dengan cara membandingkan kemampuan koneksi matematik siswa yang dalam pembelajarannya menggunakan model pembelajaran Learning Cycle 7E
kelompok eksperimen dengan siswa yang dalam pembelajarannya menggunakan
pembelajaran konvensional kelompok kontrol.
Desain yang digunakan dalam penelitan ini adalah Randomized Postest-Only Control Group Design.
2
Dalam desain ini kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol memiliki karakteristik yang sama atau homogen karena diambil
atau dibentuk secara acak random dari populasi yang homogen pula. Artinya tidak ada kelas unggulan serta kurikulum yang diberikan juga sama. Kemudian
kelompok eksperimen diberi perlakuan khusus yang pembelajarannya menggunakan model Learning Cycle 7E, sedangkan kelompok kontrol diberi
perlakuan seperti
biasanya menggunakan
pembelajaran konvensional,
pembelajaran pada kedua kelompok tersebut dilakukan sebanyak 8 kali pertemuan. Rancangan penelitian tersebut digambarkan sebagai berikut :
Tabel 3.2 Rancangan Desain Penelitian
3
Kelompok Pengambilan
Perlakuan Post tes
Eksperimen R
X
1
O Kontrol
R X
2
O
Keterangan : X
1 :
Perlakuan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Learning Cyle 7E
X
2 :
Perlakuan pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran konvensional
R : Pemilihan sampel secara randomacak
O : Tes akhir pada kelompok eksperimen dan kontrol
C. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel
1. Populasi
2
Ibid, h. 206.
3
Ibid.
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian.
4
Populasi dapat pula diartikan sebagai himpunan yang lengkap dari satuan-satuan atau individu-individu yang
karakteristiknya ingin kita ketahui. Pada hasil penelitian sebelumnya di SMP Negeri 2 Kota Tangerang Selatan menunjukkan bahwa kemampuan koneksi
matematik siswa kelas VIII SMP masih rendah sehingga perlu dilakukan penelitian selanjutnya untuk meningkatkan kemampuan koneksi matematik siswa.
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII-1 dan VIII-2 SMP Negeri 2 Kota Tangerang Selatan tahun ajaran 20132014. Penempatan siswa SMP Negeri
2 Kota Tangerang Selatan dilakukan secara merata dalam kemampuan, artinya tidak ada kelas unggulan serta kurikulum yang diberikan juga sama, sedangkan
karakteristik siswa dalam kelas tersebut cukup heterogen, artinya ada siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang dan rendah.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian anggota populasi yang memberikan keterangan atau data yang diperlukan dalam suatu penelitian.
5
Dengan kata lain sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Pengambilan sampel pada penelitian ini
dilakukan dengan teknik Multistage Sampling, ukuran sampel yang diambil dalam penelitian ini telah disesuaikan dengan jumlah minimum sampel untuk
studi eksperimen, yakni sebanyak lebih dari 15 subjek tiap kelompoknya. Secara khusus sampel dalam penelitian ini terdiri kelas VIII-1 sebanyak 30 siswa
mewakili kelas eksperimen dan kelas VIII-2 sebanyak 30 siswa mewakili kelas kontrol. Hasil random diperoleh kelas eksperimen yang pembelajarannya
menggunakan model pembelajaran Learning Cycle 7E dan kelas kontrol yang
pembelajarannya menggunakan pembelajaran konvensional.
Ilustrasi teknik pengambilan sampel dengan Multistage Sampling dapat dilihat pada gambar 3.1:
4
S. Margono, Metodologi Penelitian Kependidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 2010, h. 118.
5
Ibid, h. 121.
Kelas VIII 1
3 2
Eksperimen 1, n = 41
Eksperimen 1, n = 30