operator tersebut selama melakukan pekerjaannya. Proses kerja seperti ini akan terus terjadi secara bergantian. Semakin lama interval waktu rotasi kerja
akan semakin lama juga waktu kerja, begitu juga sebaliknya. Waktu kerja seorang operator dapat berpengaruh terhadap tingkat kelelahan mata yang
dialaminya. c.
Shift Kerja Shift kerja adalah pola waktu kerja yang diterapkan pada pekerja yang terdiri
dari shift 1 pagi, shift 2 sore dan shift 3 malam. d.
Kelelahan Mata Kelelahan mata ini ditunjukkan dengan menurunnya kecepatan melihat
rangsangan cahaya selama melakukan pekerjaan. Selain itu, banyak botol tidak layak pakai cacat yang tidak terlihat oleh operator juga merupakan
indikasi bahwa telah terjadi kelelahan mata. Kelelahan mata diukur dengan menggunakan alat Flicker Fusion Tester.
4.5. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian merupakan alat-alat yang digunakan untuk pengumpulan data. Adapun instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah :
1. Flicker Tester, fungsinya sebagai alat untuk mengukur flicker fusion frequency
frekuensi hilangnya kedipan dari mata untuk setiap operator. 2.
Lux Meter, fungsinya sebagai alat untuk mengukur tingkat illuminasi dengan satuan lux.
Universitas Sumatera Utara
3. Stopwatch, fungsinya sebagai alat untuk mengukur waktu selama operator
bekerja.
4.6. Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi dan wawancara. Observasi merupakan kegiatan berupa kunjungan secara berkala ke bagian yang
akan diamati kegiatannya. Adapun data yang didapatkan dari dengan cara observasi adalah data pengukuran Flicker Fusion Frequency untuk masing-
masing operator dan data botol kosong non standar yang tidak tersortir oleh operator. Pengukuran ini dilakukan sebanyak 3 kali pengulangan untuk setiap
kondisi perlakuan yang sama. Sedangkan wawancara merupakan kegiatan tanya jawab secara langsung
dengan operator yang diteliti dan juga staf perusahaan. Wawancara awal ini bertujuan untuk mengetahui lebih jelas tentang segala sesuatu yang berkaitan
dengan hal-hal yang mempengaruhi terjadinya kelelahan mata pada operator bagian penyortiran serta sistem kerja yang dilaksanakan ada perusahaan ini
khususnya pada bagian peyortiran botol.
4.7. Sumber Data
Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini diperoleh dari data primer dan data sekunder yaitu sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
4.7.1. Data Primer
Merupakan data yang dikumpulkan melalui pengamatan, wawancara atau eksperimen. Data primer yang dikumpulkan berupa:
a. Illuminasi di tempat kerja
b. Interval Waktu Rotasi Kerja
c. Flicker Fusion Frequency untuk setiap operator
d. Data shift kerja
e. Data Botol Cacat Botol Non Standar
4.7.2. Data Sekunder
Merupakan data yang dikumpulkan dengan mencatat data dan informasi dari laporan-laporan perusahaan yang ada. Data sekunder yang dikumpulkan
adalah: a.
Data yang diperoleh dengan cara melakukan studi literaturstudi kepustakaan tentang teori dan hal yang berhubungan dengan kelelahan mata, pencahayaan
dan interval waktu rotasi kerja dan shift kerja. b.
Data gambaran umum dan sejarah perusahaan, organisasi dan manajemen perusahaan.
c. Hal-hal lain yang dianggap perlu dalam pembuatan laporan penelitian ini.
Universitas Sumatera Utara
4.8. Pengolahan Data
Pada tahap ini, data yang diperoleh berdasarkan hasil pengamatan diolah sesuai dengan teknik analisis data yang digunakan. Dalam penelitian ini, ada
beberapa teknik analisis data yang digunakan, yaitu: a.
Uji normalitas data dengan menggunakan Kolmogorv Smirnov Test. b.
Uji homogenitas varians dengan menggunakan uji Bartlet c.
Analisis variansi dengan menggunakan eksperimen faktorial a x b x c model III satu faktor tetap, dua faktor acak.
d. Uji rata-rata sesudah ANAVA dengan menggunakan Uji Tukey.
4.9. Analisis Pemecahan Masalah
Data yang telah selesai diolah kemudian dianalisis dan diinterpretasikan. Analisis pemecahan masalah yang dilakukan adalah untuk mengetahui apakah ada
pengaruh dari tiap faktor dan interaksi antar faktor terhadap terjadinya kelelahan mata pada operator. Dari hasil analisis pemecahan masalah, selanjutnya akan
diberikan usulan perbaikan dari segi illuminasi dan interval waktu rotasi kerja
untuk mengurangi terjadinya kelelahan mata pada operator.
4.10. Kesimpulan dan Saran