3 Dimohonkan ampunan dan rahmat Allah oleh para malaikat
4 Membangun kekuatan moral
5 Menghilangkan keluh kesah
6 Sebagai sarana meraih pertolongan Allah
7 Keselamatan dari adzab Allah
8 Menjadi pewaris surga firdaus.
14
Begitu banyaknya hikmah yang didapatkan oleh setiap muslim yang melaksanakan ibadah shalat, tentunya akan menjadikan muslim
tersebut semakin baik dan khusu’ dalam mengerjakan shalat, terutama shalat yang lima waktu.
2. Hakikat Disiplin Belajar Siswa
a. Pengertian Disiplin Belajar
Disiplin sangat diperlukan dalam aspek kehidupan manusia dan lingkungannya, disiplin bersifat universal. Secara etimologis disiplin
berasal dari bahasa latin yaitu “discipline” yang mempunyai arti
latihan atau
pendidikan kesopanan
dan kerohanian
serta pengembangan tabiat. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia,
disiplin diartikan sebagai berikut : “Latihan batin dan watak, dengan maksud supaya
pembuatannya selalu mentaati tata tertib. Ketaatan pada peraturan dan tata tertib dalam kemiliteran dan sebagainya
”.
15
Soekanto mengatakan disiplin biasanya dikaitkan dengan “keadaan dimana perilaku seseorang mengikuti pola-pola tertentu yang
telah ditetapkan terlebih dahulu”
16
Disiplin dalam hal ini dikatakan dengan hal-hal yang membatasi tingkah laku seseorang.
Seseorang yang berhasil atau berprestasi berhasil usahanya, berhasil sekolah, berhasil mendidik anaknya biasanya adalah mereka
14
Ahmad Riznanto, Keajaiban shalat, Jakarta: Pustaka Al Kausar, 2008 ,hal. 45.
15
Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1996, hal.208
16
Soedjono, Remaja dan permasalahannya, Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2000, hal. 63
yang memiliki disiplin. Soegeng mengatakan “disiplin biasanya dikaitkan dengan seseorang yang sehat dan kuat, biasanya memiliki
disiplin yang baik, dalam arti mempunyai keteraturan dan ketertiban dalam menjaga dirinya, begitu pula dalam disiplin belajar”.
17
Disiplin belajar berarti mempunyai keteraturan dan ketertiban dalam belajar,
sehingga mencapai prestasi yang baik pula. Ahli lain me
ngatakan disiplin sebagai “suatu peraturan yang harus dipatuhi”.
18
Misalnya disiplin dalam belajar secara teratur. Webster seperti yang dikutib Sukardi mengatakan sebagai “sikap
mental yang mengandung kerelaan untuk mematuhi suatu ketentuan dan peraturan atau norma yang berlaku dalam menunaikan tugas dan
tanggung jawab”.
19
Seseorang dikatakan disiplin apabila ia mampu mengarahkan tingkah lakunya sesuai dengan kebutuhan dan tidak bertentangan
dengan pola tingkah laku. Disiplin juga mengandung arti sama dengan pendidikan dan latihan. Dalam hal ini dimulai dari adanya usaha dari
tiap individu itu sendiri untuk melakukan suatu tugas, artinya seseorang dikatakan disiplin apabila ia mampu mengarahkan dan
mengendalikan tingkah lakunya sesuai dengan norma dan peraturan yang berlaku di luar dirinya.
Pengertian disiplin dari sudut pandang etika menurut Joohn Macquarrie seperti yang dikutib oleh Wibisono, yaitu:
Disiplin mempunyai dua pengertian, pertama bisa berarti pemeliharaan standar-standar tertentu atas suatu perbuatan
melalui hukuman yang tepat, atau yang kedua dapat berarti pelatihan terhadap orang sehingga mereka berlaku sesuai
dengan standar-standar tertentu.
20
17
Soegeng Prijodarminto, Disiplin Kiat Menuju Sukses Jakarta: PT. Pradnya Paramita, 1999, hal. 3
18
Slamet Imam Santoso, Pembinaan Watak Tugas Utama Pendidikan Jakarta: UI Press, 2000, hal. 204
19Ketut Sukardi, Bimbingan dan Penyuluhan Belajar di Sekolah, Surabaya: Usaha Nasional, 2001, hal.30
20
Koento Wibisono, Experiman Pembinaan Disiplin pada Siswa SLTP Yogyakarta: Balitbang Depdikbud dan UGM,2000. hal. 24