Kerangka Berpikir KAJIAN TEORETIK, KERANGKA BERPIKIR

generik sains pada siswa akan meningkat sejalan dengan tercapainya tujuan pembelajaran yang diharapkan.

D. Hipotesis Statistik

Sebagai upaya untuk menemukan jawaban dalam penelitian ini penulis mengajukan hipotesis sebagai jawaban sementara dari masalah yang telah dirumuska n, yaitu: ”Keterampilan generik sains siswa yang diajar dengan metode praktikum lebih baik dari pada metode demonstrasi.” 34

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada SMA Negeri 4 kota Bekasi. Adapun penelitian ini dilakukan pada bulan November – Desember 2012.

B. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen semu atau quasi eksperimental. Metode quasi eksperimen berbeda dengan eksperimen sejati, penempatan subjek dalam kelompok yang dibandingkan dalam quasi eksperimen tidak dilakukan secara acak. Individu subjek telah berada dalam kelompok yang dibandingkan sebelum adanya penelitian yang tidak dimaksudkan untuk tujuan eksperimen, misalnya siswa yang berada di dalam kelas. Penelitian ini membandingkan dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen I dan kelompok eksperimen II. Kelompok eksperimen I diberi perlakuan dengan metode praktikum sedangkan kelompok eksperimen II diberi perlakuan dengan menggunakan metode demonstrasi. Setelah diberi perlakuan, peneliti membandingkan hasil belajar keterampilan yang diperoleh dari masing-masing kelompok dengan tujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar keterampilan yang didapatkan siswa setelah dilakukannya perlakuan.

C. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan control group pretest-posttest design, yaitu desain penelitian yang hanya terdapat dua kelompok yaitu kelompok yang dalam pembelajarannya menggunakan metode praktikum kelompok eksperimen I dan kelompok yang dalam pembelajarannya menggunakan metode demonstrasi kelompok eksperimen II. Sebelum diberi perlakuan, terlebih dahulu diadakan pretes kemudian setelah perlakuan diberi posttest. Tes awal sering dikenal dengan istilah pretest. Tes jenis ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui sejauh manakah materi atau bahan pelajaran yang akan diajarkan telah dapat dikuasai oleh para peserta didik. Sedangkan tes akhir sering dikenal istilah posttest. Tes akhir dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui apakah semua materi pelajaran yang tergolong penting sudah dapat dikuasai dengan sebaik-baiknya oleh para peserta didik. 1 Pretes tes awal ini dilakukan dengan tujuan mengetahui pemahaman siswa mengenai konsep serta keterampilan generik yang akan dilatihkan selama kegiatan belajar mengajar, sedangkan posttes tes akhir dilaksanakan setelah pemberian perlakuan selesai untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap konsep serta keterampilan generik yang telah dikuasai oleh siswa. Tabel 3.1. Desain Penelitian Kelas Pretest X Posttest Eksperimen I O 1 X I O 2 Eksperimen II O 1 X II O 2 Ket. O 1 :Pretes yang diberikan sebelum proses belajar mengajar dimulai, diberikan kepada kedua kelompok eksperimen I dan eksperimen II. X :Pemberian proses belajar mengajar pada kelompok eksperimen I dengan menggunakan metode praktikum X I dan kelompok eksperimen II dengan menggunakan metode demonstrasi X II O 2 :Posttes yang diberikan setelah proses belajar mengajar berlangsung dan diberikan kepada kedua kelompok eksperimen I dan eksperimen II. 1 Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, Jakarta : Rajawali Pers, 2011, h.69