Sejak kapan penerapan nilai-nilai karakter diberlakukan di Yayasan

106 para pengajar dituntut untuk dapat memberikan nilai-nilai karakter yang baik disamping pengetahuan akademik. Selain itu, dalam keseharian diluar dari jam sekolah kita juga mengajari mereka nilai-nilai karakter, contohnya untuk saling menghargai terhadap sesama, atau yang lebih tua, atau terhadap yang lebih muda. Selain itu, diajarkan sopan santun dan membangun akhlak mereka. 7. Bagaimanakah cara menarik minat warga belajar agar mau mengikuti programkegiatan yang dilaksanakan Yayasan Nara Kreatif? Jawaban: Cara menarik minat mereka yaitu pertama-tama kita lihat dari tujuan mereka terlebih dulu, yang mana kebanyakan dari mereka bersekolah untuk mendapatkan ijazah. Maka dari pada itu kami menjembatani mereka untuk meraih tujuan tersebut, dengan cara memberikan kegiatan-kegiatan menarik yang dapat memotivasi mereka, yang mana setelah mereka mendapati Ijazah atau lulus nantinya mereka dapat menjadi orang yang bermanfaat dan sukses. Selain itu kami juga ajarkan berwirausaha, hal ini diajarkan agar orientasi mereka setelah lulus bukan hanya bekerja diperusahaan, melainkan mereka dapat membuka lapangan kerja sendiri, dan dari berwirausaha itu dapat ditanamkan sikap untuk menjadi orang mandiri tanpa bergantung kepada orang lain, serta menjadi pribadi yang bertanggung jawab. 8. Siapa sajakah yang bertanggung jawab atas proses pelaksanaan penerapan pendidikan karakter di Yayasan Nara Kreatif? Jawaban: Dalam proses pelaksanaan pendidikan karakter ini, semua pihak yang ada didalamnya terutama pengurus dan pengajar bertanggung jawab agar tercapai tujuan yang diharapkan. Pengajar disini bertugas untuk memantau anak-anak didiknya yang diajarkan, sedangkan pengurus memantau pendidikan itu secara global, yakni dari pengajarnya dan warga belajar itu sendiri. 9. Kendala apa saja yang dihadapi dalam menerapkan pendidikan karakter dalam setiap programkegiatan yang berlangsung di Yayasan Nara Kreatif? 107 Jawaban: Kendala yang kami hadapi dalam penerapan pendidikan karakter yaitu sifat malas dari warga belajar itu sendiri yang terkadang kurang tercapainya nilai-nilai karakter yang kami ajarkan. Karena dilihat dari latar belakang mereka yang awalnya mereka memiliki kebiasaan yang tidak mudah diatur, dan ketika mereka menjadi bagian dari kami yang mana diterapkan beberapa peraturan yang harus mereka laksanakan. Selain itu, minimnya inisiatif dari pengajar pada saat mereka mengajar dan menanamkan nilai-nilai pendidikan karakter kepada warga belajar, sehingga belum tercapai secara maksimal. 10. Apa solusipemecahan masalah dari kendala yang dihadapi dalam penerapan pendidikan karakter di Yayasan Nara Kreatif? Jawaban: Solusinya yaitu diadakan pelatihan terutama kepada pengurus dan tenaga pendidikpengajar. Mereka harus diberikan training untuk mengetahui cara penangaan anak-anak yang termarjinalkan tersebut. Untuk warga belajarnya sendiri, mereka harus diberikan kegiatan-kegiatan yang sifatnya kegiatan yang mereka butuhkan dan berbeda dari yang sebelumnya agar mereka jauh lebih antusias. Selain itu, penanaman yang rutin nilai-nilai karakter kepada warga belajar, harus lebih sering diingatkan, karena penanaman nilai karakter itu tidak bisa satu atau dua kali diajarkan, tetapi harus rutin dan sebagai pengajar pun harus mencontohkan yang baik pula agar berjalan maksimal. Mengetahui, Interviewee Interviewer Kepala Sekolah Penulis Muhammad Taufik Alprilia Nuriani Rachmawati