2. Sebanyak b buah taraf faktor B yang telah diambil secara acak dari sebuah
populasi terdiri atas semua taraf faktor B 3.
Sebanyak c buah taraf faktor C yang merupakan sebuah sanpel acak dari sebuah populasi yang terdiri atas semua taraf faktor C.
Rasio F untuk masing-masing model yang dibisa digunakan untuk pengujian hipotesis tidak ada efek tiap faktor dan tidak ada efek interaksi antar
faktor yang dapat dilihat pada Tabel 3.2 berikut.
Tabel 3.2. Rasio F Untuk Eksperimen Faktorial a x b x c Model III 1 Faktor Tetap dan 2 Faktor Acak
Sumber Variasi
Rasio F a tetap,
b dan c acak b tetap,
a dan c acak c tetap,
a dan b acak
Rata-Rata Perlakuan
A Tidak ada uji eksak
AAC AAB
B BBC
Tidak ada uji eksak BAB
C CBC
CAC Tidak ada uji eksak
AB ABABC
ABABC ABE
AC ACABC
ACE ACABC
BC BCE
BCABC BCABC
ABC ABCE
ABCE ABCE
Kekeliruan -
- -
Sumber : Sudjana. , Desain dan Analisis Eksperimen
3.5. Uji Distribusi Normal dengan Kolmogorov- Smirnov Test
Uji Kolmogorov- Smirnov adalah satu uji lain untuk mengganti uji kuadrat Chi untuk dua sampel yang independen. Data yang diperlukan bisa saja kontinu
Universitas Sumatera Utara
atau diskrit, data ordinal atau bukan, dan dapat digunakan untuk sampel besar atu kecil
11
σ X
X Z
− =
. Uji Kolmogorov Smirnov merupakan pengujian normalitas yang banyak
digunakan. Kelebihan dari uji ini adalah sederhana dan tidak menimbulkan perbedaan persepsi di antara satu pengamat dengan pengamat yang lain, yang
sering terjadi pada uji normalitas dengan menggunakan grafik. Yang diperbandingkan dalam suatu uji Kolmogorov-Smirnov adalah distribusi
frekuensi kumulatif hasil pengamatan dengan distribusi frekuensi kumulatif yang diharapkan actual observed cumulative frequency dengan expected cumulative
frequency. Langkah- langkah yang diperlukan dalam pengujian ini adalah:
1. Susun data dari hasil pengamatan mulai dari nilai pengamatan terkecil sampai nilai pengamatan terakhir.
2. Kemudian susunla distribusi frekuensi kumulatif relatif dari nilai pengamatan tersebut, dan notasikanlah dengan Fa X.
3. Hitunglah nilai Z dengan rumus:
Dimana : Z = satuan baku pada distribusi normal
X = nilai data
X = mean
σ = standar deviasi
11
Nazir. Moh., Metode Penelitian, Cetakan VI, Ghalia Indonesia, Bogor, 2005, Hal 486
Universitas Sumatera Utara
4. Hitung distribusi frekuensi kumulatif teoritis berdasarkan area kurva normal dan notasikan dengan Fe X.
5. Hitung selisih antara Fa X dengan Fe X. 6. Ambil angka selisih maksimum dan notasikan dengan D.
D = Max
X Fe
- X
Fa
7. Bandingkan nilai D yang diperoleh dengan D α, maka kriteria pengambilan
keputusannya adalah: Ho diterima apabila D
≤ Dα ; Ho ditolak apabila D
≥ Dα
3.6. Uji Homogenitas Varians dengan Uji Bartlett
Uji Homogenitas Varians dengan uji Bartlett digunakan untuk memeriksa apakah data percobaan apakah memenuhi asumsi kehomogenan ragam. Uji ini
wajib di lakukan sebelum menganalisis ragam data anda. Uji Bartlett digunakan untuk hipotesa nol. Sebelum uji Bartlett dilakukan terlebih dahulu harus diperiksa
mengenai normalitas populasinya. Adapun langkah-langkah dalam uji Bartlett adalah sebagai berikut:
a. Ho : S
1 2
= S
2 2
= S
3 2
b. Hi : Tidak semua variansi sama
c. α = 0.05
d. Daerah Kritis: b
hitung
b
k
0.05 ; n e.
Perhitungan :
k N
S n
S
i i
i p
i
− −
=
∑
=1 2
2
1
Universitas Sumatera Utara
dimana, N = populasi n = jumlah sampel
k = taraf faktor S
2
= varians
[ ]
2 1
2 2
2 1
1 1
2 1
1
...
p k
N n
i n
n
S S
S S
b
i
−
− −
−
=
f. Kesimpulan : Terima Ho jika b
hitung
b
tabel
Uji Bartlett digunakan dalam dua cara, yaitu : a.
Uji Bartlett untuk ukuran data yang berulangan sama jumlah derajat bebas perlakuan sama
b. Uji Brtlett untuk ukuran data yang berulang tidak sama jumlah derajat bebas
perlakuan tidak sama
3.7. Uji Rata-Rata Sesudah ANAVA dengan Uji Tukey