Pengertian Reaksi Redoks Deskripsi Teoritis
Dahulu, pengertian reaksi oksidasi hanya terbatas pada reaksi suatu zat dengan oksigen. Secara harfiah kata ”oksidasi” berarti ”pengoksigenan”.
Contoh dari reaksi redoks:
Reaksi pembakaran metana CH
4
yang disertai dengan penangkapan oksigen, disebut reaksi oksidasi. Terjadinya perkaratan besi penangkapan oksigen oleh
serbuk besi disebur reaksi oksidasi.
2 Konsep reaksi redoks dihubungkan dengan pertukaran elektron Perkembangan ilmu pengetahuan menghasilkan suatu penemuan baru bahwa
reaksi oksidasi dan reduksi tidak hanya reaksi-reaksi yang melibatkan oksigen, tetapi ditemukan juga reaksi redoks yang melibatkan elektron atau berdasarkan
elektronegativitas, baik menangkap atau melepaskan elektron. Dengan kata lain reaksi dapat berlangsung dengan menangkap atau melepaskan elektron
berdasarkan harga elektronegatifitas unsur-unsurnya. Contoh 1:
Contoh 2:
Pada persamaan reaksi di atas, jika ditinjau dari konsep reaksi redoks berdasarkan penggabungan dan pelepasan oksigen persamaan reaksi pada contoh
1 termasuk reaksi oksidasi, tetapi persamaan reaksi pada contoh 2 tidak termasuk reaksi oksidasi. Padahal, magnesium Mg dalam kedua reaksi tersebut mengalami
hal yang sama yaitu melepas dua elektron. Jadi, pengertian oksidasi reduksi yang dikaitkan dengan oksigen terlalu sempit sehingga perlu definisi yang lebih luas.
Oleh karena itu para ahli meninjau dari ikatan kimianya, yaitu berdasarkan serah terima elektron.
Konsep redoks berdasarkan pelepasan dan penerimaan elektron ini dapat diterapkan untuk reaksi-reaksi yang tidak melibatkan oksigen. Reaksi oksidasi
berkaitan dengan lepasnya elektron suatu zat, sedangkan reaksi reduksi berkaitan dengan penerimaan elektron oleh suatu zat. Dengan demikian, semua proses kimia
CH
4
+ 2 O
2
CO
2
+ 2 H
2
O
Mg
2+
+ 2 Cl
-
MgCl
2
Mg
2+
+ 2 O
2-
MgO
yang disertai pelepasan dan penerimaan elektron termasuk ke dalam reaksi oksidasi dan reduksi.
3 Konsep reaksi redoks dihubungkan dengan bilangan oksidasi biloks Konsep reaksi redoks berdasarkan pada penangkapan dan pelepasan elektron
tidak cukup untuk menjelaskan reaksi reduksi oksidasi yang ada. Itu disebabkan kebanyakan dalam reaksi tidak jelas apakah terjadi perpindahan elektron atau
tidak, seperti pada reaksi di bawah ini:
Reaksi antara gas hidrogen H
2
dan gas klor Cl
2
tidak melibatkan elektron, tetapi terjadi berdasarkan adanya ikatan kovalen dua unsur yang bereaksi. Dari
sini muncullah konsep reaksi redoks ketiga yang dihubungkan dengan biloks, karena pada kenyataannya tidaklah cukup menjelaskan konsep redoks dengan
teori yang ada. Konsep reaksi oksidasi-reduksi yang terjadi pada reaksi tersebut dikenal
dengan reaksi redoks berdasarkan konsep bilangan oksidasi. Bilangan oksidasi didefinisikan sebagai muatan imajiner suatu atom dalam senyawa jika
didistribusikan elektron di sekitar atom tersebut yang diperhitungkan berdasarkan nilai elektronegativitas. Secara sederhana, bilangan oksidasi diartikan sebagai
muatan yang seolah-olah dimiliki oleh suatu atom. Bilangan oksidasi disingkat biloks.