sehari-hari. Pada tahap terakhir yaitu Extend, siswa dituntut untuk memperluas pengetahuannya dengan mengaitkan matematika dalam kehidupan sehari-hari
dengan menerapkan konsep yang sudah atau belum dipelajari.
Berdasarkan uraian di atas, penulis menganggap penting penggunaan model Learning Cycle 7E dalam mengoptimalkan proses pembelajaran di kelas sehingga
dapat mengembangkan kemampuan koneksi matematik siswa. Hal ini menjadi latar belakang penulis untuk melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Model
Learning Cycle 7E
Terhadap Kemampuan Koneksi Matematik Siswa”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan penjelasan di atas kita dapat mengidentifikasi masalah-masalah
sebagai berikut :
1. Siswa sering lupa terhadap materi yang telah dipelajari sebelumnya, padahal materi yang akan dihadapi berkaitan dengan materi sebelumnya.
2. Siswa menganggap bahwa matematika identik dengan berhitung dan rumus, sehingga siswa tidak tertarik dengan pelajaran matematika.
3. Siswa tidak dibiasakan mengkoneksikan matematika dengan kehidupan sehari- hari, tetapi terbiasa dengan pembelajaran secara konvensional.
4. Kemampuan koneksi matematik siswa masih lemah, misalnya mereka merasa kesulitan ketika harus mengerjakan soal yang menghubungkan materi pada
matematika dengan kehidupan sehari-hari dan ketika harus mengaitkan materi sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari.
C. Pembatasan Masalah
Agar dalam melakukan penelitian dapat efektif dan efisien, maka perlu dilakukan pembatasan masalah. Adapun pembatasan masalah yang akan dikaji
dalam penelitian ini adalah:
1. Penelitian ini mengukur kemampuan koneksi matematik siswa, yaitu mengaitkan antar konsep matematika dan menghubungkan materi matematika dengan
kehidupan sehari-hari.
2. Pembelajaran matematika di SMPN 2 Kota Tangerang Selatan masih menggunakan pembelajaran secara konvensional sehingga dalam penelitian ini
penulis menerapkan model pembelajaran Learning Cycle 7E sebagai alternatif pembelajaran.
3. Materi yang disampaikan pada saat penelitian adalah Lingkaran dan dilakukan selama 8 kali pertemuan.
D. Rumusan masalah
Berdasarkan uraian-uraian di atas kita dapat merumuskan masalah di atas sebagai berikut :
1. Bagaimana kemampuan koneksi matematik siswa yang memperoleh pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Learning Cycle 7E?
2. Apakah kemampuan koneksi matematik siswa dengan menggunakan model pembelajaran Learning Cycle 7E lebih tinggi dibandingkan dengan
menggunakan model pembelajaran secara konvensional?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk: 1. Mendeskripsikan kemampuan koneksi matematik siswa yang pembelajarannya
menggunakan model pembelajaran Learning Cycle 7E. 2. Menunjukkan efektifitas penggunaan model pembelajaran Learning Cycle 7E
dengan melihat perbedaan kemampuan koneksi matematik siswa yang menggunakan model pembelajaran Learning Cycle 7E dengan yang
menggunakan model pembelajaran konvensional.
F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini antara lain : 1. Bagi siswa
Siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran dan dapat mengaitkan antar konsep matematika serta menghubungkan matematika ke dalam kehidupan
sehari-hari.
2. Bagi guru Sebagai masukan agar guru dapat mengembangkan pembelajaran yang kreatif
dan inovatif untuk meningkatkan kemampuan koneksi matematik siswa. 3. Bagi peneliti selanjutnya
Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai referensi untuk penelitian lanjutan yang berkaitan dengan model Learning Cycle 7E atau kemampuan
koneksi matematik siswa.
7
BAB II DESKRIPSI TEORITIK, KERANGKA BERPIKIR DAN
HIPOTESIS PENELITIAN
A. Deskripsi Teoritik
1. Kemampuan Koneksi Matematik
Dalam matematika terdapat beberapa kemampuan yang diharapkan dapat dikuasai oleh siswa atau yang sering disebut “daya matematis”. Daya matematis
meliputi : Pemahaman Konsep Conceptual Understanding, Penalaran Adaptif Adaptive Reasoning, Penguasaan Prosedur Procedural Fluency, Penguasaan
Komunikasi Communicational Fluency, Penguasaan Koneksi Connectional Fluency, Kompetensi Strategis Strategic Competence, Pemecahan Masalah
Problem Solving, Disposisi Produktif Productive Disposition.
1
Satu diantara beberapa daya matematis adalah penguasaan koneksi atau koneksi matematik. Koneksi matematik berasal dari kata Mathematical
connection dalam bahasa inggris, yang kemudian dipopulerkan oleh NCTM dan
dijadikan sebagai salah satu standar kurikulum.
Pada hakekatnya, Matematika sebagai ilmu yang terstruktur dan sistimatik mengandung arti bahwa konsep dan prinsip dalam matematika adalah saling
berkaitan antara satu dengan lainnya. Sebagai implikasinya, maka dalam belajar matematika untuk mencapai pemahaman yang bermakna siswa harus memiliki
kemampuan koneksi matematik yang memadai.
2
Koneksi matematika mathematical connections merupakan kegiatan yang meliputi mencari dan memahami hubungan berbagai representasi konsep, topik
1
Suhendra, dkk., Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Matematika, Jakarta : Universitas Terbuka, 2007 , h. 7. 21.
2
Yanto Permana dan Utari Sumarmo, “Mengembangkan Kemampuan Penalaran dan Koneksi Matematik Siswa SMA Melalui Pembelajaran Berbasis M
asalah”, Educationist, Vol.1 No.2, Bandung: UPI, Juli 2007, h. 116.