BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Permasalahan
PT. Sinar Sosro merupakan perusahaan yang memproduksi minuman teh dalam kemasan botol. Pada proses penyortiran botol kosong yang sudah dicuci
rentan terjadi kesalahan kerja sehingga botol yang non standar masih ada yang tidak dapat disortir oleh operator. Kesalahan seperti ini terjadi diduga karena
operator mengalami kelelahan mata. Botol non standar ini mengakibatkan adanya produk cacat pada produksi teh botol sosro. Adanya produk yang cacat dapat
mengakibatkan produktivitas perusahaan menurun. Terjadinya kelelahan mata pada operator bagian penyortiran di PT. Sinar Sosro dapat diakibatkan oleh faktor
lingkungan kerja ditinjau dari tingkat illuminasi penerangan di tempat kerja dan faktor metode kerja ditinjau dari pengaturan interval waktu rotasi kerja dan shift
kerja yang ditarapkan oleh perusahaan. Penerangan yang baik memungkinkan operator dapat melihat botol yang
disortir secara jelas, cepat, sehingga dapat memberikan hal berupa efisiensi yang lebih tinggi, meningkatkan produktivitas dan mengurangi kesulitan serta tekanan
penglihatan terhadap pekerjaan. Lebih dari itu penerangan yang memadai memberikan kesan pemandangan yang lebih baik dan keadaan yang menyegarkan.
Sebaliknya jika lingkungan kerja memiliki penerangan yang buruk dapat mengakibatkan terjadinya kelelahan mata pada operator selama melakukan
pekerjaan penyortiran botol sehingga dapat mengurangi daya dan efisiensi kerja,
Universitas Sumatera Utara
terjadinya kelelahan mental, kerusakan alat penglihatan dan meningkatnya kecelakaan kerja. Hal ini akan dapat mengakibatkan menurunkan kinerja operator
dalam melakukan pekerjaannya. Penentuan interval waktu rotasi kerja dan shift kerja yang kurang tepat
pada operator dalam melakukan pekerjaan penyortiran botol juga dapat megakibatkan terjadinya kelelahan mata pada operator. Semakin lama interval
waktu rotasi kerja pada operator, maka semakin lama juga durasi waktu kerja operator untuk melakukan pekerjaannya, begitu juga sebaliknya. Semakin lama
mata melihat suatu objek maka akan semakin besar kemungkinan terjadinya kelelahan mata sehingga objek tidak dapat terlihat dengan jelas. Kesalahan kerja
cenderung lebih sering terjadi pada waktu shift malam dibandingkan dengan shift pagi dan siang, sehingga kinerja operator akan menurun pada malam hari
dibandingkan dengan pagi hari dan siang hari. Menurunnya kinerja operator dapat mengakibatkan kemampuan mental menurun dan akan berpengaruh terhadap
perilaku kewaspadaan pekerjaan terutama pada kualitas kontrol.
1.2. Perumusan Masalah