Analisis Pengujian terhadap Penambahan Job Operator Mesin Jahit Analisis Pengujian terhadap Produktivitas

Sikap Kerja 4 Gerakan Kerja 5 Keadaan atmosfir 3 Keadaan lingkungan 3 Hambatan yang tidak terhindarkan 1,5 Total 24 Allowance W W N Std − = 1 24 , 1 4 − = = 5,3 dt 5 ≈ dt Dari hasil perhitungan di atas maka didapatkan waktu standar untuk pekerjaan mengangkat tuber dari belt conveyor ke palet adalah 5 dt. Sehingga total waktu standar yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan pembuatan 1 lot kantong semen adalah ; W Total = W Tb + Ws OpB + Ws OpS + W Sw + W trans + Ws Op P = 21,68 dt + 1,3 dt + 1,5 dt + 30 dt + 19,5 dt + 5 dt = 78,98 dt Penambahan fasilitas meja pada kondisi usulan ini mengakibatkan terjadinya pengurangan waktu kerja, terutama bagi operator belt conveyor dan operator sewing machine .

6.2.2 Analisis Pengujian terhadap Penambahan Job Operator Mesin Jahit

Adanya penambahan meja sebagai tempat untuk meletakkan tuber, mengakibatkan jumlah tuber yang disusun pada masing-masing mesin jahit berkurang baik jumlah yang ditumpuk maupun ketinggiannya. Oleh karena itu untuk tetap dapat melayani kebutuhan tuber untuk mesin jahit dan untuk meningkatkan efektifitas dan Eva Suryani: Rancang Ulang Operasi Pembuatan Sewing bag Di Pabrik kantong PT. Semen Padang, 2008. USU e-Repository © 2008 efisiensi kerja operator belt conveyor maka perlu penambahan job operator mesin jahit jika yang dipilih rancangan meja alternatif I. Penambahan job operator mesin jahit ini juga akan mengurangi beban kerja operator belt conveyor dalam melaksanakan pekerjaannya sehingga tidak cepat menimbulkan kelelahan. Dari ke 3 usulan rancangan yg sudah diuraikan diatas, baik terhadap pengurangan jumlah tumpukan dengan membuat rancangan fasilitas, menambah job operator mesin jahit, dan merancang ulang SOP telah mampu memecahkan masalah yang selama ini terjadi di tempat kerja seperti adanya desain usulan meja kerja sehingga tuber dapat disusun dengan ketinggian tumpukan maksimum 14 lot ke atas dengan tinggi sekitar 60 cm di atas meja. Tuber tersusun dengan baik untuk menunggu diproses pada mesin jahit. Sementara itu selama ini tumpukan tuber itu disusun di atas lantai dengan ketinggian 1,5-2 meter. Hasil analisis membawa pengaruh kepada operator terutama berkurangnya tingkat kelelahan. Penggunaan rancangan usulan diharapkan juga membuat operator dapat melaksanakan pekerjaannya dengan baik dengan memperhatikan SOP yang disusun sesuai dengan kebutuhan untuk mengoperasikan fasilitas yang diusulkan. Adapun jadwal kerja yang mengatur kegiatan operator belt conveyor dan operator mesin jahit selengkapnya dapat dilihat pada man machine chart yg terdapat pada lampiran 6.

6.2.3 Analisis Pengujian terhadap Produktivitas

Eva Suryani: Rancang Ulang Operasi Pembuatan Sewing bag Di Pabrik kantong PT. Semen Padang, 2008. USU e-Repository © 2008 Produktivitas dari sistem kerja yang baru ini juga dapat diukur dengan cara membandingkan antara output yang dihasilkan dengan sumber daya dalam bentuk waktu yang digunakan untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut. Produktivitas = Input Output Untuk 1 siklus pekerjaan 1 bal kertas yang diproses pada tubing machine mampu menghasilkan 3000 lembar tuber. Waktu yang diperlukan oleh operator belt conveyor untuk mengangkat 3000 lembar tuber tersebut pada kondisi awal adalah 450 detik sedangkan pada kondisi usulan adalah 160,5 detik. Sehingga dapat dihitung produktivitas secara parsial untuk operator belt conveyor pada kondisi sebelum dilakukan perbaikan adalah : Produktivitas = Input Output = ik lembar det 397 3000 = 8 lembardetik Produktivitas pada kondisi sesudah dilakukan perbaikan terhadap sistem kerja adalah; Produktivitas = Input Output = ik lembar det 1 , 139 3000 = 22 lembardetik Hasil selengkapnya tentang perbandingan kondisi sebelum dan sesudah perbaikan rancangan ini dapat dilihat pada tabel 36 berikut ini. Tabel 36. Perbandingan Antara Kondisi Sebelum Perbaikan dengan Kondisi Sesudah Perbaikan No. Uraian Kondisi Sebelum Kondisi Sesudah Eva Suryani: Rancang Ulang Operasi Pembuatan Sewing bag Di Pabrik kantong PT. Semen Padang, 2008. USU e-Repository © 2008 Perbaikan Perbaikan 1. Jumlah tumpukan tuber sebelum proses penjahitan kantong dimulai Minimal 510 lembar 34 lot 75 lembar 5lot 2. Waktu menunggu sebelum proses penjahitan kantong dimulai Minimal 134,98 detik Minimal 6,5 detik 3. Meja Kerja Tidak Ada Ada 4. Space untuk menyusun tuber 150 cm x 150 cm 150 cm x 60 cm 5. Waktu standard 86,12 detik 78,98 detik 6. Waktu kerja operator belt conveyor 1 2 100 70 7. Waktu istirahat operator belt conveyor 0 30 8. Waktu kerja operator mesin jahit 1 2 66 95 9. Waktu kerja operator mesin jahit 3 4 26 91 10. Waktu kerja operator mesin jahit 5 6 86 11. Produktivitas operator belt conveyor 8 lembardetik 22 lembardetik Sumber : Hasil Pengolahan Data 2007

6.3 Analisis Kepekaan

Analisis kepekaan didasarkan pada random fluctuation yang kemungkinan besar akan terjadi selama aktivitas produksi berlangsung sehingga dapat mempengaruhi sistem secara keseluruhan. Random fluctuation tersebut dapat berupa biaya, peningkatan jumlah permintaan dan mesin breakdown. Peningkatan biaya dalam hal ini tidak akan berpengaruh besar terhadap sistem, karena hanya ada penambahan investasi awal untuk pembuatan meja dengan alternatif rancangan 1. Oleh karena itu dalam pembahasan analisis kepekaan ini hanya diarahkan kepada peningkatan jumlah permintaan dan mesin breakdown.

6.3.1 Analisis Terhadap Peningkatan Jumlah Permintaan

Tabel 37. Rencana dan Realisasi Produksi Kantong Semen Eva Suryani: Rancang Ulang Operasi Pembuatan Sewing bag Di Pabrik kantong PT. Semen Padang, 2008. USU e-Repository © 2008