Kemampuan Koneksi Matematik Deskripsi Teoritik
menguasai permasalahan, baik dalam bidang sosial, ekonomi, ilmu pengetahuan alam, dan lain sebagainya.
9
Dalam proses pembelajaran matematika seharusnya guru menyajikan topik matematika tidak bersifat ekslusif tetapi disajikan secara inklusif, sehingga siswa
memahami bahwa matematika memiliki sifat keterkaitan, baik dengan mengaitkan antar konsep matematika maupun mengaitkan matematika dengan kehidupan
sehari-hari dan mata pelajaran lain. Koneksi matematik memegang peranan yang penting dalam upaya
meningkatkan pemahaman matematika. Orang yang telah memahami suatu kaidah berarti mampu menghubungkan beberapa konsep. Bruner dalam Ruseffendi juga
mengungkapkan bahwa agar siswa dalam belajar matematika lebih berhasil, siswa harus lebih banyak diberi kesempatan untuk melihat kaitan-kaitan antara dalil dan
dalil, antara teori dan teori, antara topik dan topik, maupun antara cabang matematika aljabar dan geometri misalnya. Sehingga jika suatu topik diberikan
secara tersendiri, maka pembelajaran akan kehilangan satu momen yang sangat berharga dalam usaha meningkatkan prestasi siswa dalam belajar matematika
secara umum.
10
Dari penjabaran tersebut, dapat kita ketahui betapa pentingnya koneksi matematika sebagaimana diungkapakan NCTM 2000 :”When students can see
the connection across different mathematical content areas, they develop a view of mathematics as an intergrated whole. As they built on their previous
mathematical understandings while learning new concept, students become increasingly aware of the connections among various mathematical topics.
”
11
Artinya ketika siswa dapat mengetahui antara konten matematik yang berbeda, mereka mengembangkan pandangan matematika sebagai sesuatu yang
menyeluruh. Sejak mereka membangun pemahaman matematik sebelumnya sambil mempelajari konsep baru, siswa menjadi lebih memahami hubungan antar
beberapa topik matematika.
9
Suhendra,dkk., op. cit., h. 7.20.
10
Kartika Yulianti, “Meningkatkan Kemampuan Koneksi Matematik Siswa dengan Pembelajaran Learning Cycle
”, Jurnal Edukasi, Bandung: UPI, 2004, h. 2.
11
NCTM, Principles and Standards for School Mathematics, Reston: NCTM, 2000, p. 355.
Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui bahwa koneksi matematika tidak hanya mencakup masalah yang berhubungan dengan matematika saja, namun juga
dengan pelajaran lain serta kehidupan sehari-hari. Secara umum Coxford mengemukakan bahwa kemampuan koneksi
matematik meliputi: 1 mengoneksikan pengetahuan konseptual dan procedural, 2 menggunakan matematika pada topik lain other curriculum areas, 3
menggunakan matematika dalam aktivitas kehidupan, 4 melihat matematika sebagai satu kesatuan yang terintegrasi, 5 menerapkan kemampuan berfikir
matematik dan membuat model untuk menyelesaikan masalah dalam pelajaran lain, seperti musik, seni, psikologi, sains, dan bisnis, 6 mengetahui koneksi
diantara topik-topik dalam matematika, dan 7 mengenal berbagai representasi untuk konsep yang sama.
12
Contoh Masalah Koneksi 1
Siswa mengamati foto Lely dengan berbagai ukuran untuk berbagai keperluan. Foto terbesar berukuran 12 cm x 16 cm.
Gambar 2.1 Contoh Koneksi Matematik dengan Kehidupan Sehari-hari
13
12
Sugiman, “Koneksi Matematik dalam Pembelajaran Matematika di Sekolah Menengah Pertama
”, Jurnal Edukasi, Yogyakarta: UNY, 2008, h. 8.
13
Ibid.
Berdasarkan gambar 2.1 bisa dilihat bahwa foto dalam berbagai ukuran tersebut sering kita lihat dalam kehidupan sehari-hari. foto A berukuran 12 x 16 cm, foto B
berukuran 6 x 8 cm, dan foto C berukuran 3 x 4 cm. Jika ketiga foto tersebut dihitung perbandingannya, maka foto A
= foto B = foto C =
Ketiga foto tersebut berbeda ukuran tetapi ukuran sisi-sisi yang bersesuaian mempunyai
perbandingan yang sama. Oleh karena semua sudut foto besarnya 90° siku-siku
maka sudut-sudut yang bersesuaian dari ketiga foto tersebut sama. Dalam matematika ketiga foto tersebut disebut juga sebangun karena memiliki ukuran
sisi-sisi bersesuaian yang sebanding dan ukuran sudut-sudut bersesuaian yang sama besar. Pada contoh ini digunakan konsep perbandingan yang telah dipelajari
sebelumnya untuk menunjukkan kesebangunan. Hal ini menunjukkan bahwa antar
konsep matematika selalu berkaitan dan matematika sangat erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari.
Contoh Masalah Koneksi 2
Selidiki apakah garis y = 2x + 1 sejajar dengan garis y = 2x − 2”.
Gambar 2.2 Contoh Koneksi antar Konsep dalam Matematika
14
14
Ibid.
Pada Gambar 2.2 menunjukkan bahwa siswa harus menguasai kemampuan koneksi antar konsep matematika yaitu menyelesaikan soal tersebut dengan
mengaitkan konsep kesejajaran dua garis, kesamaaan gradien, dan menggambar grafik pada koordinat Cartesius.. Apabila siswa menguasai kemampuan koneksi
antar konsep matematika maka siswa akan memahami matematika secara menyeluruh dan mendalam serta dalam mengahafal rumus akan semakin sedikit
sehingga dalam mempelajari matematika akan lebih mudah. Dengan melakukan pengkaitan sebagaimana ilustrasi di atas maka konsep-konsep dalam matematika
terlihat menjadi satu kesatuan yang digunakan secara bersamaan untuk
menyelesaikan masalah. Contoh masalah Koneksi 3 kaitan matematika dengan mata pelajaran
fisika
15
Sebuah balok memiliki panjang, lebar dan tinggi berturut-turut 20 cm, 5 cm dan 6 cm. Tentukan massa balok jika diketahui massa jenis balok adalah 0,8 gcm
3
Untuk menentukan massa balok menggunakan rumus m = p x v, yaitu massa = volume x massa jenis. Sebelum menghitung massa jenis, siswa harus
menghitung volume balok terlebih dahulu. Jika siswa telah terbiasa mengaitkan matematika dengan mata pelajaran lain seperti contoh di atas yaitu mata pelajaran
fisika, maka siswa akan lebih mudah mengerjakan soal tersebut. Sebagai calon pendidik yang profesional, dalam meneliti kemampuan koneksi
matematik siswa harus disesuaikan dengan indikator-indikator kemampuan koneksi matematik siswa menurut beberapa ahli pendidikan.
Menurut NCTM, indikator untuk koneksi matematik untuk kelas 6-8 adalah sebagai berikut :
16
a Mengetahui dan menggunakan hubungan diantara ide-ide matematika recognize among mathematical ideas.
b Mengerti dan menunjukkan bagaimana ide-ide matematik saling berhubungan dan membangun satu dengan yang lain untuk menghasilkan keterkaitan
15
Fisika Study Center, Never Ending Learning, 2013, http:fisikastudycenter.com.
16
NCTM 2000, op. cit., p. 274.
secara menyeluruh demonstrate how mathematical ideas and bulid on one another to produce a coherent whole.
c Mengetahui dan menerapkan matematika dalam konteks di luar matematika recognize and apply mathematics in contexts outside of mathematics.
Kemampuan untuk mengaitkan konsep matematika yang satu dengan yang lain, kemampuan untuk mengaitkan matematika dengan masalah dalam kehidupan
sehari-hari, merupakan koneksi matematika. Kemampuan ini sangat penting dimiliki oleh siswa. Siswa yang memiliki kemampuan koneksi matematik yang
baik akan mampu memahami suatu materi dengan baik, baik materi dalam matematika itu sendiri maupun materi pelajaran lain.
Menurut Suhendra dkk, seseorang dikatakan mampu mengoneksi atau mengaitkan antara satu hal dengan yang lainnya bila ia telah dapat melakukan
beberapa hal dibawah ini, antara lain: a Menghubungkan antara topik atau pokok bahasan matematika dengan topik
atau pokok bahasan matematika yang lainnya. b Mengaitkan berbagai topik atau pokok bahasan dalam matematika dengan
bidang lain dan atau hal-hal yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.
17
Menurut Utari Sumarmo, kemampuan yang tergolong pada koneksi matematik di antaranya adalah a Mencari hubungan berbagai representasi
konsep dan prosedur, b memahami hubungan antar topik matematika, c menerapkan matematika dalam bidang lain atau dalam kehidupan sehari-hari, d
memahami representasi ekuivalen suatu konsep, e mencari hubungan satu prosedur dengan prosedur lain dalam representasi yang ekuivalen, f menerapkan
hubungan antar topik matematika dengan topik di luar matematika.
18
Dalam penelitian ini materi yang akan diajarkan adalah materi lingkaran pada kelas VIII semester 2. Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan tahun
2006, Standar Kompetensinya adalah menentukan unsur, bagian lingkaran serta ukurannya. Kompetensi Dasar dari materi himpunan diantaranya adalah :
1. Menentukan unsur dan bagian-bagian lingkaran.
17
Suhendra, dkk. loc. cit.
18
Utari Sumarmo, op. cit., h. 684.
2. Menghitung keliling dan luas lingkaran 3. Menggunakan hubungan sudut pusat, panjang busur, luas juring dalam
pemecahan masalah. 4. Menghitung panjang garis singgung persekutuan dua lingkaran
5. Melukis lingkaran dalam dan luar segitiga.
19
Berdasarkan uraian-uraian di atas, setelah dilihat kompetensi yang harus dicapai dari kemampuan koneksi siswa dalam materi lingkaran yaitu kemampuan
koneksi antar konsep matematika dan mengaitkan matematika dalam kehidupan sehari-hari. Maka dapat disimpulkan bahwa indikator kemampuan koneksi
matematik yang akan diteliti oleh penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Menghubungkan antar topik matematika.
2. Mengaitkan matematika dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.