6.1.3.5. Interaksi Faktor Illuminasi dengan Shift Kerja
Pengaruh dari interaksi faktor illuminasi dengan shift kerja terhadap Flicker Fusion Frequency pada mata operator dapat dilihat pada Gambar 6.5
sebagai berikut.
Shift Kerja M
e a
n
3 2
1 37,0
36,5 36,0
35,5 35,0
34,5 34,0
I lluminasi 110
140
I nteraction Plot data means for Flicker Fusion Frequency
Gambar 6.5. Grafik Efek Interaksi Faktor Illuminasi dan Shift Kerja terhadap Flicker Fusion Frequency
Berdasarkan Gambar 6.5 diatas, dapat dilihat bahwa nilai Flicker Fusion Frequency mata operator pada interaksi faktor illuminasi 140 lux pada setiap shift
kerja lebih besar dibandingkan dengan interaksi faktor illuminasi 110 lux pada setiap shift kerja. Interaksi faktor illuminasi 140 lux dengan shift 2 menghasilkan
nilai Flicker Fusion Frequency mata operator yang terbesar. Hal ini berarti pada kondisi ini mata operator berada pada kondisi yang tidak lelah jika dibandingkan
dengan kondisi yang lainnya.
Universitas Sumatera Utara
6.1.3.6. Interaksi Faktor Interval waktu rotasi kerja dengan Shift Kerja
Pengaruh dari interaksi faktor interval waktu rotasi kerja dengan shift kerja terhadap Flicker Fusion Frequency pada mata operator dapat dilihat pada Gambar
6.6 sebagai berikut.
Shift Kerja M
e a
n
3 2
1 38
37 36
35 34
33 32
I nter v al 30
45 W ak tu
Rotasi Ker j a
15
I nteraction Plot data means for Flicker Fusion Frequency
Gambar 6.6. Grafik Efek Interaksi Interval Waktu Rotasi Kerja dan Shift Kerja terhadap Flicker Fusion Frequency
Berdasarkan Gambar 6.6 diatas, dapat dilihat bahwa nilai Flicker Fusion Frequency mata operator pada interaksi faktor interval waktu rotasi kerja 15 menit
pada setiap shift kerja lebih besar dibandingkan dengan interaksi faktor interval waktu rotasi kerja 30 menit dan 45 menit pada setiap shift kerja.
Interaksi faktor interval waktu rotasi kerja 15 menit dengan shift 2 menghasilkan nilai Flicker Fusion Frequency mata operator yang terbesar. Hal ini
berarti pada kondisi ini mata operator berada pada kondisi yang tidak lelah jika dibandingkan dengan kondisi yang lainnya.
Universitas Sumatera Utara
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dengan menurunkan interval waktu rotasi kerja menjadi 15 menit dapat menigkatkan nilai Flicker Fusion
Frequency mata operator pada saat melakukan pekerjaannya.
6.1.3.7. Interaksi Faktor Illuminasi, Interval waktu rotasi kerja dengan Shift Kerja