B. Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dijelaskan di atas, dapat dikemukakan kembali bahwa rata-rata hasil pretes keterampilan generik
sains siswa pada kelompok eksperimen I lebih rendah dibandingkan dengan kelompok eksperimen II, hal ini disebabkan karena kurangnya
pengetahuan awal siswa mengenai konsep yang akan dipelajari. Pengetahuan awal ini diperoleh berdasarkan pengalaman belajar yang
terjadi di luar sekolah. Walaupun kelompok eksperimen II memiliki rata- rata yang lebih besar dari kelompok eksperimen I namun kedua kelompok
tidak menunjukkan perbedaan yang berarti. Setelah masing-masing kelompok diberi latihan keterampilan
generik sains melalui penggunaan metode praktikum dan metode demonstrasi, diperoleh skor rata-rata kelompok eksperimen I lebih besar
dibandingkan kelompok eksperimen II. Selain itu kedua kelompok juga menunjukkan perbedaan keterampilan generik sains yang berarti. Dengan
kata lain, terdapat perbedaan keterampilan generik sains siswa yang diajar melalui metode praktikum dengan metode demonstrasi pada konsep jamur.
Sesuai dengan prinsip bahwa metode praktikum adalah cara penyajian pelajaran dimana siswa melakukan percobaan dengan mengalami dan
membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari.
11
Siswa diberi kebebasan untuk menemukan sendiri materi yang akan dipelajari dengan mengamati
suatu objek secara langsung, menggunakan mikroskop dengan perbesaran tertentu untuk membantu pengamatan objek, menggambarkan hasil
pengamatan objek,
menjelaskan karakteristik
objek, kemudian
menyimpulkan hasil dari kegiatan praktikum yang telah dilakukan. Data posttes menunjukkan keterampilan generik sains yang paling
tinggi pada kelompok eksperimen I adalah keterampilan pengetahuan tentang skala. Hal ini disebabkan karena siswa telah memiliki kemampuan
untuk menentukan perbesaran mikroskop yang digunakan ketika
11
Nuryani Rustaman et.al, Materi Pokok Strategi Pembelajaran Biologi, Jakarta Universitas Terbuka, 2007, h. 9.6
mengamati karakteristik morfologi jamur Zygomycota, Ascomycota, dan Basidiomycota. Pada kelompok eksperimen II, keterampilan pengetahuan
tentang skala tergolong dalam kategori sedang. Kelompok eksperimen II menggunakan metode demonstrasi dimana siswa tidak terlibat langsung
dalam pengamatan suatu objek, siswa hanya melihat objek berdasarkan kegiatan demonstrasi yang dilakukan oleh guru sehingga kemampuan
dalam menentukan perbesaran mikroskop masih rendah. Berdasarkan perhitungan diperoleh rata-rata N-Gain kelompok
eksperimen I dan kelompok eksperimen II termasuk kategori sedang. Hal ini disebabkan karena siswa belum terbiasa dengan pembelajaran yang
membutuhkan konsentrasi secara penuh dalam kegiatan praktikum maupun demonstrasi. Kegiatan pembelajaran yang selama ini diterapkan
lebih banyak menggunakan metode ceramah, sehingga pembelajaran menjadi kurang mendalam dan akibatnya siswa tidak memahami materi
secara utuh, padahal pemahaman yang benar dalam sains menjadi salah satu upaya yang dapat dilakukan agar siswa tidak hanya sekedar tahu
tetapi juga dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan. Pada kelompok eksperimen II yang menggunakan metode demonstrasi, siswa tidak terlibat
langsung dalam pengamatan suatu objek, siswa hanya melihat kegiatan pengamatan objek serta hasil pengamatan yang diperagakan oleh guru,
sehingga pemahamannya pun kurang mendalam. Walaupun terdapat peningkatan dalam keterampilan generik sains
pada kedua kelompok, namun masih dalam kriteria rendah. Sebagaimana yang dikatakan oleh Drury bahwa keterampilan atau kemampuan generik
merupakan keterampilan yang dapat diterapkan pada beragam bidang studi dan untuk memperolehnya diperlukan waktu yang relatif lama.
12
Sehingga diperlukan ketelatenan dan kesabaran untuk melatih keterampilan tersebut.
Peran guru dalam memberikan pengalaman belajar kepada siswa dengan
12
Taufik Rahman dkk., Profil Kemampuan Generik Awal Calon Guru Dalam Membuat Perencanaan Pada Praktikum Fisiologi Tumbuhan, Educare Online, Vol.2
No. 2, 2008, h.2
penggunaan metode praktikum sangat besar peranannya bagi peningkatan keterampilan generik sains.
Hasil perbandingan posttesantara siswa yang diajar dengan metode praktikum dengan siswa diajar dengan metode demonstrasi dapat
disimpulkan bahwa kelompok yang menerapkan metode praktikum lebih unggul dibandingkan kelompok yang menggunakan metode demonstrasi.
Artinya terdapat perbedaan dalam keterampilan generik sains antara siswa yang diajar dengan metode praktikum dengan siswa diajar dengan metode
demonstrasi pada konsep jamur.