Hasil Posttest Kemampuan Koneksi Matematik Siswa Kelas Kontrol

2 4 6 8 10 12 20 40 60 80 100 Fr e ku e n si Nilai Gambar 4.3 Grafik Perbandingan Sebaran Data Siswa Kelas Eksperimen dan Siswa Kelas Kontrol Berdasarkan gambar 4.3, penyebaran nilai kemampuan koneksi matematik siswa pada kelompok eksperimen 68 cenderung mengumpul di atas nilai rata- rata kelompok kontrol 61,5. Pencapaian nilai maksimum siswa pada kelas kontrol 86 masih berada dibawah nilai maksimum siswa pada kelas eksperimen 98. Hal tersebut menunjukan bahwa kemampuan koneksi matematik siswa pada kelompok eksperimen lebih tinggi dibandingkan kemampuan koneksi matematik siswa pada kelompok kontrol. Penelitian ini mengukur kemampuan koneksi matematik berdasarkan dua indikator yaitu koneksi antar konsep matematika dan koneksi matematika dengan kehidupan sehari-hari. Ditinjau dari indikator koneksi matematik tersebut, skor persentase rata-rata indikator koneksi matematik pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol disajikan pada tabel 4.3: Tabel 4.3 Persentase Rata-rata Indikator Koneksi Matematik Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol No. Indikator Koneksi Matematik Skor Ideal Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol 1 Koneksi antar konsep matematika 20 13,43 67,15 12,26 61,30 2 Koneksi matematika dengan kehidupan sehari- hari 8 5,6 70,00 4,97 62,18 Tabel 4.3 menunjukkan bahwa dari 2 indikator kemampuan koneksi matematik yang diukur memiliki skor ideal yang berbeda. Hal ini dikarenakan beberapa indikator diwakilkan oleh soal yang jumlahnya berbeda pula. Untuk indikator pertama koneksi antar konsep diwakilkan oleh 5 soal dengan skor maksimum per-soal adalah 4 sehingga skor ideal per-siswa untuk indikator tersebut adalah 20. Pada kelas eksperimen dan kontrol, rata-rata skor terendah ada pada indikator pertama. Siswa yang mampu mencapai indikator ini pada kelas eksperimen sebesar 67,15 dari seluruh siswa sedangkan pada kelas kontrol lebih kecil yaitu sebesar 61,30, artinya siswa kelas eksperimen lebih mampu mengkoneksikan antar konsep matematika. Indikator kedua koneksi matematika dengan kehidupan sehari-hari diwakilkan oleh 2 soal dengan skor maksimum per-soal adalah 4 sehingga skor ideal per-siswa untuk indikator tersebut adalah 8. Pada kelas eksperimen rata-rata skor tertinggi ada pada indikator kedua yaitu sebesar 70,00. Begitupun pada kelas kontrol, skor tertinggi juga terdapat pada indikator kedua sebesar 62,18. Ini menunjukkan bahwa siswa pada kelas eksperimen lebih mampu mengkoneksikan matematika dengan kehidupan sehari-hari. Secara visual skor peresentase indikator koneksi matematik siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol disajikan dalam gambar 4.4 Gambar 4. 4 Presentase Indikator Kemampuan Koneksi Matematik Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Keterangan : Indikator 1 : Koneksi antar konsep matematika Indikator 2 : Koneksi matematika dengan kehidupan sehari-hari

B. Pengujian Hipotesis

Analisis data penelitian bertujuan untuk membuktikan kebenaran dari pernyataan yang telah ditetapkan dalam hipotesis penelitian. Analisis data yang digunakan adalah pengujian hipotesis mengenai perbedaan rata-rata dua kelompok. Berdasarkan data yang ditampilkan pada tabel 4.1 dan 4.2 terlihat bahwa nilai rata-rata kelas eksperimen lebih tinggi dari nilai rata-rata kelas kontrol. Untuk mengetahui apakah perbedaan ini signifikan atau tidak, perlu dilakukan uji hipotesis. Uji yang digunakan adalah uji-t, uji-t digunakan untuk mengetahui perbedaan rata-rata kemampuan koneksi matematik siswa antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Sebelum dilakukan pengujian hipotesis, terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat analisis, yaitu: 56 58 60 62 64 66 68 70 72 Indikator 1 Indikator 2 Kelas Eksperiment Kelas Kontrol