dicapaimahasiswa calon guru tergolong kategori rendah rerata = 54,0, kemampuan ini meliputi membuat tabulasi danspesifikasi alat serta bahan,
juga membuat prosedur praktikum dalam bentuk diagram panah dilengkapi gambar dan label. Kemampuan generik inferensi logika yang
dicapai mahasiswa
termasuk pada
kategori rendah
rerata =40,7.Kemampuan generik ini meliputi kemampuan menggali prinsip dan
konsep yang melandasi suatu praktikum.Kemampuangenerik sebab akibat yang dicapi mahasiswa calon guru tergolong pada kategori rendah rerata
=45,0. Kemampuangenerik ini meliputi kemampuan membuat judul, menentukan variabel bebas dan terikat, menentukan masalah, membuat
pertanyaan masalah, dan membuat hipotesis untuk praktikum.Secara umum, mahasiswa calon guru LPTK semester lima awal, telah memiliki
kemampuan generik merencanakan percobaan dalam fisiologi tumbuhan, namun masih tergolong rendah rerata =46,3.
42
C. Kerangka Berpikir
Pembelajaran konvensional biasanya dilakukan dengan metode ceramah, guru secara aktif menjelaskan materi di hadapan para siswa.
Sedangkan siswa hanya duduk terdiam mendengarkan penjelasan guru. Dalam pembelajaran, siswa dibebani untuk menghapal beragam konsep
yang belum ia pahami. Banyak siswa yang merasa jenuh dan akhirnya tidak mampu menguasai materi yang dipelajari.
Dalam dunia pendidikan dikenal berbagai metode pembelajaran. Guru dipersilahkan memilih metode yang sesuai dengan tujuan
pembelajaran tanpa mengurangi keterlibatan aktif siswa di dalam penyelenggaraan kegiatan belajar. Keterlibatan siswa dibutuhkan untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran, sebab keikutsertaan siswa akan meningkatkan pemahamannya terhadap konsep yang dipelajari. Siswa
akan lebih memahami konsep bila dirinya sendiri yang menemukan konsep tersebut. Hal ini sesuai dengan unsur dalam pembelajaran IPA.
42
Taufik Rahman dkk. op.cit., h.4
Salah satu unsur yang terpenting dalam pembelajaran IPA adalah proses. Kegiatan pembelajaran IPA dilakukan melalui proses yang
terangkum melalui kegiatan praktikum. Praktikum merupakan bentuk pemberian pengalaman belajar kepada siswa dalam membuktian konsep-
konsep yang telah dipelajari. Melalui kegiatan praktikum,perhatian siswa akan lebih terfokus pada kegiatan pembelajaran. Siswa terlatih melakukan
kegiatan-kegiatan ilmiah dalam memperoleh sebuah konsep melalui kegiatan praktikum. Praktikum dapat meningkatkan motivasi siswa untuk
belajardan mengembangkan kompetensi siswa dalam memahami alam sekitar secara ilmiah.Sedangkan melalui kegiatan demonstrasi, guru
mendemokan memperlihatkan suatu objek atau proses dihadapan seluruh siswa dengan menggunakan alat peraga.
Pengalaman belajar yang diberikan selama praktikum dan demonstrasi tidak hanya meningkatkan pemahaman siswa terhadap konsep
melainkan juga mengasah berbagai keterampilan generik sains. Kegiatan praktikum dan demonstrasi pada konsep jamur bertujuan untuk mengamati
karakteristik jamur Zygomycota, Ascomycota, dan Basidiomycota. Dengan demikian selama pembelajaran siswa dilatih untuk terampil dalam
melakukan pengamatan langsung melalui mikroskop, serta keterampilan dalam menentukan besaranukuran pada skala mikroskopis ataupun
makroskopis. Dengan menguasai keterampilan-keterampilan generik sains siswa mencapai hasil belajar yang maksimal.
Kegiatan praktikum dan demonstrasi dapatdilakukan di dalam kelas maupun di laboratorium. Pengelola laboratorium seperti kepala
sekolah, guru sains, dan petugas laboratorium turut berperan dalam mendukung kelancaran kegiatan praktikum dan demonstrasi. Pengelolaan
yang tepat pada laboratorium beserta jenis peralatannya akan mendukung terselenggaranya proses belajar mengajar yang kondusif. Berdasarkan hal
tersebut, jika metode praktikum dan demonstrasi yang diterapkan dalam pembelajaran berlangsung secara efektif maka penguasaan keterampilan
generik sains pada siswa akan meningkat sejalan dengan tercapainya tujuan pembelajaran yang diharapkan.
D. Hipotesis Statistik
Sebagai upaya untuk menemukan jawaban dalam penelitian ini penulis mengajukan hipotesis sebagai jawaban sementara dari masalah
yang telah dirumuska n, yaitu: ”Keterampilan generik sains siswa yang
diajar dengan metode praktikum lebih baik dari pada metode demonstrasi.”