Sejarah Berdirinya PT. Semen Padang

BAB III GAMBARAN UMUM OBJEK STUDI

Bab ini berisi tentang pengkajian terhadap sistem produksi yang dilakukan pihak perusahaan sebelum dilakukan perbaikan. Pada bab ini juga dijelaskan beberapa hal yang berhubungan dengan perusahaan sebagai data pendukung dan pelengkap seperti sejarah singkat perusahaan, struktur organisasi, aktivitas perusahaan dan data perusahaan lainnya.

3.1 Sejarah Berdirinya PT. Semen Padang

Tahun 1906 seorang perwira Belanda berkebangsaan Jerman yang bernama Ir. Carl Christopus Lau tertarik dengan batu-batuan yang ada di bukit Karang Putih dan Bukit Ngalau. Batuan itu dikirimnya ke negeri Belanda untuk diteliti dan hasilnya menunjukkan bahtuan tersebut dapat dijadikan sebagai bahan baku semen. Tanggal 25 Januari 1907, Ir. Carl Christopus Lau lalu mengajukan permohonan kepada pemerintah Hindia Belanda untuk mendirikan pabrik semen di Indarung dan pada tanggal 16 Agustus 1907 permohonannya disetujui. Sumber bahan baku kapur dan batu silika pada awalnya berasal dari Bukit Ngalau dan tanah liat dari daerah sekitar pabrik. Pada tahun 1920 penambangan batu kapur dipindahkan ke Bukit Karang Putih. Bahan bakar untuk operasi pabrik digunakan batu bara yang didatangkan dari Sawahlunto. Eva Suryani: Rancang Ulang Operasi Pembuatan Sewing bag Di Pabrik kantong PT. Semen Padang, 2008. USU e-Repository © 2008 30 Untuk kelanjutan usaha, Lau menghimpun kerjasama dengan beberapa perusahaan. Pada tanggal 18 Maret 1910 berdirilah NV. MIPCM dengan Akte Notaris Johannes Peider Smidth Amsterdam. Tahun 1911 Kiln pertama selesai dan mulai memproduksi dengan kapasitas 76,5 tonhari. Kiln ke 2 selesai dipasang pada tahun 1912 dengan kapasitas yang sama dengan Kiln yang pertama. Ternyata kedua Kiln ini tidak berfungsi dengan baik, maka Kiln pengganti siap dan mulai memproduksi pada tahun 1919 dan tahun 1925 dengan kapasitas masing-masing 110 tonhari. Pada tahun 1927 dipasang kiln ketiga dengan kapasitas 210 tonhari. Perluasan selanjutnya dilakukan pada tahun 1935 dengan kapasitas produksi kiln baru 270 tonhari. Meletusnya perang dunia ke II tahun 1939 perluasan pabrik terhenti. Tanggal 17 Maret 1942 Jepang merebut Indonesia dari tangan Belanda, sehingga manajemen perusahaan ditangani oleh Asano Cement, pabrik terbesar di Jepang. Tanggal 14 Agustus 1945 Jepang menyerah pada Sekutu dan mengambil alih pabrik dan merubah namanya menjadi Kilang Semen Indarung. Tanggal 21 Juli 1947 Belanda melancarkan agresinya yang pertama merebut kembali pabrik semen. Pabrik itu baru bisa dijalankan pada bulan April 1948 setelah dilakukan perbaikan dan namanya dirubah menjadi NV. Padang Portland Cement Maatschpij PPCM. Peningkatan produksi terlihat baik sehingga pada tahun 1957 PPCM mencapai kapasitas produksi 154.000 tontahun. Pada tanggal 5 Juli 1958 normalisasi pabrik ini dilaksanakan dibawah pengawasan Badan Penyelenggara Perusahaan Industri dan Tambang BAPPIT Eva Suryani: Rancang Ulang Operasi Pembuatan Sewing bag Di Pabrik kantong PT. Semen Padang, 2008. USU e-Repository © 2008 31 dengan nama Semen Indarung. Berdasarkan PP No.71971 yang dikeluarkan pada tahun 1972 statusnya berubah menjadi PT . Semen Padang yang seluruhnya dimiliki oleh pemerintah.

3.2 Perkembangan PT. Semen Padang