Antropometri dan Aplikasinya dalam Perancangan Fasilitas

18 akomodasi maka harus diperhatikan faktor-faktor seperti panjang dimensi tubuh manusia dalam posisi statis dan dinamis. Hasil pengukuran dimensi tubuh manusia berbeda antara satu populasi dengan populasi yang lainnya. Variabilitas ini disebabkan oleh faktor-faktor seperti jenis kelamin, suku bangsa, usia, jenis pekerjaan, dan lain-lain. Keaadan dan ciri-ciri fisik dipengaruhi oleh banyak faktor sehingga terdapat perbedaan antara satu dengan yang lainnya, oleh sebab itu terdapat tiga prinsip dalam pemakaian data-data tersebut : 1. Perancangan fasilitas berdasarkan individu ekstrim 2. Perancangan fasilitas yang disesuaikan 3. Perancangan fasilitas berdasarkan harga rata-rata pemakai. Dalam aplikasinya antropometri mempunyai beberapa kegunaan, yaitu : 1. Menganalisa postur tubuh manusia dalam merancang tempat kerja 2. Menentukan kelonggaran dalam perancangan peralatan 3. Merancang produk

2.7.1 Antropometri dan Aplikasinya dalam Perancangan Fasilitas

Data antropometri yang diperoleh dapat diaplikasikan secara luas antara lain dalam hal : a. Perancangan daerah kerja work station Daerah kerja dapat dioptimalkan jika gerakan-gerakan yang tidak perlu dari pekerja dapat diminimalkan. Gerakan-gerakan pekerja dapat dianalisa Eva Suryani: Rancang Ulang Operasi Pembuatan Sewing bag Di Pabrik kantong PT. Semen Padang, 2008. USU e-Repository © 2008 19 dalam kaitannya dengan jangkauan horizontal dan jangkauan vertikal. Jangkauan yang berlebihan tidak hanya menimbulkan stress pada pekerja, tetapi juga pemborosan waktu dan uang. Daerah jangkauan horizontal Mayoritas tugas dilaksanakan pada permukaan datar yang berada dihadapan operator. Jumlah gerakan tubuh yang minimum sangat diperlukan untuk mengoptimalkan performance operator dalam daerah jangkauan horizontal. Ada 4 kelompok daerah jangkauan horizontal ; Daerah jangkauan horizontal ke-1 Pada daerah ini operator dapat menjangkau objek dengan nyaman, pada umumnya daerah jangkauan berada pada radius 5”-7” dari depan tubuh. Daerah jangkauan ini memerlukan waktu paling sedikit untuk menjangkau objek dan melibatkan sedikit tegangan otot. Daerah jangkauan horizontal ke-2 Daerah jangkauan ini memerlukan perluasan lengan, menggunakan sendi putar dan gerakan bahu tanpa gerakan tubuh. Secara normal berada pada radius 15”-18” dari titik pusat tubuh operator. Daerah jangkauan horizontal ke-3 Pada daerah ini, gerakan penuh dari lengan dan tubuh diperlukan untuk menjangkau daerah 24”-30” dari titik pusat tubuh operator. Pada daerah ini terjadi pengurangan efisiensi verja dibandingkan dengan 2 daerah jangkauan di atas, karena memerlukan gerakan tubuh yang lebih banyak. Eva Suryani: Rancang Ulang Operasi Pembuatan Sewing bag Di Pabrik kantong PT. Semen Padang, 2008. USU e-Repository © 2008 20 Daerah jangkauan horizontal ke-4 Daerah jangkauan horizontal paling jauh, gerakan tubuh sepenuhnya diperlukan untuk menjangkau. Seringkali operator harus meninggalkan posisinya atau berputar untuk menjangkau daerah ini. Diperlukan sejumlah besar tenaga dan waktu. Gambar 2. Daerah Jangkauan Horizontal Daerah jangkauan vertikal Kebanyakan tugas-tugas memerlukan lebih banyak ruang yang tersedia untuk bidang kerja ke arah vertikal. Ada 3 kelompok daerah jangkauan vertikal ; Daerah jangkauan vertikal ke-1 Daerah ini meliputi luas permukaan kerja ke suatu posisi dimana lengan bawah operator berada di dekat hatijantung operator. Ini adalah prioritas pertama dari lokasi objek. Eva Suryani: Rancang Ulang Operasi Pembuatan Sewing bag Di Pabrik kantong PT. Semen Padang, 2008. USU e-Repository © 2008 21 Daerah jangkauan vertikal ke-2 Daerah jangkauan ini dimulai dari jantung dan perpanjangan maksimum dari lengan sampai tinggi bahu. Prioritas peralatan pendukung dapat diletakkan di daerah ini sepanjang operator tidak menghabiskan banyak waktu dalam posisi tersebut. Daerah jangkauan vertikal ke-3 Pada daerah jangkauan paling atas operator harus menggunakan gerakan tubuh bagian atas untuk menjngkau pada daerah ini. Gerakan dalam derah ini seringkali memerlukan gerakan kepala. Daerah prioritas rendah ini dapat diperbaiki dengan cara mendekatkan objek pada operator. Gambar 3. Daerah Jangkauan Vertikal Eva Suryani: Rancang Ulang Operasi Pembuatan Sewing bag Di Pabrik kantong PT. Semen Padang, 2008. USU e-Repository © 2008 22 b. Perancangan peralatan kerja seperti mesin, perkakas tools, dan lain-lain. Adapun langkah-langkah perancangan fasilitas dengan pertimbangan aspek antropometri adalah : a. Melakukan pengukuran dimensi tubuh yang terkait dengan fasilitas yang akan dirancang b. Menghitung nilai rata-rata dari hasil pengukuran X = ∑ n X c. Menghitung Rata-rata sub group X = ∑ k X d. Menghitung standar deviasi δ = N X Xi ∑ − 2 e. Menghitung standar deviasi sub group hx = n δ f. Melakukan uji keseragaman data BK A,B = X ± Z. x Eva Suryani: Rancang Ulang Operasi Pembuatan Sewing bag Di Pabrik kantong PT. Semen Padang, 2008. USU e-Repository © 2008 23 g. Melakukan uji kecukupan data N’ = 2 2 2 ⎥ ⎥ ⎥ ⎥ ⎥ ⎥ ⎦ ⎤ ⎢ ⎢ ⎢ ⎢ ⎢ ⎢ ⎣ ⎡ − ∑ ∑ ∑ Xi Xi Xi N Zt α h. Menentukan letak persentil Pi = 100 1 + N i i. Menghitung nilai persentil Persentil adalah suatu nilai yang menyatakan bahwa persentase tertentu dari sekelompok orang yang dimensinya sama dengan atau lebih rendah dari nilai tersebut. Misalnya 95 populasi adalah sama dengan atau lebih rendah dari 95 persentil; 5 dari populasi berada sama dengan atau lebih rendah dari 5 persentil. Besarnya nilai persentil dapat ditentukan dari tabel probabilitas distribusi normal. Dalam antropometri 95 persentil menunjukkan tubuh berukuran besar, sedangkan 5 persentil menunjukkan tubuh berukuran kecil. Jika diinginkan dimensi untuk mengakomodasi 95 populasi maka 2,5 dan 97,5 persentil adalah batas rentang yang dapat dipakai. Pi = ⎥⎦ ⎤ ⎢⎣ ⎡ − + f F N i p b 100 Pi = Nilai persentil ke-i Eva Suryani: Rancang Ulang Operasi Pembuatan Sewing bag Di Pabrik kantong PT. Semen Padang, 2008. USU e-Repository © 2008 24 b = Batas bawah kelas persentil p = Lebar kelas persentil N = Jumlah data F = Jumlah frekuensi semua kelas interval dengan tanda kelas yang lebih kecil dari tanda kelas untuk kelas persentil ke-i f = Frekuensi kelas persentil i = 1,2,3,…sesuai dengan persentil yang ingin dicari

2.8 Penilaian Postur Kerja dengan Metode REBA Rapid Entire Body Assessment