Model Pembelajaran Konvensional Deskripsi Teoritik

B. Kerangka Berfikir

Gambar 2.6 Kerangka Berpikir Siswa tidak bisa mengaitkan antar konsep matematika Siswa tidak bisa mengaitkan matematika dengan kehidupan sehari-hari Kemampuan koneksi matematik rendah Solusi: Pembelajaran menggunakan model Learning Cycle 7E pada tahap Elicit, Explore, Elaborate, Extend Latar Belakang Masalah Melatih siswa mengaitkan antar konsep matematika Melatih siswa mengaitkan matematika dengan kehidupan sehari-hari Kemampuan Koneksi Matematik meningkat Berdasarkan gambar kerangka berpikir di atas menunjukkan bahwa masalah yang ditemukan di kelas khususnya di SMPN 2 Kota Tangerang Selatan adalah siswa masih sering lupa dengan materi sebelumnya, siswa tidak dibiasakan untuk mengaitkan antar konsep matematika padahal materi satu dengan materi yang lain dalam matematika selalu berkaitan. Selain itu, siswa juga masih lemah dalam mengaitkan matematika dengan kehidupan sehari-hari. Hal ini dapat dilihat ketika siswa menemukan soal berupa aplikasi dalam kehidupan sehari-hari tetapi masih banyak siswa yang tidak bisa menjawab soal tersebut Mencermati masalah yang dikemukakan di atas, melalui penelitian ini diterapkan suatu pembelajaran yang diharapkan mampu mengkondisikan siswa dapat terlibat aktif dalam pembelajaran, dan guru hanya sebagai fasilitator. Pembelajaran yana akan digunakan dalam penelitian ini adalah model Learning Cycle 7E. Model Pembelajaran Learning Cycle 7E adalah model pembelajaran yang dapat membantu siswa dalam memahami hubungan antara konsep baru dengan konsep yang telah dipelajari pada fase Explore dan Extend dan mengaitkan matematika dalam kehidupan sehari-hari melalui fase Elicit dan Elaborate. Rancangan penelitian ini diharapkan dapat melatih kemampuan siswa dalam mengaitkan matematika, baik antar konsep matematika maupun dengan kehidupan sehari-hari, sehingga kemampuan koneksi matematik siswa dapat meningkat. Setelah rancangan model Learning Cycle 7E dibuat, model pembelajaran tersebut siap untuk diterapkan di sekolah. LKS Lembar kerja siswa yang dirancang diharapkan dapat melatih kemampuan koneksi matematik siswa. Untuk mengetahui model Learning Cycle 7E ini telah berhasil dapat meningkatkan kemampuan koneksi matematik siswa atau tidak, untuk memperoleh data dilakukan tes kemampuan koneksi matematik. Kemudian data tersebut diolah dan akan diperoleh kesimpulan. Oleh karena itu, agar dapat meningkatkan kemampuan koneksi matematik siswa perlu diterapkan model pembelajaran yang tepat. Pembelajaran matematika dengan menggunakan model Learning Cycle 7E ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan koneksi matematik siswa, dengan LKS Lembar Kerja Siswa berbasis Learning Cycle 7E memberikan peluang untuk lebih melatih kamampuan koneksi matematik siswa secara komperhensif.

C. Hasil Penelitian yang Relevan

Beberapa hasil penelitian yang relevan sebagai bahan penguat penelitian terkait dengan penerapan Learning Cycle 7E untuk meningkatkan kemampuan koneksi matematik siswa adalah : 1. Pipih Fitriah 2011 dalam penelitiannya yang berjudul Penerapan Model Pembelajaran Siklus Belajar 7E Untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematik siswa SMP. Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen. Dalam penelitian ini terdapat dua kelas yang diambil secara acak, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa dalam kelas eksperimen yang pembelajarannya menggunakan Model Learning Cycle 7E dapat melibatkan kemampuan komunikasi baik secara lisan atau tulisan karena memiliki karakteristik dapat membuat siswa berperan aktif dalam pembelajaran. Kemampuan komunikasi matematika yang pembelajarannya menggunakan model Learnig Cycle 7E lebih tinggi darpada kemampuan koneksi matematik siswa yang pembelajarannya konvensional. Selain itu diketahui bahwa siswa memberikan respon yang positif terhadap pembelajaran dengan menggunakan model Leraning Cycle 7E yang telah dilakukan karena mereka menganggap pembelajaran tersebut menyenangkan dan membuat siswa lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran. Sehingga dapat memudahkan mereka untuk mengembangkan kemampuan kognitif, salah satunya adalah kemampuan komunikasi matematika. 2. Kartika Yulianti 2010 dalam penelitiannya yang berjudul Meningkatkan Kemampuan Koneksi Matematik Siswa dengan pembelajaran Learning Cycle. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa model Learning Cycle dapat meningkatkan kemampuan koneksi matematik siswa. Penelitian tersebut merupakan penelitian tindakan kelas Classroom action research yang dilakukan terhadap siswa kelas 1.8 SMU Negeri 3 Bandung. Penelitian ini menyimpulkan bahwa untuk memperkenalkan konsep barisan aritmatika pada siswa, dapat dimulai dengan memberikan permasalahan yang menuntun siswa untuk melatih kemampuan koneksinya dengan mengubungkan antar konsep matematika. Selanjutnya pada tahap aplikasi guru menyajikan persoalan lain dalam konteks yang berbeda untuk menyelesaikan masalah tersebut. Maka, berkaitan dengan hal tersebut penerapan pembelajaran dengan menggunakan Model Learning Cycle memberi pengaruh yang positif terhadap hasil belajar siswa, yaitu meningkatnya kemampuan menghubungkan antar konsep matematika dan aplikasi soal dalam kehidupan sehari-hari sehingga berdampak pada peningkatan koneksi matematik siswa.

D. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kerangka berfikir di atas, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah “ kemampuan koneksi matematik siswa yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran Learning Cycle 7E lebih tinggi dari pada kemampuan koneksi siswa yang pembelajarannya konvensional ”.