guru dalam memberikan bimbingan kepada siswa sejak dini untuk tekun, bergairah dan tertib melaksanakan shalat secara ikhlas terhadap Allah SWT
dalam sepanjang hidupnya. Pada prinsipnya mengajarkan shalat terlebih dahulu di mulai dari orang tua dan pengasuh guru untuk mengajarkan teori
disertai dengan memberi contoh baik bacaan dan gerakannya.
5
Dengan penerapan ibadah shalat yang tepat waktu terhadap diri siswa yang diajarkan oleh guru di sekolah melalui pelajaran Pendidikan Agama
Islam, merupakan salah satu upaya dalam meningkatkan dan menanamkan sikap disiplin anak terutama disiplin dalam belajar. Siswa akan terlatih
mentaati peraturan, ketaatan dalam ketepatan waktu, dan tanggung jawab terhadap kewajiban dan tugasnya sebagai siswa. Penekanan aplikasi ibadah
shalat terhadap siswa di sekolah seharusnya menjadikan siswa menjadi lebih disiplin dalam proses pembelajaran di kelas.
Namun kenyataanya di lapangan, khsusunya di SDN Cikokol 4 Tangerang, masih banyak siswa yang bermalas-malasan dalam ibadah shalat,
terutama shalat wajib. Siswa harus diperintahkan dahulu oleh guru saat waktu shalat telah masuk ketika berada di lingkungan sekolah. Kebiasaan buruk pun
kerap kali terlihat dalam kepribadian siswa, yang menjadikan mereka kurang disiplin terutama disiplin dalam belajar.
Dalam kaitan inilah bimbingan dan pendidikan agama sangat berfungsi bagi pembentukan kepribadian seseorang terutama dalam hal kedisplinan anak
dalam belajar. Berdasarkan permasalahan di atas, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian tentang:
“Studi Korelasi antara Pelaksanaan Ibadah Shalat dengan Disiplin Belajar Siswa SDN Cikokol 4 Tangerang
”.
B. Identifikasi Masalah
Dari latar belakangdi atas dapat diuraikan identifikasi masalah yaitu: 1.
Malasnya siswa dalam mengerjakan shalat. 2.
Tingkat kedisiplinan belajar siswa yang masih rendah.
5
A.F. Jaelani, Penyucian Jiwa dan Kesehatan Mental Tazkiyat An-Nafs, Anjah, 2000, hal. 71
3. Upaya guru yang kurang maksimal dalam mendisiplinkan siswa di
sekolah.
C. Pembatasan Penelitian
Karena luasnya permasalahan, maka perlu bagi penulis untuk membatasi masalah penelitian yang akan dibahas dalam skripsi ini.
1. Pelaksanaan ibadah yang dimaksud dalam penelitian ini adalah shalat
fadhu Ashar yang dikerjakan di sekolah. 2.
Disiplin belajar, yaitu ketaatan siswa di SDN Cikokol 4 Tangerang terhadap tata tertib sekolah, tertib dan teratur dalam beribadah dan tertib
belajar. 3.
Penelitian inidilaksanakan pada siswa SDN Cikokol 4 Tangerang.
D. Perumusan Penelitian
Permasalahan yang menjadi dasar dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana pelaksanaan ibadah shalat di SDN Cikokol 4 Tangerang?
2. Bagaimana tingkatdisiplin belajar siswa di SDN Cikokol 4 Tangerang?
3. Adakah korelasihubungan pelaksanaan ibadah shalat dengan disiplin
belajar siswa di SDN Cikokol 4 Tangerang?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui data empiris mengenai pelaksanaan ibadah shalat di
SDN Cikokol 4 Tangerang. 2.
Untuk memperoleh data empiris mengenai disiplin belajar siswa di SDN Cikokol 4 Tangerang.
3. Untuk mengetahui korelasihubungan antara pelaksanaan ibadah
shalatdengan disiplin belajar siswakelas IV di SDN Cikokol 4 Tangerang.
F. Kegunaan Penelitian
1. Bagi guru, yaitu memotivasi guru agar dapat menerapkan tujuan
pembelajaran sesuai materi dan memilih metode yang tepat. 2.
Bagi siswa, yaitu agar dapat meningkatkan kedisiplinan dalam belajar.
3. Bagi penulis, yaitu untuk menjawab keingintahuan penulis tentang ada
tidaknya korelasihubungan antara pelaksanaan ibadah shalat dengan disiplin belajar siswa kelas IV di SDN Cikokol 4 Tangerang.
4. Bagi pihak UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, khususnya mahasiswa
program peningkatan kualifikasi akademik jenjang S1, Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, untuk dapat
dijadikan bahan pengembangan penelitian yang berhubungan yang dapat meningkatkan disiplin belajar siswa.
5. Bagi pembaca, dapat dijadikan sebagai masukan dan untuk menambah
wawasan pengetahuan tentang kedisplinan belajar siswa dalam dunia pendidikan.
BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Deskripsi Teoritik
1. Hakikat Pelaksanaan Ibadah Shalat
a. Pengertian Ibadah Shalat
Pengertian ibadah menurut bahasa berarti taat, menurut, mengikut, tunduk.
1
Ibadah secara etimologis berasal dari bahasa Arab dari fiil madhi yaitu
abada ya’budu ibadatan, yang artina: mengesakan, melayani dan patuh.
2
Ibadah adalah segala perbuatan yang disukai Allah dan ang diridhoiNya, baik berupa perkataan
maupun perbuatan dan secara terang maupun tersembunyi.
3
Dalam pengertian lain ibadah adalah memperhambakan dir kepada Allah
dengan taat melaksanakan segala perintahNya serta menjauhi segala laranganNya karena Allah semata,
baik dalam bentuk kepercayaan, perkataan,
maupun perbuatan.
4
Orang beribadah
berusaha melengkapidirinya dengan perasaancinta, tunduk dan patuh kepada
Allah SWT. Sedangkan a
sal makna shalat menurut bahasa arab ialah ”Doa” tetapi yang di maksud di sini ialah shalat yang tersusun dari beberapa
pekerjaan dan perbuatan itu yang dimulai dengan takbir dan di sudahi dengan salam yang hal itu harus memenuhi beberapa syarat yang
ditentukan. Allah berfirman dalam surat At-Ankabut ayat 45.
حفلا ع ى نت اصلا ا اصلا مقا ش
ت كنعلا ركن لا ءا
Dan dirikanlah shalat, sesungguhnya shalat itu mencegah dari perbuatan-perbuatan keji dan mungkar.
5
1
Tengku Muhammad Hasby Ash Shidiqi, Kuliah Ibadah di Tinjau dari Segi Hukum dan Hikmah, Semarang: Pustaka Rizki Putra, 2000, hal.1
2
M. Amin Syukur, Pengantar Studi Islam, Semarang: CV. Bima Sejati, 2000, hal.96 3Ibid., hal.7
4
M. Abdul Mujib, Kamus Istilah Fikih, Jakarta: Pustaka Firdaus, 2002, hal.109.
5
Rasyid Sulaiman., Fiqih Islam, Bandung: Sinar Baru Al-Gensindo,1994, hal. 53
7