Perancangan Sistem Kerja Peran Keilmuan Perancangan Sistem Kerja dalam Peningkatan Produktivitas

BAB II TINJAUAN LITERATUR

2.1 Perancangan Sistem Kerja

Perancangan sistem kerja didefenisikan sebagai suatu disiplin ilmu yang mengkaji prinsip-prinsip dan teknik-teknik perancangan, perbaikan, pengukuran, dan pembakuan sistem kerja. Sistem kerja yang dimaksud mencakup manusia, mesin, peralatan, material, dan lingkungan kerja yang dirancang sedemikian rupa sehingga menjadikan sistem kerja tersebut efektif, nyaman, aman, sehat dan efisien ENASE. Pendekatan yang digunakan dalam perancangan sistem kerja adalah perancangan berpusat pada manusia human centered design.

2.2 Peran Keilmuan Perancangan Sistem Kerja dalam Peningkatan Produktivitas

Perancangan sistem kerja dalam dinamika perancangannya berlandaskan kepada keilmuan Teknik Industri yakni tidak ada sistem yang paling baik, dengan kata lain sistem kerja yang kita hadapi selalu dapat diperbaiki. Prinsip ini sangat besar peranannya dalam rangka peningkatan produktivitas yang berkaitan dengan aspek- aspek input, proses, dan output. Input ini bisa berupa bahan, material, informasi, dan lain-lain. Output merupakan hasil transformasi dari material, informasi, dan sejenisnya dengan bantuan proses yang berkaitan. Produktivitas sering diinterpretasikan sebagai perbandingan antara output dan input suatu sistem kerja. Eva Suryani: Rancang Ulang Operasi Pembuatan Sewing bag Di Pabrik kantong PT. Semen Padang, 2008. USU e-Repository © 2008 10 Suatu sistem yang produktif adalah sistem yang menghasilkan output semaksimal mungkin dengan input seminimal mungkin. Ukuran dari produktivitas disini dapat ditinjau dari berbagai aspek, seperti waktu, biaya, maupun kuantitas produk. Proses transformasi input menjadi output turut berperan dalam menentukan tinggi rendahnya produktivitas. Disamping hubungan antara input, proses, dan output, faktor lingkungan kerja turut juga mempengaruhi produktifitas. Perancangan sistem kerja merancang dan memperbaiki sistem kerja sebagai suatu kesatuan yang saling berhubungan secara kontinu, dimana setelah hasil rancangan diaplikasikan, kemudian dilakukan pengujian terhadap rancangan sistem kerja tersebut. Setelah pengoperasian sistem kerja, dilakukan lagi pemantauan terhadap operasi sistem kerja tersebut. Apabila masih diperlukan perbaikan dan pembaharuan, maka dilakukan lagi pengecekan ulang sebelum dioperasikan kembali. Hal tersebut dilakukan secara terus menerus sehingga dicapai efisiensi dan produktivitas yang tinggi dalam berproduksi.

2.3 Peta Aliran Proses