103
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Pada  bab  ini,  penulis  akan  membuat  kesimpulan  terhadap  hal-hal yang telah penulis bahas pada bab sebelumnya. Dan pada bab ini pula akan
diuraikan  saran-saran  untuk  semua  pihak  yang  terkait  dengan  tulisan  ini dan  pihak-pihak  yang  ingin  mengembangkan  mengenai  penelitian  yang
penulis buat.
5.1. Kesimpulan
Dari kajian terhadap tahapan siklus analisa, dapat disimpulkan hal- hal berikut ini :
1. Dengan IT Service Management menjadi pengadopsi awal standar
Best  Practice  ITSM  ISO  20000  yang  berkontribusi  terhadap reputasi  layanan  TI  di  lingkungan  pendidikan  khususnya
pendidikan  jarak  jauh,  sekaligus  sebagai  bukti  pelaksanaan kegiatan perbaikan berkelanjutan.
2. Temuan  penelitian  ini  menunjukkan  bahwa  dalam  rangka
menjalankan  tugas  dan  fungsi  sebagai  organisasi  TI  yang  telah dilaksanakan oleh Puskom, dari keseluruhan aktivitas layanan yang
harus  dilakukannya.  Termasuk  cukup  walupun  masih  terdapat beberapa  proses  yang  perlu  perancangan  ulang  redesign.  Hal  ini
104 ditunjukkan oleh nilai rata-rata maturitas  yang didapat adalah 2,18
atau pada level 2 repeateable. 3.
Terdefinisinya  peran  dan  tanggung  jawab  terhadap  pelaksanaan kegiatan  operasional  dan  dukungan  layanan  TI  sehingga
meningkatkan akuntabilitas layanan. 4.
Terdefinisinya parameter pengukuran kinerja proses layanan untuk menjaga  konsistensi,  skalabilitas  dan  reliabilitas  layanan  terhadap
customers.
5.2. Saran
Berikut  beberapa  saran  dan  semoga  dapat  berguna  bagi  pihak Unversitas  Terbuka  UT  dan  untuk  pengembanga  penelitian  selanjutnya,
yaitu : 1.
Perlu  Penelitian  lebih  detail  mengenai  ITSM  Information Technology Service Management
sampai pada tahap  phase “Do”. 2.
Bagi  yang  berminat,  untuk  penelitian  selanjutnya  diharapkan  IT Service  Management  diharapkan  bisa  diterapkan  pada  semua
organisasi  ataupun  perusahaan  swasta  sebagai  penyedia  layanan provider IT tidak hanya dikalangan institusi pendidikan saja.
105
DAFTAR PUSTAKA
Anwar, Analisa Service Management Berbasis Kerangka Kerja IT-IL, Studi Kasus
Layanan Intelligent Network , Thesis, MTI Fasilkom UI, Jakarta, 2006.
http:www.dephut.go.idHalamanSTANDARDISASI__LINGKUNGAN_KEH UTANANINFO_VI02V_VI02.htm
Jan Van Bon, Framework for  IT Management.  1
st
edition,   itSMF International, Van Haren Publishing, September  2006.
Kencana  Sari,  Puspita,    Perencanaan  Tata  Kelola  Infrastruktur  Teknologi Informasi Dengan Pendekatan Best Practice, Studi Kasus Sebuah Institusi
Keuangan Pemerintah , Thesis, MTI Fasilkom UI, Jakarta 2009.
Margono,  S,    Metodologi  Penelitian  Pendidikan.    Jakarta  :  Penerbit    Rineka Cipta, 2007  .
Nielsen,  Jen,  IT  Service  Management  an  Introduction.  1
st
edition,  itSMF International, Van Haren Publishing, May 2002.
106 Office  of  Government  Commerce,  ITIL  -    The  Key  to  Managing  IT  Service,
Service  Support.  Version  2.3    TSO  for  OGC,  2000  .  http  : network.salestso.co.uk.
Office  of  Government  Commerce,  Planning  to  Implement  Service  Management. Version 2.2,  TSO for OGC, 2002 . http : network.salestso.co.uk.
Schweizer  Norm,  Information  Technology –  Service  Management  –  Part  1  :
Specification. SN ISOIEC 20000 – 1 : 2006  .
Waspada,  Indra,  Perencanaan  dan  Studi  Kelayakan  Penerapan  Best  Practice Service  Level  Management  SLM,  Studi  Kasus  di  IPTEKNET,
Thesis,MTI Fasilkom UI, Jakarta 2008.
Wikipedia , “ Information Technology Infrastructure Library “, 20 Mei 2009, diakses  dari http :
en.wikipedia.orgwikiInformation_Technology_Infrastructure_Library.
Wikipedia , “ Information Technology Service Management “, Rabu, 20 Mei 2009, diakses dari http :
en.wikipedia.orgwikiInformation_Technology_Service Management.
107 www.google.com
, “ Katalog Produk consultant “, Jum’at, 22 Mei 2009, diakses dari  http:jakarta.indonetwork.co.idpt_sienconsultants913100konsultan-
iso-consultant-iso-9001-ohsas-18001-iso-22000.htm.
L-2 LAMPIRAN II
RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 26 TAHUN 2004 TENTANG
PELAYANAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
,
Menimbang : a.  Bahwa  kewajiban  negara  melayani  setiap  warga  negara  dan
penduduk  untuk  memenuhi  kebutuhan  dasarnya  dalam kerangka  pelayanan  publik  merupakan  amanat  Undang-
Undang Dasar 1945; b.  Bahwa  membangun  kepercayaan  masyarakat  atas  pelayanan
publik  yang  dilakukan  pemerintah  merupakan  kegiatan  yang senantiasa  dilakukan  seiring  dengan  harapan  dan  tuntutan
seluruh  warga  negara  dan  penduduk  tentang  peningkatan pelayanan publik;
c.   Bahwa  sebagai  upaya  untuk  mempertegas  hak  dan  kewajiban setiap  warga  negara  dan  penduduk,  serta  pemerintah  sebagai
perwujudan  negara  dalam  penyelenggaraan  pelayanan  publik
L-3 perlu  didasarkan  pada  norma-norma  hukum  yang  memberi
pengaturan secara jelas; d.  Bahwa  sebagai  upaya  untuk  meningkatkan  kualitas  dan
menjamin  penyediaan  pelayanan  publik  sesuai  dengan  asas- asas  umum  pemerintahan  yang  baik  serta  untuk  memberi
perlindungan  bagi  setiap  warga  negara  dan  penduduk  dari penyalahgunaan
wewenang di
dalam penyelenggaraan
pelayanan publik
oleh pemerintah,
maka diperlukan
pengaturan hukum yang mendukungnya; e.   Bahwa  berdasarkan  pertimbangan  sebagaimana  dimaksud
dalam  huruf  a,b,c  dan  d,  perlu  ditetapkan  Undang-Undang tentang Pelayanan publik.
Mengingat : 1. Pasal 5 ayat 1, Pasal 20, Pasal 33 ayat 3 dan Pasal 34 ayat 3 Undang-Undang Dasar 1945 sebagaimana telah
diubah dan ditambah. 2. Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah, Lembaran Negara RI Tahun 2004 Nomor 125
L-4 Dengan Persetujuan Bersama
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA dan
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA MEMUTUSKAN:
Menetapkan: UNDANG-UNDANG TENTANG PELAYANAN PUBLIK
BAB I KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Undang-Undang ini yang dimaksud dengan: 1.  Pelayanan  publik  adalah  kegiatan  atau  rangkaian  kegiatan  dalam  rangka
pemenuhan  kebutuhan  dasar  sesuai  dengan  hak-hak  sipil  setiap  warga  negara dan  penduduk  atas  suatu  barang,  jasa,  dan  atau  pelayanan  administrasi  yang
disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik. 2.  Penyelenggara  pelayanan  publik  yang  selanjutnya  disebut  Penyelenggara
adalah  penyelenggara  negara,  penyelenggara  ekonomi  negara  dan  korporasi penyelenggara pelayanan publik, serta lembaga independen yang dibentuk oleh
pemerintah. 3.  Aparat Penyelenggara pelayanan publik yang selanjutnya disebut Aparat adalah
para  pejabat,  pegawai,  dan  setiap  orang  yang  bekerja  di  dalam  organisasi Penyelenggara.
L-5 4.  Masyarakat  adalah  seluruh  pihak  yang  berkedudukan  sebagai  penerima
manfaat  dari  pelayanan  baik  warga  negara  maupun  penduduk  sebagai  orang- perseorangan, orang-perorangan, maupun badan hukum.
5.  Standar  pelayanan  adalah  suatu  tolok  ukur  yang  dipergunakan  sebagai pedoman  penyelenggaraan  pelayanan  dan  acuan  penilaian  kualitas  pelayanan
sebagai  komitmen  atau  janji  dari  Penyelenggara  kepada  masyarakat  untuk memberikan pelayanan yang berkualitas
6.  Maklumat pelayanan adalah pernyataan tertulis dari Penyelenggara berisi janji- janji  Penyelenggara  untuk  menjamin  bahwa  pelayanan  yang  diberikan  sesuai
dengan standar pelayanan serta dipublikasikan secara luas. 7.  Sistem
informasi adalah
mekanisme penyampaian
informasi dari
Penyelenggara  kepada  masyarakat  dan  sebaliknya  baik  dalam  bentuk  lisan, tulisan  maupun  dokumen  elektronis  tentang  segala  hal  yang  terkait  dengan
penyelenggaraan pelayanan yang dikelolanya.
BAB II ASAS DAN RUANG LINGKUP
Pasal 2 1  Penyelenggaraan  pelayanan  publik  dilaksanakan  sesuai  dengan  asas
penyelenggaraan pelayanan publik dan tujuan undang-undang ini. 2  Asas  penyelenggaraan  pelayanan  publik  sebagaimana  dimaksud  dalam  ayat
1, meliputi:
L-6 a. kepastian hukum;
b. keterbukaan; c. partisipatif;
d. akuntabilitas; e. kepentingan umum;
f. profesionalisme; g. kesamaan hak;
h. keseimbangan hak dan kewajiban.
Pasal 3 Ruang  lingkup  penyelenggaraan  pelayanan  publik  meliputi  pelayanan  yang
dilakukan  oleh  penyelenggara  negara,  penyelenggara  ekonomi  negara  dan korporasi  penyelenggara  pelayanan  publik,  serta  lembaga  independen  yang
dibentuk oleh pemerintah.
BAB III PENYELENGGARA PELAYANAN PUBLIK
Bagian Kesatu Organisasi Penyelenggara
Pasal 4
Organisasi Penyelenggara dibentuk secara efisien dan efektif agar mampu menyelenggarakan tugas dan fungsi pelayanan publik dengan baik.
L-7 Pasal 5
Organisasi Penyelenggara sebagaimana dimaksud Pasal 4 mempunyai fungsi sekurang-kurangnya, meliputi:
a. pelaksanaan pelayanan; b. pengelolaan pengaduan masyarakat;
c. pengelolaan informasi; dan d. pengawasan internal.
Pasal 6
1 Dalam rangka efisiensi penyelenggaraan pelayanan publik terhadap pemberian pelayanan  yang  meliputi  berbagai  jenis  pelayanan  dapat  dilakukan  melalui
pelayanan terpadu. 2  Untuk  pemberian  pelayanan  pada  satu  tempat,  meliputi  berbagai  jenis
pelayanan  yang  tidak  mempunyai  keterkaitan  proses,  dan  dilayani  melalui beberapa pintu, diselenggarakan melalui pelayanan terpadu satu atap.
3  Untuk  pemberian  pelayanan  pada  satu  tempat  dan  meliputi  berbagai  jenis pelayanan  yang  memiliki  keterkaitan  proses,  diselenggarakan  melalui
pelayanan terpadu satu pintu.
L-8 Bagian Kedua
Larangan dan Kewajiban Aparat Pasal 7
1 Aparat dilarang merangkap sebagai pengurus organisasi, baik organisasi usaha, maupun organisasi politik yang secara langsung terkait dengan
penyelenggaraan pelayanan publik yang bersangkutan, kecuali ditentukan lain oleh suatu Undang-Undang.
2  Aparat  yang  merangkap  jabatan  sebagai  pengurus  organisasi  baik  organisasi usaha, maupun organisasi politik yang tidak dikecualikan oleh suatu Undang-
Undang sebagaimana dimaksud ayat 1 dapat  diberhentikan dari jabatan dan atau diberhentikan status kepegawaiannya.
Pasal 8
Aparat dilarang meninggalkan tugas dan kewajiban berkenaan dengan posisi atau jabatannya, kecuali mempunyai alasan yang jelas, rasional dan sah sesuai dengan
hukum yang berlaku.
Pasal 9 Aparat wajib memberikan pertanggungjawaban sesuai dengan hukum yang
berlaku apabila mengundurkan diri atau melepaskan tanggung jawab atas posisi atau jabatannya.
L-9 Pasal 10
Aparat wajib memenuhi panggilan untuk hadir atau melaksanakan perintah suatu tindakan hukum atas permintaan pejabat yang berwenang dari lembaga negara
atau instansi pemerintah yang berhak, berwenang, dan sah sesuai peraturan perundang-undangan.
Bagian Ketiga Pengelolaan Sumber Daya Aparatur
Pasal 11 Penyelenggara wajib menyelenggarakan rekrutmen dan promosi aparatnya secara
transparan,  tidak  diskriminatif  dan  adil,  sesuai  dengan  ketentuan  hokum  yang berlaku.
Pasal 12 1  Penyelenggara  wajib  mengadakan  evaluasi  kinerja  aparatur  pelayanan  publik
di lingkungan organisasinya secara berkala dan berkelanjutan. 2  Penyelenggara  wajib  menyempurnakan  struktur  organisasi,  sumber  daya
aparatur  dan  prosedur  penyelenggaraan  pelayanan  publik  berdasarkan  hasi evaluasi sebagaimana dimaksud ayat 1.
3  Hasil  evaluasi  kinerja  sebagaimana  dimaksud  dalam  ayat  1  dan penyempurnaan  sebagaimana  dimaksud  dalam  ayat  2  wajib  dilaporkan
kepada  Menteri  yang  bertanggungjawab  di  bidang  pendayagunaan  aparatur negara.
L-10 4  Evaluasi  kinerja  aparatur  dan  penyempurnaan  sebagaimana  dimaksud  dalam
ayat  1  dan  2  dilakukan  berdasarkan  asas-asas  penyelenggaraan  pelayanan publik  sebagaimana  tersebut  dalam  Pasal  2,  serta  indikator  yang  jelas  dan
terukur sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Bagian Keempat Hubungan Antar Penyelenggara
Pasal 13 1 Atas permintaan Penyelenggara lain, Penyelenggara dapat member bantuan
kedinasan untuk suatu penyelenggaraan pelayanan publik yang memiliki keterkaitan dengan pelayanan yang diberikannya.
2 Pemberian bantuan kedinasan sebagaimana yang dimaksud ayat 1 harus didasarkan pada :
a. lingkup kewenangan dan tugas pelayanan publik tersebut yang tidak dapat dilakukan sendiri oleh Penyelenggara;
b. ketidakmampuan sumber daya manusia Penyelenggara, dan atau c. ketidaklengkapan sarana dan prasarana yang dimiliki Penyelenggara.
L-11 Bagian Kelima
Kerjasama Penyelenggara dengan Pihak Lain Pasal 14
1 Penyelenggara dapat menyerahkan sebagian tugas penyelenggaraan pelayanan publik kepada pihak lain dalam bentuk perjanjian kerjasama penyelenggaraan
pelayanan publik, sepanjang tidak menghilangkan tanggung jawab orisinilnya. 2  Pihak  lain  sebagaimana  dimaksud  ayat  1  berbadan  hukum  Indonesia  dan
berdomisili  di  Indonesia  yang  kepemilikannya  seratus  persen  dipegang  oleh warga negara atau badan hukum Indonesia.
3 Kerjasama sebagaimana dimaksud ayat 1 tidak boleh menimbulkan beban tambahan bagi masyarakat.
BAB IV PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUBLIK
Bagian Kesatu Prinsip-Prinsip Penyelenggaraan Pelayanan Publik
Pasal 15
Penyelenggara wajib menerapkan prinsip-prinsip penyelenggaraan pelayanan publik :
a. kesederhanaan; b. kejelasan;
c. kepastian dan tepat waktu;
L-12 d. akurasi;
e. tidak diskriminatif f. bertanggung jawab;
g. kelengkapan sarana dan prasarana; h. kemudahan akses;
i. kejujuran; j. kecermatan;
k. kedisiplinan, kesopanan, dan keramahan; dan l. keamanan dan kenyamanan.
Bagian Kedua Standar Pelayanan
Pasal 16
1  Penyelenggara  wajib  menyusun  dan  menetapkan  standar  pelayanan  sesuai dengan  sifat,  jenis  dan  karakteristik  layanan  yang  diselenggarakan  dengan
memperhatikan  lingkungan,  kepentingan  dan  masukan  dari  masyarakat  dan pihak terkait.
2 Penyelenggara wajib menerapkan standar pelayanan sebagaimana dimaksud ayat 1.
L-13 Pasal 17
Standar pelayanan sekurang-kurangnya meliputi: a. dasar hukum;
b. persyaratan; c. prosedur pelayanan;
d. waktu penyelesaian; e. biaya pelayanan ;
f. produk pelayanan; g. sarana dan prasarana;
h. kompetensi petugas pemberi pelayanan; i. pengawasan intern;
j. penanganan pengaduan, saran dan masukan; dan k. jaminan pelayanan.
Bagian Ketiga Maklumat Pelayanan
Pasal 18 Penyelenggara wajib menyusun maklumat pelayanan sesuai dengan sifat, jenis,
dan karakteristik layanan yang diselenggarakan dan dipublikasikan secara jelas.
L-14 Bagian Keempat
Sistem Informasi Dalam Penyelenggaraan Pelayanan Publik
Pasal 19 1 Penyelenggara mengelola sistem informasi secara efisien, efektif, dan mudah
diakses. 2  Sistem  informasi  sebagaimana  dimaksud  ayat  1  sekurang-kurangnya
meliputi: a. jenis pelayanan;
b. persyaratan dan prosedur pelayanan; c. standar pelayanan;
d. maklumat pelayanan; e. mekanisme pemantauan kinerja;
f. penanganan keluhan; g. pembiayaan; dan
h. penyajian statistik kinerja pelayanan.
Pasal 20 Dokumen,  akta  dan  sejenisnya  yang  dipergunakan  dalam  penyelenggaraan
pelayanan publik dapat berupa produk elektronika atau hasil teknologi informasi, secara hukum dinyatakan sah berdasarkan peraturan perundang-undangan.
L-15 Bagian Kelima
Pengelolaan Sarana, Prasarana dan Fasilitas Pelayanan Publik Pasal 21
Penyelenggara  wajib  mengelola  sarana,  prasarana,  dan  fasilitas  pelayanan  publik secara efisien, efektif, transparan dan akuntabel, serta berkesinambungan.
Pasal 22 Dalam  melakukan  pengelolaan  sebagaimana  dimaksud  Pasal  21,    Penyelenggara
melaksanakan  inventarisasi  sarana,  prasarana,  dan  fasilitas  pelayanan  publik secara sistematis, transparan, lengkap dan akurat.
Pasal 23 Aparat bertanggungjawab dalam pelaksanaan, pemeliharaan dan atau penggantian
sarana, prasarana, dan fasilitas pelayanan publik sesuai dengan standar kesehatan dan keamanan.
Pasal 24 1  Penyelenggara  dilarang  memberikan  izin  kepada  pihak  tertentu  untuk
menggunakan  sarana  dan  prasarana  atau  fasilitas  pelayanan  publik  yang mengakibatkan  sarana  dan  prasarana  atau  fasilitas  pelayanan  public  tersebut
tidak berfungsi atau tidak sesuai dengan peruntukannya. 2  Pengalihan  dan  atau  pengubahan  fungsi  peruntukan  setiap  sarana  dan
prasarana atau fasilitas pelayanan publik yang sebelumnya menurut ketentuan
L-16 peraturan perundang-undangan merupakan sarana dan prasarana atau fasilitas
pelayanan  publik,  dilaksanakan  berdasarkan  ketentuan  peraturan  perundang- undangan yang berlaku.
Pasal 25 1  Penyelenggara  yang  bermaksud  mengubah  atau  memperbaiki  sarana  dan
prasarana atau fasilitas pelayanan publik, wajib memberikan pengumuman dan atau memasang tanda-tanda yang jelas di tempat yang mudah diketahui.
2 Bentuk
dan isi
pengumuman sebagaimana
dimaksud ayat
1 sekurangkurangnya  memuat  nama  kegiatan,  nama  penanggungjawab,  waktu
kegiatan dan manfaat.
Bagian Keenam Pelayanan Khusus
Pasal 26 Penyelenggara  wajib  mengupayakan  tersedianya  sarana  dan  prasarana  yang
diperuntukkan bagi penyandang cacat, lanjut usia, wanita hamil, dan balita.
Pasal 27 Penyelenggara dapat menyediakan pelayanan kelas-kelas tertentu sepanjang tidak
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan dan standar pelayanan.
L-17 Bagian Ketujuh
Biaya Pelayanan Publik Pasal 28
Biaya  penyelenggaraan  pelayanan  publik  yang  menyangkut  hak-hak  sipil  pada hakekatnya  dibebankan  kepada  negara  dengan  tidak  menutup  kemungkinan
ditetapkan pungutan biaya pelayanan kepada penerima layanan.
Pasal 29 Biaya  pelayanan  sebagaimana  dimaksud  Pasal  28  ditetapkan  oleh  Penyelenggara
berdasarkan peraturan perundang-undangan.
Pasal 30 Biaya pelayanan ditetapkan oleh Aparat  yang berwenang dengan memperhatikan
dan mempertimbangkan hal sebagai berikut: a. tingkat kemampuan dan daya beli masyarakat;
b. nilaiharga yang berlaku atas barang dan atau jasa; c. rincian biaya yang jelas dan transparan ;
d. prosedur sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 31 Penyelenggara dilarang melaksanakan pelayanan publik yang tidak sesuai
dengan pembiayaan atau mata anggaran yang disediakan khusus untuk itu.
L-18 Bagian Kedelapan
Perilaku Aparat dalam Penyampaian Layanan Pasal 32
Aparat dalam menyelenggarakan pelayanan publik berperilaku sebagai berikut : a.  adil dan tidak diskriminatif;
b.  peduli, telaten, teliti, dan cermat; c.  hormat, ramah, dan tidak melecehkan;
d.  bersikap  tegas  dan  handal  serta  tidak  memberikan  keputusan  yang berlarutlarut;
e.  bersikap independen; f.  tidak memberikan proses yang berbelit-belit;
g.  patuh pada perintah atasan yang sah dan wajar; h.  menjunjung  tinggi  nilai-nilai  dan  integritas  serta  reputasi  Penyelenggara
demi  menjaga  kehormatan  institusi  Penyelenggara  di  setiap  waktu  dan tempat;
i.  tidak  membocorkan  informasi  atau  dokumen  yang  menurut  peraturan perundang-undangan wajib dirahasiakan;
j.  terbuka  dan  mengambil  langkah  yang  tepat  untuk  menghindari  benturan kepentingan;
k.  tidak menyalahgunakan sarana dan prasarana pelayanan; l.  tidak  memberikan  informasi  yang  salah  atau  menyesatkan  dalam
menanggapi permintaan informasi;
L-19 m.   tidak  menyalahgunakan  informasi,  jabatan,  dan  atau  kewenangan  yang
dimiliki; n.  sesuai  dengan  kepantasan  umum  dan  profesional  dan  tidak  menyimpang
dari prosedur.
Bagian Kesembilan Pengawasan Penyelenggaraan Pelayanan Publik
Pasal 33
1  Pengawasan  penyelenggaraan  pelayanan  publik  dilakukan  oleh  Pengawas intern dan Pengawas ekstern.
2 Pengawasan intern penyelenggaraan pelayanan publik dilakukan melalui : a.  pengawasan
oleh atasan
langsung sesuai
dengan peraturan
perundangundangan; b.  pengawasan  oleh  aparat  pengawasan  fungsional  sesuai  dengan  peraturan
perundang-undangan. 3 Pengawasan ekstern penyelenggaraan pelayanan publik dilakukan melalui :
a.  pengawasan oleh Ombudsman yang memiliki fungsi dan kewenangan pengawasan sesuai dengan peraturan perundang-undangan;
b.  pengawasan yang dilakukan oleh masyarakat berupa laporan atau pengaduan  masyarakat  tentang  penyimpangan  dan  kelemahan  dalam
penyelenggaraan pelayanan publik.
L-20 Bagian Kesepuluh
Pengelolaan Pengaduan Pasal 34
1  Masyarakat  dapat  menyampaikan  keluhan  atau  pengaduan  mengenai penyelenggaraan  pelayanan  publik  kepada  Penyelenggara  dan  atau
Ombudsman. 2  Penyelenggara  wajib  menyiapkan  sarana  dan  prasarana  yang  layak  dalam
pelaksanaan pengelolaan keluhan dan pengaduan. 3  Berdasarkan  keluhan  atau  pengaduan  sebagaimana  dimaksud  dalam  ayat  1
Ombudsman menyusun rekomendasi tindaklanjut. 4 Penyelenggara wajib mengelola setiap keluhan dan pengaduan baik yang
berasal dari penerima pelayanan maupun rekomendasi dari Ombudsman.
Pasal 35 1 Penyelenggara wajib menyusun tata cara pengelolaan keluhan dan pengaduan
dari  penerima  pelayanan  dengan  mengedepankan  prinsip  penyelesaian  yang cepat dan tuntas.
2 Tata cara pengelolaan pengaduan dari penerima pelayanan sekurangkurangnya meliputi:
a.  prosedur pengelolaan pengaduan; b.  penentuan pejabat yang mengelola pengaduan;
c.  prioritas penyelesaian pengaduan; d.  pelaporan proses dan hasil pengelolaan pengaduan kepada atasan Aparat;
L-21 e.  rekomendasi pengelolaan pengaduan;
f.  penyampaian hasil pengelolaan pengaduan kepada pihak-pihak terkait; g.  pemantauan dan evaluasi pengelolaan pengaduan;dan
h.  dokumentasi dan statistik pengelolaan pengaduan.
Pasal 36 1  Penyelenggara  wajib  menyampaikan  informasi  kepada  masyarakat  mengenai
prosedur pengajuan pengaduan. 2  Penyelenggara  wajib  melaporkan  tindak  lanjut  dari  pengelolaan  pengaduan
pada  akhir  tahun  kepada  Menteri  yang  bertanggungjawab  dibidang pendayagunaan aparatur negara.
Bagian Kesebelas Indeks Kepuasan Masyarakat Pasal 37
1  Setiap  Penyelenggara  wajib  melakukan  penilaian  kinerja  penyelenggaraan pelayanan publik secara periodik.
2  Untuk  melaksanakan  penilaian  kinerja  sebagaimana  dimaksud  ayat  1 dilakukan  melalui  survai  indeks  kepuasan  masyarakat  sesuai  dengan
ketentuan yang berlaku.
L-22 BAB V
PERAN SERTA MASYARAKAT Bagian Kesatu
Umum Pasal 38
1  Dalam  peningkatan  kualitas  penyelenggaraan  pelayanan  publik  diperlukan peran serta masyarakat.
2 Peran serta masyarakat  dalam penyelenggaraan pelayanan  public  diwujudkan dalam bentuk kerjasama, pemenuhan kewajiban dan pengawasan masyarakat.
Bagian Kedua Pengawasan Masyarakat
Pasal 39
1  Pengawasan  terhadap  penyelenggaraan  pelayanan  publik  dilakukan  oleh perseorangan,  masyarakat,  lembaga  swadaya  masyarakat,  dan  atau
Ombudsman. 2 Pengawasan oleh perseorangan, masyarakat atau lembaga swadaya masyarakat
dilakukan  melalui  pemberian  informasi  mengenai  pelanggaran  terhadap peraturan  perundang-undangan  mengenai  pelayanan  public  kepada  pimpinan
Penyelenggara,  aparat  pengawas  fungsional,  instansi  terkait  dan  atau Ombudsman.
L-23 3  Pengawasan  oleh  Ombudsman  terhadap  penyelenggaraan  pelayanan  public
dilakukan  dengan  melaporkan  pelanggaran  peraturan  perundang-undangan, kepada  pimpinan  Penyelenggara  dan  atau  institusi  penegak  hukum,  untuk
ditindaklanjuti.
BAB VI PENYELESAIAN SENGKETA PELAYANAN PUBLIK
Pasal 40
1  Masyarakat  dapat  menggugat  atau  menuntut  Penyelenggara  atau  Aparat melalui Peradilan Tata Usaha Negara dalam hal sebagai berikut:
a.  tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan di bidang pelayanan publik atau tidak memberikan pelayanan yang semestinya menurut standar
pelayanan; b.  melalaikan atau melanggar kewajiban dan atau larangan sebagaimana diatur
dalam Undang-Undang ini; dan c.  menyalahgunakan dan atau melampaui kewenangan yang dimiliki oleh
Aparat. 2 Gugatan atau tuntutan masyarakat sebagaimana dimaksud ayat 1, dilakukan
oleh: a.  perseorangan atau badan hukum yang bersangkutan;
b.  masyarakat yang terdiri dari para penerima jasa yang mempunyai kepentingan yang sama;
L-24 c.  lembaga swadaya masyarakat yang memenuhi syarat, yaitu berbentuk
badan hukum dan dalam anggaran dasarnya menyebutkan dengan tegas bahwa tujuan didirikan organisasi adalah untuk melindungi
kepentingan masyarakat di bidang pelayanan publik.
Pasal 41
1 Penyelenggara dapat  menjadi subyek hukum yang diwakili oleh pejabat  yang bertanggungjawab di dalam organisasi Penyelenggara.
2  Penuntutan  dilakukan  terhadap  Aparat  yang  bertanggung  jawab  dalam penyelenggaraan  pelayanan  publik  dan  atau  Aparat  yang  terlibat  langsung,
baik secara sendiri atau bersama-sama.
Pasal 42
1  Dalam  hal  pelayanan  publik  yang  diberikan  oleh  Penyelenggara  dan  atau Aparat menimbulkan kerugian perdata atau bersifat melawan hukum, gugatan
diajukan melalui Peradilan Umum. 2  Dalam  hal  pelayanan  publik  yang  diberikan  oleh  Penyelenggara  dan  atau
Aparat  mengandung  unsur  perbuatan  pidana,  tuntutan  diajukan  melalui Peradilan Umum.
Pasal 43
L-25 Masyarakat yang melapor kepada Ombudsman atau menggugat Penyelenggara ke
Pengadilan  termasuk  saksi-saksi  yang  berkaitan  dengan  keluhan  pelapor  dijamin hak-haknya oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku.
BAB VII KETENTUAN SANKSI
Pasal 44
1  Penyelenggara  yang  melanggar  kewajiban  dan  atau  larangan  yang  diatur dalam Undang-Undang ini dikenakan sanksi administratif berupa:
a.  pemberian peringatan; b.  pembayaran ganti rugi; dan atau
c.  pengenaan denda. 2  Aparat  yang  melanggar  kewajiban  dan  atau  larangan  sebagaimana  dimaksud
dalam Undang-Undang ini dikenakan sanksi administrative berupa: a.  pemberian peringatan;
b.  pengurangan gaji dalam waktu tertentu; c.  pembayaran ganti rugi;
d.  penundaan atau penurunan pangkat atau golongan; e.  pembebasan tugas dari jabatan dalam waktu tertentu;
f.  pemberhentian dengan hormat; atau g.  pemberhentian dengan tidak hormat.
L-26 Pasal 45
1  Pengenaan  sanksi  sebagaimana  dimaksud  Pasal  44,  dilakukan  oleh  atasan Aparat atau pejabat dari Penyelenggara yang bertanggungjawab atas kegiatan
pelayanan publik, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 2  Penyelenggara  atau  Aparat  yang  telah  dikenakan  sanksi  administrative
sebagaimana  dimaksud  Pasal  44  ayat  1  dan  ayat  2  dapat  dilanjutkan pemrosesan  perkara  ke  Lembaga  Peradilan  Umum  bila  memenuhi  ketentuan
Pasal 42.
BAB VIII KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 46
Penyusunan  dan  pelaksanaan  standar  pelayanan,  maklumat  pelayanan,  sistem informasi,  dan  tata  cara  pengelolaan  pengaduan  sebagaimana  diatur  dalam
Undang-Undang  ini  harus  dipenuhi  selambat-lambatnya  2  dua  tahun  sejak Undang-Undang ini berlaku.
L-27 BAB IX
KETENTUAN PENUTUP Pasal 47
Undang-Undang ini mulai  berlaku sejak tanggal  diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya,  memerintahkan  pengundangan  Undang-Undang  ini  dengan
penempatannya dalam Lembaran Negara Republik Indonesia.
LAPORAN ASSESSMENT
UNIVERSITAS TERBUKA
Departemen Pendidikan Nasional
L - 28 RINGKASAN WAWANCARA ASSESSMENT
Tanggal :
02 Mei 2009 Interviewer
: M. Kafu Hammi, Yudha, Bagus Widianto, Puspita Kencana Sari, Aziz Mauliawati
Interviewee :
Ir. Tengku Eduard Azwar Sinar, MA dan Dra. Lintang Patria, M. Kom. Jabatan
: Kepala dan Koordinator Pemeliharaan Pusat Komputer
UnitBagian :
Pusat Komputer Puskom   Di Universitas Terbuka memiliki 2 server yaitu :
  Menangani SRS dan Jaringan Internal LAN, terdapat di lt 1 Puskom   Sifatnya  berbasis  Web  Service,    terdapat  di  lt  2  Puskom,  keduanya  berada  dalam  1
gedung.   Secara strukturalorganisasi, Puskom terputus dengan UPBJJ.
  Puskom secara organisasi berada di bawah LPBAUSI, tidak bertanggung jawab langsung kepada Rektor,  namun  secara  fungsional  langsung  berhubungan dengan  4  Pembantu-pembantu  Rektor.
Hal itu menyebabkan, seringkali Puskom melewati batas birokrasi ketua lembaga.   Oleh karena jumlah sumber daya manusia di Puskom terbatas, maka tugasfungsi masing-masing
personil tidak secara struktural kaku dan sering kali bertukar fungsi sesuai dengan kebutuhan.   Di  masing-masing  Pusat,  terdapat  staf  IT  yang  berfungsi  sebagai  resource  person  semacam
business analyst, namun kebanyakan berubah fungsi menjadi staf administrasi.   Sifatnya masih bersifat User manual – dalam hal instalasi, kenyataan di lapangan;  lebih kearah
pengolahan data bukan IT Service. Tapi diharapkan akan kearah pengolahan data.   Terdapat 2 jenis layanan dalam Puskom yaitu :
  Yudisium : sifatnya Hi Impact -  Low Risk walaupun memiliki resiko rendah akan tetapi memiliki dampak yang cukup tinggi.
  E- Learning : Kurva pertumbuhan masih rendah.   Terdapat juga program SIPAS Sistem Paket Semester, yang mana  program tersebut ditujukan
untuk mahasiswa lanjutan D3 ke S1 S1 Pendidikan untuk program beasiswa Pemda atau Pemkot. SIPAS tersebut memakai sistem Paket Pendas dan Non Pendas.
  Di  Universitas  Terbuka  UT  tidak  ada  ujian  seleksi  penerimaan.  Calon  mahasiswa  hanya  perlu memenuhi persyaratan administrasi yang telah ditentukan.
  Terdapat 2 aplikasi utama besar yaitu:   SRS  Pendas  Pendidikan  Dasar:  sistem  perkuliahan  adalah  sistem  paket.  Umumnya
mahasiswa  hanya  boleh  mengambil  maksimal  5  mata  kuliah  dalam  1  semester.  Seperti
LAPORAN ASSESSMENT
UNIVERSITAS TERBUKA
Departemen Pendidikan Nasional
L - 29
Perkuliahan konvensional, mahasiswa mengambil mata kuliah secara berurutan sesuai paket yang  telah  ditentukan.  Semua  layanan  akademis  Input,  Proses,  Output    dirangkum  dalam
SRS   Non  Pendas  Pendidikan  Dasar:  sistem  perkuliahan  adalah  SKS  penuh,  mahasiswa  dapat
mengambil jumlah mata kuliah yang tidak dibatasi. Mahasiswa dapat mentransfer nilai mata kuliah mereka antar FakultasJurusanProgram Studi tanpa harus mengikuti ujian masuk lagi.
Mahasiswa dapat mengambil lebih dari satu program studi secara bersamaan.   Aplikasi dari kedua program Pendas dan Non Pendas dibuat terpisah.
  Dalam 1 tahun UT mengembangkan sekitar 115 mata kuliah.   Smart  TIM    Tim  pengembangan  UT  yang  ada  didalam  Puskom,  karena  jarang  menggunakan
outsource dikarenakan tidak bertanggung jawab.   Tujuan Program TIM Smart:
1. Kurikulum: Program Studi Baru, Continuing Education.
2. Meningkatkan Student Support.
3. Academic Administration ICT based.
4. Student Evaluation ICT based.
5. Kualitas Materi Bahan ajar.
6. Persiapan menuju BHP Badan Hukum Pendidikan.
 Secara struktur Tim Smart :
  Pengolahan Data   Pemeliharaan
  Pengembangan Aplikasi, secara struktur Puskom jatuh di pengembangan aplikasi.   ICT based support pada masa yang akan datang, diharapkan dapat berbentuk digital secara penuh,
yang  mana  sekarang  ini  masih  berupa  analog.  Sehingga  kedepan  diharapkan  tidak  ada  konversi antara data analog dan digital lagi.
  Lebih menekankan pada persetujuan, mengganti hardware, menangani complain, memonitoring dan sebagai penanggung jawab.
  Puskom melakukan survey terhadap kepuasan dilakukan 1 tahun 1x.   Pelayanan  yang  dilakukan  oleh  Puskom  diantaranya  dengan  melakukan  perbaikan  berupa
komponen hardware dan software, pemeliharaan berupa software agreement, profide anti virus dan pengembangan aplikasi.
  Pengaduan komputer ditangani oleh Puskom sendiri.
LAPORAN ASSESSMENT
UNIVERSITAS TERBUKA
Departemen Pendidikan Nasional
L - 30
  Dalam hal jaringan, vendor tidak menyiapkan sertifikasi software.   Puskom  tidak  memiliki  kebijakan  dalam  mengatur  dana  keuangan,  sedangkan  TIM  Smart
memegang kebijakan dana IT. Puskom hanya memegang dana operasional.   Saat ini, dalam hal management strategy, menuju kearah balanced scorecard.
  UT  memiliki  layanan  e-book  store  yang  digunakan  sebagai  pemesanan  online  ,  dan  dalam  hal backup data UT sudah memiliki. Untuk hal recovery data telah ada berua hardisk.
  Dalam hal incident management  jatuhnya jatuhnya kebagian kepala Puskom. Secara formal tidak ada, namun secara komunikasi sering terjadi.
  Dalam hal customer management,  saat ini Puskom belum memiliki help desk.   Dalam  hal  IT    Security,    security  jaringan  masih  lambat  dikarenakan  kurangnya  prosedur  yang
bersifat formal.
LAPORAN ASSESSMENT
UNIVERSITAS TERBUKA
Departemen Pendidikan Nasional
L - 31 RINGKASAN WAWANCARA ASSESSMENT
Tanggal :
27 Mei 2009 Interviewer
: Arrianto Mukti Wibowo, M. Kafu Hammi, Yudha, Bagus Widianto, Aziz Mauliawati
Interviewee :
Firmansyah, Kafni dan Yani Jabatan
: Penanggung Jawab Bahan Ajar serta Tim penulis Portfolio
UnitBagian :
Pusat Komputer Puskom Agenda Today    :
Membahas mengenai proses bisnis Baha Ajar  kaitannya terhadap pelayanan IT khususnya Puskom
Penjelasan mengenai DFD Assessment ITSM Bahan Ajar Proses 1  Koordinasi Rapat Tiras
 Pada proses 1  Rapat Tiras   gambar sudah fix, mengkoordinasikan berapa banyak stakeholder-
stakeholder yang terlibat. 
Keterkaitnnya dengan Tiras adalah memprediksikan berapa jumlah mahasiswa yang lalu dengan mahasiswa yang melakukan registrasi.
 Output dari proses 1 Rapat Tiras :
  Menghasilkan berapa banyak Bahan Ajar yang akan dicetak.   Menentukan agen untuk mencetak buku-buku.
  Menetukan pengajar dan revisi Hasil rapat berupa printout dan diberikan kepada peserta rapat.
 Belum ada lInk antara database stok dengan database mahasiswa.
 Harapan Puskom, antara Bahan Ajar dengan Mata Kuliah dihubungkan dengan Profil mata kuliah.
 Rapat Tiras dilakukan dalam sistem periodic setiap semester
 Proses Maintenance dilakukan oleh Puskom Trouble shooting, modifikasi aplikasi maintenance
aplikasi distribusi  Judul. 
Kesimpulan  dari  Proses  1  adalah  dengan  Rapat  Tiras,  kita  dapat  mengetahui  berapa  jumlah mahasiswa yang melakukan registrasi mata kuliah.
Proses 2  Produksi Master 
Terdapat 2 proses kegiatan pada Proses Produksi Master yaitu PBAC dan PBANC Proses Bahan Ajar Cetak dan Non Cetak.
 Berdasarkan hasil  keputusan dalam rapat tiras, seluruh master disimpan PBAC dalam kegiatan
master. 
Kaitannya  dengan  Puskom  adalah  hanya  pada  proses  materi  bahan  ajar  dan  pemberian  kode Bahan Ajar.
 PBANC dilakukan distudio Audio-Video kurang lebih berupa video.
LAPORAN ASSESSMENT
UNIVERSITAS TERBUKA
Departemen Pendidikan Nasional
L - 32
 Bahan Ajar Non Cetak diproduksisendiri oleh UT
 Bahan Ajar video dibuat,  Puskom hanya menerima hasil jadi berupa video dan mengetik kode,
negosiasi produk menentukan spec. 
Hubugannya dengan Psukom Studio dengan percetakan. Proses 3  Khusus Menangani Tender
 Berdasarkan  keputusan  rapat  Tiras  maka  dikumpulkan  di  BAC  dari  BAC  dilakukan  proses  cetak
yang telah ditentukan sebegai pemenang tender. 
Bila  dalam  proses,  terdapat  bahan  ajar  yang  baru  sesuai  dengan  kesepakatan  langsung  diulang oleh Puslaba. Dan Puslaba sendiri yang akan mengentry kode barang tersebut.
 Puslaba terdapat 2 proses, yaitu :
  Penerimaan dari agen   Perakitan, yaitu merupakan proses penggabungan antara bahan ajar  cetak dan non cetak
dalam 1 paket. 
BANC dicetak dalam bentuk video, contohnya berupa CD praktikum. Pada saat bahan datang ke Puslaba  sifatnya  secara  komputerisasi,  bahan  ajar  dirakit  secara  otomatis  menempati  posisi
baru, posisi didalam proses ini menjelaskan berupa kode. Langsung terekam  disimpan kedalam aplikasi disribusi Bahan Ajar.
 Selain  itu,  UT  juga  memiliki  e-Learning  yang  merupakan  fasilitas  bagi  mahasiswa  untuk
berhubungan dengan  dosen tetapi hanya sebatas forum. 
Proses perakitan secara komputerisasi hanya mencatat pelaporan yang berupa softcopy. 
Proses yang ada di koperasi :   Pembelian secara langsung ada barang.
  Pembelian secara online layanan e-book store berupa web based. Kedua proses tersebut merupakan proses order
 Sedangkan  kaitan  antara  koperasi  dengan  Puskom  adalah  Puskom  memberikanmemasang
aplikasi pada koperasi tetapi Puskom tidak bertanggung jawab pada proses yang dilakukan oleh koperasi.
bila digambarkan dalam struktur organisasi, antara tanda berupa garis panah ke koperasi. Proses Pembayaran
 Dari layanan e-book store  mahasiswa melakukan pemesanan  pesan ke koperasi  dalam hal
pembayaran,  dilakukan  di  bank    setelah  proses  pembayaran  selesai,  mahasiswa  melakukan konfirmasi pembayaran ke koperasi dengan melakukan transfer. Dan laporan dikirim ke LPBAUSI
dan dikirim ke PUSLABA.
LAPORAN ASSESSMENT
UNIVERSITAS TERBUKA
Departemen Pendidikan Nasional
L - 33
 Pada  proses  pengiriman  laporan  antara  LPBAUSI  dan  PUSLABA,  terjadi  pada  1  aplikasi    tetapi
dengan modul yang berbeda. 
Bila terjadi complain, proses pengajuan kesalahan secara by phone, tetapi menurut standar ISO harus ada form penyelesaian.
 Security Bahan Ajar paling sensitive dari sisi penyetokan perakitan dan penempatan digudang.
 Puskom  juga  memiliki  layanan  TI  berupa  FTP  yang  digunakan  sebagai  aplikasi  untuk  merevisi
bahan Ajar versi terbitan edisi. Aplikasi layanan FTP bersifat local. 
Puskom tidak menyimpan hasil BANC, sedangkan Puskom hanya memberikan service layanan ke PBANC
Kesimpulan dari setiap proses : Proses 1 Rapat Tiras
Output yang dihasilkan berupa :   bahan ajar yang akan dicetak
  menentukan dosen pengajar dan revisi.   Hasil dari rapat ini berupa print out yang diberikan kepada peserta rapat.
Komponen TI : masih bersifat manual berupa undangan, tidak berhubungan dengan computer. Proses 2 produksi BAC  BANC
Output BAC : berupa master yang siap untuk dicetak   Komponen TI : proses pr oduksi berdiri sendiri, artinya diluar wewenang PUSKOM. Kaitannya
dengan PUSKOM hanya memberikan Materi BA dan kode BA.   Output BANC : berupa jurnal-jurnal yang dapat diakses dan berupa video.
  Komponen TI : BANC dilakukan oleh UT sendiri studio Proses 3  Percetakan bahan ajar
Output : berdasarkan hasil rapat Tiras untuk menentukan agen. Komponen TI yang bertanggung jawab pada proses ini adalah agen
Proses 4 Perakitan Bahan Ajar Output : Bahan ajar dalam bentuk video 1 paket BAC 7 BANC
Komponen TI : aplikasi distribusi Proses 5 Distribusi bahan ajar  terima, pesan
Output : Pembelian langsung ke koperasi. Pembelian secara online.
Komponen TI : Menggunakan layanan e.bookstore, berupa web based Proses 6 Distribusi order bahan ajar
Output : struk pengiriman menggunakan layanan via pos Komponene TI : dari layanan kantor pos.
LAPORAN ASSESSMENT
UNIVERSITAS TERBUKA
Departemen Pendidikan Nasional
L - 34 RINGKASAN WAWANCARA ASSESSMENT
Tanggal :
05 Juni 2009 Interviewer
: M. Kafu Hammi, Bagus Widianto, Aziz Mauliawati
Interviewee :
Ir. Tengku Eduard Azwar Sinar, MA. Firmansyah, dan Yani Jabatan
: Penanggung Jawab Bahan Ajar serta Tim penulis Portfolio
UnitBagian :
Pusat Komputer Puskom Agenda Today   :
Presentasi mengenai evaluasi proses Bahan Ajar dan melakukan survey aplikasi. 
Sebelumnya UT telah meendapatkan ISO 9000 mengenai Management Quality, dimana ISO 9000 memiliki 2 cakupan :
  Dalam proses Bahan Ajar dan Bahan Ujian.   PUSLABA  dari proses input sampai Output dalam hal inventory pengiriman.
Penjelasan Mengenai Pemilihan Bahan Ajar 
Menentukan siapa saja stakeholder yang terlibat. 
Unit P2M2 merupakan unit persiapan Bahan Ajar, yang merupakan gabungan dari nama BAC dan BANC .
 Dalam kaitannya dengan vendor IT yaitu mengenai incident dan Help Desk.
 Koperasi memiliki entitas sendiri tidak sinkron dengan aplikasi Puskom sedangkan Puskom tidak
bertanggung jawab terhadap aplikasi tersebut. Dimana koperasi memebeli Bahan Ajar dari UT. 
Pemilihan Bahan Ajar dalam ISO 20000 dikarenakan bersifat Quick Wins, yang merupakan evaluasi yang memberikan dampak langsung bagi keberasilan kegiatan mengajar serta keberhasilan Bahan
Ajar dilingkungan UT. Penjelasan Mengenai Asset IT
 Distribusi  koperasi  sudah  masuk  dibagian  koperasi,  jadi  tidak  perlu  ditampillkan  karena
keeradaannya  berdiri sendiri . 
Dalam  hal  Sistem  Informasi  Keuangan,  masih  belum  jelas  berapa  dana yang dialokasikan  untuk Bahan Ajar karena saat ini terdapar perubahan kebijakan.
 Proses Bisnis untuk Bahan Ajar berupa prosedur pengajuan.
 Kesimpulannya untuk penjelasan mengenai hasil pemetaan Asset IT sudah fix, artinya telah sesuai
dengan pihak UT. Penjelasan Mengenai Pemetaan Stakeholder
 Aplikasi masuk kedalam kategori Admin dan Development
Semua kegiatan dikerjakan oleh Puskom, dan hak akses ditentukan oleh pengguna.
LAPORAN ASSESSMENT
UNIVERSITAS TERBUKA
Departemen Pendidikan Nasional
L - 35
 Fakultas  termasuk  kategori  Admin  karena  dibuat  oleh  pihak  fakultas    pihak  yang  bertanggung
jawab. 
Aplikasi SIMBA mauk kedalam Fakultas dan Admin. 
PUSKOM masuk kedalam kategori Admin dan Development. 
Koperasi dikategorikan sebagai User. 
Sedangkan untuk vendor IT, dalam hal membantu penginstall diketagprikan kedalam Admin dan Development.
Penjelasan Mengenai Pemetaan Infrastruktur 
Saat ini, Puskom dan bagian Purek II yang melakukan persetujuan 
Bagian umum bertanggung jawab pada fungsi penomoran inventaris. 
Data inventory BAUK, masuk RTP Rumah Tangga Peralatan, jadi semua kegiatan masuk-keluar sampai dengan penitipan barang ditentukan oleh Puskom.
 Pada intinya penanggung jawab  harian adalah Puskom.
 Puskom yang memiliki wewenang dalam hal maintenance dan perbaikan.
 Untuk SLM Service Level Management, service report, capacity management sudag fix.
LAPORAN ASSESSMENT
UNIVERSITAS TERBUKA
Departemen Pendidikan Nasional
L - 36 RINGKASAN WAWANCARA ASSESSMENT
Tanggal :
10 Juni 2009 Interviewer
: M. Kafu Hammi, Bagus Widianto, Puspita Kencana Sari, Aziz Mauliawati
Interviewee :
Ir. Tengku Eduard Azwar Sinar, MA. Firmansyah, Yani, dkk Jabatan
: Ka. Puskom, Penanggung Jawab Bahan Ajar serta Tim penulis Portfolio
UnitBagian :
Pusat Komputer Puskom Agenda Today   :
Presentasi  Pembahasan  mengenai  Angket  Kuesioner  dan  untuk  mengetahui pelaksanaan Layanan TI di UT.
Level 1 Business Relational Management Secara  organisasi,  penanggung  jawab  tertera,  tetapi  secara  SK  tetap  ada  Rapat  evaluasi  secara
periodic  belum  ada.  Saran  :  bila  ada  implementasi  ISO  20000  harus  ada  SK.  Dalam  hal  training,  bila orang TI ada training khusus, bila secara bisnis itu sifatnya masih dirapatkan. Tidak ada rapat koordinasi
dengan user ex : Puskom rapat utnuk melaporkan report kinerja bahan ajar ke Puslaba, PusjanTidak ada  action,  bila  tidak  ada  rapat  evaluasi,  dan  Puskom  melakukan  action  sesuai  permintaan  LPBAUSI
karena Puskom dibawah LPBAUSI. Service review sebenarnya ada. Seacar teori harusnya ada di kepala bagian, tetapi terkadangn kebijakan sistem potong jalan. Bahan ajar memiliki invest cukup besar sekali,
PENDAS sangat diperhatikan untuk kebutuhan yang dasar, komitmen UT terhadap bahan ajar sangat tinggi menjaga stok bahan ajar. Belum ada pemesanan layanan bahan ajar di Puslaba, complain secara
dokumentasi ada di fakultas bila complain yang berkaitan  dengan TI ada dirisalah rapat dan prosedur secara  formal  tidak  ada.  Tidak  ada  konfirmasi  sebelum  tindak  lanjut  sebelum  menangani  keluhan,
secara  prosedur  tidak  ada  hanya  melalui  by  phone  saja.  Untuk  maintenance  vendor  ada  survey kepuasan. Saat ini UT belum  memilikiSLA dan audit internal IT belum ada.
Level 2 Supplier Management Dalam hal service review, Puskom ingin melakukan review per 3 bulan, tahun lalu dikontrak per 2
bulan  tetapi  tidak  secara  formal,  meeting  finally  ada.  Action  dalam  menindak  lanjuti  belum  ada. Complaint  dari  user  biasanya  dialkukan  via  telp  ke  Puskom,  nanti  Puskom  yang  akan  menghubingi
vendor.  Dalam  hal  maintenance  agak  sulit  apalagi  dalam  hal  pencarian  barang  tua,  tergantung tuatidaknya, untuk maintenance tidak ada. Saat ini Puskom belum terdapat penyedia layanan.
Level 3  Incident Management Secara keseluruhan untuk level ini, Puskom belum melakukan secara maksimal. Terutama dalam
hal  kaitannya  dengan  service  desk  dan  help  desk,  Puskom  tidak  ada.  Dalam  hal  customer  sevice 
dikerjakan secara individual tetapi tidak secara formal  tidak tercatat, tetapi pengaduan layanan tetap
LAPORAN ASSESSMENT
UNIVERSITAS TERBUKA
Departemen Pendidikan Nasional
L - 37
dikerjakan. Kegiatan training untuk Puskom terdapat  training trouble shooting tetapi diberikan untuk yang bersifat user.
Level 4 Problem Management Work  arounds  solusi  sementara  saat  ini  tidak  terdokumentasikan  untuk  organisasi  dalam  hal
pemetaan staf kurang kepastian. Untuk distribusi bahan ajar, proses ownernya masih aktif, karena org nya  ikut  mengembangkan  aplikasi,  untuk  aplikasi  Simba  owner  ada  3  fakultas,  Purek  I,  P2M2  yang
paling  aktif  adalah  Purek  I  Karena  lebih  kepada  pengguna  data.  Requirement  dari  owner  sering berubah.  Puskom  tidak  berhak  untuk  menolak  perubahan.  Dalam  hal  peng  alokasian  dana  untuk
training,  Puskom  hanya  sebatas  membeut  perencanaan  dan  memberika  usulan  pada  saat penganggaran tapi jarang disetuji oleh bagian SDM. Puskom selalu melihat incident ketika saat rapat
Puskom  yang  melakukan  analisa  sifatnya  otomatis,  menyelesaikan  masalah  sendiri  biasanya  report dilakukan dalam bentuk lisan. Dalam hal tanggung jawab secara formal tidak ada, tetapi sudah tercakup
pada  penanggung  jawab  aplikasi.  Dalam  hal  KPI  belum  ada,  linier  kerja  ada  tetapi  tidak  berdasarkan realisasi lapangan. Dokumen penilaian kinerja bulanan semacam kontrak kerja. Saat ini dalam proses
pembuatan balanced scorecard. Level 5  Configuration Management
Dalam hal pengajuan dana untuk alokasi training, Puskom hanya sebatas membuat perencanaan dan memberikan usulan pada saat pengganggaran. Saat ini tidak back up dokumentasi, solusi adalah
melakukan  perekrutan  junior  back  up.  Tidak  ada  CMDB.  Saat  ini  kegiatan  belum  memiliki  prosedur. Library  master  berada  dikomputer  masing-masing.  Dalam  hal  exchange  information  pertukaran
informasi bukan antar area tapi bersifat barang karena semua area dikerjakan oleh 1 orang yang sama. Saat ini Puskom belum memiliki parameter jobdesc. BSC untuk penilaian KPI sedang dalam proses.
Level 6 Release Management Kebijakan  berasal  langsung  dari  ka  Puskom.  Dalam  hal  pengajuan  dana  untuk  alokasi  training,
Puskom hanya sebatas membuat perencanaan dan memberikan usulan pada saat pengganggaran. Saat ini di Puskom Test plan sudah ada, tetapi untuk back out belum ada. Saat ini belum memiliki prosedur.
Dalam hal penamaan di Puskom belum memiliki standardisasi yang dapat memudahkan penyebutan. Dalam hal exchange information pertukaran informasi bukan antar area tapi bersifat barang karena
semua area dikerjakan oleh 1 orang yang sama. Saat ini Puskom belum memiliki parameter jobdesc. Diharapkan dengan adanya ISO 20000, tidak ada prosedur sistem potong jalur karena terlalu banyak
pengecualian dalam sistem SRS.
LAPORAN ASSESSMENT
UNIVERSITAS TERBUKA
Departemen Pendidikan Nasional
L - 38
Level 7  Change Management Kegiatan  saat  ini  dijalankan  secara  informal  karena  belum  memiliki  proses  yang  sesuai  dengan
standar karena setiap perubahan tidak tercatat karena setiap permintaan tidak tertulis. Tidak memiliki SOP  pengajuan.  Dalam  hal  pengajuan  dana  untuk  alokasi  training,  Puskom  hanya  sebatas  membuat
perencanaan  dan  memberikan  usulan  pada  saat  pengganggaran.  Dalam  hal  exchange  information pertukaran  informasi  bukan  antar  area  tapi  bersifat  barang  karena  semua  area  dikerjakan  oleh  1
orang  yang  sama.  Saat  ini  dalam  hal  service  request  sifatnya  terdokumentasikan  sedangkan  untuk change request tidak ada.
Level 8  Service Level Management Pada  level  ini,  kegiatan  pada  level  ini  hampir  seluruhnya  tidak  ada  SLA  saat  ini  belum  ada..SLA
tidak tertulis hanya disepakati secara informal. Dalam hal exchange information pertukaran informasi bukan antar area tapi bersifat barang karena semua area dikerjakan oleh 1 orang yang sama.
Level 9 Service Continuity Tidak  ada  pembahasan  regular  review.  Untuk  saat  ini  belum  memiliki  plan  yang
terdokumentasikan tapi back up sudah dilakukan. Electronic tools sudah ada berupa Sybase. Back up sudah  dilakukan  tetapi  belum  memiliki  data  centre  sebagai  penyimpanan  data.  Belum  memiliki  KPI
sebagai standar acuan. Level 10  Budfetting and Accounting for IT Service
Berdasarkan kegiatan yang sudah berjalan tidak pernah terjadi overload bila terdapat tambahan pekerjaan. Dalam hal pengajuan anggaran harus berdasarkan kegiatan yang dilakukan dari proses area
lain. Dan tidak terdapat evaluasi biaya. Untuk saat ini sudah memiliki report keuangan walaupun masih bersifat sederhana berupa ms. Excel. Belum memiliki KPI sebagai standar acuan.
Level 11 Service Reporting Sifatnya    dilakukan  tidak  semacam  akhir  tahun,  yang  belum  ada  saat  ini;  kepada  siapa
melakukannnya, pelaksana harian, operational, karena kegiatan ini dijalankan secara adhoc dan belum memilki  prosedur  yang  sesuai  dengan  standar.  Report  biasanya  dilakukan  oelh  masing-masing  pe
proses bisnis. Saat ini belum memilki kebijakan. Tedapat pertukaran informasi karena terkait denagn area lain. Belum ada rencana untuk mengakomodasi spekulasi masa depan dan tidak ada review yang
pernah dilakukan. Saat ini belum memiliki internal auditor.
LAPORAN ASSESSMENT
UNIVERSITAS TERBUKA
Departemen Pendidikan Nasional
L - 39
Level 12  Capacity Management Saat ini belum memiliki KPI sebagai acuan kerja. Regular review belum dilakukan . perencanaan
kapasitas hanya dilakukan per tahun. Saat ini ada tool dari database walaupun bersifat tidak optimal. Saat  ini  proses  yang  dilakukan  masih  bersifat  manual  sehingga  proses  harus  cepat  dilakukan  karena
untuk  mengejar  target  proses  masing-masing.  Dalam  hal  pengajuan  dana  untuk  alokasi  training, Puskom  hanya  sebatas  membuat  perencanaan  dan  memberikan  usulan  pada  saat  pengganggaran.
Business dan service capacity dapat diketahu tetapi resource capacity tidak diukur. Level 13  Security Management
Dalam  hal  keamanan  informasi  merupakan  concern  utama  karena  Puskom  lebih  mengerti sedangkan user tidak mengerti terlalu jauh. Documented tidak ada, security IT plan tidak ada. Saat ini
firewall  audah  ada  tapi  belum  1  paket  denagn  security  plan.  Dalam  hal  perlindungan  informasi,  staf puskom sangat menghargai sedangkan user belum mengetahui perlindungan suatu informasi. Security
report tidak ada sedangkan security profile juga tidak ada hanya bersifat inisiatif kelompok. Tidak ada hal  maintenance  yang  lebih  gampang  disetujui  adalah  peralatan  karena  mencakup  kedalam
maintenance software. Tidak ada meeting dengan client. Dalam hal exchange information pertukaran informasi bukan antar area tapi bersifat barang karena semua area dikerjakan oleh 1 orang yang sama.
L - 40 LAMPIRAN IV
DAFTAR KUESIONER Sumber : ISO Toolkit 20000 1.
Business Relationship Management
Business Relationship Management
1 Is there a known contact point for any issues relating to communication between IT and the customer? either formal or informal?
2 Are new employees to the organization briefed on the ways to communicate with IT Service Provider?
3 Are service reviews conducted on a published  regular basis?
4 Are action items from service review meetings distributed to relevant parties and follow ups conducted?
5 Does the customer rely on the Business Relationship Manager for all communication?
6 Does the organization as a whole feel that the Business Relationship Management is a good investment?
7 Is there a documented and known complaints procedure in place?
8 Are complaints reviewed by neutral parties to ensure objectivity with regard to complaints?
9 Does the complaints procedure have checks to escalation issues as appropriate?
10 Is there a customer satisfaction survey system in place either automated for each issue or for instance a quarterlyannual survey?
11 Are complements captured and passed on to the relevant individual or group responsible?
12 Is there a study made of satisfaction levels against known actions to see if correlations exist?
13 Is there a strong connection between Business Relationship and Service Level Management process?
14 Do Service Level Agreements include escalation details for issues that involve Business Relationship?
15 Is the selection of personnel working in this area treated with the importance it deserves?
16 Is there external or internal independent reviews of the process itself on a regular basis?
SCORE
L - 41
2. Supplier Management
Supplier Management
1 Is there a clear understanding in the organization of who or which department is responsible for Supplier Management?
2 Are service reviews conducted on a published  regular basis?
3 Are action items from service review meetings distributed to relevant parties and follow ups conducted?
4 Are there agreed upon guidelines for managing disputes between Service Provider and suppliers?
5 Do dispute resolution guidelines have the interests of both parties in mind ?
6 Is there an agreed upon set of factors that can result in a contract end situation?
7 Are there clearly defined roles and responsibilities that will ensure a minimal level of duplicated effort?
8 Is the scope of service provided by an external supplier clearly defined including support, performance and financial aspects?
9 Are complements captured and passed on to the relevant individual or group responsible?
10 Is there a strong connection between Supplier Management and Service Level Management process?
11 Is the selection of personnel working in this area treated with the importance it deserves?
12 Is there external or internal independent reviews of the process itself on a regular basis?
13 Are there regular reviews with suppliers to ensure that their security measures are adequate?
14 Are there regular reviews with clientscustomers to ensure that your security measures do not hamper the smooth operation of the business?
15 Is there clear guidelines for Lead Suppliers that are managing sub-suppliers performance and reporting?
16 Are contractsagreements with external security providers reviewed on a regular basis for completeness, reporting and relevance?
SCORE
L - 42
3. Incident  Management
Incident Management
1 Is there a clear understanding by the IT Staff in the organization of this process?
2 Is there enough information captured about incidents when they are registered?
3 Are incidents assigned a classification code that may point to the likely cause of the incident?
4 Is there a feeling within the business users that reducing the number of incidents will increase overall productivity?
5 Is there a budget for the provision of incident management tracking tools and the overall Incident reduction?
6 When closed are incidents assigned a code that points to the actual cause of the incident?
7 Before effort is put into solving a new incident are there checks to see if the same incident was dealt with in the past?
8 Is there sufficient time and budget allowed for training staff in this process area?
9 Are the procedures in place to assess the user satisfaction levels of incident resolution?
10 Are there suitable reports provided to Management that indicate incidents solved at the Service Desk, first level support, etc.?
11 Are there regular reviews on performance of this process area against documented Key Performance Indicators KPIs?
12 Are all incidents recorded or is there some informal ways users can bypass the process?
13 Is there a good flow of information from Incident Management into the Problem Management process?
14 Is there a list of high priority users that receive preferential treatment when registering incidents?
15 Is there a procedure in place for dealing with high impact incidents?
16 Is each incident given its own unique identifying number?
SCORE
L - 43
4. Problem Management
Problem Management
1 Is there a clear understanding by the IT Staff in the organization of this process?
2 Is it clear who in the organization should be assigned problems to be dealt with?
3 Is there a list of workarounds maintained and used while more detailed analysis is done?
4 Does the process owner undertake proactive problem management looking for potential areas of failure, before they occur?
5 Is there sufficient time and budget allowed for training staff in this process area?
6 Does the Process owner analyze incident information to look for incident trends?
7 Is there management commitment to support staff allocating sufficient time for structural problem solving activities?
8 Is the organization committed to reducing the total number of problems and the number of incidents that interrupt the conduct of business?
9 Are there suitable reports provided to Management that indicate numbers of problems outstanding  resolved, etc.?
10 Have the responsibilities for problem management been assigned?
11 Are electronic tools used in this process area well utilized?
12 Is there a procedure by which potential problems are classified, in terms of category, urgency, priority and impact and assigned for
investigation? 13
Does the Problem Management process have a good line of communication with the Change Management process area? 14
Is infrastructure monitored after problem resolution? 15
Are there regular reviews on performance of this process area against documented Key Performance Indicators KPIs? 16
Does this process area exchange information with a variety of other process areas? SCORE
L - 44 5.
Configuration Management
Configuration Management
1 Is there sufficient time and budget allowed for training staff in this process area?
2 Is there a published and accepted list of what is considered to be the highest priority components of the infrastructure?
3 Is there a known and documented naming convention in place for all Configuration items CIs?
4 Are there procedures in place to ensure that the process cannot be bypassed?
5 Is there a clear understanding by the IT Staff in the organization of this process?
6 Is the level of information held matched to the organizational requirements?
7 Are electronic tools used in this process area well utilized?
8 Is there a Definitive Software Library and a Definitive Hardware Store within the organization physical storage locations for software and
hardware? 9
Are all relevant components adequately labeled? 10
Does this process area exchange information with a variety of other process areas? 11
Are problem CIs identified automatically highlighted by defining rules in the CMDB? 12
Does the structure of the Configuration Management Database CMDB help to prevent duplication of entries? 13
Is there a regular review of the activities associated with this process? 14
Is there a good flow of information from Configuration Management into the Release Management area? 15
Are there regular reviews on performance of this process area against documented Key Performance Indicators KPIs? 16
Is there a schedule of audit activity that is followed to check CMDB accuracy? SCORE
L - 45
6. Release Management
Release Management
1 Has a release policy been agreed with the business representatives?
2 Is their a well defined change management process within the organization?
3 Is the master copy softwareapplications used in the organization held in a physically secure location DSL?
4 Is there sufficient time and budget allowed for training staff in this process area?
5 Are electronic tools used in this process area well utilized?
6 Are test plans and back out plans prepared for each release?
7 Is there a regular review of the activities associated with this process?
8 Is the CMDB updated with new details once a release is distributed?
9 Are there standard setups that can be quickly deployed on standard equipment that comes into the organization?
10 Is there a schedule maintained of expected releases and their expected release date?
11 Is there a clear understanding by the IT Staff in the organization of this process?
12 Are the release numbers and naming conventions in place?
13 Is the development environment properly insulated from the production or live environment?
14 Are post release reviews held as part of a continual improvement program?
15 Does this process area exchange information with a variety of other process areas?
16 Are there regular reviews on performance of this process area against documented Key Performance Indicators KPIs?
SCORE
L - 46
7. Change Management
Change Management
1 Is there a clear understanding by the IT Staff in the organization of this process?
2 Are change requests check and verified for completeness prior to their submission?
3 Is there sufficient time and budget allowed for training staff in this process area?
4 Are electronic tools used in this process area well utilized?
5 Has the Change Advisory Board CAB been established with appropriate terms of reference meeting times, authority, etc.?
6 Are all changes submitted recorded even ones that are rejected?
7 Is there a procedure in place to handle Emergency Changes?
8 Does the process area produce a Forward Schedule of Changes FSC expected changes for the future?
9 Is there a regular review of the activities associated with this process?
10 Are business representatives involved with major changes?
11 Is there a clear distinction between a change request e.g.. Upgrade application and a service request e.g.. Resetting a password?
12 Does this process area exchange information with a variety of other process areas?
13 Are there regular reviews on performance of this process area against documented Key Performance Indicators KPIs?
14 Are multiple changes grouped and then properly scheduled to minimize the impact to the business users?
15 Are changes categorized according to their impact and urgency?
16 Are changes assessed on the value they will deliver to the business prior to their approval?
SCORE
L - 47
8. Service Level Management
Service Level Management
1 Is there a clear understanding by the IT Staff in the organization of this process?
2 Is there a regular review of the activities associated with this process?
3 Are there Service Level Agreements SLA in place that follow a defined structure?
4 Does this process area exchange information with a variety of other process areas?
5 Are agreements with external suppliers Underpinning contracts documented and reflected in the SLAs?
6 Is there a Service Catalog that describes the services offered by the IT organization?
7 Is there a good communication channel between the IT Service Level Manager and the customerbusiness representative?
8 Have all SLAs been accepted signed off by customersbusiness representatives?
9 Is there an adequate Service Improvement Plan SIP that can be followed when SLAs are seriously breached?
10 Is there sufficient time and budget allowed for training staff in this process area?
11 Are electronic tools used in this process area well utilized?
12 Are there regular reviews on performance of this process area against documented Key Performance Indicators KPIs?
13 Are SLAs written in such a way that changing Service Level Requirements SLRs can be easily incorporated and agreed upon?
14 Are regular service review meetings held to discuss current and future requirements of the IT organization?
15 Does the SLA structure include features such as reliability, security, service hours, support, response times, turnaround times, performance
criteria? 16
Can new services be easily incorporated into the Service Level Management process? SCORE
L - 48 9.
Service Continuity and Availability Management
Service Continuity and Availability Management
1 Is there a clear understanding by the IT Staff in the organization of this process?
2 Is there a regular review of the activities associated with this process?
3 Is there a regular Business Impact Analysis BIA that reviews the services used by the business and the impact if they are lost?
4 Is there a documented and known recovery plan in place for each service area, in the event of an unforeseen issue?
5 Do changes to the Service Continuity  Availability Plans go through a formal change management process?
6 Does this process area exchange information with a variety of other process areas?
7 Are there regular backups of critical data taken and stored securely?
8 Are electronic tools used in this process area well utilized?
9 Is the cost of continuity planning balanced against the value to the business?
10 Is there sufficient time and budget allowed for training staff in this process area?
11 Is there a continual check to find more effective solutions to incorporate into the ITSCM plan?
12 Does the Service Continuity Management plan form part of the Business Continuity Plan?
13 Is there a clear understanding of the recovery options available manual work-around, reciprocal, gradual, intermediate, immediate?
14 Can the cost of system failure be calculated tangible and intangible?
15 Are critical backups of information tested on a regular basis?
16 Are there regular reviews on performance of this process area against documented Key Performance Indicators KPIs?
SCORE
L - 49
10. Budgetting and Accounting Management
Budgetting and Accounting for IT Services
1 Is there a clear understanding by the IT Staff in the organization of this process?
2 Is there a regular review of the activities associated with this process?
3 Do you have a good insight into the costs of running the IT environment?
4 Can costs of providing current services to the business be demonstrated easily?
5 Are actual costs compared to budgeted costs on a regular basis?
6 Are financial audits conducted regularly?
7 Is there sufficient time and budget allowed for training staff in this process area?
8 Can variances of actual to budgeted costs be easily traced?
9 Does this process area exchange information with a variety of other process areas?
10 Is there clear understanding of operating versus capital costs, indirect versus direct and fixed costs versus variable costs?
11 Are financial reports simple and easy to understand?
12 Is it understood whether the IT department operates as a recovery center, profit center or simply an accounting center?
13 Are electronic tools used in this process area well utilized?
14 Does IT charge for the provision of IT services?
15 Are there regular reviews on performance of this process area against documented Key Performance Indicators KPIs?
16 Are checks made on the suitability for outsourcing or insourcing aspects of the IT environment against current known costs?
SCORE
L - 50
11. Service Reporting
Service Reporting
1 Is there a clear understanding by the IT Staff in the organization of this process?
2 Is there a regular review of the activities associated with this process?
3 Is there a clear and established Service Reporting policy in place?
4 Do reports take into consideration any aspect of service provision by external suppliers?
5 Are electronic tools used in this process area well utilized?
6 Is there a mechanism for requesting ad-hoc reports?
7 Does this process area exchange information with a variety of other process areas?
8 Are historical reports used as inputs to make future improvements?
9 Does the organization produce pre-emptive reports that speculate on possible occurences to allow for contingency planning?
10 Is there sufficient time and budget allowed for training staff in this process area?
11 Are proactive reports distributed on a timely basis that allows staff to prepare for known future events?
12 Are reports tailored to meet the requirements of the reader?
13 Is there a secure location for the storage of reports electronic andor hard copy?
14 Are extenatl factors such as legislative requirements taken into account when establishing the retention period?
15 Are reports reviewed by external auditors on a regular basis regarding their suitability?
16 Are there clear lines of reporting responsibilty between customer, Service Provider and Lead Supplier?
SCORE
L - 51
12. Capacity Management
Capacity Management
1 Is there a clear understanding by the IT Staff in the organization of this process?
2 Is there a regular review of the activities associated with this process?
3 Are there regular reviews on performance of this process area against documented Key Performance Indicators KPIs?
4 Are electronic tools used in this process area well utilized?
5 Attempts are made to influence the behavior of users to spread the peak load on services into non-peak times?
6 Is there sufficient time and budget allowed for training staff in this process area?
7 Threshold alarms in place for individual services that alert staff about approaching maximum capacity limits?
8 There is a clear understanding of the differences between Business Capacity, Service Capacity and Resource Capacity Management?
9 Does this process area exchange information with a variety of other process areas?
10 Key components resources are monitored for capacity load e.g.. Hard disk, memory, CPU, etc..
11 Capacity data is constantly analyzed to help in resolution of incidents and problems?
12 Changes to the capacity of the IT environment are handled through a formal Change Management process?
13 There is continual review of new products and technologies?
14 Business capacity requirements are known well in advance - due to regular meetings and discussions about new services and changing
requirements? 15
The process is able to simulate the effects on capacity of new services or changes to existing services? 16
Data relating to capacity is stored in a Capacity database CDB - allowing for powerful analysis and investigation? SCORE
L - 52
13. Security Management
Security Management
1 Is there a clear understanding in the organization of who or which department is responsible for IT security?
2 Are there physical barriers in place preventing unauthorized access to critical IT equipment?
3 Have the security needs of the business been documented?
4 Is there a commitment within the management team to protect the organizations information?
5 Is there an IT Security Plan in place that is constantly reviewed and updated?
6 Are there preventative systems in place to protect against electronic attacks e.g.. Firewalls?
7 Are there clear steps in place for handling security breaches?
8 Do staff in the organization appreciate the importance of protecting their information and IT Assets?
9 Is Management provided security reports highlighting areas under attack, with suggested strategies?
10 Are changes to the security profile of the organization handled through a formal change management process?
11 Is the cost of providing security known and balanced against the value of the information being protected?
12 Are there procedures in place to ensure that the systems protecting the organization are updated to the latest versions on a known schedule?
13 Are there regular reviews with suppliers to ensure that their security measures are adequate?
14 Are there regular reviews with clientscustomers to ensure that your security measures do not hamper the smooth operation of the business?
15 Do the Security Management team and the IT Service Continuity Management team have excellent communication channels between them?
16 Are contractsagreements with external security providers reviewed on a regular basis for completeness, reporting and relevance?
SCORE
L – 53
LAMPIRAN V TAMPILAN
ASSESSMENT APLIKASI
a.
Asessment Aplikasi SRS Student Record System
b. Asessment Aplikasi Distribusi Bahan Ajar