Sarana dan Prasarana Gambaran Umum Objek Penelitian

Yayasan Nara Kreatif melalui beberapa kegiatan yang dilangsungkan. Baik itu kegiatan yang sifatnya rutin ataupun yang sifatnya tentatif. Menurut beberapa warga belajar, dengan penerapan nilai-nilai pendidikan karakter ini dapat membentuk kepribadian dari warga belajar itu sendiri. Menurut Neng Saimah salah satu anak asuh dan warga belajar Nara Kreatif Paket C mengungkapkan : Salah satu nilai pendidikan karakter yang saya dapatkan ialah Leadership , karena anak asuh yang dianggap paling dewasa ialah saya, maka saya bertanggung jawab untuk adik-adik di Yayasan Nara Kreatif untuk memberikan contoh yang baik dan ketegasan saya sebagai seorang kaka untuk mendidikan adik-adik saya. Selain itu diajarkan juga sopan santun dan tentang pendidikan agama, karena di Nara Kreatif lebih ditekankan kepada pendidikan agama atau pembentukan akhlak. Menurut saya itu merupakan hal yang paling penting. 4 Ditinjau dari hasil wawancara dengan salah satu warga belajar tersebut dapat dikatakan bahwa kegiatan yang berlangsung menandakan bahwa mereka benar-benar dibentuk dari segi kepribadian dan akhlaknya. Berdasarkan pada kajian teori yang sudah dipaparkan dalam BAB II, pendidikan karakter karakter sama halnya dengan pendidikan moral dan akhlak yang mana membentuk kepribadian anak, serta membina kepribadian generasi muda. Warga belajar Nara Kreatif yang lainnya yaitu Anita Rahayu menambahkan : Di Nara Kreatif ditanamkan banyak sekali nilai karakter, karena memang anak-anak yang bergabung di Nara Kreatif banyak yang berasal dari anak jalanan, kaum dhuafa, yang mana kalau berbicara mereka tidak mengenal sopan santun dan etika. Maka dari itu, di Nara Kreatif dididik agar perilaku mereka yang dulu jangan terbawa sampai sekarang. Selain itu, adanya penanaman akhlak dan moral bagi mereka, salah satunya dikhususkan adanya kelas pendidikan agama Islam. 5 4 Hasil wawancara dengan Warga BelajarAnak Asuh Yayasan Nara Kreatif, Neng Saimah Paket C, pada Minggu, 4 September 2016. 5 Hasil wawancara dengan Warga Belajar Yayasan Nara Kreatif, Anita Rahayu Paket C, pada Sabtu, 20 Agustus 2016. Dilihat dari hasil wawancara tersebut, tergambarkan bahwa Yayasan Nara Kreatif menerapkan nilai-nilai pendidikan karakter dikarenakan latar belakang dari anak-anak yang bergabung di Nara Kreatif. Dengan adanya penerapan pendidikan karakter ini diharapkan, karakter dari setiap warga belajar dapat berubah sedikit demi sedikit. Kepala Sekolah Nara Kreatif yang bertanggung jawab untuk divisi pendidikan di Yayasan Nara Kreatif memaparkan bahwa : Penerapan pendidikan karakter di Nara Kreatif yang paling utama ialah menerapkan dan menanamkan nilai-nilai karakter mereka di setiap kegiatan yang dilaksanakan. Contohnya ialah pada saat proses pembelajaran, para pengajar dituntut untuk dapat memberikan nilai- nilai karakter yang baik disamping pengetahuan akademik. Selain itu, dalam keseharian di luar dari jam sekolah kita juga mengajari nilai- nilai karakter, contohnya untuk saling menghargai terhadap sesama, atau yang lebih tua, atau terhadap yang lebih muda. Selain itu, diajarkan sopan santun dan membangun akhlak mereka. 6 Berdasarkan pemaparan beliau, proses pelaksanaan pendidikan karakter sendiri tidak hanya berlangsung pada saat Kegiatan Belajar Mengajar KBM saja, melainkan di setiap kegiatan yang berlangsung di Yayasan Nara Kreatif. Penerapan pendidikan karakter ini pun butuh peran serta dari pengajar untuk dapat mengajari nilai-nilai karakter di luar jam Kegiatan Belajar Mengajar KBM. Dari pengamatan penulis, cara penyampaian untuk menerapakan nilai-nilai pendidikan karakter pun tidaklah mudah. Mereka harus diajari secara berkelanjutan atau terus- menerus sehingga terbentuk dengan sendirinya. Sebab pada dasarnya prinsip dari pengembangan pendidikan karakter yaitu berkelanjutan, yang mana proses pengembangan nilai-nilai karakter merupakan sebuah proses yang panjang. 7 Selain itu pula, perbaikan diri dari pengajar pun mesti dilakukan karena seringkali para warga belajar mencontohkan perilaku yang dilakukan oleh pengajar. Contohnya secara tidak sengaja ada salah 6 Hasil wawancara dengan Kepala Sekolah Nara Kreatif , Muhammad Taufik, pada Minggu, 7 Februari 2016. 7 Nanang Purwanto, Pengantar Pendidikan, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2014, h. 193-194.