Teori-teori Kepuasan Kerja Kepuasan Kerja 1.Pengertian Kepuasan Kerja

15

2.1.2. Teori-teori Kepuasan Kerja

Teori kepuasan kerja mencoba mengungkapkan apa yang membuat sebagian orang lebih puas terhadap pekerjaannya dari pada beberapa lainnya. Teori kepuasan kerja yang dikemukakan oleh Munandar 2001, ada 3 macam teori kepuasan kerja, yaitu : teori pertentangan, model dari kepuasan bidang atau bagian, dan teori proses- bertentangan. Teori pertentangan dari Locke menyatakan bahwa kepuasan atau tidak kepuasan terhadap beberapa aspek dari pekerjaan mencerminkan penimbangan dua nilai, yaitu pertentangan yang dipersepsikan antara apa yang diinginkan seorang individu dengan apa yang ia terima, dan pentingnya apa yang diinginkan bagi individu. Kepuasan kerja bagi seorang individu adalah jumlah kepuasan kerja dari setiap aspek pekerjaan dikalikan dengan derajat pentingnya aspek pekerjaan bagi individu. Misalnya untuk seorang tenaga kerja, satu aspek dari pekerjaannya misalnya peluang untuk maju sangat penting, lebih penting dari aspek-aspek pekerjaan lain misalnya penghargaan. Oleh karena itu, untuk tenaga kerja tersebut peluang untuk maju harus dibobot lebih tinggi atau diprioritaskan dari pada penghargaan. Sementara itu, teori kepuasan kerja Model dari Kepuasan Bidang atau Bagian Facet Satisfaction berasal dari Model Lawler tentang kepuasan bidang yang berkaitan erat dengan teori keadian dari Adams. Menurut model Lawler orang akan puas dengan bidang tertentu dari pekerjaan mereka misalnya dengan rekan kerja, atasan, gaji jika jumlah dari bidang yang harus mereka terima untuk melaksanakan kerja mereka sama dengan jumlah yang mereka persepsikan dari yang secara aktual 16 mereka terima. Menurut Lawler, jumlah dari bidang yang dipersepsikan organisasi tergantung dari bagaimana orang mempersepsikan masukan pekerjaan, ciri-ciri pekerjaannya, dan bagaimana mereka mempersepsikan masukan dan keluaran dari organisasi lain yang dijadikan pembanding bagi mereka. Tambahan lagi, jumlah dari bidang yang dipersepsikan organisasi dari apa yang secara aktual terima dan hasil keluaran yang dipersepsikan dari organisasi dengan siapa mereka bandingkan diri mereka sendiri. Sedangkan Teori Proses Bertentangan Opponent- Process Theory dari Landy ini menyatakan, bahwa terdapat keseimbangan emosional pada diri seseorang saat seseorang itu memperoleh imbalan atau ganjaran pada pekerjaan mereka. Dalam arti bahwa meskipun seseorang mendapatkan imbalan sesuai dengan yang diharapkan, tidak serta merta didominasi oleh rasa puas tetapi secara emosi masih berhubungan dengan rasa ketidakpuasan itu sendiri, meskipun mungkin dalam tingkat yang tidak signifikan. Emosi yang berlawanan tersebut meskipun lebih lemah, akan terus ada dalam jangka waktu yang lama. Digambarkan jika ada seseorang yang merasa terpenuhi kepuasan kerjanya dan kemudian ia merasa senang, maka pada suatu saat jika rasa senang itu menurun orang tersebut akan merasakan sedih sebelum kembali ke normal. Ini terjadi karena adanya emosi tidak senang emosi berlawanan yang tanpa sadar juga berlangsung dalam diri seseorang tersebut. Jadi dari apa yang dicontohkan di atas terlihat jelas bahwa manusia sebagai individu tanpa sadar telah mempertahankan keseimbangan emosional itu sendiri. 17

2.1.3. Dimensi Kepuasan Kerja