Langkah-langkah menggunakan
metode demonstrasi
sebagaimana yang dikatakan oleh Wina Sanjaya adalah sebagai berikut:
a. Tahap Persiapan Pada tahap persiapan ada beberapa hal yang harus dilakukan :
1 Rumuskan tujuan yang harus dicapai oleh siswa setelah proses demonstrasi berakhir
2 Persiapkan garis besar langkah-langkah demonstrasi yang akan dilakukan
3 Lakukan uji coba demonstrasi b. Tahap Pelaksanaan
1 Langkah Pembukaan Sebelum demonstrasi dilakukan ada beberapa hal yang
harus diperhatikan, diantaranya : i. Aturlah tempat duduk yang memungkinkan semua
siswa dapat memerhatikan dengan jelas apa yang didemonstrasikan
ii. Kemukakan tujuan apa yang harus dicapai oleh siswa iii. Kemukakan tugas-tugas apa yang harus dilakukan oleh
siswa, misalnya siswa ditugaskan untuk mencatat hal- hal
yang dianggap
penting dari
pelaksanaan demonstrasi
2 Langkah pelaksanaan demonstrasi i. Mulailah demonstrasi dengan kegiatan-kegiatan yang
merangsang siswa untuk berpikir, misalnya melalui pertanyaan-pertanyaan yang mengandung teka-teki
sehingga mendorong siswa untuk tertarik memerhatikan demonstrasi
ii. Ciptakan suasana
yang menyejukkan
dengan menghindari suasana yang menegangkan
iii. Yakinkan bahwa semua siswa mengikuti jalannya demonstrasi dengan memerhatikan reaksi seluruh siswa
iv. Berikan kesempatan kepada siswa untuk secara aktif memikirkan lebih lanjut sesuai dengan apa yang dilihat
dari proses demonstrasi itu
3 Langkah mengakhiri demonstrasi Apabila demonstrasi telah selesai dilakukan, proses
pembelajaran perlu diakhiri dengan memberikan tugas- tugas tertentu yang ada kaitannya dengan pelaksanaan
demonstrasi dan proses pencapaian tujuan pembelajaran. Hal ini diperlukan untuk meyakinkan apakah siswa
memahami proses demonstrasi itu atau tidak. Selain memberikan tugas yang relevan, ada baiknya guru dan
siswa melakukan evaluasi bersama tentang jalannya proses demonstrasi itu untuk perbaikan selanjutnya.
21
Dalam kegiatan demonstrasi, guru berperan sebagai model. Guru menjelaskan suatu konsep di hadapan para siswa. Bersamaan
dengan itu, guru melakukan kegiatan demonstrasi sebagai pembuktian kebenaran konsep tersebut. Pelaksanaan kegiatan demonstrasi harus
dapat memusatkan perhatian seluruh siswa dengan menyajikan kegiatan yang menarik dan memungkinkan siswa melihat pelaksanaan
demonstrasi. Agar terlaksana lebih efektif, sebelum melakukan pengajaran guru perlu melakukan uji coba demonstrasi. Panduan
demonstrasi juga diperlukan sebagai acuan bagi guru dan siswa dalam melakukan kegiatan.
21
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran; Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Jakarta : Kencana, 2008a, h. 153-154
4. Hakikat Kegiatan Laboratorium a. Pengertian Laboratorium
Menurut Departemen
Pendidikan dan
Kebudayaan Depdikbud, laboratorium ialah suatu tempat dilakukannya
percobaan dan penelitian. Tempat ini dapat merupakan ruangan tertutup, kamar, atau ruangan terbuka, atau kebun. Dalam
pengertian yang terbatas, laboratorium adalah suatu ruangan yang tertutup dimana percobaaneksperimen dan penelitian dilakukan.
22
Laboratorium dan jenis peralatannya merupakan sarana dan prasarana penting untuk menunjang proses pembelajaran di
sekolah, hal ini dikemukakan pada PP Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Pasal 42 ayat 2 serta Pasal
43 ayat 1 dan ayat 2.
23
Prasarana dan sarana pendidikan adalah semua benda bergerak maupun yang tidak bergerak, yang
diperlukan untuk menunjang penyelenggaraan proses belajar- mengajar, baik secara langsung maupun tidak langsung.
24
Dengan adanya sarana dan prasarana laboratorium yang lengkap maka
kegiatan pembelajaran akan berlangsung secara efektif dan efisien sehingga materi pelajaran dapat dipahami secara menyeluruh.
b. Fungsi Laboratorium
Sebelum kegiatan percobaan dilakukan, guru terlebih dahulu memperkenalkan materi kepada siswa dalam pembelajaran
di kelas. Pembelajaran di kelas diisi dengan penjabaran konsep yang akan dipelajari. Setelah pengenalan konsep, siswa melakukan
pembuktikan melalui kegiatan praktikum dalam laboratorium. Kegiatan
pembuktian menjadi
penunjang penting
dalam
22
Mamat Supriatna, Studi Penelusuran Pengelolaan Laboratorium Sains SMA Sebagai Analisis Kebutuhan Untuk Program Diklat Pengelolaan Laboratorium, Vol.VI No.6, 2008, h. 48
23
Nur Raina Novianti, Kontribusi Pengelolaan Laboratorium dan Motivasi Belajar Siswa Terhadap Efektifitas Proses Pembelajaran, Edisi khusus No.1, Agustus 2011, h. 160
24
Soetjipto dan Raflis Kosasi, Profesi Keguruan, Jakarta : PT. Rineka Cipta, 2007, h. 170
pembelajaran biologi kelas sebab dengan kegiatan ini, daya ingat dan pemahaman siswa akan lebih meningkat.
Fungsi laboratorium sebagaimana yang dikemukakan oleh Mamat Supriatna antara lain :
1 Tempat siswa bereksperimen 2 Tempat siswa mendiskusikan eksperimen
3 Tempat siswa melihat demonstrasi 4 Tempat siswa mendengarkan penjelasan konsep-konsep sains
dari guru
25
Berdasarkan fungsi tersebut, baik kelompok eksperimen I yang
menerapkan metode
praktikum maupun
kelompok eksperimen II yang menerapkan metode demonstrasi, dapat
menggunakan laboratorium sebagai tempat dilaksanakannya kegiatan pembelajaran. Penggunaan sarana dan prasarana
laboratorium yang optimal akan mendukung tercapainya tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
c. Karakteristik Laboratorium Sains Biologi
Ruang laboratorium biologi berfungsi sebagai tempat berlangsungnya kegiatan pembelajaran biologi secara praktik yang
memerlukan peralatan khusus. Ruang laboratorium biologi dapat menampung minimum satu rombongan belajar. Rasio minimum
ruang laboratorium biologi 2,4 m
2
peserta didik. Ruang laboratorium biologi memiliki fasilitas yang memungkinkan
pencahayaan memadai untuk membaca buku dan mengamati obyek percobaan.
26
Dengan adanya pencahayaan yang maksimal, maka penggunaan mikroskop cahaya sebagai alat bantu untuk mengamati
objek biologi akan lebih efektif.
25
Mamat Supriatna, loc.cit.
26
Abdul Rozak dkk., Standar Sarana Prasarana dan Tenaga Kependidikan, Jakarta : FITK Press UIN Syarif Hidayatullah, 2010, h. 63.
Obyek kajian dalam ilmu biologi dapat berupa hewan maupun tumbuhan. Proses pengkajian makhluk hidup
membutuhkan berbagai jenis alat dan bahan. Agar terpelihara dengan baik, alat dan bahan tersebut memerlukan aturan
pemeliharaan yang tepat. Hal ini dilakukan supaya bahan dan alat tidak mengalami kerusakan, tidak membahayakan pemakai, dan
mudah ditemukan saat akan digunakan. Berikut ini adalah pengelompokkan alat-alat laboratorium
biologi berdasarkan jenisnya : 1 Alat-alat
optik seperi
lup dan
mikroskop dengan
perlengkapannya. 2 Alat-alat dan wadah dari kaca, porselin atau plastik yang tidak
mudah terkorosi 3 Alat-alat bantu seperti sumbat karet, sumbat gabus, pelubang
gabus, spatula, sikat tabung reaksi, sikat buret. 4 Alat-alat bedah dan pengerat seperti jarum, panci bedah,
gunting, pinset, pisau, dan mikrotom. 5 Alat-alat peraga dan model seperi mikroslaid, slaid 35 mm,
model-model kerangka, torso, kotak genetika dan carta 6 Alat-alat ukur seperti neraca, termometer, higrometer, jam
henti stopwatch, dan respirometer. 7 Alat-alat penopangpenumpu seperti statif dan alasnya, klem,
bosshead, kaki tiga, kasa, rak tabung reaksi, dan mikrotom 8 Alat pemanas seperti pembakar spirtus, pembakar bunsen, dan
kompor gas 9 Alat-alat untuk kegiatan lapangan seperti kuadrat, jala platon,
komparator lingkungan, dan vaskulum 10 Bahan-bahan kimia untuk biologi jika perlu diletakkan di
laboratorium biologi.
27
27
Zulfiani dkk., op.cit., h. 170-171