit dan sablon. Trainer
untuk workshop keterampilan ini yaitu anak asuh Yayasan Nara Kreatif. Mereka sebelumnya sudah diberikan pembelajaran dan
pelatihan terlebih dulu, sampai pada akhirnya dapat memberikan pelatihan kepada orang lain. Nilai karakter yang ditanamkan pada
kegiatan ini meliputi disiplin, kerja keras, kreatif, rasa ingin tahu, menghargai prestasi, bersahabatkomunikatif, dan peduli sosial.
r. 1000 Project
Sama halnya seperti workshop keterampilan, kegiatan 1000 Project ini merupakan salah satu bentuk pelatihan bagi masyarakat khususnya
yang bertempat tinggal di Kepulauan Seribu. 1000 Project bekerjasama dengan Astra International untuk memberikan pelatihan pembuatan
gelang dan kalung yang melibatkan masyarakat Kepulauan Seribu dengan harapan mereka semua dapat terlibat dalam program ekonomi
kreatif yang diselenggarakan oleh pemerintah. Dari Yayasan Nara Kreatif, anak asuh lah yang dikirim untuk memberikan pelatihan bagi
masyarakat yang berada disana. Tidak hanya membuat kalung dan
gelang saja, mereka juga melatih bagaiamana cara membuat Paper Bag
dan memproduksi sabun batang sendiri. Nilai karakter yang tertanam pada kegiatan ini antara lain disiplin, kerja keras, kreatif, rasa
ingin tahu, menghargai prestasi, bersahabatkomunikatif, dan peduli sosial. Diharapkan tidak hanya anak asuh saja yang dapat memberikan
pelatihan, melainkan warga belajarnya pun juga dapat ikut serta pada kegiatan ini.
10
Tabel 4.7
Kegiatan dan Penanaman Nilai-nilai Karakter di Yayasan Nara Kreatif
NO KEGIATAN
NILAI KARAKTER
1 Pendidikan Kesetaraan
Sekolah Kejar Paket Religius, jujur, toleransi, disiplin,
kerja keras,
kreatif, mandiri,
demokratis, rasa
ingin tahu,
semangat kebangsaan, cinta tanah air,
menghargai prestasi,
bersahabatkomunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan,
peduli sosial, dan tanggung jawab.
2 Pendidikan Agama
Islam Religius, jujur, disiplin, toleransi,
disiplin, kreatif, rasa ingin tahu, menghargai prestasi, cinta damai,
gemar membaca, peduli sosial, dan tanggung jawab.
3 Kelas Komputer
Disiplin, toleransi, dan rasa ingin tahu.
4 Hasanah Qur’ani
Religius, jujur, disiplin, toleransi, disiplin, kreatif, rasa ingin tahu,
menghargai prestasi, cinta damai, gemar membaca, peduli sosial, dan
tanggung jawab.
5 Nara Bersih
Disiplin, bersahabatkomunikatif,
peduli lingkungan, dan tanggung jawab.
10
Hasil observasi dari bulan Maret-September 2016.
6 Pencak Silat
Disiplin, rasa ingin tahu, cinta damai, peduli sosial, dan tanggung
jawab.
7 Futsal
Disiplin, kerja keras, rasa ingin tahu, menghargai
prestasi, bersahabatkomunikatif,
dan tanggung jawab.
8 Kreativitas Daur
Ulang Kerja keras, kreatif, rasa ingin tahu,
bersahabatkomunikatif, dan peduli lingkungan.
9 HUT Nara Kreatif
Religius, disiplin,
kerja keras,
kreatif, menghargai
prestasi, bersahabatkomunikatif,
peduli lingkungan,
peduli sosial,
dan tanggung jawab.
10 Hari Kartini
Kreatif, mandiri, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah
air, menghargai
prestasi, bersahabatkomunikatif,
dan tanggung jawab.
11 Nara Merah Putih
Disiplin, kerja
keras, kreatif,
mandiri, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi,
bersahabatkomunikatif, cinta damai, peduli lingkungan, peduli sosial, dan
tanggung jawab.
12 Buka Puasa Bersama
Religius, toleransi,
kreatif, bersahabatkomunikatif, dan peduli
sosial. 13
Nara Qurban Religius, toleransi, dan peduli sosial.
14 Study Tour
Religius, jujur, toleransi, disiplin, kreatif, mandiri, rasa ingin tahu,
menghargai prestasi,
bersahabatkomunikatif, cinta damai, peduli lingkungan, peduli sosial, dan
tanggung jawab.
15 Kelas Inspirasi
Disiplin, kerja
keras, kreatif,
mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, menghargai
prestasi, dan
bersahabatkomunikatif. 16
Nara Sehat Pengobatan Gratis,
Toleransi, disiplin,
bersahabatkomunikatif, dan peduli
Sunatan Massal, dsb. sosial.
17 CompanyFactory
Visit Disiplin, rasa ingin tahu, dan
bersahabatkomunikatif.
18 Workshop
Keterampilan Disiplin, kerja keras, kreatif, rasa
ingin tahu, menghargai prestasi, bersahabatkomunikatif, dan peduli
sosial.
19 1000 Project
Disiplin, kerja keras, kreatif, rasa ingin tahu, menghargai prestasi,
bersahabatkomunikatif, dan peduli sosial.
Dari hasil pengamatan penulis mengenai 18 nilai-nilai karakter bangsa yang diterapkan melalui beberapa kegiatan di Yayasan Nara Kreatif dapat
diketahui bahwa pentingnya menerapkan nilai-nilai pendidikan karakter, khususnya bagi mereka yang berasal dari masyarakat marjinal yang mana
pembentukan karakter mereka pun minim. Salah satu pengajar Paket A pun menambahkan :
Cara untuk menerapkan nilai pendidikan karakter tersebut yaitu semua harus dibangun dengan kedekatan, kalau warga belajar menganggap
kita keluarga atau teman, maka akan ada rasa memiliki. Maka disini pengajar dituntut untuk memiliki kedekatan agar mudah membangun
karakter mereka.
11
Berdasarkan pernyataan tersebut, pengajar harus membangun kedekatan agar penanaman nilai-nilai pendidikan karakter dapat
diaplikasikan secara mudah. Sebab dengan latar belakang mereka tersebut dibutuhkan daya serta upaya, dan proses agar dapat mengubah karakter
mereka terdahulu, dan membentuk karakter yang diharapkan. Peran serta tidak hanya dari pengurus dan pengajar yang terlibat di Yayasan Nara
Kreatif, melainkan dukungan dari lingkungan sekitar pun sangat dibutuhkan agar berjalan dengan semestinya.
11
Hasil wawancara dengan Pengajar Paket A, Hoirunnisa, pada hari Rabu, 9 Desember 2015.