Batasan Masalah Asumsi-Asumsi PENDAHULUAN

7

1.5 Ruang Lingkup Penelitian

Untuk mencapai tujuan dari penelitian ini maka perlu ditetapkan beberapa hal yang menyangkut ruang lingkup kajian dan analisis sehingga penelitian ini tidak keluar dari tujuan dan sasaran yang hendak dicapai. a. Melakukan analisis terhadap aliran proses pembuatan kantong b. Merancang model operasi pembuatan kantong c. Melakukan pengukuran waktu kerja pembuatan kantong

1.6 Batasan Masalah

Untuk melaksanakan penelitian ini perlu ditetapkan beberapa batasan kegiatan penelitian yang dilakukan sehingga tujuan dan sasaran dari penelitian yang telah ditetapkan dapat dicapai. Adapun batasan-batasan kegiatan yang dimaksud adalah sebagai berikut : 1. Perancangan ulang operasi pembuatan kantong semen difokuskan kepada perancangan alat bantu, perancangan metoda kerja dan pembebanan kerja operator belt conveyor dan operator mesin jahit terutama pada operasi pembuatan kantong semen unit sewing bag. 2. Rancangan yang dibuat atau diusulkan tetap mengacu kepada fasilitas dan penggunaan teknologi sewing bag saat ini. 3. Kriteria performansi rancang ulang yang digunakan didasarkan pada kriteria effisiensi dan produktifitas kerja. Eva Suryani: Rancang Ulang Operasi Pembuatan Sewing bag Di Pabrik kantong PT. Semen Padang, 2008. USU e-Repository © 2008 8 4. Rancangan alat bantu yang dibuat hanya untuk digunakan oleh operator belt conveyor dan operator mesin jahit.

1.7 Asumsi-Asumsi

Agar penelitian ini sesuai dengan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, maka dalam penelitian ini akan digunakan beberapa asumsi yang secara langsung berkaitan dengan objek yang akan diteliti. Adapun asumsi-asumsi yang dimaksud adalah sebagai berikut : a. Kapasitas produksi terpasang saat ini tidak mengalami perubahan selama kurun waktu tertentu dan minimal sama dengan kapasitas efektif yang dapat dicapai saat ini. b. Pekerja yang diamati adalah pekerja yang ada sekarang dan mempunyai kemampuan kerja sesuai dengan tuntutan pekerjaannnya, c. Lingkungan kerja khususnya pada lantai produksi tidak mengalami perubahan dan sangat memungkinkan untuk melakukan perubahan. d. Pola proses operasi yang dijalankan tetap mengacu kepada jumlah produksi kantong oleh PT. Semen Padang. Eva Suryani: Rancang Ulang Operasi Pembuatan Sewing bag Di Pabrik kantong PT. Semen Padang, 2008. USU e-Repository © 2008

BAB II TINJAUAN LITERATUR

2.1 Perancangan Sistem Kerja

Perancangan sistem kerja didefenisikan sebagai suatu disiplin ilmu yang mengkaji prinsip-prinsip dan teknik-teknik perancangan, perbaikan, pengukuran, dan pembakuan sistem kerja. Sistem kerja yang dimaksud mencakup manusia, mesin, peralatan, material, dan lingkungan kerja yang dirancang sedemikian rupa sehingga menjadikan sistem kerja tersebut efektif, nyaman, aman, sehat dan efisien ENASE. Pendekatan yang digunakan dalam perancangan sistem kerja adalah perancangan berpusat pada manusia human centered design.

2.2 Peran Keilmuan Perancangan Sistem Kerja dalam Peningkatan Produktivitas

Perancangan sistem kerja dalam dinamika perancangannya berlandaskan kepada keilmuan Teknik Industri yakni tidak ada sistem yang paling baik, dengan kata lain sistem kerja yang kita hadapi selalu dapat diperbaiki. Prinsip ini sangat besar peranannya dalam rangka peningkatan produktivitas yang berkaitan dengan aspek- aspek input, proses, dan output. Input ini bisa berupa bahan, material, informasi, dan lain-lain. Output merupakan hasil transformasi dari material, informasi, dan sejenisnya dengan bantuan proses yang berkaitan. Produktivitas sering diinterpretasikan sebagai perbandingan antara output dan input suatu sistem kerja. Eva Suryani: Rancang Ulang Operasi Pembuatan Sewing bag Di Pabrik kantong PT. Semen Padang, 2008. USU e-Repository © 2008