Pengertian Pendidikan Karakter Pendidikan Karakter
bersumber dari diri seseorang yang bersumber dari bentukan- bentukan yang diterima dari lingkungan.
Berdasarkan pembahasan diatas dapat ditegaskan bahwa karakter merupakan perilaku manusia yang berhubungan dengan
Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan, dan kebangsaan yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan,
dan perbuatan berdasarkan norma-norma agama, hukum, tata karma, budaya, dan adat istiadat.
6
Berdasarkan uraian mengenai karakter, dapat diketahui bahwa karakter yaitu suatu nilai yang dimiliki pada
tiap manusia dan nilai-nilai tersebut didasarkan atas norma agama, hukum, budaya, dan adat istiadat.
Pengertian lain menerangkan karakter, secara lebih jelas, mengacu kepada serangkaian sikap attitudes, perilaku behavior,
motivasi motivation, dan keterampilan skills. Karakter meliputi sikap seperti keinginan untuk melakukan hal yang terbaik, kapasitas
intelektual, seperti berpikir kritis dan alasan moral, perilaku seperti jujur dan bertanggung jawab, mempertahankan prinsip-prinsip moral
dalam situasi penuh ketidakadilan, kecakapan interpersonal dan emosional yang memungkinkan seseorang berinteraksi secara efektif
dalam berbagai keadaan, dan komitmen untuk berkontribusi dengan komunitas dan masyarakatnya.
7
Maka dapat diberikan kesimpulan bahwa karakter ialah nilai yang ada pada diri manusia dan mengacu pada sikap, perilaku,
motivasi, dan keterampilan untuk melakukan hal terbaik yang dimilikinya sesuai dengan norma-norma yang berlaku.
6
Heri Gunawan, Pendidikan Karakter Konsep dan Implementasi, Bandung: Alfabeta, 2012, h. 1-4.
7
Ngainun Naim, Character Building: Optimalisasi Peran Pendidikan dalam Pengembangan Ilmu dan Pembentukan Karakter Bangsa
, Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2012, h. 55.
Setelah kita mengetahui definisi dari karakter, baik secara terminologis ataupun etimologis, dapat dengan mudah kita
mendefinisikan pendidikan karakter. Menurut Thomas Lickona 1991, pendidikan karakter adalah
pendidikan untuk membentuk kepribadian seseorang melalui pendidikan budi pekerti, yang hasilnya terlihat dalam tindakan nyata
seseorang, yaitu tingkah laku yang baik, jujur bertanggungjawab, menghormati hak orang lain, kerja keras, dan sebagainya.
Menurut Ramli 2003, pendidikan karakter memiliki esensi dan makna yang sama dengan pendidikan moral dan pendidikan
akhlak. Tujuannya adalah untuk membentuk pribadi anak, supaya menjadi manusia yang baik, warga masyarakat, dan warga negara
yang baik. Oleh karena itu, hakikat pendidikan karakter dalam konteks pendidikan di Indonesia adalah pendidikan nilai, yakni
pendidikan nilai-nilai luhur yang bersumber dari budaya bangsa Indonesia sendiri, dalam rangka membina kepribadian generasi
muda.
8
Dengan kata lain pendidikan karakter disini sama halnya dengan pendidikan morak dan akhlak yang mana membentuk
kepribadian anak, serta membina kepribadian generasi muda. Ada pula ahli yang menerangkan bahwa pendidikan karakter
sama halnya dengan pendidikan akhlak dalam perspektif islam. Dalam konsep Ibn Miskawaih, pendidikan akhlak merupakan upaya
menuju terciptanya sikap batiniah yang mampu mendorong secara spontan lahirnya tindakan-tindakan yang bernilai baik. Kriteria benar-
salah dan baik-buruk untuk menilai suatu tindakan dikaitkan kepada Alquran dan petunjuk Nabi Muhammad, sebagai pedoman tertinggi
dalam Islam. Kajian konsep akhlak telah lama dirumuskan oleh tokoh-tokoh
Islam, seperti Ibnu Miskawaih, Imam Al-Ghazali, Ibn Sina, Syeikh Ataillah. Semua telaah ini menegaskan , tujuan tertinggi pendidikan
8
Ibid., h. 23-24.
akhlak adalah terbentuknya karakter positif dalam perilaku manusia. Karakter positif ini bersumber dari penghayatan dan pengamalan
ajaran Allah SWT dalam rutinitas kehidupan manusia. Dalam sebuah pendidikan, pendidikan karakter ataupun
pendidikan akhlak, kedua istilah ini tidak ada pertentangan. Sebab, keduanya membutuhkan sebuah tindakan nyata sebagai ekspresi nilai
personal. Keduanya tidak bisa lepas dari sumber nilai-nilai dalam spiritualitas, agama, bahkan budaya.
9
Maka menurut pengertian di atas bahwasanya pendidikan karakter atau pendidikan akhlak
Menurut Sisca Rahmadona, Farida Hanum, dan Arif Roham mendefinisikan pendidikan karakter yaitu
“Character Education is done by instilling core ethical values as the basis for a good
character. The goal is the formation of good character ”
10
, yang dapat didefinisikan bahwa pendidikan karakter merupakan penanaman nilai-
nilai dasar untuk sebuah karakter yang baik, karena tujuannya ialah pembentukan karakter yang baik.
Pendidikan karakter diartikan juga sebagai the deliberate us of all dimensions of school life to foster optimal character development
usaha kita secara sengaja dari seluruh dimensi kehidupan sekolah untuk membantu pengembangan karakter dengan optimal. Hal ini
berarti bahwa untuk mendukung perkembangan karakter peserta didik harus melibatkan seluruh komponen di sekolah baik dari aspek isi
kurikulum the content of the curriculum, proses pembelajaran the process of instruction
, kualitas hubungan the quality of relationships
, penanganan mata pelajaran the handling of
9
Mochamad Ziaulhaq, Sekolah Berbasis Nilai, Bandung: Ihsan Pers, 2015, h. 17- 18.
10
Sisca Rahmadonna, Farida Hanum dan Arif Rohman, “Development of Children Character Through Model of Communication, Education, Information in Marginal
Communities in Yogyakarta”,h. 263-267, dalam Proceeding: Empowering The Primary Education for The Brighter Generation
, Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta, 2013, h.263.
discipline , pelaksanaan aktivitas ko-kurikuler, serta etos seluruh
lingkungan sekolah.
11
Pendidikan karakter juga bukan sekedar mengajarkan mana yang benar dan mana yang salah. Lebih dari itu, pendidikan karakter
adalah usaha
menanamkan kebiasaan-kebiasaan
yang baik
habituation sehingga peserta didik mampu bersikap dan bertindak berdasarkan nilai-nilai yang telah menjadi kepribadiannya. Dengan
kata lain, pendidikan karakter yang baik harus melibatkan pengetahuan yang baik moral knowing, perasaan yang baik atau
loving good moral feeling dan perilaku yang baik moral action
sehingga terbentuk perwujudan kesatuan perilaku dan sikap hidup peserta didik.
12
Berdasarkan pengertian dari beberapa para ahli di atas, dapat kita ketahui bahwa pendidikan karakter adalah usaha sengaja yang
dilakukan dalam membantu pengembangan karakter dengan optimal dan membentuk kepribadian seseorang melalui pendidikan budi pekerti
agar menjadi manusia yang bermoral, serta mampu bersikap dan bertindak berdasarkan nilai-nilai yang telah menjadi kepribadiannya.