C : Faktor shift kerja
AB : Interaksi faktor illuminasi dengan interval waktu rotasi kerja
AC : Interaksi faktor illuminasi dengan shift kerja
BC : Interaksi faktor interval waktu rotasi kerja dengan shift kerja
ABC : Interaksi faktor illuminasi, interval waktu rotasi kerja dan shift kerja
5.2.4. Pengujian Rata-Rata Sesudah ANAVA
Pengujian rata-rata sesudah ANAVA dilakukan untuk mengetahui lebih lanjut perlakuan yang berpengaruh dan yang tidak berpengaruh. Meskipun pada
uji F hipotesis nol diterima, pengujian dua rata-rata perlakuan perlu dilakukan karena lebih sering terjadi pengaruh dari suatu perlakuan tertentu tidak tampak
pada uji F akibat tertutup oleh pengaruh perlakuan lain. Untuk menguji dua rata- rata perlakuan pada penelitian ini digunakan Uji Tukey HSD Honestly Significant
Differences.
5.2.4.1. Uji Rata-Rata Dua Perlakuan untuk Faktor Illuminasi
Langkah-langkah pengujian rata-rata dua perlakuan sebagai berikut : a.
Mengurutkan nilai rata-rata perlakuan dari yang terkecil sampai terbesar Perlakuan :
a
1
a
2
Rata-Rata : 34,4815 36,1111
b. Menghitung nilai Tukey HSD
ω
r RJK
v p
q ;
05 ,
= ω
Universitas Sumatera Utara
3 3704
, 1
36 ;
2
05 ,
q =
ω
6759 ,
87 ,
2 ×
= ω
9397 ,
1 =
ω c.
Bandingkan nilai mutlak selisih dua rata-rata perlakuan dengan nilai Tukey HSD
ω. Jika
HSD −
2 1
µ µ
maka hasil uji menjadi nyata ,
HSD ≤
−
2 1
µ µ
maka hasil uji tidak nyata tn Hasil perhitungan uji rata-rata dua perlakuan untuk faktor iluminasi dapat
dilihat pada Tabel 5.20 berikut.
Tabel 5.20. Perhitungan Selisih Nilai Rata-Rata Antar Perlakuan untuk Faktor Illuminasi
Perlakuan Rataan a
1
a
2
Notasi 34,4815
36,1111 a
1
34,4815 a
a
2
36,1111 1,6296 tn
a Keterangan : a
1
= faktor illuminasi 110 lux ; a
2
= faktor illuminasi 140 lux
5.2.4.2. Uji Rata-Rata Dua Perlakuan untuk Faktor Interval Waktu Rotasi Kerja
Langkah-langkah pengujian rata-rata dua perlakuan sebagai berikut : a.
Mengurutkan nilai rata-rata perlakuan dari yang terkecil sampai terbesar
Universitas Sumatera Utara
Perlakuan : b
1
b
2
b
3
Rata-Rata : 33,2222
35,3889 37,2778
b. Menghitung nilai Tukey HSD
ω
r RJK
v p
q ;
05 ,
= ω
3 3704
, 1
36 ;
3
05 ,
q =
ω
6759 ,
46 ,
3 ×
= ω
3385 ,
2 =
ω c.
Bandingkan nilai mutlak selisih dua rata-rata perlakuan dengan nilai Tukey HSD
ω. Jika
HSD −
1 2
µ µ
maka hasil uji menjadi nyata ,
HSD ≤
−
1 2
µ µ
maka hasil uji tidak nyata tn Contoh perhitungan untuk selisih rata-rata perlakuan b
2
dengan b
1
adalah sebagai berikut :
3385 ,
2 1667
, 2
2222 ,
33 3889
, 35
1 2
= −
= − b
b
; maka perlakuan ini tidak berbeda nyata.
Hasil perhitungan berikutnya untuk uji rata-rata dua perlakuan pada faktor interval waktu rotasi kerja dapat dilihat pada Tabel 5.21 berikut.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.21. Perhitungan Selisih Nilai Rata-Rata Antar Perlakuan untuk Faktor Interval Waktu Rotasi Kerja
Perlakuan Rataan b
1
b
2
b
3
Notasi 33,2222
35,3889 37,2778
b
1
33,2222 a
b
2
35,3889 2,1667 tn
ab
b
3
37,2778 4,0556
1,8889 tn b
Keterangan : b
1
= interval waktu rotasi kerja 15 menit b
2
= interval waktu rotasi kerja 30 menit b
3
= interval waktu rotasi kerja 45 menit
5.2.4.3. Uji Rata-Rata Dua Perlakuan untuk Faktor Shift Kerja