54
b. Promotion
Uji validitas terhadap skala ini dilakukan dengan menguji apakah empat item yang ada bersifat unidimensional, artinya benar hanya mengukur promotion saja. Dari hasil
analisis CFA yang dilakukan dengan model satu factor, ternyata mendapatkan hasil yang fit, dengan nilai Chi-square=2,09, df=2, P-value=0,35216, RMSEA=0,020.
Dengan demikian, model satu factor dapat diterima, artinya bahwa seluruh item terbukti mengukur satu hal saja, yaitu promotion. Hasil pengujian CFA model fit dari
promotion dapat dilihat pada lampiran. Selanjutnya, untuk melihat apakah item tersebut mengukur faktor yang
hendak diukur secara signifikan dan sekaligus menentukan apakah item tersebut perlu didrop atau tidak. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap koefisien
muatan faktor, jika nilai t1,96 artinya item tersebut akan didrop dan sebaliknya, seperti pada tabel 3.6 berikut ini:
Tabel 3.6 Muatan Faktor Item
Promotion Nomor item
Koefisien Error
Nilai T Signifikan
Item 2 Item 11
Item 20 Item 33
0,47 0,47
0,62 0,83
0,10 0,10
0,10 0,11
4,53 4,53
5,95 7,65
√ √
√ √
Keterangan : tanda √ = signifikan; X = tidak signifikan
Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa dari empat item yang mengukur promotion, seluruhnya signifikan. Hanya saja pada model pengukuran ini, juga
terdapat kesalahan pengukuran item yang saling berkolerasi. Artinya dapat disimpulkan bahwa item-item tersebut bersifat multi-dimensional atau tidak hanya
55
mengukur satu faktor saja. Berdasarkan korelasi antar kesalahan pengukuran pada item promotion terlampir, dapat dilihat bahwa terdapat beberapa item yang
berkolerasi dengan item lain, namun total kolerasi setiap itemnya tidak lebih dari lima, sehingga item-item tersebut tidak perlu didrop. Jadi, seluruh item dapat
diikutsertakan dalam perhitungan faktor skor dari konstruk promotion.
c. Supervision
Uji validitas terhadap skala ini dilakukan dengan menguji apakah empat item yang ada bersifat unidimensional, artinya benar hanya mengukur supervision saja. Dari
hasil analisis CFA yang dilakukan dengan model satu factor, ternyata tidak fit, dengan nilai Chi-square=26,62, df=2, P-value=0,00000, RMSEA=0,329. Oleh sebab
itu dilakukan modifikasi terhadap model dimana kesalahan pengukuran pada beberapa item diperbolehkan berkolerasi dengan item lainnya, yaitu dengan satu kali
modifikasi sehingga diperoleh model fit, dengan nilai Chi-square=3,65, df=1, P- value=0,05618, RMSEA=0,152. Dengan demikian, model satu factor dapat diterima,
artinya bahwa seluruh item terbukti mengukur satu hal saja, yaitu supervision. Hasil pengujian CFA model fit dari supervision dapat dilihat pada lampiran.
Selanjutnya, untuk melihat apakah item tersebut mengukur faktor yang hendak diukur secara signifikan dan sekaligus menentukan apakah item tersebut perlu
didrop atau tidak. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap koefisien muatan factor, jika nilai t1,96 artinya item tersebut akan didrop dan sebaliknya,
seperti pada tabel 3.7 berikut ini:
56
Tabel 3.7 Muatan Faktor Item
Supervision Nomor item
Koefisien Error
Nilai T Signifikan
Item 2 Item 11
Item 20 Item 33
0,47 0,47
0,62 0,83
0,10 0,10
0,10 0,11
4,53 4,53
5,95 7,65
√ √
√ √
Keterangan : tanda √ = signifikan; X = tidak signifikan
Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa dari empat item yang mengukur supervision, seluruhnya signifikan. Hanya saja pada model pengukuran ini, juga
terdapat kesalahan pengukuran item yang saling berkolerasi. Artinya dapat disimpulkan bahwa item-item tersebut bersifat multi-dimensional atau tidak hanya
mengukur satu factor saja. Berdasarkan kolerasi antar kesalahan pengukuran pada item supervision terlampir, dapat dilihat bahwa terdaat beberapa item yang
berkolerasi dengan item lain, namun total kolerasi setiap itemnya tidak lebih dari lima, sehingga item-item tersebut tidak perlu didrop. Jadi, seluruh item dapat
diikutsertakan dalam perhitungan factor skor dari konstruk supervision.
d. Fringe Benefits