5. Hakikat Keterampilan Generik a. Pengertian Keterampilan Generik
Berdasarkan Gibb, keterampilan atau kemampuan generik dikenal pula dengan sebutan kemampuan kunci, kemampuan inti
core ability, kemampuan essensial dan kemampuan dasar. Kemampuan generik ada yang secara spesifik berhubungan dengan
pekerjaan. Keterampilan generik pada umumnya meliputi keterampilan komunikasi, kerja tim, dan pemecahan masalah,
inisiatif dan usaha, merencanakan dan mengorganisasi, manajemen diri,
keterampilan belajar,
keterampilan teknologi
dan sebagainya.
28
Keterampilan generik yang berhubungan dengan bidang pekerjaan sains seperti, laboran, guru sains, peneliti sains,
kedokteran dan sebagainya tentunya membutuhkan keterampilan generik yang sesuai dengan bidang tersebut, sehingga munculah
istilah Keterampilan Generik Sains KGS. Berdasarkan aspek- aspek yang telah disebutkan di atas, dapat disimpulkan bahwa
keterampilan generik merupakan suatu keterampilan yang diperlukan pada berbagai pekerjaan sesuai dengan bidangnya
masing-masing.
By linking learning and work experience, academic knowledge and skills are immediatelly applied in an
”adult world”context. Combining classroom instruction with work-based
learning experiences provide opportunities for students to apply and learn both theoretical and practical knowledge. In addition,
they learn and develop skill
—such as decision-making, written and oral communication, teamwork and the ability to use technology
— that have been identified as important and essential for success in
postsecondary education and world of work.
29
Berdasarkan kutipan tersebut, dengan menghubungkan kegiatan pembelajaran dan pengalaman kerja, pengetahuan
28
Taufik Rahman dkk., Profil Kemampuan Generik Awal Calon Guru Dalam Membuat Perencanaan Pada Praktikum Fisiologi Tumbuhan, Educare Online, Vol.2 No. 2, 2008, h.2
29
Dennis Evans, Taking Sides;Clashing Views on Controversial Issues in Teaching and Educational Practice, Lowa : McGraw-Hill Companies, Inc., 2005, p.160
akademik dan keterampilan yang sudah dipelajari dapat segera diaplikasikan
pada konteks „dunia dewasa’. Mengombinasikan kegiatan di kelas dengan pengalaman pembelajaran berbasis dunia
kerja akan memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengaplikasikan pengetahuannya mengenai teori yang telah
dipelajari. Misalnya, siswa mengembangkan keterampilan dalam mengambil keputusan, keterampilan dalam komunikasi melalui
tulisan, kerjasama
dalam tim,
dan kemampuan
dalam menggunakan
teknologi, keterampilan-keterampilan
tersebut merupakan keterampilan yang diperlukan untuk meraih kesuksesan
dalam dunia kerja. Berryman et al.,dalam Cathleen Staszmengatakan
”in the educational community, the notion of generic skill has received the
most attention from school reformers”.
30
Kutipan tersebut menjelaskan bahwa dalam komunitas pendidikan, pengertian
keterampilan generik telah mendapatkan perhatian dari para pembuat konsep kurikulum. Mereka khawatir akan adanya
ketidaksesuaian antara kurikulum dan pendidikan dari sekolah formal dengan sekolah non formal.Mereka mengatakan bahwa
sekolah formal lebih dapat menghasilkan siswa yang lebih kreatif, berdaya guna, dinamis, proaktif, dan mampu memecahkan masalah
dengan baik.Padahal,baik sekolah kejuruan maupun non kejuruan keduanya mengatakan bahwa sebagian besar lembaga pendidikan
tidak mengajarkan keterampilan-keterampilan tersebut secara eksplisit.
Mohd.SahandridanSaifuddin Kumarmenyatakanbahwa
“teachers can familiarize students with the term „generic skills‟ in their class.”
31
Berdasarkan kutipan
30
Cathleen Stasz et al., Teaching and Learning Generic Skills for the Workplace, California: National Center for Research in Vocational Education, 1990, p.5
31
Mohd.SahandridanSaifuddin, Generic Skill in Personel Development, European Journal of Social Sciences Vol.11, No. 4, 2009, p. 684
tersebut, guru dapat memperkenalkan keterampilan generik siswa di kelas sesuai dengan tujuan pembelajaran.Pada konteks ini, yang
dimaksud dengan memperkenalkan adalah mengembangkan keterampilan generik siswa. Pada konsep tertentu yang
menerapkan kegiatan diskusi kelompok, siswa dapat dilatih untuk mengembangkan
keterampilan bekerjasama
dalam tim,
memecahkan masalah, juga keterampilan dalam numerik angka- angka. Dengan cara ini, siswa memperoleh pemahaman konsep
yang dipelajari
sekaligus merasakan
pembelajaran yang
menyenangkan. Keterampilan generik harus diperkenalkan kepada siswa
sejak dini sebagai tahap awal agar terbentuk Sumber Daya Manusia SDM yang siap kerja dan berdaya guna tinggi. Upaya
pengembangan keterampilan generik dapat dilakukan dalam dunia pendidikan dengan mengombinasikan materi pembelajaran dengan
keterampilan-keterampilan tertentu yang sesuai dengan konten materi.Khususnya dalam pembelajaran sains, guru dapat melatih
keterampilan siswauntuk
melakukan pengamatan
objek menggunakan mikroskop, lup, dan sebagainya.
Menurut Gibb, dalam pembelajaran sains kemampuan generik sains merupakan kemampuan dasar yang dapat diterapkan
pada berbagai
bidang sains.
Selanjutnya Brotosiswoyo
menambahkan bahwa kemampuan generik sains merupakan kemampuan yang dapat digunakan untuk mempelajariberbagai
konsep dan menyelesaikan masalah dalam sains. Oleh karena itu,kemampuan generik sains merupakan kemampuan yang
digunakan secara umum dalam berbagaikerja ilmiah, dan dapat dijadikan
sebagai landasan
dalam melakukan
kegiatan laboratorium.
32
Pengembangan keterampilan generik sains siswa
32
Ni Made Pujiani, Liliasari dan Dhani Herdiwijaya. ”Pembekalan Keterampilan Laboratorium Untuk Meningkatkan Keterampilan Generik Sains ....”, Prosiding Seminar Nasional