Hubungan ISO 20000 Dengan Kerangka Kerja ITSMITIL

27 Gambar 2.5 : Komponen ISO 20000 Sumber : http:www.itil.orgenzumkoenneniso20000index.php . Mengacu pada struktur komponen diatas, kegiatan penelitian ini memberikan fokus utama pada bagaimana komponen Planning And Implementing Service Management dari struktur ISO 20000 dijalankan.

2.4.3. Hubungan ISO 20000 Dengan Kerangka Kerja ITSMITIL

Standar ISO 20000 memiliki keselarasan dengan kerangka kerja ITSM ITIL berdasarkan kesepakatan diantara BSI, ITSMF dan office of Government Commerce OGC dan kedua standar tersebut memiliki struktur yang hampir sama. Namun demikian kedua standar tersebut memiliki tujuan yang berbeda. ITIL menyediakan panduan best practice bagaimana menerapkan IT 28 Service Management. Sedangkan ISOIEC 20000 mendefinisikan serangkaian requirement bagi IT Service Management dan berdasarkan requirement tersebut dapat dilakukan kegiatan sertifikasi ITSM suatu penyedia layanan terhadap standar tersebut. Hubungan diantara ISO 20000 dengan standar ITIL dan standar lainnya dapat dilihat dari gambar berikut ini. G Gambar 2. 6 : Hubungan antara ISO 20000 dan ITIL Sumber: http:www.eninnovativeconsulting.it.MethodologiesISO20000ISO270000tabid198Default.aspx Berdasarkan hirarki piramida pencapai ISO 20000, organisasi akan memanfaatkan standar ISO 20000 sebagai referensi utama mereka dalam memastikan kepatuhan dengan standar tersebut. Selanjutnya untuk memberikan pemahaman dan pengembangan proses beserta pendefinisian proses-proses manajemen layanan yang diperlukan. Suatu organisasi dapat memanfaatkan kerangka kerja IT Service Management yang ada 29 termasuk ITIL sebagai penyedia panduan best practice bagaimana proses-proses manajemen tersebut dilaksanakan. Dan pada akhirnya dengan mempertimbangkan dinamika internal, suatu organisasi mengembangkan kebijakan dan prosedur formal IT Service Management yang bersesuaian dengan konteks organisasi mereka. Dalam mengembangkan perencanaan dan implementasi IT Service Management, suatu organisasi perlu mendefinisikan tujuan, kebijakan, menentukan proses dan menentukan tahapan-tahapan proses yang diperlukan. Standar ISO 20000 mengikuti pendekatan PDCA yang pada awalnya merupakan siklus pendekatan yang diterapkan dalam manajemen kualitas oleh Dr.Edward Demin Van Bon : 2001 . Kualitas dari layanan TI sangat bergantung pada bagaimana kegiatan penyediaan layanan diorganisasikan. Pendekatan PDCA secara umum mengasumsikan bahwa untuk menyediakan suatu layanan yang berkualitas maka seluruh kegiatan perlu dilaksanakan mengikuti urutan-ururtan :  Plan : Merupakan tahapan perencanaan melalui pendefinisian.  Do : Merupakan eksekusi terhadap kegiatan yang telah direncanakan. 30  Check : Menentukan apakah kegiatan yang telah dilakukan menghasilkan kegiatan yang telah diharapkan.  Act : Penyesuaian perencanaan berdasarkan informasi yang diperoleh selama fase pengecekan. Berikut ini adalah gambaran siklus PDCA dari standar ISO 20000, beserta input dan outputnya. Gambar 2.7: Plan-Do-Check-Act Methodology for Service Management Process, Sumber :ISOIEC 20000-1: 2005 Dalam kerangka kerja ITIL, pendekatan siklus PDCA diterjemahkan menjadi siklus CIS Continual Service 31 Improvement yang menyediakan acuan tahapan-tahapan best practice yang dilaksanakan dalam kegiatan perencanaan dan implementasi IT Service Management Clifford 2008 dan menjadi content dari publikasi ITIL V2 Planning to Implement Service Management.

2.5. Manajemen Insiden Incident Management