82
BAB 4 HASIL PENELITIAN
Pada bab ini akan dipaparkan tentang hasil penelitian yang telah dilakukan. Pembahasan tersebut meliputi tiga bagian yaitu, analisis deskriptif, validitas alat ukur,
dan pengujian hipotesis penelitian.
4.1 Gambaran Subjek Penelitian
Penelitian ini dilakukan di PT. Wijaya Karya Beton dengan jumlah subjek sebanyak 115 orang yang memenuhi kriteria yang penulis tetapkan. Adapun gambaran umum
subjek penelitian akan dijelaskan pada tabel 4.1 berdasarkan jenis kelamin.
Tabel 4.1 Gambaran subjek penelitian
No. Jenis Kelamin
N persentase
1. Laki-laki
87 75,65
2. Perempuan
28 24,35
4.2 Analisis Deskriptif
Sebelum diuraikan secara lebih detail tentang beberapa sub bab selanjutnya, perlu dijelaskan bahwa skor yang digunakan dalam analisis statistik adalah skor murni t-
score yang merupakan hasil proses konversi dari raw score. Proses ini dilakukan untuk memudahkan dalam melakukan perbandingan antar skor hasil pengukuran
variabel-variabel yang diteliti. Selain itu agar nilai-nilai pada t-score berubah menjadi positif, dilakukan perhitungan t-score =50+10 raw score, nilai- nilai tersebut
yang dilakukan dengan faktor skor.
82
83
Selanjutnya, untuk menjelaskan gambaran umum tentang statistik deskriptif dari variabel-variabel yang diteliti, indeks yang dijadikan acuan dalam perhitungan
ini adalah skor mean, median, standar deviasi SD, nilai maksimal dan minimal dari setiap variabel penelitian. Nilai tersebut disajikan dalah tabel berikut ini
Tabel 4.2 Descriptive Statistics
Descriptive Statistics N
Minimum Maximum
Mean Std. Deviation
k.kerja 115
18.12 78.91
50.0000 9.62900
s.efficacy 115
28.94 73.77
50.0000 9.69761
structure 115
16.40 69.28
50.0015 10.00118
standards 115
23.64 74.71
50.0018 10.00030
responsibility 115
18.87 74.52
50.0000 9.99500
recognition 115
25.28 76.59
49.9998 9.14951
support 115
27.23 69.56
49.9991 9.25806
commitment 115
25.78 70.66
50.0000 8.70112
Valid N listwise 115
Berdasarkan tabel 4.2 skor kepuasan kerja kayawan terendah yaitu 18,12 dan skor tertinggi 78,91 dengan mean 50,000 dan standar deviasi 9,62900. Magnitude
skor terendah 28,16 dan skor tertinggi 64,57 dengan mean 49,9982 dan standar deviasi 9,99497. General skor terendah 28,40 dan skor tertinggi 67,39 dengan mean
49,9982 dan standar deviasi 10,00016. Strength skor terendah 29,86 dan nilai tertinggi 73,36 dengan mean 50,0000 dan standar deviasi 9,56798. Structure skor
terendah 16,40 dan skor tertinggi 69,28 dengan mean 50,0015 dan standar deviasi 10,00118. Standards skor terendah 23,64 dan skor tertinggi 74,71 dengan mean
50,0018 dan standar deviasi 10,00030. Responsibility skor terendah 18,87 dan skor
84
tertinggi 74,52 dengan mean 50,0000 dan standar deviasi 9,99500. Recognition skor terendah 25,28 dan skor tertinggi 76,59 dengan mean 49,9998 dan standar deviasi
9,14951. Support skor terendah 27,23 dan skor tertinggi 69,56 dengan mean 49,9991 dan standar deviasi 9,25806. Commitment skor terendah 25,78 dan skor tertinggi
70,66 dengan mean 50,0000 dan standar deviasi 8,70112. Kategorisasi variabel bertujuan untuk menempatkan individu dalam
kelompok-kelompok yang terpisah secara berjenjang menurut suatu kontinum berdasarkan atribut yang diukur. Adapun pada penelitian ini, dari masing-masing
variabel memiliki kategorisasi yang berbeda dan akan dipaparkan pada subbab berikut.
4.2.1 kategotisasi skor kepuasan kerja karyawan
Pada kategori ini, kategorisasi diklasifikasikan menjadi tiga skor, yaitu skor terendah, sedang, dan tinggi. Adapun kategorisasi didapat berdasarkan pada tabel 4.3 berikut
ini :
Tabel 4.3 Norma kategorisasi Kepuasan Kerja Karyawan
Kategori Norma
Rendah Sedang
X M – 1 SD
M – 1 SD ≤ X ≤ M + 1 SD
Tinggi X M + 1 SD
Sehingga gambaran kepuasan kerja karyawan PT. Wijaya Karya Beton berdasarkan kategori rendah, sedang, dan tinggi dapat dilihat pada tabel 4.4.
85
Tabel 4.4 Kategorisasi Skor Kepuasan Kerja Karyawan
Kategori N
Persentase
Rendah 19
16,52 Sedang
86 74,78
Tinggi 10
8,70
Total 115
100
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa sebanyak 19 orang 16,81 karyawan berada dalam kategori rendah pada kepuasan kerja karyawan.
Sedangkan sebanyak 10 orang 8,70 berada dalam kategori tinggi. Jadi, dapat disimpulkan bahwa karyawan PT. Wijaya Karya Beton, Tbk. cenderung memiliki
kepuasan kerja yang rendah.
4.2.2 Kategorisasi Skor Self Efficacy
Pada variable ini peneliti membagi klasifikasi menjadi tiga skor, rendah, sedang, dan tinggi. Kategorisasi didapat berdasarkan rumus pada tabel 4.5.
Tabel 4.5 Norma Kategorisasi
Self Efficacy Kategori
Norma
Rendah Sedang
X M – 1 SD
M – 1 SD ≤ X ≤ M + 1 SD
Tinggi X M + 1 SD
Sehingga gambaran self efficacy pada karyawan PT Wijaya Karya Beton berdasarkan kategori rendah, sedang, dan tinggi dapat dilihat pada tabel 4.6.
86
Tabel 4.6 Kategorisasi Skor
Self Efficacy Kategori
N Persentase
Rendah 16
13,91 Sedang
82 71,31
Tinggi 17
14,78
Total 115
100
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa sebanyak 16 orang 13,91
karyawan berada dalam kategori rendah pada kepuasan kerja karyawan. Sedangkan sebanyak 17 orang 14,78 berada dalam kategori tinggi. Jadi, dapat disimpulkan
bahwa karyawan PT. Wijaya Karya Beton, Tbk. cenderung memiliki self efficacy yang tinggi.
4.2.3 kategorisasi skor iklim organisasi
Pada variabel ini, peneliti membagi klasifikasi menjadi tiga skor, yaitu skor rendah, sedang, dan tinggi. Kategorisasi didapat berdasarkan rumus pada tabel 4.7.
Tabel 4.7 Norma Kategorisasi Iklim Organisasi
Kategori Norma
Rendah Sedang
X M – 1 SD
M – 1 SD ≤ X ≤ M + 1 SD
Tinggi X M + 1 SD
Sehingga gambaran iklim organisasi pada karyawan PT. Wijaya Karya Beton berdasarkan kategori rendah, sedang, dan tinggi dapat dilihat pada tabel 4.8.
87
Tabel 4.8 Kategorisasi Skor Iklim Organisasi
Dimensi Kategori
N Presentase
Structure Rendah
13 11,30
Sedang 82
71,31 Tinggi
20 17,39
Standards Rendah
17 14,78
Sedang 87
75,65 Tinggi
11 9,57
responsibility Rendah
39 33,91
Sedang 73
63,48 Tinggi
3 2,61
Recognition Rendah
12 10,43
Sedang 79
68,70 Tinggi
24 20,87
Support Rendah
12 10,43
Sedang 80
69,57 Tinggi
23 20,00
commitment Rendah
19 16,53
Sedang 82
71,30 Tinggi
14 12,17
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa dari enam jenis iklim organisasi yang ada, ternyata responsibility memiliki kecenderungan kategorisasi
rendah dengan jumlah 39 orang 33,91. Sedangkan, recognition memiliki kecenderungan kategorisasi tinggi yaitu 24 orang 20,87.
4.3 Uji Hipotesis Penelitian 4.3.1 Analisis Regresi Variabel Penelitian
Pada tahapan ini, peneliti akan menguji hipotesis penelitian dengan menggunakan teknik analisis regresi berganda dengan menggunakan software SPSS. Seperti yang
88
sudah disebutkan, bahwa dalam regresi ada tiga hal yang dilihat yaitu, pertama melihat R square R
2
untuk mengetahui berapa persen varians DV yang dijelaskan oleh IV. Kedua, melihat apakah secara keseluruhan IV berpengaruh
signifikan terhadap DV. Terakhir, untuk melihat signifikan atau tidaknya koefisien regresi dari masing-masing IV.
Langkah pertama, peneliti melihat besaran R square untuk mengetahui berapa persen varians DV yang dijelaskan oleh IV. Adapun hasilnya dapat dilihat pada
tabel 4.9.
Tabel 4.9 R
square
Model Summary Model
R R Square
Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 .780
a
.609 .583
6.21552 a. Predictors: Constant, commitment, responsibility, s.efficacy, support, standards, structure,
recognition
Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa perolehan R square sebesar 0,609 atau 60,9, artinya kontribusi dari kepuasan kerja yang dijelaskan oleh semua independen
variabel adalah sebesar 60,9 sedangkan 39,1 sisanya dipengaruhi oleh variabel lain diluar penelitian.
Langkah kedua, peneliti melihat apakah seluruh IV berpengaruh secara signifikan terhadap DV, yaitu kepuasan kerja karyawan. Adapaun hasilnya dapat
dilihat pada tabel 4.10.
89
Tabel 4.10 Anova b
ANOVA
b
Model Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
1 Regression
6436.123 7
919.446 23.800
.000
a
Residual 4133.691
107 38.633
Total 10569.814
114 a. Predictors: Constant, commitment, responsibility, s.efficacy, support, standards, structure, recognition
b. Dependent Variable: k.kerja
Jika dilihat dari kolom ke 6 dari kiri diketahui bahwa nilai signifikan lebih kecil p0,05. Maka hipotesis nihil yang menyatakan tidak ada pengaruh yang
signifikan self efficacy dan iklim organisasi terhadap kepuasan kerja ditolak. Artinya ada pengaruh yang signifikan dari self efficacy dan iklim organisasi structure,
standards, responsibility, recognition, support, dan commitment terhadap kepuasan kerja.
Langkah ketiga adalah menjawab hipotesis minor, yaitu melihat nilai signifikan atau tidaknya koefisien regresi dari masing-masing IV. Apabila nilai
signifikansi yang terdapat pada kolom paling kanan kolom sig. menunjukkan angka di bawah 0,05, maka koefisien regresi yang dihasilkan signifikan pengaruhnya
terhadap DV dan sebaliknya. Adapun hasilnya dapat dilihat pada tabel 4.11.
90
Tabel 4.11 Koefisien Regresi
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta 1
Constant 100.265
4.401 22.782
.000 s.efficacy
-.300 .087
-.302 -3.441
.001 structure
-.019 .110
-.020 -.171
.864 standards
.046 .092
.048 .502
.617 responsibility
-.183 .060
-.190 -3.030
.003 recognition
-.310 .121
-.294 -2.562
.012 support
-.232 .121
-.223 -1.926
.057 commitment
-.007 .121
-.006 -.059
.953 a. Dependent Variable: k.kerja
Berdasarkan pada tabel 4.11, dapat disimpulkan persamaan regresinya sebagai
berikut; Kepuasan kerja karyawan = 100,265
–0,300 self efficacy-0,019 structure + 0,046 standards
– 0,183 responsibility – 0,310 recognition – 0,232 support – 0,007 commitment.
Begitu juga dengan hasil uji hipotesis minor dapat dilihat berdasrkan tabel 4.11, rinciannya sebagai berikut :
1. Self Efficacy
Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar -0,300 dengan nilai signifikansi 0,0010,05. Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa variabel self efficacy
berpengaruh secara negatif dan signifikan terhadap kepuasan kerja. Artinya,
91
semakin tinggi self efficacy maka semakin rendah kepuasan kerja, atau sebaliknya.
2. Structure
Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar -0.019 dengan nilai signifikansi 0,8640,05. Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa variabel structure tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan kerja. 3.
Standards Diperoleh nilai keofisien regresi sebesar 0,046 dengan nilai signifikansi
0,6170,05. Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa variabel standards tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan kerja.
4. Responsibility
Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar -0,183 dengan nilai signifikansi 0.0030,05. Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa variabel responsibility
berpengaruh secara negatif dan signifikan terhadap kepuasan kerja. Artinya, semakin tinggi responsibility maka semakin rendah kepuasan kerja, atau
sebaliknya. 5.
Recognition Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar -0,310 dengan nilai signifikansi
0.0120,05. Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa variabel recognition berpengaruh secara negatif dan signifikan terhadap kepuasan kerja. Artinya,
semakin tinggi recognition maka semakin rendah kepuasan kerja, atau sebaliknya.
92
6. Support
Diperoleh nilai keofisien regresi sebesar -0.232 dengan nilai signifikansi 0,0570,05. Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa variabel support tidak
berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja. 7.
Commitment Diperoleh nilai keofisien regresi sebesar -0,007 dengan nilai signifikansi
0,9530,05. Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa variabel commitment tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan kerja.
4.4 Sumbangan varians dari masing-masing IV