5.2.2. Uji Homogenitas Varians dengan Uji Bartlett
Uji Bartlett digunakan untuk memeriksa apakah data hasil pengukuran Flicker Fusion Frequency pada operator penyortiran botol di PT. Sinar Sosro
memenuhi asumsi kehomogenan varians ragam. Uji ini perlu dilakukan sebelum mengalisis ragam dengan menggunakan ANAVA.
Adapun langkah-langkah dalam uji Bartlett adalah sebagai berikut: g.
Ho : S
1 2
= S
2 2
= S
3 2
h. Hi : Tidak semua variansi sama
i. α = 0,05
j. Daerah Kritis: b
hitung
b
k
0,05 ; n k.
Perhitungan :
k N
S n
S
i i
i p
i
− −
=
∑
=1 2
2
1
dimana, N = populasi k = taraf faktor
S
2
= varians n = jumlah sampel
[ ]
2 1
2 2
2 1
1 1
2 1
1
...
p k
N n
i n
n
S S
S S
b
i
−
− −
−
= l.
Kesimpulan : Terima Ho jika b
hitung
b
tabel
5.2.2.1.Uji Bartlett terhadap Faktor Illuminasi
Pengelompokan data Flicker Fusion Frequency untuk taraf faktor illuminasi dapat dilihat pada Tabel 5.11 berikut.
Universitas Sumatera Utara
Tabel. 5.11. Data Flicker Fusion Frequency untuk Taraf Faktor Illuminasi 110 lux
140 lux
35 34
32 38
34 34
36 33
33 37
36 33
38 34
30 38
34 32
36 36
33 39
36 36
39 34
34 38
38 32
35 34
32 39
39 35
37 35
33 38
38 35
37 35
32 37
36 34
36 34
34 38
37 34
∑ = 931 ∑ = 975
Dari data Tabel 5.11 dapat dihitung :
- Rata-rata :
n xi
X
n i
∑
=
=
1
4815 ,
34 27
931
1
= =
X
1111 ,
36 27
975
2
= =
X
- Variansi :
1
1 1
2 2
− −
=
∑
=
n X
X S
i i
1 27
4815 ,
34 34
... 4815
, 34
36 4815
, 34
35
2 2
2 2
1
− −
+ +
− +
− =
S
0285 ,
4
2 1
= S
1 27
1111 ,
36 34
... 1111
, 36
37 1111
, 36
38
2 2
2 2
2
− −
+ +
− +
− =
S
6410 ,
4
2 1
= S
Universitas Sumatera Utara
- Daerah Kritis: n
1
= 27, n
2
= 27, dan k = 2 b
hitung
b
3
α; n b
hitung
b 0,05; 27 b
hitung
0,9275 - Perhitungan :
k N
S n
S
i i
i p
i
− −
=
∑
=1 2
2
1
3348 ,
4 2
54 6410
, 4
1 27
0285 ,
4 1
27
2
= −
− +
− =
p
S
[ ]
2 1
1 2
1 2
1
2 1
p k
N n
n
S S
S b
− −
−
=
[ ]
3348 ,
4 6410
, 4
0285 ,
4
2 54
1 1
27 1
27 −
− −
= b
3348 ,
4 ]
6410 ,
4 0285
, 4
[
5 ,
5 ,
= b
3348 ,
4 1543
, 2
0071 ,
2 =
b 9975
, =
b b
hitung
b
tabel
0,9999 0,9275
- Kesimpulan: Terima Ho, artinya variansi hasil pengukuran Flicker Fusion Frequency untuk ketiga taraf faktor illuminasi seragam.
Universitas Sumatera Utara
5.2.2.2.Uji Bartlett terhadap Faktor Interval Waktu Rotasi Kerja
Pengelompokan data Flicker Fusion Frequency untuk taraf faktor interval waktu rotasi kerja dapat dilihat pada Tabel 5.12 berikut.
Tabel. 5.12. Data Flicker Fusion Frequency untuk Taraf Faktor Interval Waktu Rotasi Kerja
15 menit 30 menit
45 menit
35 34
32 36
33 33
38 34
30 36
36 33
39 34
34 35
34 32
37 35
33 37
35 32
36 34
34 38
34 34
37 36
33 38
34 32
39 36
36 38
38 32
39 39
35 38
38 35
37 36
34 38
37 34
∑ = 671 ∑ = 637
∑ = 598
Dari data Tabel 5.12 dapat dihitung:
- Rata-rata :
n xi
X
n i
∑
=
=
1
2778 ,
37 18
671
1
= =
X
Universitas Sumatera Utara
3889 ,
35 18
637
2
= =
X
2222 ,
33 18
598
3
= =
X
- Variansi :
1
1 1
2 2
− −
=
∑
=
n X
X S
i i
1 18
2778 ,
37 38
... 2778
, 37
3 2778
, 37
35
2 2
2 2
1
− −
+ +
− +
− =
S
6242 ,
1
2 1
= S
1 18
3889 ,
35 37
... 3889
, 35
33 3889
, 35
34
2 2
2 2
2
− −
+ +
− +
− =
S
9575 ,
2
2 1
= S
1 18
2222 ,
33 34
... 2222
, 33
33 2222
, 33
32
2 2
2 2
3
− −
+ +
− +
− =
S
0654 ,
2
2 1
= S
- Daerah Kritis: n
1
= 18, n
2
= 18, n
3
= 18 dan k = 3 b
hitung
b
3
α; n b
hitung
b 0,05; 18 b
hitung
0,8865 - Perhitungan :
k N
S n
S
i i
i p
i
− −
=
∑
=1 2
2
1
Universitas Sumatera Utara
2157 ,
2 3
54 0654
, 2
1 18
9575 ,
2 1
18 6242
, 1
1 18
2
= −
− +
− +
− =
p
S
[ ]
2 1
1 3
1 2
1 2
1
3 2
1
p k
N n
n n
S S
S S
b
− −
− −
=
[ ]
2157 ,
2 0654
, 2
9575 ,
2 6242
, 1
3 54
1 1
18 1
18 1
18 −
− −
−
= b
2157 ,
2 ]
0654 ,
2 9575
, 2
6242 ,
1 [
3 ,
3 ,
3 ,
= b
2157 ,
2 2431
, 1
3845 ,
1 1566
, 1
= b
8984 ,
= b
b
hitung
b
tabel
0,9036 0,8280
- Kesimpulan: Terima Ho, artinya variansi hasil pengukuran Flicker Fusion Frequency untuk ketiga taraf faktor interval waktu rotasi kerja seragam.
5.2.2.3.Uji Bartlett terhadap Faktor Shift Kerja
Pengelompokan data Flicker Fusion Frequency untuk taraf faktor interval waktu rotasi kerja dapat dilihat pada Tabel 5.13 berikut.
Tabel. 5.13. Data Flicker Fusion Frequency untuk Taraf Faktor Shift Kerja Shit 1
Shift 2 Shift 3
35 36
37 36
39 37
38 35
36 34
36 35
Universitas Sumatera Utara
Tabel. 5.13. Data Flicker Fusion Frequency untuk Taraf Faktor Shift Kerja Lanjutan
Shit 1 Shift 2
Shift 3
33 34
35 34
34 34
32 33
33 33
34 32
30 32
34 38
39 38
37 38
37 38
39 38
34 36
38 36
38 36
34 39
37 34
36 35
33 32
34 32
35 34
∑ = 621 ∑ = 645
∑ = 640
Dari data Tabel 5.13 dapat dihitung:
- Rata-rata :
n xi
X
n i
∑
=
=
1
5 ,
34 18
621
1
= =
X
8333 ,
35 18
645
2
= =
X
5556 ,
35 18
640
3
= =
X
- Variansi :
1
1 1
2 2
− −
=
∑
=
n X
X S
i i
Universitas Sumatera Utara
1 18
5 ,
34 32
... 5
, 34
36 5
, 34
35
2 2
2 2
1
− −
+ +
− +
− =
S
2059 ,
5
2 1
= S
1 18
8333 ,
35 35
... 8333
, 35
39 8333
, 35
36
2 2
2 2
2
− −
+ +
− +
− =
S
7941 ,
5
2 2
= S
1 18
5556 ,
35 34
... 5556
, 35
37 5556
, 35
37
2 2
2 2
3
− −
+ +
− +
− =
S 3203
, 3
2 3
= S
- Daerah Kritis: n
1
= 18, n
2
= 18, n
3
= 18 dan k = 3 b
hitung
b
3
α; n b
hitung
b 0,05; 18 b
hitung
0,8865 - Perhitungan :
k N
S n
S
i i
i p
i
− −
=
∑
=1 2
2
1
7734 ,
4 3
54 3203
, 3
1 18
7941 ,
5 1
18 2059
, 5
1 18
2
= −
− +
− +
− =
p
S
[ ]
2 1
1 3
1 2
1 2
1
3 2
1
p k
N n
n n
S S
S S
b
− −
− −
=
[ ]
7734 ,
5 3203
, 3
7941 ,
5 2059
, 5
3 54
1 1
18 1
18 1
18 −
− −
−
= b
Universitas Sumatera Utara
7734 ,
5 ]
3203 ,
3 7941
, 5
2059 ,
5 [
3 ,
3 ,
3 ,
= b
7734 ,
5 43333
, 1
6939 ,
1 6404
, 1
= b
8344 ,
= b
= 0,7984 b
hitung
b
tabel
0,7984 0,8280
- Kesimpulan: Tolak Ho, artinya variansi hasil pengukuran Flicker Fusion Frequency untuk ketiga taraf faktor shift kerja tidak seragam.
Untuk mengidentifikasi penyebab terjadinya varians yang tidak homogen pada perlakuan pada faktor shift kerja ini, maka dilakukan uji keseragaman data
dengan menggunakan peta kontrol. Pada penelitian ini digunakan tingkat kepercayaan 95 dan tingkat ketelitian 5.
Untuk menguji keseragaman data digunakan peta kontrol dengan persamaan berikut :
σ 2
+ = X
BKA σ
2 −
= X BKB
Jika X
min
BKB dan X
max
BKA maka Data Seragam Jika X
min
BKB dan X
max
BKA maka Data Tidak Seragam Dari data pada tabel 5.11. dapat dihitung nilai-nilai sebagai berikut :
2963 ,
35 54
640 645
621
1
= +
+ =
=
∑
=
n xi
X
n i
Universitas Sumatera Utara
3606 ,
2 1
1 2
= =
− −
=
∑
=
n X
X
i i
i
σ
1 54
2963 ,
35 34
2963 ,
35 34
... 2963
, 35
36 2963
, 35
35
2 2
2 2
− −
+ −
+ −
+ −
=
σ
2202 ,
2 =
σ
7368 ,
39 2202
, 2
2 2963
, 35
2 =
+ =
+ =
σ
X BKA
8558 ,
30 2202
, 2
2 2963
, 35
2 =
− =
− =
σ X
BKB
Gambar 5.1. Peta Kontrol Flicker Fusion Frequency untuk Faktor Shitf Kerja
Berdasarkan Gambar 5.1. dapat dilihat data yang out of control yaitu pada data ke 20. Data ini adalah data hasil pengukuran Flicker Fusion Frequency pada
hari Rabu tanggal 25 November 2009, yaitu pada replikasi ke 3. Setelah diidentifikasi melalui wawancara dengan operator yang bersangkutan, dapat
Universitas Sumatera Utara
diketahui bahwa pada saat itu operator sedang berada pada kondisi mengantuk karena kurang tidur pada siang harinya. Berdasarkan hal inilah, variansi data
Flicker Fusion Frequency untuk ketiga taraf faktor shift kerja dapat dinilai seragam.
5.2.3. Perhitungan Analisa Varian ANAVA