Visi Yayasan Nara Kreatif
mengenyam pendidikan kesetaraan di Yayasan Nara Kreatif dan mengikuti beberapa kegiatan yang berlangsung, tanpa diwajibkan
untuk tinggal atau diasramakan dan mengikuti keterampilan produksi daur ulang.
Latar belakang mereka pun berbeda-beda, ada yang berasal dari pengamen jalanan, Asisten Rumah Tangga ART, buruh, broken
home , putus sekolah, office boy, dll. Alasan mereka bergabung di Nara
Kreatif bermacam-macam, namun kebanyakan dari mereka bergabung karena ketidakmampuan dalam segi keuangan dan bahkan ada yang
termarjinalkan dari lingkungan atau meresa dikucilkan dari lingkungan masyarakat.
Berikut merupakan data anak asuh dan warga belajar berdasarkan latar belakang yang berada di Yayasan Nara Kreatif,
Tabel 4.2
Data warga belajar dan anak asuh berdasarkan latar belakang
No. Latar Belakang
Jumlah Prosentase
1. Putus Sekolah Drop Out
133 73,5
2. Broken Home
13 7,1
3. Anak Jalanan
3 1,7
4. Pekerja ART, Buruh,
Office Boy , dll.
18 9,9
5. Yatim Piatu
14 7,8
Jumlah 181
100
Data tersebut berasal studi dokumentasi dari Yayasan Nara Kreatif dari mulai bulan Januari 2015 hinggan September 2016.
Adapun untuk data yang lebih terperinci terdapat di Lampiran 12. Tabel tersebut menunjukkan bahwa keberadaan jumlah anak asuh dan
warga belajar ini merupakan gambaran kecil dari potret masyarakat marjinal di DKI Jakarta. Mereka butuh perhatian khusus dari
pemerintah untuk mendapatkan kehidupan yang layak, serta mendapati fasilitas yang memadai seperti masyarakat pada umumnya.
Sedangkan data anak asuh dan warga belajar berdasarkan jenjang pendidikan di Yayasan Nara Kreatif per bulan September 2016
adalah sebagai berikut,
Tabel 4.3
Data warga belajar dan anak asuh berdasarkan tingkat pendidikan
No. Tingkat
Pendidikan Laki-Laki
Perempuan Jumlah
1. Paket A
16 10
26 2.
Paket B 17
7 24
3. Paket C
22 14
36
TOTAL 55
31 86