112
harus menerapkan nilai-nilai tersebut tidak hanya pada saat memberikan materi pelajaran saja, melainkan diluar dari pada itu harus dapat memberi
contoh yang baik, seperti mengucapkan maaf, terima kasih, tolong, dll.
4. Bagaimanakah cara menarik minat warga belajar agar mau mengikuti
programkegiatan yang dilaksanakan Yayasan Nara Kreatif?
Jawaban: Cara yang menarik minat warga belajar yaitu dengan membangun kedekatan antara warga belajar dan pengajar, entah itu disetiap kegiatan yang
berlangsung di Nara Kreatif ataupun di luar dari pada itu.
5. Kendala apa saja yang dihadapi dalam menerapkan pendidikan karakter
dalam setiap programkegiatan yang berlangsung di Yayasan Nara Kreatif?
Jawaban: Kendala yang kami hadapi yaitu sulit untuk mengatur warga belajar, karena mungkin mereka terbiasa dengan aktivitas yang kurang baik. Namun
disini kami masih belum bisa menemukan cara yang sesuai untuk menerapkan atau menanamkan nilai-nilai karakter kepada warga belajar.
6. Apa solusipemecahan masalah dari kendala yang dihadapi dalam
penerapan pendidikan karakter di Yayasan Nara Kreatif?
Jawaban: Membangun komunikasi dengan warga belajar, orang tua, dan lingkungan sekitar. Karna mereka akan menganggap bahwa ada yang
memperhatikan mereka.
7. Bagaimanakah menurut Anda penerapan pendidikan karakter yang
dilaksanakan Yayasan Nara Kreatif? Apakah sudah berjalan efektif atau belum?
Jawaban: Di Nara Kreatif terbagi atas warga belajar dan anak asuh. Untuk anak asuh ialah anak yang tinggal atau diasramakan di Nara Kreatif,
sedangkan untuk warga belajar ialah mereka hanya untuk mengikuti program pendidikan kesetaraan saja. Penerapan pendidikan karakter bagi anak asuh
khususnya, sudah berjalan efektif karena mereka lebih peka atau sensitive dengan lingkungan sekitar, seperti mengucapkan salam atau ucapan terima
kasih. Saya pun sebagai pengajar merasa malu, karena saya sendiri belum menerapkan nilai-nilai karakter yang baik di dalam diri. Lalu utuk penerapan
113
pendidikan karakter bagi warga belajar belum cukup maksimal, hal ini mungkin dikarenakan intensitas waktu yang kurang untuk tatap muka dengan
penagajr itu sendiri.
8. Apa saran atau masukan bagi Yayasan Nara Kreatif agar penerapan
pendidikan karakter berlangsung efektif?
Jawaban: Saran dari saya agar diberikan 1 hari full dengan adanya interaksi pengajar dan warga belajar, tetapi fokusnya yaitu dengan penanaman nilai-
nilai pendidikan karakter dan dibantu dengan pihak-pihak yang ingin men- support
kegiatan tersebut.
Mengetahui,
Interviewee Interviewer
Pengajar Penulis
Roosna Sari Mauludina Alprilia Nuriani Rachmawati
114
Lampiran 6
HASIL WAWANCARA
HariTanggal : Selasa, 21 Juni 2016 Interviewee
: Anis Nurfitriani Jabatan
: Pengajar Paket B Waktu
: 19.35 WIB Tempat
: Yayasan Nara Kreatif
Pokok Pembicaraan 1.
Bagaimanakah pelaksanaan pendidikan di Yayasan Nara Kreatif?
Jawaban: Pelaksanaan pendidikan di Yayasan Nara Kreatif yaitu dengan pendidikan agama, pendidikan akademik dan pendidikan karakter. Untuk
pendidikan agama dilaksanakan pada setiap hari rabu pukul 17.30-21.30 WIB dengan materi pembelajaran mengenai tajwid, akidah akhlak, fikih, Sejarah
Kebudayaan Islam dan Tadarus Al- qur’an dan iqra, bahasa Arab dan Public
Speaking. Untuk pendidikan akademik dilaksanakan pada hari selasa, kamis, jum’at dan sabtu. Dengan tingkatan kelas yaitu paket A,B dan C. Ada 6 mata
pelajaran yang diajarkan untuk paket A dan B, dan 7 mata pelajaran untuk paket C. Mata pelajaran yang diajarkan adalah mata pelajaran yang diuji
nasionalkan yaitu : matematika, b. Indonesia, b. Inggris, ipa, ips, ekonomi, sosiologi, pkn, dan geografi. Selain dari mata pelajaran tersebut anak-anak
warga belajar kami ajarkan pula ketrampilan komputer dan kegiatan esktrakurikuler silat, menari dan futsal. Dan juga beberapa seminar atau kelas
edukasi dengan para motivator. Untuk pendidikan karakter yang kita laksanakan adalah pada setiap saat mereka beraktivitas artinya tidak dibatasi
dengan waktu 24 jam. Dengan pengenalan adab dan sopan santun serta bagaimana cara bersyukur, berterima kasih, meminta maaf, menyayangi yang
lebih kecil, menghormati yang lebih besar, seputar adab keseharian mereka.