11
2.3.1 Kegunaan Peta Aliran Proses
Kegunaan Peta Aliran Proses secara lebih terperinci dapat diuraikan sebagai berikut :
a. Untuk mengetahui aliran bahan atau aktivitas orang mulai dari awal masuk dalam suatu proses atau prosedur sampai aktivitas terakhir.
b. Peta ini memberikan informasi mengenai waktu penyelesaian suatu proses atau prosedur.
c. Bisa digunakan untuk mengetahui jumlah kegiatan yang dialami bahan atau dilaksanakan oleh orang selama proses atau prosedur berlangsung.
d. Sebagai alat untuk melakukan perbaikan-perbaikan proses atau metode kerja. e. Khusus untuk peta yang hanya menggambarkan aliran yang dialami oleh
suatu komponen atau satu orang, secara lebih lengkap , maka peta ini merupakan suatu alat yang akan mempermudah proses analisa untuk
mengetahui tempat-tempat dimana terjadi ketidakefisienan pekerjaan, sehingga dengan sendirinya dapat digunakan untuk menghilangkan ongkos-
ongkos yang tersembunyi.
2.3.2 Analisis Peta Aliran Proses
Cara yang cukup efektif untuk menganalisa Peta Aliran Proses yaitu dengan mengajukan enam buah pertanyaan pada setiap kejadian dari suatu Peta Aliran
Proses. Ke enam pertanyaan itu dikenal dengan teknik 5W 1H, yaitu dengan cara mengajukan pertanyaan berulang kali sampai ditemukan akar permasalahannya.
Eva Suryani: Rancang Ulang Operasi Pembuatan Sewing bag Di Pabrik kantong PT. Semen Padang, 2008. USU e-Repository © 2008
12
Tabel 2. 5W 1H Who Siapa
What Apa Where Dimana
Siapa yang melaksanakan? Siapa yang sedang
melaksanakannya? Siapa yang seharusnya
melaksanakan? Siapa lagi yang dapat
melaksanakan? Siapa lagi yang seharusnya
melaksanakan? Apa yang harus
dilaksanakan? Apa yang sedang
dilaksanakan? Apa yang seharusnya
dilaksanakan? Apa lagi yang dapat
dilaksanakan? Apa lagi yang seharusnya
dilaksanakan? Dimana melaksanakannya?
Dimana sedang dilaksanakan? Dimana seharusnya
dilaksanakan? Dimana lagi dapat dilaksanakan?
Dimana lagi seharusnya dilaksanakan?
When Kapan Why Mengapa
How Bagaimana
Kapan melaksanakannya? Kapan dilaksanakan?
Kapan seharusnya melaksanakannya?
Kapan lagi dapat dilaksanakan? Kapan lagi seharusnya
dilaksanakan? Mengapa ia
melaksanakannya? Mengapa
melaksanakannya? Mengapa melaksanakannya
disana? Mengapa melaksanakannya
disaat itu? Mengapa dilaksanakan
dengan cara itu? Bagaimana melaksakannya?
Bagaimana dilaksanakan? Bagaimana seharusnya
dilaksanakan? Dapatkah metode ini digunakan
di bidang lain? Apakah ada cara lain untuk
melaksanakannya?
Sumber : Masaaki Imai, 1992
2.4 Diagram Sebab Akibat