Sejarah Singkat Yayasan Nara Kreatif

b. Misi Yayasan Nara Kreatif

1 Memberikan kemudahan dengan mengajarkan keterampilan dan keahlian mengubah limbah kertas, serta organik yang tidak bernilai menjadi bernilai guna kepada anak keluarga dhuafa. 2 Mewujudkan kehidupan lebih baik dengan memberikan pendidikan agama dan sekolah secara gratis, sampai diberikan beasiswa untuk kuliah. 3 Mengubah situasi dan kondisi kehidupan keluarga dhuafa untuk lebih baik, dengan pendekatan karakter serta penanaman pola pikir yang lebih baik. 4 Menjadikan anak keluarga dhuafa sebagai mitra bisnis, bukan sebagai pekerja agar menumbuhkan kemandirian masyarakat secara berkelanjutan. 5 Mengubah pola pikir dan karakter anak keluarga dhuafa, untuk kreatif dalam mewujudkan kehidupan lebih baik. 3

4. Data Pengurus, Pengajar, Anak Asuh dan Warga Belajar

a. Data Pengurus dan Pengajar

Kondisi di Yayasan Nara Kreatif ini, khususnya untuk kestrukturan dikelompokkan menjadi 2 bagian yaitu divisi operasional dan divisi pendidikan. Untuk operasional, dipimpin oleh Kepala Operasional dan dibawahi oleh Sekretaris, Staff Produksi dan Staff Logistik. Penanggung jawab untuk produksi ini diserahkan kepada salah satu anak asuh Yayasan Nara Kreatif yang dianggap mampu untuk diberikan tanggung jawab lebih dari pada anak asuh lainnya. Selain itu untuk penanggung jawab logistik merupakan salah satu alumni warga belajar yang mengenyam pendidikan kesetaraan paket C. Sedangkan untuk pendidikan dipimpin oleh Kepala Sekolah dan dibawahi oleh Administrasi, Kesiswaan, Pengajar Sekolah Kejar Paket, dan Pengajar Agama Islam. 3 Profil Yayasan Nara Kreatif, 2016, h. 3-4. Adapun kualifikasi pengurus divisi operasional, divisi pendidikan, dan pengajar secara keseluruhan berjumlah 16 orang, terdiri dari 10 orang laki-laki dan 6 perempuan. Pendidikan terakhir Strata 1 S1 4 orang, Diploma III D3 2 orang, SMA sebanyak 9 orang dan SMP sebanyak 1 orang. Untuk tenaga pengajar yang ada di Yayasan Nara Kreatif kebanyakan masih berstatus sebagai mahasiswa yang berasal dari Perguruan Tinggi Negeri PTN dan Perguruan Tinggi Swasta PTS. Dengan mengusung visi dan misi yayasan serta niat yang tulus dan ikhlas, status akademis yang dimiliki pengajar di Yayasan Nara Kreatif tidak menjadi sekat untuk berbagi terhadap sesama. Berikut merupakan data yang diterima mengenai pengurus divisi operasional dan divisi pendidikan, serta pengajar berdasarkan tingkat pendidikan di Yayasan Nara Kreatif, Tabel 4.1 Data pengurus dan pengajar Yayasan Nara Kreatif berdasarkan jenjang pendidikan No. Tingkat Pendidikan Terakhir Jumlah Prosentase 1. S1 4 25 2. D3 2 12,5 3. SMA 9 56,25 4. SMP 1 6,25 Jumlah 16 100 b. Keadaan Anak Asuh dan Warga Belajar Anak-anak yang berada di Yayasan Nara Kreatif terdapat dua kelompok, yaitu anak asuh dan warga belajar. Anak asuh merupakan anak yang tinggal atau diasramakan di Yayasan Nara Kreatif. Selain itu diberikan keterampilan produksi daur ulang, penanaman nilai-nilai karakter dalam keseharian, dan mengenyam pendidikan kesetaraan. Sedangkan untuk warga belajar sendiri adalah anak yang hanya mengenyam pendidikan kesetaraan di Yayasan Nara Kreatif dan mengikuti beberapa kegiatan yang berlangsung, tanpa diwajibkan untuk tinggal atau diasramakan dan mengikuti keterampilan produksi daur ulang. Latar belakang mereka pun berbeda-beda, ada yang berasal dari pengamen jalanan, Asisten Rumah Tangga ART, buruh, broken home , putus sekolah, office boy, dll. Alasan mereka bergabung di Nara Kreatif bermacam-macam, namun kebanyakan dari mereka bergabung karena ketidakmampuan dalam segi keuangan dan bahkan ada yang termarjinalkan dari lingkungan atau meresa dikucilkan dari lingkungan masyarakat. Berikut merupakan data anak asuh dan warga belajar berdasarkan latar belakang yang berada di Yayasan Nara Kreatif, Tabel 4.2 Data warga belajar dan anak asuh berdasarkan latar belakang No. Latar Belakang Jumlah Prosentase 1. Putus Sekolah Drop Out 133 73,5 2. Broken Home 13 7,1 3. Anak Jalanan 3 1,7 4. Pekerja ART, Buruh, Office Boy , dll. 18 9,9 5. Yatim Piatu 14 7,8 Jumlah 181 100 Data tersebut berasal studi dokumentasi dari Yayasan Nara Kreatif dari mulai bulan Januari 2015 hinggan September 2016. Adapun untuk data yang lebih terperinci terdapat di Lampiran 12. Tabel tersebut menunjukkan bahwa keberadaan jumlah anak asuh dan warga belajar ini merupakan gambaran kecil dari potret masyarakat marjinal di DKI Jakarta. Mereka butuh perhatian khusus dari pemerintah untuk mendapatkan kehidupan yang layak, serta mendapati fasilitas yang memadai seperti masyarakat pada umumnya.