Hal tersebut sesuai dengan pendapat Atjo Lapo yang menyatakan bahwa disiplin itu sendiri akan terbentuk melalui tiga
tahapan, yaitu: 1
Melalui pendidikan, artinya pemberian pengetahuan tentang aturan dan prinsip yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara. 2
Pemberian latihan dan komunikasi, artinya dengan pemberian contoh dan teladan.
3 Pemberian reinforcement, artinya barang siapa yang berlaku baik
mendapat pujian dan penghargaan sedangkan yang melanggar dikenakan hukuman atau sanksi
24
. Dari pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa disiplin
tidak dapat tumbuh dengan sendirinya. Melainkan harus melalui pembinaan
yang dilakukan
dengan secara
sadar dan
berkesinambungan. Seseorang dikatakan memiliki disiplin diri apabila ia mampu
mengarahkan tingkah lakunya sesuai dengan kebutuhannya dan selaras dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku. Sedangkan disiplin
sosial mengacu pada pengarahan dan pengendalian tingkah laku seseorang yang tidak berasal dari dalam individu yang bersangkutan
akan tetapi datang dari luar dirinya seperti keluarga, masyarakat, atau aparat penegak hukum.
Kedisiplinan adalah bagian yang sangat kuat dari masa lalu kita, dansebagai orang tua pasti mengacu kembali pada pola masa
kecil atautersedot kearah yang berlawanan.Secara formal anak-anak meminta kitauntuk mendisiplinkan mereka jarang sekali yang tenang
atau kondusifuntuk merenung.
25
Dalam pembinaan disiplin anak ada tiga elemen yang harus diperlukan yaitu:
24
Atjo Lapo, Disiplin Tanpa Hukum, Bandung: Remaja Karya, 2003, hal.246
25
T. Berry Brazelton,dan Joshua Sparrow, terj. Adelani Hartantho, Disiplin Anak ala dr. Brazelton, Jakarta: Buana Ilmu Populer, 2005,hal. 41.
1 Pendidikan. Anak diajarkan mengenal apa yang boleh dan tidak
boleh dilakukan. Ini sangat perlu karena manusia tidak dilahirkan dengan suatu bekal pengetahuan. Orang tua dan guru bertanggung
jawab memberikan pengetahuan mengenai apa yan diharapkan diharapkan oleh seseorang.
2 Penghargaan. Penghargaan berupa pujian, hadiah atau perlakuan
khusus setelah anak melakukan sesuatu dan tidak mencoba melakukan apa yang diharapkan atau diinginkan orang tua dari
seorang anak. 3
Hukuman.Hukuman hanya boleh diberikan bila anak melakukan kesalahan dengan sengaja.
Berapapun usia anak, ketiga elemen diatas harus disertakan dalam latihan kedisiplinan.Elemen pertama dan kedua ditekankan bila
anak masih berusia dini, sedangkan unsur ketiga diterapkan saat anak sudah lebih besar.Disiplin itu perlu dalam mendidik anak supaya anak
dengan mudah: 1
Meresapkan pengetahuan dan pengertian sosial antara lain mengenai hak milik orang lain
2 Mengerti dan segera menurut untuk menjalankan kewajiban dan
secara langsung mengerti larangan-larangan 3
Mengerti tingkah laku yang baik dan buruk 4
Belajar mengendalikan keinginan dan berbuatsesuatu tanpa merasa terancam oleh hukuman
5 Mengorbankan kesenangan sendiri tanpa peringatan dari orang
lain. Jadi Kedisiplinan belajar adalah mentaati atau patuh dalam
segala hal yang berhubungan dengan kegiatan yang berproses yang merupakan
unsur yang
sangat fundamental
dalam setiap
penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan baik formal maupun non formal.
b. Tujuan dan Manfaat Disiplin Belajar
Menerapkan kebiasaan disiplin belajar anakmemiliki tujuan yang antara lainadalah mengajar mengendalikan diri dengan mudah,
menghormati dan mentaati peraturan. berkaitan dengan hal tersebut diatas,Singgih mengungkapkan beberapa tujuan disiplin belajar anak
menerangkan sebagai berikut: 1
Menerapkan pengetahuan dan pengertian sosial antara lain mengenal hak milik orang lain;
2 Mengerti dan segera menurut untuk menjalankan kewajiban dan
merasa mengerti larangan-larangan. 3
Mengerti tingkah laku yang baik dan tidak baik. 4
Belajar mengendalikan diri, keinginan dan berbuat sesuatu tanpa merasa terancam oleh hukuman.
5 Mengorbankan kesenangan sendiri tanpa peringatan dari orang
lain.
26
Mengajarkan disiplin pada anak adalah kewajiban. Bila tidak diajarkan kedisiplinan, anak yang tumbuh dewasa akan merepotkan
orang tua. Dalam penerapanya disiplin dengan proses kegiaan belajar anak di sekolah ada beberapa manfaat yang akan diperoleh, yaitu:
1 Menumbuhkan kepekaan
2 Menumbuhkan kepedulian
3 Mengajarkan keteraturan
4 Menumbuhkan ketenangan
5 Menumbuhkan sikap percaya diri
6 Menumbuhkan kemandirian
7 Menumbuhkan keakraban
8 Membantu perkembangan otak
9 Membantu anak yang “sulit”, misal anak yang hiperaktif,
perkembangan terlambat, atau tempertantrum. 10
Menumbuhkan kepatuhan.
27
Jadi dalam menanamkan pendidikan pada anak perlu menanamkan pendidikan kedisiplinan, artinya menumbuhkan dan
26
Gunarso D. Singgih, Psikologi Remaja, Jakarta: Gunung Mulia, 2003, hal. 56
27
Rony Wijaya,
Manfaat Mengajarkan
Anak Disiplin,
blogsopt, www.ronywijaya.web.id, diakses pada 10 Juni 2011.
mengembangkan pengertian-pengertian yang berasal dari luar yang merupakan proses untuk melatih dan mengajarkan anak bersikap dan
bertingkah laku sesuai harapan.
c. Ruang Lingkup Disiplin Belajar
Disiplin belajar memiliki cakupan yang cukup luas, dalam aplikasinya memilki ruang lingkup tersendiri agar pada hakikatnya
mampu dipahami. Ruang lingkup disiplin belajar mencakup: 1
Disiplin siswa dalam menentukan dan menggunakan cara ataustrategi belajar.
Keberhasilan siswa dalam studinya dipengaruhi oleh carabelajarnya. Siswa yang memiliki cara belajar yang efektif
memungkinkan untuk mencapai hasil atau prestasi yang lebih tinggidari pada siswa yang tidak mempunyai cara belajar yang
efektif.Untuk belajar secara efektip dan efisien diperlukan kesadarandan disiplin tinggi setiap siswa.Belajar secara efektif dan
efisiendapat dilakukan oleh siswa yang berdisiplin. Siswa yang memilikidisiplin dalam belajarnya akan berusaha mengatur dan
menggunakanstrategi dan cara belajar yang tepat baginya. Jadi langkah pertamayang perlu dimiliki agar dapat belajar secara
efektip dan efisienadalah kesadaran atas tanggung jawab pribadi dan keyakinan bahwabelajar adalah untuk kepentingan diri sendiri,
dilakukan sendiri dantidak menggantungkan nasib pada orang lain.Hal ini sejalan dengan pendapat yang menyatakan belajar
akanlebih berhasil apabila kita memiliki:1. Kesadaran atas tanggung jawab belajar,2. Cara belajar yang efisien,3. Syarat-
syarat yang diperlukan.
28
Selain memiliki strategi belajar siswa yang tepat, siswa jugaperlu memperhatikan metode atau cara yang harus dilakukan
untukmencapai tujuan dalam belajarnya. Seperti yang kita ketahui
28
Oemar Hamalik, Metoda Belajar dan Kesulitan-Kesulitan Belajar, Bandung: Tarsito,2005, hal. 1.
belajarbertujuan untuk mendapat pengetahuan, sikap, kecakapan danketerampilan. Cara yang demikian itu jika dilakukan dengan
penuhkesadaran dan disiplin tinggi maka akan menjadi suatu kebiasaan,dan kebiasaan dalam belajar berpengaruh terhadap
prestasi belajar. Uraian tersebut sejalan dengan pendapat Slameto yang
mengatakan bahwa: “kebiasan belajar mempengaruhi belajar antaralain
dalam hal
pembuatan jadwal
belajar dan
pelaksanaannya,membaca dan membuat catatan, mengulangi pelajaran konsentrasiserta dalam mengerjakan tugas.
29
Jadi siswa yang pada dirinyatertanam sikap disiplin akan selalu mencari dan
menentukan carabelajar yang tepat baginya. 2
Disiplin terhadap pemanfaatan waktu. a
Cara mengatur waktu belajar. Salah satu masalah yang sering dihadapi oleh pelajar
atausiswa adalah banyak pelajar atau siswa yang mengeluh kekuraganwaktu untuk belajarnya, tetapi mereka sebenarnya
kurang memilikiketeraturan
dan disiplin
untuk mempergunakan waktu secara efisien.Banyak waktu yang
terbuang-buang disebabkan
karna mengobrolomongan-
omongan yang tidak habis-habisn.Sikap yang demikianitu harus ditinggalkan oleh siswa karena yang demikian itu
tidakbermanfaat baginya.Keterampilan
mengatur waktu
merupakan suatu keterampilanyang sangat penting, bahkan ada ahli keterampilan studi yang
berpendapat bahwa “keterampilan mengelola waktu danmenggunakan waktu secara efisien
merupakan hal yang terpentingdalam masa studi maupun seluruh kehidupan siswa
”.
30
29
Slameto, Belajar Dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta: Rineka Cipta,1995, hal. 82.
30
The Liang Gie, Op Cit, hal. 167.
Tidak dapat dipungkiri bahwa orang-orang yang berhasil mencapaikesuksesan dalam hidupnya adalah orang-
orang yang hidup teraturdan berdisiplin memanfaatkan waktunya.Dalam ajaran Islamdisiplin dalam pemanfaatan
waktu sangat dianjurkan, disiplin bukanhanya dalam pemanfaatan waktu belajar saja, tetapi disiplin perlujuga
dilakukan oleh
setiap orang
dalam setiap
waktu dankesempatan.Dari uraian di atas dapat dipahami bahwa
penggunaan ataupamanfaatan
waktu dangan
baik menumbuhkan disiplin dalammempergunakan waktu secara
efisien. b
Pengelompokan waktu. Banyak
siswa yang
belajarnya kurang
dapat memanfaatkanwaktunya dengan sebaik-baiknya karena tidak
membagi-bagiwaktunya untuk macam-macam keperluan, oleh karena itu, berbagaisegi dan teknik untuk mengatur pemakaian
waktu perlu dipahamisebagai langkah untuk mengembangkan keterampilan mengelolawaktu studi.
Penjatahan waktu
belajar.Setiap siswa
perlu mengadakan prinsip belajar secara taratur, dan untuk belajar
secara teratur setiap hari harus mempunyairencana kerja. Agar siswa tidak bayak membuang waktu untukmemikirkan mata
pelajaran yang akan dipelajari suatu saat dan apayang harus dikerjakannya. Disiplin terhadap tugas.Hal tersebut mencakup
pada mengerjakan tugas rumah, mengerjakan tugas di sekolah.
31
c Disiplinterhadaptatatertib.
Didalam proses balajar mengajar, disiplin terhadap tata tertibsangat penting untuk diterapkan, karena dalam suatu
sekolah tidakmemiliki tata tertib maka proses belajar mengajar
31
Oemar Hamalik, Op. Cit., hal. 89-90