Faktor-faktor yang Mempengaruhi Self Efficacy

34 c. Tahap dewasa adulthood Bandura membagi tahap dewasa menjadi dewasa muda dan dewasa madya. Self efficacy yang tinggi penting untuk meraih keberhasilan dari pengalamannya. Seseorang yang memiliki self efficacy rendah tidak memiliki keseimbangan dalam situasi tertentu dan memungkinkan untuk terjadinya kegagalan. Pada masa dewasa madya juga seseorang rentan terkena stress yang diakibatkan oleh pekerjaan, keluarga maupun kehidupan sosialnya dalam Schultz Wadsworth, 2005. Untuk itu, factor lingkungan ditempat ia bekerja juga mempengaruhi perkembangan self efficacy. d. Masa tua old age Mengukur self efficacy di masa tua terbilang sult. Karena pada masa ini seseorang mengalami kelelahan dalam pekerjaan dan mengalami penurunan kemampuan. Mengingat subjek penelitian adalah karyawan maka tahap perkembangan self efficacy yang akan digunakan adalah tahap dewasa adulthood.

2.3.3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Self Efficacy

Setiap individu memiliki self efficacy yang berbeda, tinggi rendahnya self efficacy dalam diri individu dipengaruhi oleh banyak faktor. Selanjutnya Bandura mengidentifikasi bahwa self efficacy diperoleh, dikembangkan, dan dapat pula menurun. Hal ini merupakan kombinasi dari empat sumber dalam Feist, 2006, yaitu : 35 a. Pencapaian Kinerja Performance Attainment Pencapaian kinerja merupakan sumber yang paling mempengaruhi self efficacy, karena didasarkan pada pengalaman yang nyata dari keberhasilan dan kegagalan yang dialami individu pada masa lalu. Keberhasilan dapat meningkatkan self efficacy dan kegagalan yang berulang akan menurunkannya, terutama jika kegagalan terjadi pada awal masa kerja. Kegagalan dapat diatasi melalui pengalaman sehingga dapat menguasai kesulitan yang dialami dan meningkatkan self efficacy. b. Pengalaman orang lain Vicarious Experience Informasi yang diperoleh dari mengamati orang lain, yang serupa baik karakter maupun tingkat kemampuannya, dapat meningkatkan self efficacy, walaupun pengaruhnya lebih kecil dibandingkan dengan pencapaian nyata individu. Dengan melihat keberhasilan orang lain, maka dapat meningkatkan keyakinan bahwa individu juga memiliki kapasitas untuk menguasai aktivitas serupa. Begitu juga ketika melihat orang yang memiliki kompetisi sama dengan dirinya, ketika mengalami kegagalan, meskipun sudah berusaha keras, maka hal tersebut akan menurunkan kammpuan dan usaha individu. c. Persuasi Verbal Verbal Persuasion Persuasi verbal memiliki peranan untuk meyakinkan individu bahwa mereka memiliki kemampuan untuk mencapai tujuannya, informasi mengenai kemampuan untuk mencapai tujuannya, informasi mengenai kemampuan individu 36 ini disampaikan secara verbal oleh orang yang berpengaruh Schultz Wadsworth, 2005. Dorongan dari orang lain yang menyemangati seseorang dengan mengatakan bahwa ia mampu mengerjakan tugas tersebut. Persuasi verbal dapat mempengaruhi individu untuk berusaha lebih keras dalam mencoba sesuatu yang dihindari atau meneruskan tugas tertentu yang telah lama ditinggalkan, dan meyakinkan bahwa individu mampu menguasai tugas tersebut. d. Reaksi Emosional Physical and Emotional State Informasi mengernai keadaan fisik yang diterima individu akan mempengaruhi pandangan mengenai kemampuannya dalam mengerjakan suatu tugas. Seseorang yang sedang stress maka harapan self efficacynya akan rendah. Emosi yang terlalu kuat biasanya berpengaruh terhadap performance yang rendah, ketika seseorang mengalami ketakutan, kecemasan, dan tingginya tingkat stress yang dialami, maka kemungkinan besar individu tersebut memiliki self efficacy yang rendah. Selanjutnya melalui keempat sumber ini akan diseleksi dan disatukan oleh individu sehingga membentuk persepsi mengenai kemampuan yang dimilikinya, self efficacy individu dipengaruhi oleh persepsi terhadap kemampuan yang dimilikinya. Dalam hal ini, tinggi rendahnya tingkat self efficacy yang dimiliki individu sangat bergantung pada tugas-tugas yang dihadapi individu tersebut. Lalu faktor eksternal diluar dirinya yang secara tidak langsung akan mempengaruhi tinggi rendahnya self efficacy individu, dalam hal ini faktor eksternal berupa reward yang diberikan kepada 37 individu. Selain itu, peran individu dalam lingkungannya akan mempengaruhi tinggi rendahnya self efficacy, semakin tinggi peran yang dimilikinya, maka individu dituntut untuk memliki self efficacy yang tinggi pula. Hal yang penting pula dalam meningkatkan self efficacy individu adalah dengan mengenali diri individu itu sendiri, sehingga terdapat factor internal yang akan mempengaruhi tinggi rendahnya self efficacy individu.

2.3.4. Fungsi Self Efficacy