2. Pengetahuan
tentang skala
68,89 Sedang
62,22 Sedang
3. Pemodelan
66,35 Sedang
49,84 Rendah
Rata-rata 55,17
Rendah 46,06
Rendah
Tabel 4.4.
menunjukkan persentase
pencapaian Keterampilan Generik Sains KGS dalam setiap indikator
berdasarkan data posttes. Rata-rata pencapaian indikator KGS pada kelompok ekperimen I lebih tinggi dari kelompok
eksperimen II. Rata-rata persentase KGS pada kelompok eksperimen I sebesar 55,17 sedangkan pada kelompok
eksperimen II sebesar 46,06. Walaupun rata-rata persentase KGS kelompok eksperimen I lebih besar dibandingkan eksperimen II
namun kedua skor tersebut masih dalam kriteria rendah. Pencapaian indikator keterampilan generik sains yang paling
tinggi pada kelompok eksperimen I adalah pengetahuan tentang skala 68,89, begitu pula pada kelompok eksperimen II 62,22.
Indikator keterampilan generik sains yang paling rendah pada kelompok eksperimen I adalah pengamatan 30,28, sama halnya
pada kelompok eksperimen II dengan persentase 46,06.
6
2. Uji Prasyarat Analisis Data a. Uji Normalitas Data
Pretes dan Posttes
Uji normalitas dilakukan terhadap data pretes, posttes dan N-gain dari kelompok eksperimen I dan eksperimen II. Dalam
penelitian ini,
uji normalitas
data dilakukan
dengan menggunakan uji Liliefors. Uji normalitas dilakukan untuk
mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak, dengan ketentuan bahwa data berdistribusi normal bila memenuhi
6
Lampiran 14, h. 119
kriteria L
hitung
L
tabel
dengan taraf signifikansi α = 0,05. Hasil uji normalitas data pada kelompok eksperimen I dan eksperimen II
dapat dilihat pada Tabel 4.5.
7
Tabel 4.5. Hasil Perhitungan Uji Normalitas Pretes, Posttes,
dan N-gain Kelompok Eksperimen I dan Eksperimen II
Data Statistik
Eksperimen I Eksperimen II
Pretes Posttes
N-gain Pretes
Posttes N-gain
L
hitung
0,131 0,122
0,109 0,120
0,122 0,106
L
tabel
0,132 0,132
0,132 0,132
0,132 0,132
Kesimpulan
Normal Normal Normal Normal Normal Normal
Berdasarkan Tabel 4.5. pada kelompok eksperimen I untuk skor pretes menunjukkan bahwa L
hitung
sebesar 0,131 dan L
tabel
sebesar 0,132, skor posttes menunjukkan L
hitung
sebesar 0,122 dan L
tabel
sebesar 0,132 dan skor N-gain menunjukkan bahwa L
hitung
sebesar 0,109 dan L
tabel
sebesar 0,132. Pada kelompok eksperimen II untuk skor pretes menunjukkan bahwa L
hitung
sebesar 0,120 dan L
tabel
sebesar 0,132, skor posttes menunjukkan L
hitung
sebesar 0,122 dan L
tabel
sebesar 0,132 dan skor N-gain menunjukkan bahwa L
hitung
sebesar 0,106 dan L
tabel
sebesar 0,132. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa L
hitung
L
tabel
, maka dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal.
b. Uji Homogenitas
Setelah uji normalitas dilakukan pada kedua kelompok penelitian,
langkah berikutnya
adalah mencari
nilai homogenitasnya. Dalam penelitian ini, nilai homogenitas
7
Lampiran 19, h. 136
diperoleh dengan menggunakan uji Fisher pada taraf signifikansi α = 0,05. Sampel dinyatakan homogen apabila F
hitung
F
tabel
. Hasil uji homogenitas kedua kelompok penelitian dapat dilihat
pada Tabel 4.6.
8
Tabel 4.6. Hasil Perhitungan Uji Homogenitas Pretes, Posttes,
dan N-gain Kelompok Eksperimen I dan Eksperimen II
Data Kelompok
N S
2
F
hitung
F
tabel
Kesimpulan Pretes
Eksperimen I 45
298,11 1,49
1,64 Homogen
Eksperimen II 45 444,16
Posttes
Eksperimen I 45
234,51 2,23
1,64 Tidak
Homogen
Eksperimen II 45 523,23
N-gain
Eksperimen I 45
0,03 2,33
1,64 Tidak
Homogen Eksperimen II 45
0.07
Berdasarkan Tabel 4.6., uji homogenitas data pretes menunjukkan bahwa F
hitung
sebesar 1,49 dan F
tabel
sebesar 1,64, data posttes menunjukkan F
hitung
sebesar 2,23 dan F
tabel
sebesar 1,64 dan data N-gain menunjukkan F
hitung
sebesar 2,33 dan F
tabel
sebesar 1,64. Hasil perhitungan data pretes menunjukkan bahwa F
hitung
F
tabel
, maka dapat disimpulkan bahwa data kedua kelompok memiliki variansi populasi yang homogen, sedangkan
data posttes dan N-gain menunjukkan bahwa F
hitung
F
tabel
, maka dapat disimpulkan bahwa data kedua kelompok memiliki variansi
populasi yang tidak homogen.
3. Data Normalized Gain N-Gain
Untuk mengetahui kategorisasi gain yang diperoleh pada kelompok eksperimen I maupun kelompok eksperimen II, maka
8
Lampiran 24, h. 144